Bulan dan Matahari adalah sepasang adik kakak dari keluarga kaya. Mereka sekolah di salah satu sekolah elite terkenal di kotanya. Saat semester pertama di kelas 2 SMA, muncullah seorang anak laki laki tampan rupawan yang kaya sekolah di situ. Dia adalah siswa pindahan dari sekolah terkenal di luar negeri. Di dalam hati Matahari, mulai muncullah benih cinta kepada anak itu, Bintang. Namun di sisi lain, hal itu juga terjadi kepada Bulan. Bulan dan Matahari sama sama mencintai Bintang.
Apakah akan ada perselisihan antara Bulan dan Matahari?
Apa tanggapan Bintang saat mengetahui bahwa dia disukai oleh Bulan dan Matahari?
Baca selengkapnya di "CINTA ANGKASA"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fariz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24 : Hari Terakhir Alisya Di Sekolah Elite Harvest
Keesokan harinya, Alisya dengan kakinya yang lumayan lemah untuk berjalan dan juga harus diiringi oleh adeknya Alesia karena bekas perkelahiannya dengan bapak saat kemarin siang.
Sesampainya di sekolah, rasanya semua hening, para siswa siswi di pinggir lorong hanya berdiri menatap Alisya yang berjalan pelan menuju kelasnya. Sesampainya di kelas, dia bertemu dengan teman temannya yang langsung menyambut kedatangannya dengan pelukan dan senyuman.
Rasanya indah bagi Alisya, walau ini adalah yang terakhir kalinya dia berada di kelas ini. Alisya menatap foto barengnya waktu perkemahan di kelas 1 SMP beberapa bulan yang lalu bersama teman teman sekelasnya.
"Sya, ini buat kamu.." Kata Satria.
"Apa ini?" Tanya Alisya.
"Nggak papa, ini hadiah dari aku buat kamu. Kan kamu hari ini mau perpisahan sama kami kan? Ini terima aja.."
"Makasih ya, Sat.."
"Sama sama.."
Semua pun sontak ikut memberikan hadiah untuk Alisya. Berbagai macam hadiah menarik yang diterimanya. Dari parfum, bunga, dan berbagai souvenir lainnya.
"Makasih ya semuanya.." Sambil meneteskan air matanya.
"Sama sama Sya.." Kata Bulan.
"Ma-maafin aku ya kalau selama ini aku ada salah sama kalian. Mungkin ada kata kata atau perilaku aku yang menyakiti hati kalian.." Kata Alisya.
"Kami sudah maafin kok.." Kata Alfian.
"Tumben kamu bicara Al.." kata Azizah sambil tertawa.
"Ya kali nggak bicara.." Kata Alfian.
Hari itu dihiasi dengan penuh kenangan. Rasanya seperti kepahitan yang ditutupi dengan kemanisan. Sangat harmonis dan indah. Pulang sekolah, ibu dan Alesia menyambut di depan gerbang.
"Ibu.." Kata Alisya.
"Hari ini, ibu sudah dapat rumah murah. Bangsalan di sekitar sini. Ada di pinggiran gedung di kota.." Kata ibu.
"Iya Bu.."
Mereka pun menyusuri gang gang sempit di antara gedung gedung tinggi. Rupanya, Alisya baru tau bahwa di balik gelap dan sempitnya gang ini. Rupanya penuh dengan kehidupan. Ada anak anak yang bermain ular tangga, lompat tali, dan permainan tradisional lainnya. Ada ibu ibu yang lagi asik bercerita sambil memasak di atas tungku.
Ada pula yang jemuran di depan rumahnya sambil menjaga anaknya yang bermain di teras bersama saudaranya. Ada bapak bapak yang ngumpul sambil minum kopi dan biskuit di pos ronda. Namun, yang membuat Alisya terharu saat melihat sebuah keluarga berkumpul di teras sambil asik bercerita dan makan jajanan basah dan minum teh hangat.
"Enak ya kalau punya keluarga yang harmonis.." Kata Alisya dalam hatinya.
Mereka pun sampai di bangsalan itu. Bangsalan itu memang agak seram karena dekat dengan kuburan umum. Apalagi, ibu menyewa rumah bangsalan yang paling ujung, tepat di samping gerbang kuburan umum.
"Enak ya Bu tinggal di sini, apalagi ini sudah ujung gedung tingginya, kayak ada angin masuk gitu loh..udaranya segar. Padahal nggak pakai AC." Kata Alisya.
"Iya dong nak.." Kata ibu.
"Terus perabotannya kayak apa Bu? Kan kita cuman bawa baju sama beberapa souvenir aja.." Kata Alesia.
"Ibu masih ada tabungan 100 juta di bank. Nanti ada yang ibu sisihkan untuk perabotan, ada yang untuk usaha, ada yang untuk biaya makan kita sehari hari." Kata Ibu.
Mereka masuk ke rumah itu. Dan seperti bangsalan pada umumnya, hanya ada ruang tamu yang lumayan kecil, ruang keluarga yang bersambung dengan dapur, lalu 2 kamar kecil, dan satu kamar mandi. Kelihatan kecil dan sempit, namun rasanya cukup bagi mereka untuk tinggal di sana.
"Alhamdulillah, rumahnya walau kecil tapi bagus yaa.."
...BERSAMBUNG...