NovelToon NovelToon
Hamil Setelah Diceraikan

Hamil Setelah Diceraikan

Status: tamat
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Ayah Darurat / Tamat
Popularitas:394.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: ntaamelia

Soal keturunan memang kerap menjadi perdebatan dalam rumah tangga. Seperti yang terjadi dalam rumah tangga Hana.

Hubungan yang sudah dibangun selama 10 tahun, tiba-tiba hancur lebur dalam satu malam, saat suaminya mengatakan dia sudah menikahi wanita lain dengan alasan keinginan sang mertua yang terus mendesaknya untuk memiliki keturunan.


"Jangan pilih antara aku dan dia. Karena aku bukan pilihan." -Hana Rahmania.

"Kalau begitu mulai detik ini, aku Heri Hermawan, telah menjatuhkan talak kepadamu, Hana Rahmania, jadi mulai detik ini kamu bukan istriku lagi." -Heri Hermawan.

Namun, bagaimana jika setelah kata talak itu jatuh, ternyata Hana mendapati dirinya sedang berbadan dua? Akankah dia jujur pada Heri dan memohon untuk kembali demi anak yang dikandung atau justru sebaliknya?

Jangan lupa follow akun sosmed ngothor
Ig @nitamelia05
FB @Nita Amelia

salam anu 👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30. Heri VS Elgar

Setelah Heri pergi Hana langsung pamit ke toilet, dia muntah-muntah karena terlalu enek melihat wajah pria itu. Ya, mungkin anaknya yang di dalam sana juga tidak senang melihat ayahnya datang. Hana tidak ingin geer, tapi semoga saja setelah ini Heri tidak berusaha untuk menemuinya, karena sudah mengetahui tempat kerjanya.

Hana mengusap mulutnya yang basah menggunakan tisu, menatap pantulan wajah di dalam cermin dengan mata yang menusuk nyalang.

"Sampai kapanpun aku tidak akan memberitahumu tentang anak ini. Ini wujud balasan atas rasa sakit hatiku, karena pengkhianat juga hinaan ibumu yang tak pernah habis. Sekarang aku hanya perlu buktikan, bahwa tuduhan kalian tidak benar. Mandul?" Hana berdecih dan tertawa sumbang. Rasanya diremehkan masih begitu membekas sakit. "Lihatlah ... sekarang dia ada di perutku dan akan menyumpal mulut kotor kalian." Lanjut Hana sambil mencengkram pinggiran wastafel. Rasanya murka sekali tiap mengingat kalimat-kalimat yang pernah dilontarkan Mamah Saras dan semua luka atas pengkhianatan itu.

"Aku tidak akan membiarkan kalian menghancurkanku untuk yang kedua kalinya," ucap Hana dengan pemikiran yang sudah begitu jauh. Dia yakin jika keluarga Hermawan tahu dirinya hamil, pasti mereka juga menginginkan anak ini—tanpa mengingat bagaimana mereka memperlakukan Hana dulu.

***

Benar saja, seperti yang terlintas di pikiran Hana. Karena sudah mengetahui dimana ia bekerja, Heri pun berusaha untuk menemuinya, sekalipun harus menguntit sampai pulang ke rumah.

Elgar yang melihat itu sudah berniat untuk menghentikan Hana. Namun, ojek yang membawa Hana lebih dulu melenggang ke jalan raya. Elgar berdecak, lalu buru-buru pergi ke parkiran. Tidak sulit untuk mengetahui kemana Hana pergi, karena sebelum Heri, dia sudah lebih dulu menguntit wanita itu.

"Aku tidak akan membiarkan dia menyakiti Hana lagi—sekalipun nantinya Hana tidak memilihku. Tapi aku akan melindunginya," gumam Elgar yang mengingat percakapan antara Mayang dan Hana di toilet. Tak sengaja menguping, dia justru mendapatkan informasi yang sangat mencengangkan. Yakni alasan Hana bercerai adalah karena perselingkuhan.

Awalnya Hana tak curiga, tapi begitu melihat spion, dia menyadari sebuah mobil yang sangat dia hafal turut berjalan di belakang sana.

Glek!

Hana menelan salivanya dengan berat. Dia menepuk sang pengemudi, supaya menaikkan kecepatan dan menghindari mobil Heri. Namun, Heri juga tak menyerah, sebisa mungkin tak ingin kehilangan jejak, dengan nafas yang memburu di mencoba fokus ke jalanan yang dilewati Hana. Begitu juga dengan Elgar yang terus mengekor, jantungnya pun tak kalah deg-degannya.

Nafas Hana tercekat saat mobil Heri berhenti tepat di belakangnya yakni di lampu merah. Sekarang apa yang harus dia lakukan? Hana cemas sampai meremat tangannya yang berkeringat dingin.

Sementara itu Heri menyeringai penuh. Apalagi tak berselang lama Hana telah sampai di rumahnya. Setelah turun dari ojek wanita itu berjalan tergesa untuk masuk ke dalam rumah. Akan tetapi langkahnya tercegah, Heri sudah menarik tangannya cukup keras.

"Han, aku ingin kita bicara," ucap pria itu saat sudah berhadapan.

"Lepas! Apa kamu sudah lupa kalau kita sudah tidak ada hubungan lagi? Jadi jangan pernah mencariku atau mengusik kehidupanku—aku ingin tenang!" balas Hana seraya menghentak tangan Heri dengan kuat hingga terlepas.

"Tidak, Han, aku benar-benar menyesal karena sudah menceraikanmu. Dan kamu harus tahu, aku belum mendaftarkan perceraian kita ke pengadilan—aku ingin kita rujuk," ujar Heri dengan wajah memelas. Berharap Hana bisa kembali luluh seperti yang sudah-sudah.

Namun, nyatanya kini wanita itu justru tertawa getir. Setelah menghancurkan semua kepercayaannya. Pria ini dengan penuh percaya diri ingin kembali?

"Untuk apa? Mengulang hal yang sama? Tidak, Her! Aku tidak butuh pria yang tidak bisa membelaku—meski itu di hadapan ibunya, aku juga tidak bisa menerima pria yang tidak gentle seperti kamu—karena lebih memilih untuk menyembunyikan hubungan dengan wanita lain, ketimbang harus melepaskan salah satunya. Andai—andai kamu menceraikan aku secara baik-baik, aku tidak akan sedalam ini membencimu. Dunia terlalu kejam, dan kamu tidak mampu untuk melindungiku, karena justru kamu—kamu yang menghancurkan semuanya!" balas Hana dengan menggebu-gebu. Nafasnya tercekat dan tubuhnya turut bergetar karena terlalu emosi.

Sementara Heri tak memiliki pembelaan apapun atas apa yang Hana sampaikan. Dia yang terlalu lemah, karena tak bisa tegas dengan ibunya. Padahal seharusnya sebagai kepala, dialah yang mengatur rumah tangganya.

Egois! Itulah sifat Heri, meski Hana sudah berteriak sakit, dia masih saja ingin wanita itu menjadi miliknya.

"Lepas, Her, aku tidak mau!" pekik Hana saat dia ingin masuk ke dalam rumah, Heri kembali menahannya dengan mencengkram lengan wanita itu.

"Aku mau berubah, Han, aku mau berubah! Aku akan lawan Mamah untuk kamu," katanya berusaha meyakinkan. Namun, Hana menggelengkan kepala dan memukuli tangan Heri supaya terlepas. Sampai kapanpun dia tidak ingin kembali ke neraka yang sama.

"Tidak perlu! Aku tidak ingin kamu melawan siapapun. Sekarang kamu cukup lepaskan aku sepenuhnya. Hiduplah dengan wanita yang kamu pikir bisa memberikan banyak anak untukmu itu!" tegas Hana dengan mata yang menungkik.

Akan tetapi Heri tak mengindahkan semua penolakan mantan istrinya. Dia hendak mendorong Hana untuk masuk ke dalam rumah, tetapi Elgar yang saat itu telah datang segera mencengkram bahu Heri dan melemparnya kuat ke halaman.

"Mas Elgar," ceplos Hana sambil bersembunyi di belakang tubuh kekar pria itu.

"Kamu baik-baik saja, Han?" tanya Elgar sambil mengusap cairan yang membasahi wajah Hana. Karena sedang dirundung rasa was-was, Hana menerima semua perlakuan Elgar tanpa penolakan sedikitpun.

Wanita itu mengangguk sambil melirik ke arah Heri yang mulai bangkit. Spontan, Hana mencengkeram lengan baju Elgar, karena sepertinya Heri mulai nekat.

"Kamu tidak perlu takut, ada aku di sini. Aku yang akan menghadapinya, kamu masuk sana!" kata Elgar sambil melepaskan pelan tangan Hana dari lengannya. Hana mencuap, tapi melihat Heri yang kembali mendekat dia langsung patuh dengan perintah Elgar.

"Jangan ikut campur. Ini urusanku dengan istriku!" ucap Heri saat Elgar menghalangi jalannya.

"Bukannya kalian sudah bercerai? Orang yang sudah bercerai tidak memiliki hubungan suami istri lagi," jawab Elgar dengan santai.

Heri mendengus. Apakah secepat ini Hana mendapatkan penggantinya? Dia menatap Elgar dengan seksama, dan dia pastikan bahwa Elgar tidak akan bisa setara dengannya. Pria ini hanya kelebihan tampan saja.

"Kita hanya bertengkar!" ucap Heri seraya mendorong dada Elgar.

"Bertengkar tidak harus mengikutsertakan orang lain di dalam hubungan kalian. Perselingkuhan itu kesalahan fatal dan sangat menjijikan. Hanya orang-orang rendahan yang melakukannya," cerca Elgar tak berpindah posisi sedikitpun.

Hal tersebut membuat emosi Heri kian terpancing. Dia tidak tahu kalau Elgar adalah teman satu angkatannya yang dulu sering dibully. Karena terbiasa tertindas, kini Elgar tak takut lagi. Dia melawan serangan Heri dengan memukul wajah pria itu.

Bugh!

"Sialan!" pekik Heri.

Heri pun kembali mengayunkan tangan untuk menghantam perut Elgar, tapi semua itu ditangkis oleh Elgar dan dibalas dengan pukulan bertubi-tubi di bagian wajah, dada dan pelipisnya hingga darah berceceran.

Karena tak ada senjata, Heri mengambil apapun yang bisa digapainya untuk melukai Elgar, termasuk batu yang dia lemparkan keras. Elgar menghindar, dan batu tersebut justru memecahkan kaca jendela.

Crank!

Hana terhenyak dan reflek berteriak melihat serpihan yang berhamburan di lantai. Bahkan tangannya langsung gemetaran menutupi mulutnya.

Warga setempat yang mendengar suara itu pun langsung heboh dan ikut berteriak meminta pertolongan agar segera memisahkan keduanya."Tolong, tolong! Ada yang berkelahi." Kompak mereka sambil berlari ke TKP.

Sementara Heri menubruk tubuh Elgar dengan sisa tenaganya, hingga mereka mengusak di halaman. Posisi tubuh Heri di atas tubuh Elgar, dia menggunakan kesempatan itu untuk menghajar wajah Elgar berkali-kali.

Bugh! Bugh!

Namun, secepat kilat posisi berganti, Heri meringis saat Elgar menekan dadanya menggunakan lutut.

"Argh!" erang Heri dengan nafas yang tercekat-cekat, tapi tatapannya masih saja nyalang. Sedangkan Elgar yang sudah kesetanan malah semakin menambah kekuatan, hingga wajah Heri merah semua.

Beruntung warga segera datang dan memisahkan mereka. Andai tidak mungkin riwayat Heri tamat hari ini.

"Jangan ribut di sini, Mas, kita bisa laporin ke keamanan setempat," ujar salah satu warga mengingatkan.

"Dia yang mulai, Pak, kalau melihat mobilnya datang lagi ke daerah ini langsung usir saja, calon istri saya sampai ketakutan di dalam," balas Elgar dengan nafas ngos-ngosan. Sengaja berkata seperti itu supaya para warga membelanya.

Sedangkan Heri berdecih dan menatap tajam. Dia ingin mencari pembelaan, tapi tubuhnya langsung ditarik mundur oleh salah seorang.

"Sudah, Mas, lebih baik selesaikan semuanya dengan kepala dingin," ujar pria yang tadi bicara.

Mau tidak mau Heri mengalah. Tapi bukan berarti dia akan berhenti mengejar Hana. Untuk kali ini, dia tidak ingin urusan menjadi semakin runyam, karena para warga sudah ikut campur.

"Urusan kita belum selesai!" cetus Heri sebelum melangkah menuju mobilnya. Elgar tak memberi reaksi apapun, setelah para warga ikut membubarkan diri dia langsung masuk ke dalam rumah untuk menemui Hana.

"Tenang saja, Han, aku pastikan dia tidak akan mengganggu kalian lagi," ucap Elgar sambil berusaha tersenyum.

Namun, semua itu tak lantas membuat hati Hana baik-baik saja, wajah wanita itu masih pias, nafasnya pun terasa berat karena menunjukkan panik yang berlebih. Apalagi saat dia melihat keadaan Elgar yang sangat berantakan, perasaannya pun semakin campur aduk. Dan memberikan efek traumanya muncul kembali.

Yang bisa dia lakukan sekarang hanya mencengkram pinggiran bajunya dengan seluruh tubuh yang gemetar. Dan Elgar yang menyadari itu, akhirnya menarik Hana ke dalam dekapannya, di sana Hana tiba-tiba terisak.

1
Surati
Bagus ceritanya 👍🙏🏻
Bahari Sandra Puspita
finally happy ending yeaayy!!!
keren banget mak ceritanya, selalu suka deh pokoknya..
ternyata sampai akhir, si mantan mertua gak ada tobat2nya ya..
padahal udah dikasih pembalasan yg luar biasa..
happily ever after for Elgar and Hana..
penantian cintamu gak sia2 ya El, akhirnya Hana ditakdirkan jadi milikmu walopun harus singgah dulu sama Heri..
pelajaran buat para laki2, jadi suami itu harus punya prinsip..
memang harus tetap berbakti pada ibu karena bagaimanapun jg ibu adalah pintu surganya..
tapi ya gak harus mengorbankan perasaan sang istri jg, karena laki2 yg terbaik adalah laki2 yg paling baik dg istrinya..
semua sudah diatur dg porsi yg pas..
tinggal menjalankan saja sesuai porsinya masing2..
jadi mertua jg harus tahu diri, gak boleh ikut campur rumah tangga anak2nya jika tidak diminta..

makasih mak buat ceritanya yg luar biasa..
semoga selalu diberikan kesehatan..
tetap semangat untuk berkarya dan semoga sukses selalu ya mak..
🙏🏻💪🏻😘🥰😍🤩💕💕💕
Ratu Anu👑: Kembali kasih kakak, thanks buat dukungannya ya💋💋💋
total 1 replies
💞DARRA💞💖
bagus
Juan Sastra
meski marah ,, harusnya ggak gebukin ortu juga kali thorr
Juan Sastra
entah benih siapa yg nyangkut,, heri kah ?
papahertua kah ??
atasan kah ??
Juan Sastra
kok gitu papanya heri,,bukannya mayang anak angkatnya ,, tapi aahh entahlah thorr
Juan Sastra
kayak dulu....???
udah sering dong,, jadi ggak ORI ,, wah hebat heri 👍.
Evi Nopianti
bagus banget Thor
Juan Sastra
good hana
Juan Sastra
nikmati aja mah,,
Juan Sastra
syukurin aja mah,,ggak apa apa kan mantu idaman
Juan Sastra
hana jgn byk omong,,sia sia,,,
buktikan jika kamu mampu,,
Juan Sastra
skak mat,, salah pilih suami
Juan Sastra
nyeri hatiku thorr,,, anak sama mamah sama buruknya,,, lebih baik bebas hana toh nasib siapa yg tahu ke depannya..
Yuni Hartati
Biasa
Rismawati Damhoeri
habis, satu lobang buat rame2 sih....
Rismawati Damhoeri
yah baguslah...
Alexandra Juliana
Ga dikasih bonchap nih Thor?
Alexandra Juliana
Maaf ya Her kamu sdh kehilangan hak kamu sbg ayah krn kamu telah menyia2kan ibunya. Anakmu akan memanggil pria lain Ayah..Nikmati kesendirianmu
Alexandra Juliana
Alhamdulillah bayi Hana laki2 jd dia g perlu bapaknya sbg wali klo nikah nanti..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!