Soal keturunan memang kerap menjadi perdebatan dalam rumah tangga. Seperti yang terjadi dalam rumah tangga Hana.
Hubungan yang sudah dibangun selama 10 tahun, tiba-tiba hancur lebur dalam satu malam, saat suaminya mengatakan dia sudah menikahi wanita lain dengan alasan keinginan sang mertua yang terus mendesaknya untuk memiliki keturunan.
"Jangan pilih antara aku dan dia. Karena aku bukan pilihan." -Hana Rahmania.
"Kalau begitu mulai detik ini, aku Heri Hermawan, telah menjatuhkan talak kepadamu, Hana Rahmania, jadi mulai detik ini kamu bukan istriku lagi." -Heri Hermawan.
Namun, bagaimana jika setelah kata talak itu jatuh, ternyata Hana mendapati dirinya sedang berbadan dua? Akankah dia jujur pada Heri dan memohon untuk kembali demi anak yang dikandung atau justru sebaliknya?
Jangan lupa follow akun sosmed ngothor
Ig @nitamelia05
FB @Nita Amelia
salam anu 👑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30. Merasakan Ketulusan
Setelah Heri pergi Hana langsung pamit ke toilet, dia muntah-muntah karena terlalu enek melihat wajah pria itu. Ya, mungkin anaknya yang di dalam sana juga tidak senang melihat ayahnya datang. Hana tidak ingin geer, tapi semoga saja setelah ini Heri tidak berusaha untuk menemuinya, karena sudah mengetahui tempat kerjanya.
Hana mengusap mulutnya yang basah menggunakan tisu, menatap pantulan wajah di dalam cermin dengan mata yang menusuk nyalang.
"Sampai kapanpun aku tidak akan memberitahumu tentang anak ini. Ini wujud balasan atas rasa sakit hatiku, karena pengkhianat juga hinaan ibumu yang tak pernah habis. Sekarang aku hanya perlu buktikan, bahwa tuduhan kalian tidak benar. Mandul?" Hana berdecih dan tertawa sumbang. Rasanya diremehkan masih begitu membekas sakit. "Lihatlah ... sekarang dia ada di perutku dan akan menyumpal mulut kotor kalian." Lanjut Hana sambil mencengkram pinggiran wastafel. Rasanya murka sekali tiap mengingat kalimat-kalimat yang pernah dilontarkan Mamah Saras dan semua luka atas pengkhianatan itu.
"Aku tidak akan membiarkan kalian menghancurkanku untuk yang kedua kalinya," ucap Hana dengan pemikiran yang sudah begitu jauh. Dia yakin jika keluarga Hermawan tahu dirinya hamil, pasti mereka juga menginginkan anak ini—tanpa mengingat bagaimana mereka memperlakukan Hana dulu.
***
Benar saja, seperti yang terlintas di pikiran Hana. Karena sudah mengetahui dimana ia bekerja, Heri pun berusaha untuk menemuinya, sekalipun harus menguntit sampai pulang ke rumah.
Pria itu sengaja izin dari perusahaan untuk pulang lebih awal dan kembali ke Meditra Group. Setelah melihat Hana menaiki ojek, Heri langsung mengikutinya dari belakang.
Elgar yang melihat itu sudah berniat untuk menghentikan Hana. Namun, kendaraan roda dua itu lebih dulu melenggang ke jalan raya. Elgar berdecak, lalu buru-buru pergi ke parkiran. Tidak sulit untuk mengetahui kemana Hana pergi, karena sebelum Heri, dia sudah lebih dulu menguntit wanita itu.
"Aku tidak akan membiarkan dia menyakiti Hana lagi—sekalipun nantinya Hana tidak memilihku. Tapi aku akan melindunginya," gumam Elgar yang mengingat percakapan antara Mayang dan Hana di toilet. Tak sengaja menguping, dia justru mendapatkan informasi yang sangat mencengangkan. Yakni alasan Hana bercerai adalah karena perselingkuhan.
Hana yang tidak curiga sama sekali tak memedulikan kendaraan-kendaraan yang ada di belakangnya. Ditambah dia mulai pusing, karena harus terjebak macet dan polusi udara.
Hingga saat dia turun dari motor, sebuah mobil yang sangat dia hafal turut berhenti. Hana membelalakan matanya, dia segera membayar ongkos melalui media online yang ada di ponselnya, lalu berjalan tergesa untuk masuk ke dalam rumah. Akan tetapi langkahnya tercegah, Heri sudah menarik tangannya cukup keras.
"Han, aku ingin kita bicara," ucap pria itu, ditinggalkan Hana sebentar sudah terasa sekali perbedaannya. Apalagi saat ini dia dan Mayang sama-sama sibuk dengan pekerjaan.
"Lepas! Apa kamu sudah lupa kalau kita sudah tidak ada hubungan lagi? Jadi jangan pernah mencariku atau mengusik kehidupanku—aku ingin tenang!" balas Hana seraya menghentak tangan Heri dengan kuat hingga terlepas.
"Tidak, Han, aku benar-benar menyesal karena sudah mengatakan kalimat talak itu. Dan kamu harus tahu, aku belum mendaftarkan perceraian kita ke pengadilan—aku ingin kita rujuk," ujar Heri dengan wajah memelas. Berharap Hana bisa kembali luluh seperti yang sudah-sudah.
Namun, nyatanya kini wanita itu justru tertawa. Tawa yang menyakitkan, karena setelah menghancurkan semua kepercayaannya. Pria ini dengan penuh percaya diri ingin kembali?
"Untuk apa? Mengulang hal yang sama? Tidak, Her! Aku tidak butuh pria yang tidak bisa membelaku—meski itu di hadapan ibunya, aku juga tidak bisa menerima pria yang tidak gentle seperti kamu—karena lebih memilih untuk menyembunyikan hubungan dengan wanita lain, ketimbang harus melepaskan salah satunya. Andai—andai kamu menceraikan aku secara baik-baik, aku tidak akan sedalam ini membencimu. Dunia terlalu kejam, dan kamu tidak mampu untuk melindungiku, karena justru kamu—kamu yang menghancurkan semuanya!" balas Hana dengan menggebu-gebu. Nafasnya tercekat dan tubuhnya turut bergetar karena terlalu emosi.
Sementara Heri tak memiliki pembelaan apapun atas apa yang Hana sampaikan. Dia yang terlalu lemah, karena tak bisa tegas dengan ibunya. Padahal seharusnya sebagai kepala, dialah yang mengatur rumah tangganya.
Egois! Itulah sifat Heri, meski Hana sudah berteriak sakit, dia masih saja ingin wanita itu menjadi miliknya.
"Lepas, Her, aku tidak mau!" pekik Hana, saat dia ingin masuk ke dalam rumah, Heri kembali menahannya dengan mencengkram lengan wanita itu.
"Aku mau berubah, Han, aku mau berubah! Aku akan lawan Mamah untuk kamu," katanya berusaha meyakinkan. Namun, Hana menggelengkan kepala dan memukuli tangan Heri supaya terlepas. Sampai kapanpun dia tidak ingin kembali ke neraka yang sama.
"Tidak perlu! Aku tidak ingin kamu melawan siapapun. Sekarang kamu cukup lepaskan aku sepenuhnya. Hiduplah dengan wanita yang kamu pikir bisa memberikan banyak anak untukmu itu!" tegas Hana dengan mata yang menungkik.
Akan tetapi Heri tak mengindahkan semua penolakan mantan istrinya. Dia hendak mendorong Hana untuk masuk ke dalam rumah, tetapi Elgar yang saat itu telah datang segera mencengkram bahu Heri dan melemparnya kuat ke halaman.
"Mas Elgar," ceplos Hana sambil bersembunyi di belakang tubuh kekar pria itu.
"Kamu baik-baik saja, Han?" tanya Elgar sambil mengusap cairan yang membasahi wajah Hana. Karena sedang dirundung rasa was-was, Hana menerima semua perlakuan Elgar tanpa penolakan sedikitpun.
Wanita itu mengangguk sambil melirik ke arah Heri yang mulai bangkit. Spontan, Hana mencengkeram lengan baju Elgar, karena sepertinya Heri mulai nekat.
"Kamu tidak perlu takut, ada aku di sini. Aku yang akan menghadapinya, kamu masuk sana!" kata Elgar sambil melepaskan pelan tangan Hana dari lengannya. Hana mencuap, tapi melihat Heri yang kembali mendekat dia langsung patuh dengan perintah Elgar.
"Jangan ikut campur. Ini urusanku dengan istriku!" ucap Heri saat Elgar menghalangi jalannya.
"Bukannya kalian sudah bercerai? Orang yang sudah bercerai tidak memiliki hubungan suami istri lagi," jawab Elgar dengan santai.
Heri mendengus. Apakah secepat ini Hana mendapatkan penggantinya? Dia menatap Elgar dengan seksama, dan dia pastikan bahwa Elgar tidak akan bisa setara dengannya. Pria ini hanya kelebihan tampan saja.
"Kita hanya bertengkar!" ucap Heri seraya mendorong dada Elgar.
"Bertengkar tidak harus mengikutsertakan orang lain di dalam hubungan kalian. Perselingkuhan itu kesalahan fatal dan sangat menjijikan. Hanya orang-orang rendahan yang melakukannya," cerca Elgar tak berpindah posisi sedikitpun.
Hal tersebut membuat emosi Heri kian terpancing. Dia tidak tahu kalau Elgar adalah teman satu angkatannya yang dulu sering dibully. Karena terbiasa tertindas, kini Elgar tak takut lagi. Dia melawan serangan Heri yang hendak menghajar wajahnya.
Perkelahian pun terjadi dengan sengit. Heri berulang kali mengayunkan tangan, tapi dia malah mendapat pukulan bertubi-tubi yang membuat tubuhnya babak belur.
Karena tak ada senjata, Heri mengambil apapun yang bisa digapainya untuk melukai Elgar, termasuk batu yang dia lemparkan keras. Elgar menghindar, dan batu tersebut justru memecahkan kaca jendela. Hana terhenyak melihat serpihan yang berhamburan di lantai.
Sementara Elgar dan Heri masih bergelut sampai mengusak di halaman. Beberapa warga yang melihat pemandangan itu pun langsung mengerubung dan berusaha memisahkan. Heri terbatuk dengan nafas yang tercekat-cekat.
Hana yang semula berniat untuk keluar langsung menghela nafas. Dia melirik ke arah Elgar yang tampak lusuh dengan keringat dimana-mana.
"Jangan ribut di sini, Mas, kita bisa laporin ke keamanan setempat," ujar salah satu warga mengingatkan.
"Dia yang mulai, Pak, kalau melihat mobilnya datang lagi ke daerah ini langsung usir saja, calon istri saya sampai ketakutan di dalam," balas Elgar dengan nafas ngos-ngosan. Sengaja berkata seperti itu supaya para warga membelanya.
Sedangkan Heri berdecih dan menatap tajam. Mau tidak mau dia yang mengalah untuk pergi.
"Urusan kita belum selesai!" cetus Heri sebelum melangkah menuju mobilnya. Elgar tak memberi reaksi apapun, setelah warga pergi dia langsung masuk ke dalam rumah untuk menemui Hana.
Wajah wanita itu masih pias, menunjukkan ketakutan dan panik yang berlebih. Sumpah, sebenarnya Elgar ingin memeluk Hana, tapi dia masih tahu diri.
"Tenang saja, Han, aku pastikan dia tidak akan mengganggu kalian lagi," ucap Elgar sambil mengelus puncak kepala Hana sekilas. Hanya itu yang bisa dia lakukan sekarang.
"Makasih ya, Mas," balas Hana dengan suara sumbang. Dia mulai merasakan ketulusan Elgar yang sampai saat ini masih saja membantunya, meski dia suka ketus.
jgn gila klo nti kau tau Hana hamil sebelum cerai 😅
rasakannnn Kau Herigukgukguk
Daebakk El 👏👏 kamu emang keren? langsung sat set bilang kalau hana adalah cinta pertamamu, lagian sekarang hana sudah jadi milik umum kan? jadi bebas buat di miliki wkwkw
hari ini heri benar2 banyak menerima kejutan 🤭 kapokkk lihat saja her? habis kamu melihat hana di bonceng laki2 lain, melihat hana hamidun dan sebentar lagi kamu juga akan mendengar langsung kalau dirimu dan hana sudah berceraii dan belum lagi nanti kejutan2 lainnya yang akan tambah membuatmu shock wkwkwk tunggu saja drama selanjutnya her huhaaaa 🤣🤣🤣
si Heri udah pasti kebakaran jenggot gak terima liat Hana di gandeng laki² yg dulu cupu dan culun yg skrng menjelma laki² tampan dan kaya raya..si Heri mah hanya seujung kuku gak ada apa² nya di banding Elgar yg ternyata mencintai Hana dari masa sekolah dulu 🤭