Lian Arkana, pemuda yatim piatu yang harus berjuang dari kemiskinan untuk menghidupi dirinya dan adiknya
Bullyan serta hina tak lepas dari Lian, setiap hari dia pulang dengan luka, di saat dia akan menyerah, sebuah Sistem muncul dan akan membantu nya menjadi yang terkuat dan terkaya
Apakah Lian dapat membalaskan dendam nya? dan bisakah dia menjadi yang terkuat? ikuti kejutan dalam alur cerita ini !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryoo_Zan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27
' Aku akan bermain sebentar ' Guman Lian dengan senyum menyeringai.
Lian menambah laju mobilnya kesebuah tempat yang jauh dari permukiman warga.
Mobil mobil yang dibelakangnya mengikutinya hingga salah satu mobil itu menancap gas menyusul Lian dan memberhentikannya.
Lian tersenyum miring dan menoleh kepada Queen " Aku akan keluar untuk melayani mereka, kamu diam diri dimobil saja oke " Ucapnya.
" Iya, jaga dirimu bub " Jawab Queen patuh.
Lian turun dari mobilnya sembari membayangkan sebuah topeng tengkorak lalu memakainya tanpa diketahui Queen.
Beberapa orang berjaz hitam satu persatu turun dari mobil lengkap dengan senjata api ditangan mereka.
" Siapa kalian? " Tanya Lian datar.
" Kau tak perlu tahu siapa kami, yang pasti kau harus ikut kami untuk menemui bos kami atau kami akan membawa mu secara paksa " Ucap salah satu dari mereka.
Lian tersenyum sinis " Gw gak akan ikut, aku hanya ingin bermain main dengan kalian " Jawabnya.
" Baik jika itu mau mu, jangan salahkan kami jika kau sudah bertemu dengan penjaga kubur " Ucap orang berjaz itu sembari mengeluarkan pistol dari sakunya.
Lian hanya santai dan terlihat tenang walaupun dia dikepung.
Lian menatap tajam orang bejaz abu abu yang dia anggap sebagai pemimpinnya yang berada dibelakang anak buahnya.
" Pengecut " Ejek Lian kepada orang berjaz abu abu.
" Beraninya kau..... arghhh " Ucap orang berjaz abu abu itu terpotong.
Lian langsung menggunakan skil menyerang bayangan dan menebas tangan kanannya dengan Curved Dagger.
" Banyak bac*t " Lian menoleh kebelakang dengan badan yang masih membelakangi pemimpin itu.
Anak buah pemimpin itu, murka melihat Lian seenaknya menebas tangan hingga tangan itu terputus.
" Dasar kau bajing*n! akan ku bunuh kau " Ucap salah satu anak buahnya langsung berlari menyerang Lian dengan sebuah pedang.
Wushh
Stringggg
Stringgg
Sebelum anak buah pria itu menyerang, Lian sudah memenggal kepalanya didepan para anak buah pria itu.
Anak buah serta pemimpin itu sangat terkejut dengan kecepatan menyerangnya melebihi batas manusia.
Ya iya lah orang udah Shadow man
" Siapa selanjutnya? " Ucap Lian dingin.
Semua yang berada disana merasakan aura yang sangat kuat dari Lian, bukan aura dingin seperti biasanya tetapi aura membunuh.
Lian melihat jamnya dan waktu sudah menunjukkan pukul 17.25 " Ck, lama "
Wushhh
Stringgg
Stringgg
Stringgg
Dalam sekejap mata, Lian berhasil membuat semua musuhnya mati dalam keadaan tak terbentuk.
" Apa kau tau siapa orang yang menyuruh mereka, sistem? " Tanya Lian melemparkan Daggernya dan topengnya keatas seketika menghilang.
[ Ding... tau tuan, Giliam Rems pelaku utama yang merencanakan membunuh tuan, setelah mengetahui tuan yang menghancurkan markas serta anggotanya ]
Lian mengangguk dan berjalan kearah mobil " Cepat juga dia menemukanku " Malam ini merupakan malam terakhir baginya dan keluarganya "
Lian masuk kedalam super carnya, didalam Queen senantiasa menunggunya dan juga khawatir kepadanya.
" Apa kau baik baik saja, bub? " Tanya Queen khawatir, karena banyak darah di seragam, dan tangan
Lian tersenyum hangat kepada Queen " Tak apa sayang, ini bukan darahku melainkan darah mereka " Ucapnya.
Queen mengambil sapu tangannya dan membersihkan tangan dan wajah Lian yang terkena darah " Baguslah, jangan terlalu memaksakan dirimu bub " Jawabnya dan Lian mengangguk sebagai jawaban.
Setelah Queen membersihkan tangan dan wajah Lian, Lian menjalankannya mobilnya meninggalkan 80 mayat tergeletak disana.
*
Singkatnya Lian dan Queen telah sampai didepan mansion, security yang menjaga mansionnya membuka pintu gerbang yang menjulang tinggi itu.
Lian memarkirkan mobilnya digarasinya, lalu turun ia dari mobil disusul oleh Queen yang juga turun dari mobil.
" Bub aku duluan ya " Ucap Queen.
" Iya, yang lain pasti sudah menunggu " Jawab Lian.
Queen mengangguk, lalu pergi kedalam mansion meninggalkan Lian digarasi.
Swushh
Lian menggunakan skil teleportnya langsung kekamar, dia ingin mengganti bajunya terlebih dahulu.
Lian telah tiba di walk in closetnya, dan langsung memakai kemeja hitam dan dasi berwarna hitam, celana panjang hitam, dan aksesoris seperti jam tangan.
Setelah menggunakan semua stelan serba hitam seperti pembunuh pada umumnya, Lian menggunakan skil teleport nya kembali kegarasinya.
Sesampainya disana, Lian berjalan kemotor sport kawasaki H2R nya.
" Motor impian gw udah dapat, gw mau coba kecepatannya dijalan " Ucap Lian sembari memakai helmnya, lalu menyalakan motornya dan langsung menancap gas menuju kemansion Rems.
*
" Arrggghhh.... sial kenapa mereka terbunuh hah?! " Marah Giliam.
" Sa-saya tak tau tuan, mereka semua terbunuh dengan keadaan yang tak lazim " Jawab assistennya ketakutan.
" Cihh... apa yang harus kita lakukan sekarang " Ucap Gilam mengacak rambutnya dengan frustasi.
Tok
Tok
" Masuk "
" Dad, kata Mammy kita makan dulu dibawah " Ucap seorang pemuda.
" Daddy nanti menyusul Daniel " Jawab Giliam.
" Baik Dad, kami akan menunggu mu dibawah " Ucap Daniel dan diangguki oleh Giliam.
Setelah Daniel pergi, Giliam kembali fokus ke percakapannya dengan assistennya.
" Aku akan kebawah untuk makan malam bersama keluarga ku " Ucap Giliam beranjak dari kursinya dan berjalan keluar dari ruang kerja.
" Baik tuan, saya juga izin pamit pulang " Pamit assitennya dan diangguki oleh Giliam sebagai jawaban.
Assisten itu telah berada dihalaman mansion keluarga Rems dan berjalan kemobilnya, namun...
Krakk
Seseorang melintir kepalanya dengan kuat dari belakang dan dia pun langsung mati ditempat.
" Saatnya gw eksekusi pria gemuk itu " Ucap seorang pemuda dengan topeng tengkoraknya menatap mansion Rems.
Ya, pemuda itu adalah Lian, Lian menggunakan skil teleport dan skil menyerang bayangan untuk menghabisi anak buah Giliam yang berjaga didepan mansion dan lalu menghabisi yang lainnya yang berjaga diluar secara diam diam termasuk tadi assisten Giliam yang baru saja keluar dari mansion Rems.
" Kaldarest " Ucap Lian menggunakan skil teleportnya.
Swusshhh
Author kasih tambahan untuk Lian jika ingin menggunakan skil dan Eksekusi.
Kaldareth \= Teleport
Thaneris \= Menyerang
Death \= Eksekusi/ Fatality
Voist \= Menyatu
Oke back to story.
Lian sudah berada dihalaman belakang mansion Rems, lebih tepatnya didekat sebuah gudang.
Lian melihat sekitar, disana ada 5 anak buah Giliam yang sedang bermain kartu dan catur, tanpa banyak waktu Lian langsung melakukan mendatangi mereka dengan skil menyatu dengan bayangan.
" Voist "
Setelah mengatakan kunci skilnya, seluruh anggota badan termasuk pakaiannya telah menyatu dengan bayangan.
*
Disisi lain dikota B, seorang pemuda turun dari motornya dan masuk kesebuah mansion yang megah dan modern.
Saat dia telah masuk kedalam, seorang art mendatanginya.
" Selamat datang tuan muda " Sambut art itu.
Pemuda tersebut mengangguk sebagai jawaban " Apakah Daddy ada? " Tanya Pemuda itu.
" Tuan besar tengah berbincang dengan tuan tua " Jawab art itu.
' Opa? kenapa dia ke negara I? bukannya dia ada sebuah misi di negara G? ' Tanya pemuda itu dalam hati.
" Terima kasih " Ucap pemuda tersebut pada art
" Sama sama tuan "
Pemuda itu, melanjutkan langkahnya keruang tamu, dan benar dua pria paruh baya tengah berbincang disana.
" Kau dari mana saja Nuel? kau sudah 2 hari tak pulang " Tanya pria paruh baya itu yang tak lain adalah Arthur Dirgantara.
" Aku menginap dimansion Lian " Jawab Manuel.
Arthur terkejut dengan jawaban putra semata wayangnya " Kau menginap di mansion Lian? kau sudah bertemu dengan dia yang kedua kali? " Tanya daddy Arthur terkejut, dan Manuel mengangguk sebagai jawaban.
" Lian? siapa dia? " Tanya pria paruh baya yang disamping daddy Arthur.
" Dia cucumu ayah, dia telah ditemukan setelah 5 tahun menghilang " Jawab Arthur.
" Benar opa, dia adalah anak sulung dari om Ferdy dan tante Melissa, dia dan adik perempuannya menghilang sejak kejadian itu " Timpal Manuel.
Opa Firoshima Arkan Dirgantara, yang mendengar kabar itu sangat bahagia sampai tak sadar air matanya mulai berjatuhan karena bahagia.
" Dimana dia? aku ingin bertemu dengan cucuku yang selama 5 tahun terakhir ini aku cari " Tanya Opa Firo dengan nada bahagia.
" Mungkin dia dimansionnya, aku pergi dari sana sebelum dia pulang dari sekolah " Jawab Manuel.
" Ayah bisa bertemunya besok sore setelah kita menjalankan misi yang tertunda hari ini " Ucap daddy Arthur.
" Baiklah, baiklah sungguh aku sudah menunggu hal ini selama bertahun tahun " Jawab Opa Firo.
" Kau ikut dalam misi ini boy? " Tanya daddy Arthur pada Manuel.
Manuel mengangkat tangannya " Aku undur diri dad, aku telah menjadi orang kepercayaan dari pemimpin mafia " Jawab Manuel.
Tiba tiba Arthur menatap tajam Manuel " Kelompok apa yang kau maksud? dan siapa pemimpin mafia itu? hingga kau masuk kedalam kelompok itu yang jauh dibawah kita " Ucap daddy Arthur dingin.
Manuel tersenyum tipis " Deadly Blood, kelompok mafia yang dibuat oleh Lian Arkana dan aku yang mengajukan permintaan masuk kedalam kelompok itu, karena aku bertekad untuk menjaga saudara ku yang sudah lama tak berjumpa denganku " Jawabnya yang masih dalam pose angkat tangan.
...Bersambung..........
...****************...
kurang ini author
lagi seru ini mah!!!!
arkkk--!!!!
aku mau/Scream//Scream/
aku mau/Scream//Scream/
So tunggu update an terbaru cerita gw, semoga kalian suka dan mohon maaf jika ada kesalahan, Terima kasih /Pray/