Harap Bijak Dalam Membaca!! Jika Tidak suka langsung di skip Aja jangan Meninggalkan jejak yang akan menyakiti Hati Author.
.................
Hidup hanya dengan Seorang Nenek Membuat Gadis berusia Delapan Belas tahun Nekad mengambil Jalan Pintas
Kanaya Menjual Rahimnya kepada seorang Pria " Aku akan Membayar mu 1M Asal Kamu mau Hamil Anakku, Setelah kamu Melahirkan kamu bebas pergi kemana saja asalkan Tidak menampakkan diri di hadapan anakku karena setalah anak itu lahir ia akan menjadi Anakku dan juga istriku "
Hati Kanaya merasa di remas kenapa dirinya harus di hadapkan dengan keadaan yang sangat sulit seperti ini, Walaupun Kanya ragu tapi Karena ini demi sang Nenek Dengan terpaksa Kanaya Menerima Tawaran itu
" Baik, Saya terima tawaran Anda tapi Anda harus menikahi saya dulu karena saya tidak ingin hamil di luar nikah "
" Dil "
Bagai mana Nasib Kanaya selanjutnya dan Apa Kanaya akan Mendapatkan kebahagiaan? Yuk simak..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CEMBURU
" Kanaya "
Kanaya langsung menoleh ke arah suara dan menoleh ke arah seroang pria muda, pria yang dulu pernah mengaguminya.
" Kak Irfan "
Irfan langsung mendekat ke arah Kanaya, Irfan juga melihat perut karena Ayah yang sudah mulai buncit " Apa kabar Nay? " Tanya Irfan
"Kabarku baik, kabar Kakak sendiri bagaimana? " Tanya balik Naya
" Aku juga baik, Aku dengar kamu datang bersama suamimu yang kayak itu? "
Naya langsung mengangguk " iya tadi aku ke sini bareng suamiku cuman sekarang dia lagi istirahat di rumah mungkin karena kelelahan setelah perjalanan jauh " Jawab Naya
" Oh. " Irfan ber oh ria " sini Aku bawakan belanjaannya kamu pasti berat kan " Tawar Irfan
" Tidak perlu Kak terima kasih Lagian aku tidak mau merepotkan kakak. " tolak Naya halus
Dulu saya juga pernah mengagumi Irfan Namun karena dirinya sadar diri siapa Irfan dan Siapa dirinya membuat Naya enggan untuk membalas perasaan Irfan.
" Biar aku bantu kamu, lagian kamu juga sedang hamil tidak boleh membawa barang-barang berat seperti ini " Ucap Irfan. Irfan langsung mengambil kantong kresek yang sedang dibawa oleh Naya, walaupun Naya menolaknya tapi Irfan keluh ingin membantu Naya.
" Baiklah kalau begitu, sebelumnya terima kasih ya kak karena sudah mau bantu aku membawakan kantong kresek ini "
" sudah kamu tidak perlu berterima kasih seperti itu Lagian seperti kepada siapa saja bukan yang dulu juga kamu sering merepotkan ku. hm... " Naya dan juga Irfan mereka berjalan berdua sambil mengobrol tentang masa lalu mereka.
Hati Irfan sebenarnya sakit melihat keadaan Naya saat ini, waktu itu Irfan berharap jika kabar tentang pernikahan Naya itu hanya Hoax semata namun sekarang di depan yakin bahwa Naya benar-benar sudah menikah apalagi melihat perut Ayah yang sudah besar.
" apa kamu bahagia bersama suamimu? "
Naya tersenyum kecil lalu menganggukkan kepalanya " Tentu, tentu aku bahagia kah dan Harus Bahagia hehehe.. " Bohong Naya. tidak mungkin karena Ia menceritakan kisah hidupnya kepada Irfan apalagi Irfan pernah menaruh hati kepada dirinya.
" Syukurlah kalau begitu, aku pun ikut bahagia mendengarnya mudah-mudahan saja kamu selalu bahagia bersamanya walaupun aku disini merasakan sakit hati karena ditinggal menikah olehmu tapi melihatmu bahagia aku pun pasti akan ikut bahagia" Balas Irfan tanpa menoleh kearah Naya.
Naya menundukkan kepalanya ia benar-benar merasa tidak enak kepada Irfan " Maafkan Aku ya kak, Bukan kakak saja yang sakit hati, aku pun sama " Lirih Naya di dalam hati
Tidak terasa akhirnya mereka pun sampai di rumah nenek Naya, mereka disambut dengan tetapan Karan yang tidak suka melihat Istrinya berjalan bersamaan dengan pria lain.
" Karan " Panggil Naya
" Hm.. kamu habis dari mana Kenapa tidak membangunkan aku jika mau keluar? " Tanya Karan
" Hehehe.. maafkan aku ya karena tadi kamu nya lama sekali makanya aku pergi aja sendiri makanannya ke warung aja kok buat beli itu " Tunjuk Naya ke Kantong kresek yang di bawa oleh Irfan " Kak kenalkan ini suami Naya. Karan ini Kak Irfan " Ucap Naya yang mempekenal Karan kepada Irfan
" Hmm... Terima kasih karena sudah membantu istri saya " karena langsung mengambil kantong kresek yang ada di tangan Irfan
" Terimakasih kak "
" Sama-sama Naya. kalau begitu Kakak pulang dulu ya, Tuan saya permisi"
" Hmm.. " Jawaban Karan benar-benar dingin dia menunjukkan bahwa dirinya tidak menyukai Istrinya yang dekat dengan pria lain.