NovelToon NovelToon
UNWANTED BRIDE

UNWANTED BRIDE

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Perjodohan / Patahhati
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: D'wie

Unwanted Bride (Pengantin yang tak diinginkan)

Nazila Faradisa adalah seorang gadis dari keluarga broken home. Karena itulah ia menutup hatinya rapat dan bertekad takkan pernah membuka hatinya untuk siapapun apalagi menjalani biduk pernikahan. Hingga suatu hari, ia terlibat one night stand dengan atasannya yang seminggu lagi akan menyelenggarakan pesta pernikahannya. Atas desakan orang tua, Noran Malik Ashauqi pun terpaksa menikahi Nazila sebagai bentuk pertanggungjawaban. Pesta pernikahan yang seharusnya dilangsungkannya dengan sang kekasih justru kini harus berganti pengantin dengan Nazila sebagai pengantinnya.

Bagaimanakah kehidupan Nazila sang pengantin yang tidak diinginkan selanjutnya?

Akankah Noran benar-benar menerima Nazila sebagai seorang istri dan melepaskan kekasihnya ataukah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.6

"Sayang." panggil Noran pada Sarah dan mencoba memeluknya dari belakang. Tapi dengan tegas Sarah menolak pelukan itu.

Tak mau menyerah, Noran kembali berusaha memeluk tubuh Sarah yang akhirnya pasrah. Tak lama kemudian, tangis Sarah pun pecah membuat Noran benar-benar merasakan kepedihan di hatinya karena telah membuat kekasihnya terluka.

"Sayang, maaf." lirih Noran yang tak kuasa menahan kesedihannya. Matanya pun telah ikut memerah menahan gejolak rasa di dada.

"Apa maaf dapat mengembalikan semuanya ke posisi semula?" lirih Sarah.

Noran terdiam. Ia tau, ia sadar, semuanya takkan bisa kembali ke posisi semula. Tapi ia benar-benar tak sadar telah melakukan hal tersebut. Ia pun bingung saat mendapati dirinya telah tertidur berdua dengan Nazila dengan tubuh sama-sama polos. Yang lebih menyesakkan, dapat ia lihat, bercak itu murni darah. Artinya, ia telah benar-benar melakukannya pada Nazila, tapi bagaimana bisa? Ia telah mencoba memeriksa rekaman CCTV tapi hasilnya nihil sebab saat diperiksa ternyata CCTV bila itubtelah rusak sejak dua hari yang lalu. Yang ada hanyalah rekaman CCTV area taman hingga ke beranda vila.

Dalam hati, ia meyakini semua ini pasti permainan Nazila sebab dari rekaman di area taman, dapat ia lihat tiba Nazila permisi untuk memasuki vila sendirian lalu ia tak pernah keluar lagi. Artinya, ia sudah merencanakan hal ini sebelumnya, bukan. Sebab seingatnya, saat itu setelah ia melakukan pembukaan singkat di hadapan semua karyawannya. Karena ia sedikit pusing, selepas makan ia langsung masuk ke dalam vila untuk beristirahat. Lalu entah sejak kapan ia pun tertidur dan saat bangun ia terkejut melihat Nazila telah berada di sisinya dalam keadaan polos.

"Maaf." ucap Noran sekali lagi.

"Jadi apa yang ingin kau lakukan sekarang?" tanya Sarah yang kini telah membalik badannya dan berhadapan dengan Noran.

"Sayang, izinkan aku menikahinya!" mohonnya seraya memelas.

"Apa? Jadi kau mau membatalkan pernikahan kita, hah? Apa kata orang tuaku saat tau tiba-tiba kau membatalkan pernikahan kita dan menikahi gadis lain, hah! Kamu nggak bisa begitu, Noran." seru Sarah dengan emosi memuncak.

"Sayang, tenang. Ini ... ini hanya sementara. Aku hanya menikahinya untuk memastikan dia hamil atau tidak. Minimal selama 6 bulan dan paling lama 1 tahun. Bila ia tidak hamil, setelah 6 bulan aku akan menceraikannya, tapi bila ia sampai hamil, dengan terpaksa aku akan menceraikanya setelah melahirkan. Sebenarnya bisa saja lebih cepat bila ia benar-benar tidak hamil, tapi aku juga harus menjaga nama baik keluargaku, jadi aku mohon pengertianmu." ujar Noran berusaha meyakinkan Sarah. "Untuk orang tuamu, kau tenang saja, aku yang akan berbicara langsung. Kau tenang saja sayang, hanya kau yang aku inginkan, bukan yang lain." imbuh Noran yang akhirnya disetujui Sarah.

...***...

"Tidak tuan, nyonya, tuan Noran tidak perlu bertanggung jawab padaku. Itu hanyalah kesalahan yang di luar kuasa kami jadi aku tidak akan menuntut pertanggungjawaban padanya." jawab Nazila tegas. Ia memang merasa hancur, tapi sedikit pun tak pernah terbersit di dalam benaknya untuk meminta pertanggungjawaban apalagi meminta dinikahi atasannya itu. Pengalaman rumah tangga orang tuanya memberikannya pukulan tersendiri yang membuatnya trauma akan sebuah hubungan khususnya pernikahan.

"Zila, kamu nggak bisa gitu! Bagaimana pun, Noran telah mengambil kesucian kamu, jadi dia tetap harus bertanggung jawab dan menikahimu." bujuk Diana agar Nazila mau menikah dengan Noran.

"Saya serius, nyonya. Saya tidak butuh pertanggungjawaban dan saya tidak mau menikah."

"La, jangan egois. Bagaimana kalau kamu hamil? Apa kamu tega anak kamu tidak mendapatkan kasih sayang ayahnya? Apa kamu tega, ia tumbuh tanpa kehadiran ayahnya." bujuk Diana lagi.

"Tapi itu kan belum pasti, nyonya. Saya sungguh-sungguh. Apalagi Minggu nanti tuan Noran akan segera menikah dengan nona Sarah, aku tidak mau merusak hubungan mereka."

"Cih, sok peduli padahal nyatanya kaulah yang menjebakku, kan! Cepatlah mengaku! Kalau tidak, bagaimana bisa kau tiba-tiba saja berada di kamarku?" bentak Noran yang telah jengah mendengar penolakan Nazila yang dianggapnya pasti hanya sebuah kepura-puraan. "Oh, aku tau, tujuanmu pasti sebenarnya adalah uang kan? Berapa? Sebutkan berapa uang yang kau minta, aku akan memberikannya!" ketus Noran dengan kedua tangan bersedekap di depan dada.

"Noran! Jaga bicaramu!" bentak Diana tak suka anaknya sembarangan bicara tentang Nazila. Bagaimana pun, ia tau, Nazila yang baik jadi ia tidak percaya bila Nazila sampai berbuat nekat seperti itu.

"Jaga bicara Anda, tuan! Saya memang miskin, tapi saya lebih suka bekerja siang dan malam untuk mencari uang yang halal dari pada melakukan hal tidak terpuji seperti itu. Apa kau pikir aku senang, aku bahagia, kehilangan kesucianku, hah?" sentak Nazila dengan mata memerah. Ia benar-benar tak menyangka atasannya bisa menilainya serendah itu.

"Tutup mulut kalian semua!" bentak Gultom dingin. "Kau Nazila, benar kata Diana, kau harus tetap menikah dengan Noran. Kalau kau tidak mau, maka dengan terpaksa kami akan melaporkanmu ke polisi dengan alasan kamu telah menjebak Noran agar tidur denganmu untuk memerasnya." ujar Gultom dengan nada meninggi satu oktaf. Terang saja, Nazila lantas membulatkan matanya, tak percaya dengan apa yang ia dengar. "Dan kau Noran, terima saja takdirmu. Mau tidak mau, kau harus segera bertanggung jawab. Urusan orang tua Sarah, biar kami yang menyelesaikan." tegas Gultom membuat Nazila dan Noran terdiam dengan pikiran yang berkecamuk dalam benak masing-masing.

keesokan harinya,

Aktivitas karyawan PT Malikindo telah kembali berjalan seperti biasanya. Namun ternyata, peristiwa menghilangnya Nazila saat gathering masih berlangsung telah menjadi buah bibir hampir di setiap divisi bahkan rumor kalau ia menghilang untuk menggoda sang atasan pun sudah beredar luas.

Nazila berusaha untuk bersikap biasa saja. Ia pun merasakan perubahan aura yang begitu kentara semenjak ia menginjakkan kaki di kantor. Tapi ia berusaha mengabaikan semuanya. Ada juga yang sampai sengaja mendekati untuk mengorek informasi, tapi Nazila tak menggubrisnya sama sekali.

"La, maaf kalau saya lancang menanyakan ini, sebenarnya malam kemarin kamu menghilang ke mana? Kata anak-anak ada yang liat kamu masuk ke dalam vila terus kamu nggak balik-balik lagi, gossip itu nggak bener kan?" tanya Jay hati-hati.

Nazila menghela nafas lelah. Sorot matanya sendu. Sangat jelas terlihat ia tengah dalam tekanan luar biasa. Jay dapat melihat itu tapi ia tau, Nazila bukanlah sosok yang mudah terbuka dengan orang lain. Ia tau, Nazila takkan mau menceritakan masalahnya padanya.

"Maaf Jay, ini persoalan rumit. Aku nggak bisa cerita apa-apa padamu. Aku sendiri bingung dengan apa yang sedang aku hadapi dan alami. Terserah mereka mau berspekulasi apa tentangku. Aku pasrah." ujar Nazila sendu lalu kembali sibuk dengan pekerjaannya.

Seperginya Jay, interkom Nazila berbunyi yang ternyata itu merupakan panggilan dari Noran. Nazila pun bergegas merapikan diri dan menemui Noran di ruang kerjanya.

"Selamat siang, tuan. Ada yang Anda butuhkan?" tanya Nazila berusaha seprofesional mungkin sambil sedikit menundukkan kepalanya.

Brakkk ...

Noran melemparkan sebuah map berwarna biru ke hadapan Nazila dengan sorot mata kebencian.

"Baca itu dan segera tanda tangani!" tegas Noran membuat alis Nazila berkerut dalam.

"Surat kontrak pernikahan?" lirih Nazila saat membaca halaman pertama dari isi map itu. Nazila tersenyum getir, sesuatu yang paling ditakutinya sepertinya akan benar-benar terjadi.

'i hate marriage.' gumam Nazila pelan dengan senyum pahit getir di bibirnya.

...***...

1
Retno Palupi
pergi aja gpp
Retno Palupi
kasian hidupmu la, semoga kelak bahagia
JandaQueen
dah main kamu2 aja ni karin...😄
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Retno Palupi
hadeh, yang keras nazilla biar kesakitan, mungkin Illa hamil
Retno Palupi
Kevin
Retno Palupi
berarti la menjual ginjalnya untuk perawatan ibunya?
Retno Palupi
Luar biasa
Retno Palupi
mungkin yg donor ginjal nazla
Retno Palupi
pasti ulah ortu noran
Retno Palupi
apa itu jebakan dari keluarga nuran? karena g setuju dg pacar noran yg matre?
Retno Palupi
loh kok malah pingsan
Tuti irfan
Luar biasa
Tuti irfan
Lumayan
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
Nokhie
Bagus. Ceritanya gk bertele2.
eka wati
aku bacanya jadi "anjay" dong wkwkwk 🤣🤣
Adam Markelov izaan
sat settttt
g menye-menyeee
⬜🟥⬜⬜⬜🟥⬜
🟥🟥🟥⬜🟥🟥🟥
🟥🟥🟥🟥🟥🟥🟥
⬜🟥🟥🟥🟥🟥⬜
⬜⬜🟥🟥🟥⬜⬜
⬜⬜⬜🟥⬜⬜⬜
yunna
Luar biasa
Wy Ky
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!