NovelToon NovelToon
Naura-Nuhud

Naura-Nuhud

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Sariiiiiii

Dia adalah seorang gadis yang cukup liar, dia begitu bukan karena ada unsur kesengajaan tapi karena keadaan yang tidak mendukungnya untuk hidup baik-baik saja.
Keras kepalanya membuat kedua orang tuanya angkat tangan untuk mengurus hidup nya,

Nama nya Ashqia Naura, seorang wanita yang keras kepala, tapi hati nya selembut sultra dan sebersih embun.
Ashqia Naura mempunyai Kakak Laki-laki yang bernama Ashka Afdal dan adik perempuannya yang bernama Kila Ashkaf.

Dikehidupan ini, ntah dia yang kurang beruntung atau hidupnya yang kurang bersyukur, Karena Ashqia memiliki watak yang berbeda dengan kedua saudaranya.
Suatu ketika dia dihadapkan dengan seorang laki-laki yang berasal dari kalangan pesantren, dan dia Putra tunggal dari Kyia yang mempunyai satu pesantren yang cukup ternama di kota tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sariiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17

Dan benar dugaan Naura bahwa Pak bambam juga berada diruang bapak kepala sekolah, Naura berpura-pura menanyakan soal materi untuk besok di Olimpiade.

"Naura ada apa masuk lahh" ujar pak bambam yang menyadari kedatangan Naura.

"Ini pak, aku mau nanya tentang materi yang ini" ujar Naura kepada pak bambam supaya dia mendapatkan penjelasan dari pak bambam

"Yaudah kamu tunggu bentar bapak cari kertas kosong bentar" dan seketika pak bambam menjelaskan apa yang ditanyakan Naura.

Nuhud yang mendengar suara Naura itu sudah tau alasan Naura memasuki ruangan kepala sekolah karena mencari tahu apa yang terjadi.

Pak bambam sedang sibuk menjelaskan materi yang telah Naura mengerti tersebut tapi berbeda dengan Naura yang mendengar pembicaraan yang dibatasi lemari itu.

"Ada apa dengan kalian berdua" tanya pa kepsek kepada mereka berdua dan tidak direspon sama sekali.

"Begini Pak, tadi saya juga bertanya seperti itu tapi tidak mendapatkan jawab makanya langsung saya bawa kesini supaya kita tau apa permasalahan mereka berdua" ujar pak Anto

"Kalian mau ngomong, atau dihadapkan dulu dengan kedua orang tua kalian, sehingga kalian buka suara" ujar pak kepsek lagi dan tidak mendapatkan jawaban lagi.

"Hud kamu punya masalah apa dengan Tio" tanya pak kepsek kepada Nuhud.

"Tidak ada Pak" ujar Nuhud sembari menundukkan kepalanya

"Kalau tidak ada tidak mungkin Tio menyerah mu begitu saja, apalagi kamu baru disini" pak kepsek marah kepada Nuhud karena Nuhud tidak memberikan jawaban.

"Tio kamu kenapa, kenapa diam saja. atau kamu yang sengaja mencari gara-hara"

"Tidak Pak" ujar Tio dan disaat ini tidak memungkinkan dia untuk menjawab jujur pertanyaan pak kepsek

"Tidak ada, gimana kalau kita panggil kedua orang tua kalian saja ke sini. mungkin dengan adanya mereka akan menyelesaikan permasalahan kalian"

"Gimana Hud, saran dari bapak. Apa lagi kamu ditunjukkan untuk menggelar Olimpiade provinsi besok, kamu pikir Olimpiade ini main-main" ujar pak kepsek marah kepada Nuhud.

"Maafkan saya pak, untuk Olimpiadenya insyaallah saya tidak akan mengecewakan bapak" permintaan maaf Nuhud karena menghancurkan kepercayaan untuk kepala sekolah barunya itu.

"Tio" Dan pak bambam kembali lagi kepada Tio yang tidak memberinya jawaban apapun.

"Hud bapak yakin sama kamu, kamu tidak akan membuat masalah di sekolah bapak ini, karena kamu baru disini. Dan bapak yakin kamu akan menjaga citra dan nama baik mu, untuk sekolah mu yang disana"

"untuk itu silahkan kamu keluar dari ruangan bapak terlebih dahulu, karena bapak mau bertanya sesuatu yang penting dulu kepada Tio" ujar pak kepsek dan langsung diindahkan Nuhud

Sebelum dia pergi, disempatkan nya untuk minta maaf kepada Tio walaupun dia karena dia tau Tio marah kepada nya karena dia dekat dengan Naura.

"Aku minta maaf ya Tio kalo aku ada salah" dan berlalu pergi dari ruangan kepala sekolah

Nuhud tidak menghiraukan Naura yang menunggunya disana, saat Nuhud keluar dari ruangan kepala sekolah langsung disusul Naura.

"Pak sepertinya aku sudah ngerti dengan yang bapak jelaskan, aku pamit dulu" Naura dengan tergesa-gesa menyalimi tangan pak bambam dan berlalu pergi

"Kenapa anak itu" monolog pak bambam yang sedikit heran terhadap Naura

Naura yang melihat Nuhud sudah jauh dari pandangan nya, berlari dan mengejar Nuhud

"Huuuddddddd" dengan lantang suara Naura memanggil Nuhud dan berlari ke arah Nuhud.

"Apa lagi" jawaban Ketus dari Nuhud

"Kamu nggak kenapa-kenapa kan Hud" Reflek kedua tangan Naura memang pipi Hud, Dan seketika membuat jantungnya berdegup tak karuan

"Hehh gua nanya, kenapa lho bengong" Naura menepuk pipi Nuhud dengan pelan.

"Kaki kamu udah sembuh" ujar Nuhud kepada Naura. Naura menarik tangan Hud dan pergi ke kantin memberi tisu dan air es.

"Ehh kamu mau apa" yang ditolak Nuhud

"Diam dulu jangan gerak" ucapan Naura yang di patuhi Nuhud.

Naura membersihkan luka disudut bibir Nuhud, dengan sangat pelan dan penuh kehati-hatian. Naura meniup dan menempelkan tisu dingin yang sudah direndemnya dengan air es.

"Masih sakit Hud" tanya Naura karena dia sangat khawatir.

"Sedikit mendingan setelah kamu olesi dengan tisu dingin itu" jawab Nuhud jujur.

"Maaf ya Hud gara-gara aku kamu jadi ditonjok sama Tio dan masuk ruangan kepala sekolah"

"Udah aku nggak apa-apa kok. Gimana dengan kaki mu" Nuhud heran karena Naura bisa berlari saat mengejarnya tadi

"Sebenarnya kaki aku nggak sakit Hud" ucapan Naura yang menundukkan kepalanya

"Nggak sakit gimana, tadi kamu kesakitan"

"Hud aku tadi nggak kesakitan, karena aku cuma mau ngelihat tanggapan Tio aja saat kamu ngasih perhatian ke aku. Tapi aku nggak nyangka bekalan jadi seperti ini" ucapan jujur Naura dan seketika Nuhud langsung pergi dari hadapan Naura.

"Hud kamu mau kemana, luka mu belum selesai" ujar Naura lagi yang tidak dihiraukan Nuhud.

Naura sangat merasa bersalah dan dia sangat menyesali apa yang udah terjadi dan sekarang Nuhud marah kepadanya.

"Hud" Naura menyusul Nuhud dan berusaha menyamakan langkah kaki merasa.

"Hud... dengerin aku dulu, jalan nya jangan cepat-cepat gitu. aku capek" Dan akhirnya Naura menahan tangan Nuhud.

Siapa sangka ternyata tangan Naura tersebut dihempaskan kuat oleh Nuhud dan seketika tubuh Naura jatuh ke lantai.

"Auwwww" Nuhud yang sadar karena mendorong Naura sangat kuat menoleh kebelakang dan melihat Naura terjatuh ke lantai.

"Maaf aku nggak sengaja" ujar Nuhud yang mendadak berubah dingin kepada Naura. Dan mencoba membantu Naura untuk bangun.

"Ayok aku bantu"

Naura menangis dan menolak kasar bantuan dari Nuhud, karena dia merasa bokong nya sakit sebab Nuhud mendorong nya sangat kuat.

"Jangan nangis gitu lahh, aku nggak sengaja" Nuhud mencoba membantu Naura bangun dan tetap ditolak Naura.

"Maafin aku, aku nggak sengaja Qia" Nuhud terus berusaha untuk membujuk Naura.

Naura tetap tidak mendengarkan ucapan Nuhud, karena Naura sudah mencoba untuk meminta maaf kepada Nuhud tapi dia malah membalasnya dengan sangat kasar.

Naura mencoba untuk bangun sendiri, dan Nuhun tetap ingin membantu Naura tapi Naura tetap menolak bantuan dari Nuhud.

Setelah susah payah berdiri Naura berjalan terlebih dahulu dengan sempoyongan dan berjalan memegang bokong nya yang sakit. Naura meringis kesakitan karena ternyata bukan bokong nya saja yang tadi korban ternyata siku-siku nya juga terbentur ke lantai.

Dengan rasa bersalahnya Nuhud tetap mengawasi Naura dari belakang dan dia berusaha membujuk Naura untuk tidak marah lagi kepada nya, tapi hasilnya nihil Naura tetap tidak mendengarkan apa yang dikatakan Nuhud.

Setelah sampai dikelas, Fika dan Laras kaget melihat Naura yang berjalan sempoyongan dan kelihatannya Naura sangat merasakan kesakitan.

"Rak.... lho kenapa" Laras yang melihat Naura seperti itu langsung mengejar Naura ke pintu masuk kelas.

"Gua nggak apa-apa"

"Lho bo'ong, lho pikir lho bisa bo'ong sama kita" ujar Laras

"Gua nggak kenapa-kenapa" dan alhasil Naura menangis dan memeluk kedua sahabatnya karena dia merasakan sakit di bokong dan sikunya.

"Rak.... siapa yang bikin lho kayak gini, jawab gua sekarang " ujar Fika kepada Naura

"Tio" ujar Laras yang bangkit dan mau berdiri karena mau membalas perlakuan Tio kepada sahabat nya itu.

"Nggak bukan" jawab Naura yang mencoba menghentikan tangisnya.

"Trus siapa yang bikin kamu kayak Naura" tanya Aldi yang juga penasaran dengan keadaan Naura.

Naura tidak menjawab pertanyaan dari Aldi, dan Aldi tidak sengaja menyentuh siku Naura dan seketika Naura meringis kesakitan.

"Auwwww sakit Al" ujar Naura dan melindungi tangannya tersebut supaya tidak sengaja tersentuh lagi oleh siapapun.

"Rak, tangan lho kenapa" ujar Aldi karena Naura meringis kesakitan saat Aldi menyentuh lengan nya.

"Sakit lho sentuh Al" ucapan Naura

"Sakit kenapa, coba sini liat"

"Nggak tau"

"Coba sini lihat rak sedikit aja" ujar Laras karena juga penasaran karena Naura meringis kesakitan seperti itu.

Dia membuka lengan bajunya karena dia merasa sikunya sangat sakit

Setelah dibuka, Naura kembali menangis melihat sikunya yang merah dan membiru karena terbentur di teras.

"Sakiittttt" Naura menangis dan mengadu kepada kedua sahabatnya.

"Ini membiru karena apa?" tanya Fika yang penasaran, dan Naura tidak menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu.

"jawab gua rak, siapa yang bikin lho kayak gini" Laras marah karena Naura tidak menjawab pertanyaannya.

Nuhud yang menyaksikan juga sempat kaget karena ternyata dorongan nya sangat kuat.

"Gua tadi kepeleset" Naura terus menangis

"Lho kepeleset dimana, trus kenapa bisa separah ini" ujar Laras

"Ikut aku sekarang" ujar Nuhud dan tetap ditolak Naura, karena Naura terus memberontak dan tidak mau mendengar ucapannya

"Ayok" ujar Nuhud lagi yang dipatuhi oleh Naura karena dia tidak kelepasan omongan

Nuhud membawa Naura keruangan UKS dan mengobati luka yang berada disiku Naura, ternyata Naura tetap tidak mau.

"Lepasin" Nuhud tidak menanggapi omongan nya

"Lepasin gua jangan narik-narik, bokong gua sakit dodol" ucapan Naura jujur yang dia rasakan memang sakit dibagian bokong nya.

Dan Naura pergi menjauh dari hadapan Nuhud, dia malas berhadapan dengan Nuhud untuk hari ini. Karena tadi niatnya baik untuk meminta maaf tapi siapa sangka Nuhud mendorongnya. Naura sama sekali tidak menanggapi apa yang diminta Nuhud termasuk untuk belajar bersama.

Setelah pulang sekolah Naura menghubungi kila untuk menjemputnya, dan tidak menunggu lama kila datang menjemputnya di halte sekolah.

"Mbak kepada jalannya gitu"

"Ngga kenapa-kenapa, ayok pulang mbak capek"

"Mbak nggak belajar hari ini"

"Mbak sudah belajar tadi disekolah, Dan sebagai tugasnya mbak harus belajar sendiri dirumah. karena capek juga belajar tiap hari"

Dan seketika kila menyalahkan motornya menuju pulang ke rumah, Dan setelah sampai rumah seperti biasa Naura memasuki kamarnya untuk bersih-bersih dan mengganti pakaiannya.

"Non mau makan nggak" tanya buk lulu

"Ibuk masak apa untuk hari ini"

"bentar ya ibuk ambilin dulu"

Naura sudah siap dengan buku-bukunya untuk bertempur dengan rumus matematika yang telah tersedia. Ternyata Nuhud mengirimkan nya pesan chat dan banyak panggilan tak terjawab dari Nuhud.

Naura tidak berniat untuk membalas pesan chat dari Nuhud, dia terlalu sakit dan sedikit terluka. Sakit yang dia rasakan bukan berasal dari perasaan tapi berasal dari batin nya yang seketika dihempaskan oleh Nuhud.

Dan untuk hari ini dia tidak belajar bersama dengan Nuhud, dia berfikir toh untuk Olimpiade tersebut hanya fikiran masing-masing dan kecepatan daya tangkap yang dikeluarkan oleh para peserta.

1
Radin P. R.
Bikin baper. 😢❤️
Niki Fujoshi
Gemesin banget! 😍
Silvia Gonzalez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!