NovelToon NovelToon
Pengasuh Idaman

Pengasuh Idaman

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Romansa
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Tie tik

Menjadi seorang pengasuh bukanlah mimpi seorang gadis bernama Fina. Apalagi anak yang diasuhnya memiliki tingkah yang berbeda dari anak yang lain. Kesabaran dan ketelatenan Fina dalam merawat anak laki-laki berusia tiga tahun bernama Elza itu, ternyata mampu membuat Benny yang tak lain adalah ayah dari Elza tertarik kepadanya.

Mungkinkah mereka berdua bisa bersatu untuk mengarungi bahtera pernikahan? Atau justru Fina memiliki perasaan kepada pria lain? Lalu bagaimana peran Elza dalam hal ini?

🌹"Jika kamu menolaknya maka hanya ada satu hati yang terluka, tetapi jika kamu menerimanya maka ada dua hati yang terluka, yaitu aku dan anakku." ~Benny Candra Suherman~🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku ingin menikah!

Cuaca panas disertai hembusan angin kencang melanda kota Surabaya. Kuasa sang raja sinar tidak sebanding dengan panasnya hati seorang pria yang berada di dalam kamar yang dingin karena suhu AC. Nyatanya, rasa dingin itu tak mampu memupus hati yang sedang terbakar api cemburu.

Entah sejak kapan pria yang menyandang status duda itu memiliki rasa kepada Fina. Satu hal yang pasti, dia marah setelah tahu pembicaraan kedua anak muda yang terdengar jelas dari sambungan telfon bersama Elza yang masih terhubung. Duda satu anak itu seperti terbakar setelah mendengar pengakuan cinta dari Aris untuk pengasuh putranya itu.

"Gak! Aku gak boleh kalah dari bocah ingusan itu! Tidak ada yang boleh memiliki Fina selain aku dan Elza!" ujarnya dalam hati. Dia masih mendengarkan pembahasan di antara Fina dan Aris.

"Lalu aku harus bagaimana? Tidak mungkin aku langsung menikahi Fina begitu saja. Pasti dia akan menolak dan bahkan kabur dari rumah ini. Lagi pula masih ada Renata yang pastinya akan menghalangi langkahku." Benny memutuskan sambungan telfon itu karena tidak mau lagi mendengar kata-kata manis yang diucapkan oleh Aris kepada Fina.

Benny beranjak dari tepian tempat tidur. Pekerjaan penting yang belum selesai itu dibiarkan begitu saja. Padahal contoh desain baru produk sepatunya sedang ditunggu oleh karyawan di industri. Namun, perasaan cemburu yang menguasai, membuatnya acuh dengan pekerjaan itu.

"Aku harus bagaimana sekarang?" gumam Benny saat berdiri di dekat jendela kamar. Dia menatap pemandangan lapangan golf yang terlihat dari kamarnya. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana jeans itu, sementara tatapan matanya lurus ke depan.

Pikiran duda tampan itu melanglang buana untuk mencari solusi atas kerisauan hati yang sedang melanda. Berpikir untuk menikahi Renata rasanya tidak akan mungkin, selain karena Elza tidak menyukai sosok biduan dangdut itu, dia sendiri merasa tidak yakin jika membina rumah tangga dengannya. Renata hanyalah dermaga yang dipakai singgah sementara, untuk mengobati rasa dahaga akan kasih sayang oleh duda tampan itu. Tidak ada niat untuk membawa Renata berlayar dalam bahtera rumah tangga.

Bayang-bayang wajah cantik Nurmala kembali hadir dalam pikiran. Senyum dan tatapan indah wanita yang membuatnya tergila-gila itu hadir di sana. Sampai detik ini Benny belum bisa menemukan sosok keibuan seperti Nurmala dalam diri Renata. Justru dia melihat sosok keibuan dan kasih yang begitu besar dari sorot mata pengasuh putranya. Fina Imaniyah.

"Sepertinya aku harus menemui mama," gumamnya setelah berada pada persimpangan pikiran yang rumit.

Sebelum pergi ke rumah orang tuanya, Benny membereskan pekerjaannya terlebih dahulu. Bukankah bertanggung jawab atas semua pekerjaan adalah tugas dari pemilik usaha? Apalagi jika semua ini menyangkut kehidupan orang lain yang bekerja di sana. Maka dari itu, duda tampan itu segera menyelesaikan urusan desain baru sebelum mengurus tentang hatinya.

"Tok, desainnya sudah aku kirim lewat e-mail. Tolong segera buatkan male agar sepatu baru cepat diproduksi," ucap Benny setelah melakukan panggilan bersama Dartok, penanggung jawab produksi di industri miliknya.

Setelah urusan pekerjaan selesai, Benny segera bersiap pergi ke rumah orang tuanya. Tanpa makan siang, dia keluar dari rumah. Kali ini dia membawa mobil Xpander putih kesayangan karena tidak ada motor lagi di rumah. Jarak yang sangat dekat membuat Benny hanya membutuhkan waktu lima menit untuk sampai di perumahan tempat tinggal orang tuanya. Setelah parkir di halaman yang tak seberapa luas itu, Benny keluar dari mobil dan berjalan masuk ke kediaman orang tuanya.

"Assalamualaikum," ucap Benny setelah masuk ke dalam rumah berlantai dua itu. Keadaan di rumah cukup sepi karena saat ini adalah waktu yang dipakai sebagian orang untuk istirahat.

"Mbak, ibu di mana?" Benny bertanya kepada asisten rumah tangga yang sedang membersihkan meja makan. Sepertinya orang tuanya baru saja selesai makan siang.

"Ada di teras belakang bersama bapak," ucap ART tersebut sambil menunjuk arah belakang rumah tersebut. Benny pun segera berjalan menuju tempat yang dimaksud oleh asisten rumah tangga itu.

Benar saja, sosok yang dicarinya sedang duduk di dalam gazebo. Tempat yang terlihat asri itu memang kerap dipakai oleh orang tua Benny bersantai. Meski dalam cuaca panas pun, tempat itu nyaman sekali di tempati karena berada di bawah pohon rindang. Gemericik air yang berasal dari kolam ikan koi di sisi gazebo semakin membuat suasana terasa nyaman.

"Assalamualaikum," ucap Benny setelah sampai di sana. Dia duduk di tepian gazebo, tepat di sisi ayahnya.

"Waalaikumsalam," jawab serentak sepasang orang tua itu.

"Kemana Elza? Dia gak ikut?" tanya Sukirman yang tak lain adalah ayahnya Benny.

"Dia sedang pergi bersama Fina, Pak," jawab Benny sambi menyandarkan punggungnya di tiang gazebo.

"Tumben datang siang begini? Ada apa? Apa ada masalah dengan Elza?" tanya Ani setelah melihat keresahan dari sorot mata putranya.

Sebagai seorang ibu, tentu Ani tahu apa yang sedang dirasakan oleh putranya. Wanita paruh baya itu menatap putranya yang hanya diam dengan pandangan lurus ke depan, "ada apa, Ben?" tanya Ani sekali lagi.

"Buk, bagaimana kalau aku menikah?" tanya Benny tiba-tiba hingga membuat Sukirman dan Ani terkejut.

"Menikah dengan siapa, Nak?" tanya Sukirman sambil menatap wajah putra sulungnya itu.

"Aku bingung, Pak. Gak tahu harus menikah dengan siapa," jawab Benny.

"Loh piye toh! La kamu ini suka dengan wanita mana? Renata apa Poppy atau ada wanita lain lagi? Kok sampai bingung begitu," celetuk Ani dengan ekspresi wajah bingung.

"Ben, kamu ini bukan anak remaja lagi. Kalau mau menikah ya bawa pulang ke sini calonnya, kenalin sama ibuk dan bapak. Lah kalau kami tidak kenal, bagaimana mau melamarkan?" jelas Sukirman.

"Ibuk sama Bapak setuju gak kalau aku nikah sama Renata?" tanya Benny sambil menatap wajah kedua orang tuanya.

"Kalau ibuk sebenarnya kurang suka dengan Renata, Ben. Gaya berpakaiannya itu loh kadang kurang sopan. Tapi jika kamu suka sama dia ya gak masalah. Pokoknya cari istri yang bisa menerima Elza, Ben. Kasihan putramu kalau sampai Renata gak bisa menyayangi Elza dengan tulus." Ani menyampaikan pendapatnya. Selama ini dia belum pernah berkomentar mengenai hubungan asmara putranya.

"Masalahnya begini, Pak, Buk. Aku itu ya suka sama Fina, tapi aku ini masih punya hubungan sama Renata. Aku bingung, Pak, Buk." Akhirnya Benny mengeluarkan keresahan hatinya.

Pengakuan Benny berhasil membuat Sukirman dan Ani terkejut bukan main. Pasalnya, Benny menyebutkan nama Fina dalam daftar nama wanita yang ingin dinikahinya, "Ben, Bapak ini gak salah mendengar kah? Ya, Fina memang gadis cantik, baik dan sepertinya sangat menyayangi Elza. Akan Tetapi dia masih terlalu muda jika menikah denganmu, apalagi statusmu ini duda anak satu. Apa orang tuanya setuju jika putrinya menikah dengan duda?" tanya Sukirman dengan jelas.

"Nah itu masalahnya, Pak. Fina belum tahu jika aku suka dengan dia. Untuk masalah umur kan gak jauh-jauh amat, Pak, selisihnya. Lagi pula aku masih terlihat keren loh, Pak," ujar Benny dengan percaya diri.

Beberapa pertanyaan dilayangkan oleh Ani terkait dengan keinginan mendadak putra sulungnya itu. Kedua orang tua itu memberikan beberapa petuah kepada Benny sebelum mengambil keputusan besar untuk masa depannya.

"Begini saja loh, Ben. Pikirkan lagi dengan matang dan kepala dingin tentang keinginanmu menikahi Fina. Jangan sampai pernikahan kalian karena terpaksa. Kalau bisa ya harus sama-sama menginginkan. Lalu pikirkan dulu bagaimana Renata jika kamu menikahi Fina. Biar bagaimanapun dia juga seorang wanita," tutur Ani sambil menepuk bahu putranya.

...🌹To Be Continue 🌹...

...Nah loh pak Duda ini bagaimana! Dasar kang sirup buaya!🤭...

...🌷🌷🌷🌷🌷🌷...

1
Fera Nono
mdh" an Fina dan beni segera sehat..sembuh seperti biasa ..dan BS secepat nya bikin adonan baru/Scream/
Fera Nono
ya Allah..ujian nya berar sekali
Fera Nono
pangeran cabul..ga tau tempat..
Fera Nono
mulai unjuk gigi si gadis imut
Fera Nono
dasar duda karatan
Fera Nono
lato lato mas beni pecicilan..ga BS diem..pengen nya main mulu
Fera Nono
kamu hrs banyak belajar Fin...bahkan harus lebih menguasai ranjang..biar si duren makin klepek"/Facepalm/
Fera Nono
/Joyful/
Fera Nono
hahaha..kesandung meja yg kaki nya tumpul
Fera Nono
gagal deh...
Fera Nono
dasar duda...tauu aja trik nya
Fera Nono
pasti ada mau nya tuh
Fera Nono
Aris kalah telak
Fera Nono
waduhh...
Fera Nono
Luar biasa
Fera Nono
El pasti kamu BS meraih simpati calon ibu baru mu
Fera Nono
dilema
Fera Nono
eng ing eng...apa yg akan terjadi??
Fera Nono
maju terus pak Ben
Fera Nono
Ahir nya terbongkar rahasia muhai DuRen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!