NovelToon NovelToon
Perjalanan Hidupku

Perjalanan Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Romansa / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Daegal

Pradiningtyas , seorang ibu yang baru melahirkan dan terkena syndrom baby blouse. Menghadapi kehidupannya dengan semua masalah yang ada tanpa ada tempat untuknya bersandar, mengambil semua keputusan sendiri tanpa ada tempat untuk mencurahkan permasalahannya. Kerumitan rumah tangganya yang membuatnya semakin berada di titik terpuruk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daegal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

inikah yang kamu harapkan

Tyas meruntuki dirinya sendiri atas kebodohannya dalam mengurus Ayuning.

"Astaga ,bodoh kamu Tyas ..bodoh! Cuma semut kecil kamu bahkan tidak mampu untuk menolong bayi kamu sendiri yang kesakitan akibat gigitan hewan itu."ucap Tyas merasa bodoh.

Setelah menidurkan bayi ayuning,Tyas merasakan perutnya kerongkongan. Pikirannya terpaku saat tadi ia hanya memakan sangat sedikit makanan. Dan tenaga nya telah habis untuk mengatasi masalah semut kecil.

Tyas berjalan ke arah dapur. Namun matanya membulat. Ia melihat Yuda tengah berada di dapur. Yuda yang menyadari kedatangan Tyas langsung berbalik badan.

"Mau apa yas? "Tanya Yuda.

Namun pertanyaan Yuda tak langsung di jawab Tyas. Tyas terlihat seolah tak mendengarkn suara Yuda.

Tyas sebenarnya merasa marah dan kecewa kepada suaminya itu. Bagaimana tidak saat dibutuhkan untuk meminta tolong menenangkan bayinya Yuda tidak ada dan merasa tak peduli. Namun kini saat semua keadaan telah tenang Yuda seperti hadir begitu saja.

"Tyas kamu gak bisa dengarkan aku ngomong?"ucap Yuda menaikkan volume suaranya beberapa oktaf.

"Aku lagi males debat mas, aku capek" jawaban Tyas tak sesuai harapan Yuda.

"Aku tanya apa kamu jawabnya apa"ucap Yuda kesal.

"Kamu tadi denger enggak anak kita rewel?"tanya Tyas memancing.

"Enggak, aku baru kebangun karena haus."ucap Yuda

"Tadi tetangga kesini kamu juga gak tau?"lagi,Tyas menodongnya dengan pertanyaan.

"Enggak Tyas, "ucap Yuda tegas.

"Ya udah"ucap Tyas berlalu.

Tak ingin timbul keributan di tengah malam karena takut mengusik ketenangan bayinya juga takut terdengar tetangga Tyas memilih menghindar dan tak meneruskan bicaranya.

Yuda merasa aneh dengan sikap Tyas, namun ia sendiri seperti tak menyadari kesalahannya.

Sementara Tyas menahan diri untuk tidak marah atas kelakuan suaminya. Ia mengelus dadanya berucap istighfar sebanyak-banyaknya menetralkan perasaannya.

Namun belum Tyas mampu mengendalikan perasaannya ,Yuda mengatai dirinya orang tidak jelas.

Sontak membuat Tyas yang semula mampu menahan diri langsung tersulut emosinya.

"Mas ,asal kamu tau bayi kita menangis kencang dan rewel. Aku udah usaha membuat dia diam dan tenang namun ga ada hasil ,malah tetangga kita yang peduli datang ke rumah malem-malem berusaha membantu aku nenangin ayuning. Kamu kemana mas? Ha..."ucap Tyas marah.

Namun bukan Yuda namanya kalau menerima dan menyadari kesalahannya. Buru-buru minta maaf kesalahan yang tak memperdulikan anaknya. Yuda justru malah melimpahkan kesalahan kepada Tyas.

Alasan klasik ia pakai ,bahwa urusan anak dan rumah adalah urusan istri. bahkan Yuda juga berlagak orang tak punya dosa karena tak mau jika tidurnya jadi alasan Tyas memarahinya.

Yuda terus membuat Tyas semakin tersudut. Fakta-fakta perempuan termasuk tugasnya menyusui juga jadi alasan Yuda agar bisa lepas dari kesalahannya.

Diluar dugaan Tyas jika Yuda merasa bersalah, justru adu mulut yang kini terjadi, padahal waktu sudah sangat larut namun sepertinya tidak disadari oleh keduanya.

Akhirnya Tyas yang merasa lelah memilih mengalah dan meninggalkan Yuda yang masih bertahan dengan ego nya. Tak bisa dipungkiri bahwa Yuda semakin berbeda, bukan Yuda seperti dulu yang ia kenal.

Kata Umpatan demi umpatan keluar dari mulut Yuda. Tyas yang tak mampu lagi mendengar memilih untuk pergi ke kamar putrinya.

Seketika air mata Tyas menetes. Hatinya lagi-lagi merasa teriris dan sakit. Tyas berharap anaknya mendapatkan kasih sayang yang sepenuh hati dari suaminya namun yang terjadi malah mas Yuda semakin mengabaikan ayuning.

Perut yang semula merasa perih minta diisi kini tiba-tiba hilang rasanya. Rasanya untuk menyentuh makanan saja niatnya ia urungkan. Merasa sudah tidak nafsu makan lagi setelah insiden debat dengan suaminya.

Tyas memilih kembali ke kamar.

Merebahkan diri di samping putri kecilnya ,Tyas menggenggam jari-jari mungil bayinya.

Hatinya sakit ,menangis pilu apalagi ia melihat luka bentol yang ada di jari tangan anaknya.

"Ya Allah nak, kenapa ini semua terjadi sama kamu. Kamu harusnya mendapatkan perhatian extra dari ibu. Kini malah ibu abai terhadap kamu sampai kamu sakit begini. Apalagi harusnya ayah kamu tau keadaan kamu sekarang nak."lirih Tyas sendu.

Tak terasa setelah mengeluarkan semua uneg-uneg Tyas ,matanya kini terpejam.

Tidur meringkuk berada di sisi sang bayi.

Tak terasa ,pagi menjelang. Adzan subuh berkumandang. Tyas menggercepkan matanya. Berusaha untuk bangun dari tidurnya.

Setelah nyawanya terkumpul tiba-tiba ingatannya berputar mengingat omongan Bu Har. Bahwa ia harus mandi dan keramas di pagi hari untuk membawa pengaruh positif juga bagi tubuhnya.

Dengan langkah gontai Tyas menuju kamar mandi. Membersihkan dirinya lalu memutuskan untuk segera berkutat di dapur menyiapkan sarapan pagi. Walaupun keadaannya kini ia tengah mode marah dan kecewa terhadap mas Yuda namun ia juga tak mau mengabaikan tugas nya.

Masak-memasak telah ia selesaikan. Ia lanjutkan dengan melaksanakan tugas rumah lainnya.

"Mumpung Ayuning masih tidur ,aku bisa menyelesaikan semua , nanti Ayuning bangun aku pasti tidak akan lagi merasa kuwalahan lagi. Ayo Tyas manfaatkan waktu ini, ini adalah kesempatan kamu nunjukin ke suami kamu ,kalau kamu multi talent"gumam Tyas menyemangati dirinya sendiri. Dan tak ingin berlarut-larut dalam keadaan baby blues.

Oooeeekkk ....

Oooeeekkk...

Terdengar tangisan Ayuning mulai terdengar. Tyas yang tengah menjemur pakaian langsung langsung bergegas menuju kamar bayi.

Namun matanya terbelalak sempurna melihat Yuda tengah menggendong Ayuning.

Bahkan wajah ayuning terlihat begitu damai berada di pelukan sang ayah. Tyas tidak mampu berkata-kata. Lidah nya terasa kelu. Bahkan tubuhnya nampak seperti melayang saking bahagianya. Karena ini lah pemandangan yang selama ini ia sangat harapkan. Melihat suaminya, mas Yuda begitu peduli dan sayang menerima kehadiran putrinya, Ayuning.

1
Hasraf Nurr Qisya Fahizah
makin seruh cerita dia hehehe
Dyah Meritha: pantau terus kak/Pray/
total 1 replies
Hasraf Nurr Qisya Fahizah
lanjut dong
Hasraf Nurr Qisya Fahizah: sama² mna kelanjutananya jngan sj sdh sm² nnt trus tamat lagi tidak seru klu gitu
Dyah Meritha: terimakasih kak udah mampir di novel aku/Kiss//Pray/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!