*Harap bijak membaca. novel ini mengandung cerita dewasa*
Kisah cinta antara Alaska dan Kejora yang diawali dengan perjodohan
Alaska mahasiswa kedokteran tingkat akhir di Universitas terkenal di Bandung yang Gaul, ganteng dan terkenal, banyak gadis yang mengejarnya tetapi agak arogan dan dingin atau cuek dipaksa menikah dengan dengan seorang gadis 19 tahun yang tidak dia kenal sebelumnya bernama Kejora gadis dari Bali yang seorang anak pesantren yang lemah lembut, cantik dan mempunyai mata yang indah dan kulit yang putih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cincin di jari Kejora
"Ra! hari ini ke kampus kan?" tAnya Aska pagi itu.
"Iya kak, aku ada kuliah pagi hari ini" jawab Kejora sambil berdandan.
"dandannya jangan kebanyakan nanti banyak yang naksir"
"Enggak kok orang cuma pake lip tint doang" Kejora kembali berdiri setelah make up nya selesai
"Kayanya manis banget tu" celetuk Aska
"Apanya yang manis kak?" tanya Kejora spontan
"Bibir kamu" Aska tersenyum devil sambil melangkah ke arah istrinya
Kejora sudah dapat menebak apa yang akan dilakukan Aska
Aska menyambar bibir manis Kejora dan melu*atnya beberapa saat
"iiih! tuh kan berantakan lip tint ku" Kejora mengerucutkan bibir nya
Aska terkekeh melihat tingkah istrinya itu
"Ya udah yuk berangkat " Aska langsung mengantarkan istrinya itu, udara pagi masih terasa sejuk meskipun masih tercampur polusi.
Aska menjalankan mobilnya dengan santai menuju campur sang istri.
akhirnya mobil Aska berhenti di depan gerbang megah kampus Kejora
"mau diantar masuk ke dalam atau disini saja" tanya Aska ketika sampai di depan campus Kejora
"Disini saja kak"
"Kenapa? Kamu malu ya?" Tanya Aska setelah Kejora turun
"Bukan begitu kak, tapi ini sudah sampe kalau diantar sampe dalam nanti kak Aska harus putar balik lagi keluar gerbang" jelas Kejora dengan wajah serius.
"Ya sudah hati - hati ya, jangan dekat - dekat sama si Bara dan sejenisnya, " ucap Aska kepada sang istri.
"Idih sejenisnya, memang jenis apaan?" jawab Kejora terkekeh
"Ya sejenis umbi - umbian kaya dia"
"Kak Aska, iiih ngaco kak Aska juga hati - hati, jangan mau ketempelan ulat bulu!"
"Siap komandan" Aska menempelkan tangan di jidat, memberi hormat kepada sang istri.
"Udah pergi sana, aku pergi dulu ya" Kejora mencium tangan Aska dan setelah itu lambaikan tangannya kearah Aska yang mulai pergi meninggalkan Kejora
Kejora mulai masuk ke kampus yang kemarin gak di datangi nya
"Kejora! OMG..... OMG, beneran ini lo kan, Ra!" teriak Yasmin dari kejauhan.
"Yasmin, Gadis!" balas Kejora yang juga ikut berteriak
kedua gadis itu langsung mendekat ke arah Kejora dan Kejora memeluknya dengan erat
"Woi! gue ikutan" teriak Brian dari kejauhan yang datang bersama Bara
Pemuda itu merentangkan kedua tangannya dan berlari menuju ketiga gadis yang saling berpelukan itu
"Bubar guys, ada si Brian" teriak Yasmin sambil melepaskan pelukannya.
Kejora dan Gadis segera menjauh begitupun dengan Yasmin
Namun, sayangnya kaki Yasmin terkilir dan membuatnya hampir jatuh.
Brian bagaikan pahlawan berkuda yang tepat waktu menahan tubuh Yasmin yang hampir terjatuh.
"Cieeeee.......! " sorak Gadis dan Kejora serentak
"Kau bidadari, jatuh dari ganteng... "
"Apaan sih lo! " Yasmin langsung memotong ocehan Brian, ia berdiri dan melepaskan tangan Brian dari tubuhnya.
"Iidih bukannya terimakasih, kalau gak ada gue, yang ada bibir lo sudah nyium batako" cerocos Brian
"Mendingan gue nyium Yasmin dari pada gue nyium lo" balas Yasmin ketus.
"Hati - hati lo benci dan cinta itu beda tipis, setipis tisu magic" Timpal Brian lagi
"Iidiih! si muka mesum lo!" cibir Yasmin
"Biarin mesum, itu tandanya normal"
Bara yang melihat itu hanya menggeleng, Yasmin dan Brian sulit dipisahkan jika seperti itu.
Kedua orang itu bagaikan kucing dan anjing.
Bara melangkah ke arah Kejora yang berada si samping Gadis
"Hai Ra, apa kabar?" Bara mengulurkan tangannya ke arah Kejora dan mengajaknya bersalaman
"Kabar baik" Balas Kejora seraya mengulurkan tangannya dengan ragu.
Ia rasa, kalau cuma berjabat tangan saja Aska gak akan marah
"Gua udah filling sih hari ini lo akan masuk, karna disini ada seseorang yang dengan setia menunggu lo" ucap Bara dengan kata - kata yang sulit diartikan
"iidiih pagi - pagi dah nyastra, ngomong aja kalau lo kangen gitu Bara, padahal disini sudah asa cewek yang selalu kangen sama lo" celetuk gadis seraya memilin rambutnya.
"Siapa? ibu kantin maksud lo?" timpal Bara
"ikh Bara, lo gak peka banget sih! , its me Bara" Gadis sambil menunjuk kearah dirinya sendiri.
Bara tak membalas ucapan Gadis, pemuda itu hanya mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.
Gadis malah memegang tangan Bara dan mencium punggung tangan pemuda itu.
"Sun dulu sama calon suami" ucap Gadis yang malah salah tingkah dengan ucapannya sendiri.
"Begini nih kelakuan orang mabok komik," Yasmin menunjuk ke arah Gadis
"Diam ini urusan hati!" timpal Gadis yang masih memegang tangan Bara
"Udah lepasin! Nyaman banget lo megang tangan gue" Bara menarik tangannya dari genggaman Gadis
"Mending kita ke kelas yuk, nanti kita ngobrol lebih jelasnya disana, yuk Ra"
Yasmin mengulurkan tangannya pada Kejora , mengajak Kejora ke kelas bersama
Kejora menerima uluran tangan Yasmin dengan tangan kanan
Namun, mata Yasmin tertuju ke arah jari manis kejora
"Ra, lo pake cincin apa? Kok itu kaya cincin nikah? dipakainya di tangan kanan lagi? tanya Yasmin seketika membuat mata Bara, Gadis dan Brian ikut menatap ke arah tangan Kejora
Kejora terdiam ketika mendengar pertanyaan Yasmin, apa dia harus jujur perihal pernikahannya dengan Aska
"Ra, apa bener itu cincin nikah?" Tanya Bara dengan tatapan penuh selidik.
"I-iya" jawab Kejora
dengan pelan yang seketika membuat mata sahabatnya itu membulat sempurna.
"What? beneran?" pekik Yasmin dan Gadis bersamaan
Kejora mengangguk karna dia gak tau harus berkata apa
"Ra, lo gak bohong kan sama kita! lo nikah sama apa?" Sergah Yasmin tak sabar
"Nikah sama kuda, ya pasti sama manusia lah" sangkal Brian seketika mengusap kasar wajah Yasmin
.
"maksud gue lo nikah sama siapa? lo kok gak ngundang - ngundang kita sih?
"Sorry! balas Kejora dengan bingung apalagi melihat tatapan Bara membuatnya seakan diinterogasi
" Ra jadi bener lo sudah nikah? lo nikah sama laki - lai itu kan? tanya Bara pelan tapi dengan nada penuh penekanan sama sorot mata yang semakin menajam
Kejora kembali mengangguk
"Sial" Bara menendang tong sampah dihadapannya
"Gue tau Ra, lo dipaksa kan sama dia, dia itu bukan laki - laki yang baik, gue kenal dia sudah lama. karna dia pernah pacaran sama kakak gue Viona".
"Bara lo tau Kejora nikah sama siapa?" tanya Yasmin penasaran
"Iya gue tau dia nikah sama mantan pacar kakak gue, seorang laki - laki pengecut!" jawab Bara yang seketika membuat Kejora memanas
"Cukup Bara, gue gak butuh pendapat orang lain mengenai kak Aska" sangkal Kejora yang mulai tak nyaman dengan ucapan Bara barusan
"Lo gak tau aja buruknya dia kaya gimana Ra, kalau lo tau tau gue yakin lo menyesal menikah sama laki - laki seperti dia" Bara menyunggingkan senyum miring
"Terserah lo mau ngomong apa yang pasti gue gak butuh kritikan orang lain yang gak sesuai fakta" Kejora meninggalkan teman - temannya dan melangkah cepat ke arah kelas.
Hatinya memanas bahkan sudut matanya berembun
Ia kesal mendengarkan ucapan Bara, namun, ia teringat Aska dan Viona dimasa lalu, jangan - jangan Bara mengetahui sesuatu tentang mereka
ndak kuliah dulu