kunjungi ig author meylani_ lindak untuk melihat karya-karya author lainya
Aku menjaga kesucian ku untuk suami yang begitu aku cintai. Namun, ternyata ia tak pernah menginginkannya.
Sebuah dendam mengubah cinta menjadi benci.
"Aku menikahimu, bukan karena aku menginginkan mu. Tetapi hanya ingin balas dendam atas penghinaan ayahmu pada ku, sekarang status sosial kita berbeda, sekarang kau lah yang tak pantas untuk ku Ze"
Bagai tersambar petir Zhezha mendengar pernyataan Yoga, pria yang dinantinya selama lima tahun.
Aku akan tetap menunggu kamu, meski seribu tahun lamanya. Namun, ada batas bagi seorang istri untuk menunggu, dan aku akan menunggu sampai jatuhnya talaq 3. Batas dimana ketidak mungkinan lagi untuk memiliki kamu.
"Terima kasih Mas, telah mengeluarkan aku dari kutukan perawan tua itu. Mungkin kutukan itu memang benar, aku akan tetap jadi perawan, meski aku sudah resmi jadi istri mu. "
Bagaimana kisah Zhezha, akan Zhezha menemukan cinta lain selain Yo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Liontin
************
Setelah kepergian wanita sales tersebut Yoga langsung menutup pintu kantornya.
Yoga mengangkat liontin tersebut hingga sejajar dengan wajahnya.
" Kalung ini mengingatkan ku peristiwa enam tahun yang lalu, " ucap Yoga dengan bulir bening yang menetes di pipinya.
Flashback 6 tahun yang lalu.
"Zhe!" Seru Yoga.
Zhezha pun menoleh ke arah Yoga, " Ada apa Mas Yoga? " tanya Zhezha.
" Zhe, pulang sekolah bisa bertemu di taman gak? " tanya Yoga penuh harap
" Bisa Mas. "
" Oke nanti tunggu aku ya Zhe, " ucap Yoga.
Keduanya saling melemparkan senyum malu-malu.
Kring… .
Bel sekolah pun berbunyi, tandanya mereka harus berpisah.
Dengan pipi merona Zhezha masuk ke kelasnya, hatinya begitu berbunga-bunga ketika Yoga menyampaikan hal itu.
Ia sudah bisa menebak apa yang akan dikatakan Yoga nanti.
' Ehm, mas Yoga pasti ingin menyatakan cintanya pada ku, ' batin Zhezha sambil tersenyum senyum sendiri.
Zhezha pun jadi bahan olok-olok temannya sekelas, karena tersenyum sendiri seperti orang gila.
***
Kring
Bel sekolah berbunyi, waktu yang dinanti pun tiba.
Zhezha mempercepat langkahnya menuju taman untuk menemui Yoga, sebenarnya banyak teman lelakinya yang menyatakan cinta padanya. Namun Zhezha tak pernah tertarik dengan pria manapun. Sejak kecil ia dan Yoga memang sering bertemu, karena Yoga sering ikut kedua orang tuanya bekerja di pabrik milik ayah Zhezha.
Sejak kecil pula mereka sering bermain bersama, layaknya anak kecil. Meski terkadang pak Yanto selalu melarang putrinya untuk bergaul dengan anak-anak dari kalangan buruh pabriknya, termasuk Lilis. Namun Zhezha tak pernah memilih dalam hal berteman.
Yoga berdiri menyambut kedatangan Zhezha dengan wajah yang memerah.
" Akhirnya kamu datang juga Zhe," ucap Yoga.
" Sudah lama menunggu Mas? " tanya Zhezha.
" Ehm gak, cuma aku gelisah saja, " sahut Yoga sambil tersenyum manis ke arah Zhezha.
Melihat senyum Yoga, Zhezha seperti mabuk kepayang. Wajahnya jadi semakin merona.
" Kamu mau ngomong apa Mas? " tanya Zhezha yang duduk di bangku petak di bawah pohon ketapang.
Yoga tersenyum dan tertunduk.
Beberapa saat mereka pun terdiam.
Yoga menguatkan dirinya untuk menyatakan hal yang sudah lama ia pendam pada Zhezha. Meskipun dirinya sadar, antara dia dan Zhezha terbentang jarak yang cukup panjang. Namun ia melihat ketulusan dari gadis cantik nan ayu tersebut.
" Mas mau ngomong apa sih? " tanya Zhezha yang seolah tak sabar, karena ia takut dipergoki oleh ayahnya yang setiap hari menjemputnya sekolah.
Yoga pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" Ehm, sebenarnya aku sudah lama menyukai kamu Zhe, " ucap Yoga hati-hati sambil melirik ekspresi Zhezha yang terlihat malu-malu kucing.
Zhezha tersenyum sembari tertunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang begitu merona.
Dari sanalah Yoga yakin jika Zhezha memiliki perasaan yang sama terhadapnya.
Yoga menelan salivanya, dengan jantung yang berdetak kencang ia coba meraih telapak tangan Zhezha kemudian menggenggamnya. Sementara jantung Zhezha juga tak kalah berdetak kencang, ketika Yoga mendekatkan tangannya kemudian mencium punggung tangan Zhezha.
" Zhe, kamu mau gak jadi pacar aku? " tanya Yoga dengan keberanian yang penuh.
Zhezha tersenyum semakin tertunduk malu.
Beberapa saat keadaan pun jadi hening.
Melihat Zhezha yang tak bereaksi, Yoga jadi ragu.
" Ehm, maaf Zhe. Kalau gak mau juga gak apa, kita tetap jadi teman kok, " ucap Yoga sambil menatap Zhezha.
Yoga sadar siapa dirinya saat itu, hanya saja perasaan jadi tersiksa jika tak mengutarakan perasaannya. Maklum saja, Zhezha juga banyak yang menginginkannya.
Yoga menatap Zhezha, menanti jawaban darinya.
Setelah bungkam beberapa saat, Zhezha pun membuka suaranya.
" Ehm, aku mau kok Mas jadi pacar kamu, sebenarnya aku juga sudah lama menyukaimu," ucap Zhezha sambil menggigit bibir bagian bawahnya karena malu. Ia tak menyangka bisa mengatakan perasaan yang sudah lama ia pendam.
Bagai mendapatkan rejeki durian runtuh, betapa senangnya hati Yoga ketika Zhezha menerima pernyataan cintanya tersebut.
Diraihnya kembali tangan Zhezha, kemudian ia cium beberapa kali punggung tangan tersebut.
" Terima kasih Zhe, terimakasih karena sudah menerima diriku yang hina ini, " ucap Yoga dengan bola mata yang berbinar.
Zhezha bak bintang yang paling bercahaya di kejauhan. Namun sekarang ia seperti bisa menyentuh cahaya tersebut.
" Sama-sama Mas, tapi kamu gak usah minder, karena kamu bukan orang yang hina, " papar Zhezha.
" Iya Sayangku," ucap Yoga dengan mesra sambil mengedipkan kedua bola matanya secara bersamaan.
Keduanya pun saling melempar senyum bahagia.
Yoga kemudian mengeluarkan kalung yang terbuat dari bahan stainless seharga dua puluh lima ribu.
Kalung tersebut berliontin bulat dengan inisial Y dan Z yang menyatu di dalam bulatan tersebut.
Zhezha tersenyum melihat inisial nama mereka bersatu dalam lingkaran, seperti simbol yang menyatukan cinta yang mereka rasakan.
Yoga pun mengalungkan ke leher Zhezha, dengan senang hati Zhezha menerima kalung pemberian Yoga tersebut.
"Maaf Zhe, cuma ini yang bisa aku berikan sebagai tanda jadian kita, " ucap Yoga.
" Gak apa Mas, apa pun pemberian kamu, selalu berharga untuk aku ."
Yoga tersenyum bahagia ternyata hatinya tak salah memilih. Zhezha adalah gadis cantik yang berhati bidadari.
Ketika sedang asik ngobrol, handphone Zhezha berbunyi dan itu dari ayahnya.
" Mas, aku harus pulang. Ayah sudah menunggu di depan pagar, " ucap Zhezha.
" Iya Zhe, aku juga harus pulang, " balas Yoga.
Mereka pun keluar dari taman dengan berjalan beriringan, hingga tiba di depan pagar sekolah.
Dari kejauhan pak Yanto menjadi berang ketika Zhezha berjalan beriringan dengan Yoga.
" Zhe! " panggil pak Yanto dengan emosi
Melihat ayahnya yang terlihat emosi Zhezha pun buru-buru menghampirinya.
" Mas aku duluan ya, " ucap Zhezha.
" Iya Zhe. "
Zhezha berlari menghampiri pak Yanto.
" Dari mana saja kamu Zhe?! teman-temanmu sudah keluar duluan." tanya pak Yanto dengan membentak ketika Zhezha berada di hadapannya.
Belum pun sempat Zhezha menjawab, Yanto sudah menarik kalung pemberian Yoga.
"Kalung apa ini?! Kamu tuh gak pantas pakai kalung murahan seperti ini " bentak pak Yanto sambil menarik kalung pemberian Yoga tersebut, kemudian membuangnya ke sembarangan tempat.
Zhezha syok melihat hal tersebut, seketika ia pun menangis.
" Ayah jahat! Itu kalung Zhezha Yah hiks hiks. "
" Kalung apaan itu! "
" Ayo pulang sekarang! Nanti ayah ganti dengan kalung emas. Ayah malu melihat kamu memakai perhiasan imitasi itu! " cecar Pak Yanto sambil menarik pergelangan tangan Zhezha secara paksa.
Sambil menangis Zhezha menoleh ke arah Yoga yang memunguti kalung tersebut.
Zhezha langsung di paksa oleh ayahnya untuk masuk ke dalam mobil.
***
Yoga mungutin kalung tersebut dengan hati yang hancur. Ia memang tak mampu memberikan Zhezha kalung emas. Kalung seharga dua puluh lima ribu saja butuh sebulan bagi Yoga untuk mengumpulkan uangnya.
***
Keesokan harinya, sesampainya di sekolah Zhezha langsung mencari keberadaan Yoga.
Ia melihat Yoga yang duduk melamun di kursi yang ada di depan kelasnya.
" Mas Yoga, " panggil Zhezha sembari mendaratkan bokongnya.
Yoga menoleh seraya tersenyum ke arah Zhezha.
" Eh Zhe kamu… "
" Mas maafkan ayah ku ya, semalam… , " Kata-kata Zhezha terhenti.
" Gak apa Zhe, benar kata ayah kamu, kamu tak pantas memakai kalung murahan itu. "
Zhezha menatap Yoga dengan mata yang berbinar.
"Maaf Mas, " ucap Zhezha dengan bulir bening menetes di pipinya.
" Cup.. Cup jangan nangis Zhe, aku gak apa-apa, kamu tenang saja, suatu saat aku akan ganti kalung itu dengan kalung emas berukir nama kita berdua dalam satu lingkaran penuh dan aku janji, saat itu kita tak akan pernah terpisah lagi, " ucap Yoga sambil tersenyum menghapus air mata Zhezha
Flashback Off.
Yoga menangis sejadi-jadinya ketika kembali mengenang peristiwa itu.
Zhezha, nama pertama yang mengukir cinta di hatinya. Hingga saat ini pun, tak ada yang mampu menggantikan Zhezha di hatinya.
Bagaimana kelanjutannya?he he penasaran gak? 😄'
Mereka pernah berjanji untuk menyatukan nama mereka dalam satu lingkaran yang penuh yang tak akan terpisahkan. Dan liontin yang di genggamnya saat ini, seperti simbol janjinya pada Zhezha.
" Maafkan aku Zhe, aku telah lupa dengan janjiku yang dulu, " tangis Yoga sambil mencium lekat liontin tersebut.
smoga Wisnu jd pengobat luka yg begitu dalam bwt Zhezha...
Yoga sungguh kamu keterlaluan, d saat Zhezha baru pulang dr RS kamu torehkan lg luka yg begitu dalam..smoga kamu cepat menyadari nya, dn d saat kamu sadar..Zhezha udh jauh dr jangkauan mu 😬
klo dendam ma bapa nya, anak nya jangan d bawa2 dooong..belum tentu anak nya punya tabiat sma kaya orangtua nya
kamu wanita kuat Zhee kamu pasti bisa melewati smua cobaan ini,,biarkan Yoga bersikap seperti itu..nanti jg ada masa nya dia akan menyesali smua perbuatan nya yg udh nyakitin kamu 🥺
kamu dgn mudah nya melampiaskan dendam mu terhadap pa Yanto dgn menyakiti Zhezha,,ingat Gaa dendam g hrs d balas dgn kejahatan tp tunjukanlah dgn keberhasilan qta!!!
lihat lah anak mu pa Yanto, dia mulai menjalani dendam nya Yoga terhadap mu pa Yanto..gara2 anda yg terlalu sombong dn serakah Zhezha d perlakukan tdk semesti nya sbagai seorang istri oleh suami nya 😠
ingat pa Yantooo roda itu selalu berputar, g selama nya orang akan terus d atas..bukti nya skarang pa Yanto smua kekayaan nya udh habis d jualin bwt berobat...tp pa Yanto masih aj sombong!!!
sampe Zhezha d lamar ma beberapa pria g sedikit pun Yoga ngasih kabar keadaan nya d kota,,,,apakah Yoga sengaja utk menguji kesetiaan Zhezha ga ngasih kabar hingga 5 tahun lama nya?
tp hidup memang harus d perjuangkan klo qta pengen jd orang yg sukses,,tp pertanyaan nya..mampukah qta menerjang keras nya dunia dgn sgala rintangan nya?
hanya Tuhan yg tau akan kemampuan qta...😔
Tetap semangat berkarya & sehat selalu..