NovelToon NovelToon
Pernikahan Bisnis

Pernikahan Bisnis

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Avisa_

Pernikahan tanpa cinta akankah bertahan? Cerita ini beberapa bab mengandung tema dewasa harap bijak dalam menyikapinya ya. Selamat membaca🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Avisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

"Bagaimana keadaannya?" Tannya Alfarisqi kepada dokter Ratna.

"Sepertinya butuh waktu beberapa saat agar Nyonya Clarissa terbangun." Kata Dokter Ratna.

"Apakah parah?" Tanya Alfarisqi.

"Untuk saat ini perkiraan saya nyonya Clarissa hanya kelelahan. Tapi kondisi nya lebih parah dari perkiraan saya. Padahal jika sakit separah ini, pasti beliau sudah menunjukkan tanda-tanda nya sejak beberapa waktu yang lalu sejak beberapa hari. Dan Saat itu nyonya istirahat kondisinya tidak akan separah ini. " Jelas Dokter Ratna.

Alfarisqi meminta Benny mengumpulkan semua pelayan di kediaman.

"Apa kalian yang seharusnya membantu Clarissa tidak menyadari apapun? Bahkan kamu Lina bukan kah kamu yang paling dekat dengan Clarissa." Kata Alfarisqi dengan Marah.

"Ma maafkan saya tuan. Saya tak langsung menyadari kalau nyonya Clarissa sakit." Lina menangis sesenggukan merasa sangat bersalah.

"Benny potong gaji mereka bulan ini. Dan Lina aku serahkan padamu hukum dia. Pergilah Kalian! " Perintah Alfarisqi.

Alfarisqi memijat pelipisnya.

"Tuan." Sapa Damar dari belakang Alfarisqi.

"Pak Damar?" Alfarisqi merasa heran mengapa Damar sampai menemuinya di lantai 3.

"Saya mohon maaf karena tidak melaporkan kondisi nyonya Clarissa 3 hari yang lalu."Kata Damar merasa bersalah.

"Benarkah? Lalu mengapa kamu tidak melaporkannya kepadaku?" Alfarisqi menahan emosinya.

"Itu karena tuan melarang saya Melaporkan hal yang berkaitan dengan nyonya Clarissa."Kata Damar mencoba mengingatkan Alfarisqi.

Degh

" Ah... Benar. Aku pernah mengatakan hal itu. Aku tidak menyangka kesombongan ku dan keangkuhan menjadi bumerang untuk diriku sendiri."Batin Alfarisqi

......................

Pov Alfarisqi

Pernikahan ini dilakukan untuk tujuan tertentu tanpa cinta. Aku bisa mendapatkan apa yang aku mau dari wanita itu. Sementara wanita itu juga mendapatkan apa yang dia inginkan.

Meski aku tidak bisa membalas jika ia menginginkan cinta. Tapi hal itu aku kira tidak akan terjadi karena perempuan itu pernah mengalami depresi di awal pernikahan kita.

Namun suatu hari dia berubah. Seperti memiliki semangat hidup yang baru. Aku jadi ingin melihat wajahnya yang tersenyum lebih banyak lagi.

Aku terharu saat melihatnya menangis hanya karena sebuah film. Sejak saat itulah aku mulai merasakan perasaan yang tidak biasa. Aku dadah bahwa wanita itu telah masuk ke dalam hatiku. Aku jadi menganggap nya sangat berharga.

Aku akan melakukan apapun agar senyuman terukir di wajahnya. Akan lebih baik agar aku saja yang menggantikan dia sakit.

Ini bukan sama sekali seperti diriku. Sejak kapan aku seperti ini. Tidak ada gunanya aku menyangkal sekeras apapun itu. Bukankah semua orang di dunia ini tahu bahwa inilah yang disebut cinta.

Pov selesai

Pov Clarissa

Uukkhhh

Kelopak mataku terasa sangat berat, tenggorokan ku sangat kering. Aku butuh air.

Ahh air siapa yang memberiku air.

Pov selesai

"Ah Mas Al?" Ucap Clarissa lirih.

"Kenapa kamu kelihatan sangat menderita begitu." Kata Clarissa menatap ekspresi wajah Alfarisqi yang suram.

"Padahal dia yang terlihat sangat menderita." Batin Alfarisqi.

"Jangan pasang wajah suram dong.

Aku boleh tidur lagi kan?" Kata Clarissa lemah.

"Tidurlah!"Alfarisqi menyuruh Clarissa istirahat kembali.

......................

Huwaahhh

Clarissa terbangun dan meregangkan otot-otot nya yang terasa tegang. Oh alangkah terkejutnya Clarissa bangun karena dia tidak berada di kamarnya.

Kamar yang berwarna putih dan mewah ini mungkin adalah kamar Alfarisqi pikir Clarissa.

Ceklek.

Alfarisqi masuk membawa bubur ayam dan susu hangat.

"Makanlah dulu." Alfarisqi menyuapi Clarissa dengan telaten.

"Terima kasih telah menjaga di samping ku. " Ucap Clarissa berterima kasih.

"Aku sangat khawatir. Sungguh." Kata Alfarisqi dengan penuh kesungguhan.

Clarissa tertawa jarang sekali melihat Alfarisqi dengan ekspresi seperti itu, bahkan dia terlihat sangat lucu.

"Oh ya, Semua karyawan kediaman ingin bertemu denganmu saat mendengar kamu sudah bangun." Kata Alfarisqi memberi tahu Clarissa.

"Baiklah suruh mereka datang, tapi apa tidak apa-apa jika di kamurmu?" Tanya Clarissa tak enak hati.

"Sekarang kamar ini juga kamarmu." Kata Alfarisqi tegas.

Clarissa terkejut mendengar perkataan Alfarisqi. Namun dia pun tersenyum. Bisakah Clarissa berharap bahwa hubungan mereka semakin dekat.

Sesuai perkataan Alfarisqi, para pekerja berdatangan secara bergantian untuk menjengul Clarissa.

"Maafkan saya nyonya kalau sebelumnya saya menyadari gejala yang nyonya tunjukan mungkin hal seperti ini tidak akan terjadi. Saya benar-benar minta maaf nyonya." Kata Damar sambil menyerahkan buah tangan yang dia bawa.

"Tidak apa-apa ini semua salahku yang kurang hati-hati." Kata Clarissa mencoba menenangkan Damar.

"Nyonya ini kami bawakan camilan kami harap nyonya Clarissa segera sembuh dan kami akan menyajikan makanan makanan yang bergizi untuk nyonya."Kata Anita mewakili pelayan dapur.

Semua karyawan datang silih berganti namun Clarissa merasa ada yang aneh. Bukankah dia tak melihat Lina? Ada dimana dia? Clarissa sangat penasaran. Clarissa mencoba mengirim pesan singkat kepada Benny.

Ben, Lina ada dimana kenapa dia tak terlihat. Bisa tolong panggilkan Lina.

Benny pun membalas pesan Clarissa

Baik nyonya tunggu sebentar.

Beberapa menit kemudian Benny datang Bersama Lina.

"Permisi nyonya, Nyonya saya datang bersama Lina." Benny masuk ke kamar karena kamar itu tidak di tutup.

Lina hanya menundukkan kepalanya dan memainkan jari-jari nya.

"Lina, kemarilah! " Clarissa memanggil Lina.

Lina pun ragu-ragu. Sebelum mendekati Clarissa Lina melirik Benny dan Ketika Benny mengangguk seolah mengijinkan Lina mendekati Clarissa. Lina pun menghampiri Clarissa.

Clarissa merasa aneh, karena Lina hanya diam saja tak mengatakan apa pun. Kalau biasanya Lina sudah sangat heboh dan khawatir dengan Clarissa.

Clarissa pun meminta penjelasan kepada Benny, Benny pun menjelaskan bahwa Lina saat ini sedang di hukum. Karena Lina suka bekerja dan sangat suka dengan Clarissa maka hukuman Lina tidak boleh keluar kamarnya selama tujuh hari hanya boleh keluar kamar saat ke kamar mandi saja dan makan pun di bawakan oleh pelayan yang lainnya. Bagi orang lain itu bukan hukuman tapi bagi Lina itu ternyata membuatnya merasa sedih dan semakin bersalah.

"Astaga, kenapa kamu menguring anak yang tak bersalah. " Kata Clarissa kesal.

"Nyo nyonya karena itu perintah tuan." Kata Benny beralasan.

"Bukankah kamu bisa memberikannya hukuman untuk membersihkan kolam renang mungkin." Omel Clarissa

"Tapi jika saya memberikan hukuman itu Lina tak akan introspeksi diri nyonya. Karena Lina sangat suka bekerja. Bahkan saat yang lain masih terlelap tidur dia sudah mulai bersih-bersih. " Benny mencoba membela diri.

"Jadi menurut kamu dengan mengurung Lina di kamar bisa membuat nya intropeksi diri? Bagaimana kalau dia depresi?"Balas Clarissa tal mau kalah.

"Ahhh.. Maaf nyonya saya telah berpikir pendek." Benny mencoba mengalah.

"Lina kamu gak papa kan?" Tanya Clarissa yang membuat tangis Lina pecahpecah.

Huuuuwaaaa

"Nyonya maafkan saya, saya tidak peka terhadap nyonya. " Lina memeluk Clarissa menangis sesenggukan.

Clarissa berusaha menenangkan Lina.

"Baiklah benny karena kamu telah membuat Lina ku seperti ini, Kamu aku kasih hukuman."Kata Clarissa tegas.

"Ta tapi nyonya saya hanya melakukan perintah tuan." Keluh Benny tak terima.

"Apa kamu ingin membantah ku?" Sindir Clarissa

"Ah.. Tidak nyonya maaf kan saya. Saya akan menerima hukuman dari nyonya."Jawab Benny pasrah

Clarissa tersenyum mendengarkan jawaban Benny.

"Ini ajak Lina jalan-jalan dan belikan apapun yang Lina mau. Jika kurang kamu bisa minta saya lagi." Perintah Clarissa sambil menyerahkan uang satu bendel.

"Apaa!?" kata Benny dan Lina secara serentak.

"Tapi nyonya kenapa jalan-jalan? Saya lebih baik memilih bekerja. Bagaimana jika tuan melarang." Benny mencoba mencari alasan.

"Tidak. Karena obat perempuan sedang stress adalah jalan-jalan dan jajan. Aku juga sudah bilang dengan Alfarisqi dan dia setuju." Kata Clarissa puas.

"Baiklah." Kata Benny pasrah.

"Nah, Lina sekarang cepat ganti baju dan pergilah dengan Benny. Jika Benny membuatmu kesal katakan saja pada ku."Pesan Clarissa.

"Ah nyonya Clarissa terima kasih." Lina pun memeluk Clarissa..

...****************...

1
ナディン(nadin)
Ini bukan sekadar buku, tetapi perjalanan emosional.
Lauraaa♑️
Mantap, pasti direkomendasikan ke teman-teman👍
Avisa: makasih kak. Saya masih pemula mohon kritik dan sarannya🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!