NovelToon NovelToon
My Ex Husband, story's Daniel dan Denisa

My Ex Husband, story's Daniel dan Denisa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Isma Wati

Squel Flight Attendant.


Denisa, dokter berusia dua puluh lima tahun itu telah menjadi janda diusianya yang bahkan belum genap dua puluh tahun akibat obsesinya pada laki-laki yang sangat mencintai kakaknya. Susah payah pergi jauh dan berusaha move on, Denisa dipertemukan lagi dengan mantan suaminya yang sangat ia hindari setelah lima tahun berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sikap Aneh Daniel

"Mi, kemana anak kita?" tanya Daniel lagi, menduselkan kepalanya di ceruk leher Denisa.

Denisa refleks menjauhkan lehernya, dia merasa geli bercampur risih, apalagi dilihat Ricko, tapi Denisa harus bersikap manis untuk sekarang, agar Daniel mau kembali lagi ke Singapur menemani Amanda.

Siapa yang tak panas melihat wanita yang disukai ditempeli begitu oleh mantan suaminya, Ricko jelas panas melihat apa yang Daniel lakukan, dia membuang muka, menarik nafas dalam, menahan gejolak untuk membuat wajah Daniel menjadi adonan donat, kedua tanganya mengepal kuat diatas paha, sampai buku jarinya terlihat memutih, untung dia terlahir dengan stok sabar yang berlimpah sampai berluber-luber.

"Dara ... ikut kak Delia ke Jakarta, dia rindu neneknya," jawab Denisa ragu-ragu, takut Daniel marah, Denisa menggeser kepala Daniel agar tak terlalu menempel di ceruk lehernya, menjaga perasaan Ricko.

"Hmmm, biarkan anak kita liburan dulu Mi, dia butuh merefreshingkan otaknya, hidupnya terlalu keras untuk anak seusianya," jawab Daniel santai, membenarkan letak kepalanya, tanganya menggenggam tangan Denisa, menelusupkan jemarinya di sela jemari Denisa yang kosong, disana dia menyadari, jika Denisa tak lagi mengenakan cincin yang pernah ia berikan, untuk sekarang, Daniel tak mempermasalahkan itu.

Orang yang biasanya marah, kini bersikap santai cukup membuat orang lain curiga, terkejut, dan juga bingung, biasanya ada hal yang ia sembunyikan.

Apa Daniel mabuk telur mentah? Denisa malah menerka.

Belum sempat Denisa membuka mulut untuk bertanya kenapa Daniel tidak marah, Daniel kembali bicara. "Nanti aku transfer uang jajan Dara disana, jangan sampai dia kelaparan, aku tahu kakak ipar kamu kaya, tapi aku ingin dia jajan menggunakan uang ku, dia anakku, tanggung jawab ku, berdosa kalau kamu melarang ku melakukannya," jelasnya cukup bijak.

Ricko ternyata tak bisa memadamkan api yang kini menyala dikepalanya, bukan karena Daniel yang berubah bijak, tapi karena Daniel terus menempel Denisa, Ricko beranjak dari duduknya, mendorong tubuh Daniel agar menjauh dari Denisa.

"Aku tahu anda mantan suaminya, Pak pengusaha, tapi bukan berarti anda bisa bermanja-manja begini, anda bukan muhrim, apa anda tidak bisa melihat kalau Denisa tidak nyaman?"

Daniel tersenyum mendengus. "Ternyata pak dokter bisa marah juga? Aku pikir Pak dokter tidak cemburu. Padahal aku cuma ngetes loh, kalau Pak dokter nggak marah, berarti Pak Dokter tidak mencintai Denisa."

"Aku mengakui kekalahan ku semalam Pak dokter, dan aku juga harus mengakui jika anda pantas mendampingi Denisa." Daniel melirik Denisa, wanita itu terlihat bingung. "Denisa, semalam aku lihat Pak dokter ini begitu bersusah payah untuk memenangkan tantangan dari calon kakak ipar, berarti dia memang pantas untuk mu. Perjuangannya patut diacungi jempol.

Denisa diam, ada rasa kecewa timbul didalam hatinya, kenapa berbalik sekarang dia ingin dipertahankan, apalagi Daniel tak memanggilnya ... mami.

Ricko menatap Daniel curiga, dia bukan orang yang mudah percaya dengan perubahan seseorang dalam sekejap, meski cukup heran, tapi dia tak mau berkomentar, dia akan melihat yang terjadi selanjutnya

"Aku percayakan Denisa padamu pak dokter, jaga dan lindungi dia, jangan dibuat sakit, aku akan kembali ke Singapur menemani Amanda disana, tapi walau aku mempercayakan anda menjaga Denisa, anda tidak saya izinkan menyentuh dia sama sekali."

Kan, kan, kecurigaan Ricko benar, pasti ada sesuatu dibalik mengalahnya Daniel.

"Ucapan anda memang tidak bisa dipercaya, kalau anda sudah menyadari kekalahan, yasudah, pergi dari sini sekarang juga. Hubungan anda dengan Denisa hanya sebatas urusan anak, tidak lebih. Kelakuan anda yang berubah-rubah malah semakin membuat Denisa terluka."

Memang benar, Denisa merasa seperti ada luka yang menganga dihatinya, dia memilih diam, tak tahu harus bagaimana, dia yang tadinya bersikap manis agar Daniel mau kembali ke Amanda tanpa ada drama, justru tanpa dia melakukan apa-apa, Daniel ingin kembali tanpa ia pinta.

"Iya, aku akan pergi sekarang," Daniel berdiri, menatap Denisa yang sejak tadi hanya diam. "Jaga diri kamu ya Denisa, aku pergi dulu, ingat, kalau belum ijab qobul, jangan mau di *****-***** sama pak dokter ini, karena ada doa kuat dari laki-laki yang sangat mencintaimu," pesannya, tapi pesan yang membuat Denisa merasa terhina.

Semurahankah dia dimata Daniel?

Deru mobil Daniel menyadarkan Denisa dari pikirannya yang menebak maksud dari perkataan Daniel. Daniel benar-benar pergi, tak berusaha keras untuk mengambil hatinya, Denisa tertawa miris, dia siapa yang harus dipertahankan, apa yang dia punya? Apa kelebihannya? Denisa baru menyadari, Daniel mendekatinya hanya demi Dara, dan coba lihat kini, setelah Dara pergi, Daniel pun ikut pergi meninggalkannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Langkah kaki Daniel menyusuri ruang vip membuat Amanda menoleh, bibirnya mengukir senyum bahagia, sedikit mengiba kepada Denisa ternyata membuahkan hasil. Daniel kembali padanya.

"Denisa cukup tahu diri ternyata, jika dia harus membalas kebaikan ku selama ini," gumam Amanda dalam hati.

"Mas, kamu sudah kembali? Apa urusan mu sudah selesai?"

"Sudah, gimana kabar papa?"

"Papa makin kritis mas, aku takut terjadi apa-apa sama papa." Amanda langsung memeluk Daniel, menumpahkan kesedihannya didada bidang Daniel.

"Papa akan baik-baik saja, percaya sama aku," Daniel mengusap punggung Amanda, mencoba membuat Amanda sedikit tenang.

"Tapi aku nggak yakin mas."

"Sssttt, tenang, jangan takut, ada aku disini yang menemani kamu."

Daniel melerai pelukanya, menjarakkan tubuhnya dengan Amanda, dirapihinya rambut Amanda yang berantakan, ditangkupnya wajah Amanda dengan kedua tangannya, menghapus air mata yang mengalir dipipi mulus Amanda dengan ibu jarinya dengan begitu lembut. Darah Amanda dibuat berdesir hebat olehnya, apalagi saat tatapan Daniel yang begitu dalam, seperti ada banyak ribuan kumbang beterbangan dari perutnya.

Dalam hati Amanda bersorak senang, dia berharap ini bukan mimpi, Tuhan tolong, jikapun ini mimpi, jangan bangunkan dia. Entah apa yang Denisa lakukan, tapi Amanda berjanji akan berterima kasih dengan Denisa setelah ini.

"Apa kamu sudah bertanya apa yang papa mau?" Amanda menggeleng. "Apa jika kita menikah papa akan sembuh?"

Pertanyaan Daniel membuat jantung Amanda seolah berhenti berdetak, jika ada Ricko, Amanda pasti akan meminta Ricko memeriksanya.

"Mas ..."

"Aku akan menikahi mu, apa papa bisa menjadi wali? Ayo kita temui dokter, jika papa bisa menjadi wali, kita akan melangsungkan pernikahan sekarang juga."

"Mas!" Amanda tak menduga jika Daniel akan menikahinya secepat ini. Ini diluar dugaanya, apa yang sebenarnya Denisa katakan?

"Sudah jangan di tunda, mana mama?" Kepala Daniel berkeliling mencari keberadaan Dina yang tak terlihat.

"Tante lagi makan siang dikantin." Amanda dibuat bingung, ada apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi? "Mas, ada apa ini? aku nggak mau kalau kamu melakukan ini karena terpaksa, atau cuma kasihan sama aku." Amanda jadi sanksi dengan keputusan Daniel.

"Sayanggg," Daniel menunduk, menatap Amanda begitu dalam, mengusap lembut rambut panjang Amanda, "kamu jangan khawatir, aku melakukan ini atas keinginan aku sendiri, yang terpenting kita sah bukan? Kamu nggak mau?"

Leher Amanda dibuat kaku, tak bisa mengangguk ataupun menggeleng, ini beneran Daniel lebih memilihnya dari pada Dara atau Denisa, bukan?"

1
Sulfia Nuriawati
ingat my kcl masak bu ga kecubung trus mabok sampai muntah² bgtu yembuh d jrmewer sm ibu/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Oma Said
sikap Daniel kok merendahkan wanita yah, terus Denise juga Oon mau ajah direndahkan.
Bukannya gemes ama pemeran utamanya tapi sebel beud
Ica Warnita
Luar biasa
Ica Warnita
Lumayan
Ica Warnita
ngg nyadar diri kau yg tinggalin dia kau juga yg merasa npling tersakiti jijik aku
Ica Warnita
cocok kalo sudah 👍👍👍👍
Ica Warnita
emang di novel nisa
Ica Warnita
apakah aku bertetangga dngn danisa.
Alfi
untung berpisah ya thor
Alfi
kasian istrimu Daniel ,
Cut SNY@"GranyCUT"
setelah vaca kisah Abian-Delia, lanjut baca ini..
Alfi
outor nya orang lampung ya tor
Lilik Juhariah
ngapain ke apartemennya , ngapain uangnya dibalikin cuma 5;juta ma pulsa, dokter kok lemah lelet
Lilik Juhariah
gila Daniel ini aku yg baca aja ngos-ngosan kuatir Nisa pingsan, jahat banget
Lilik Juhariah
danisa cantik banget
Nizar
ini laki emang plin-plan kali ya.
Debby Feybe Mekutika
Luar biasa
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
Fifid Dwi Ariyani
trussemangat
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!