My Ex Husband, story's Daniel dan Denisa

My Ex Husband, story's Daniel dan Denisa

Halusinasi

Assalamualaikum.

Hai ketemu lagi di kisah Denisa dan Daniel. Ini merupakan cerita kelima romance ku, dan squel dari Flight Attendant, yang belum baca boleh mampir kesana ya, hehehe. Semoga suka ya sama ceritanya.

Jangan Lupa tambahkan ke daftar baca kalian, like dan komen jika suka ceritanya.

Cerita ini hanya fiktif belaka, cuma cerita khayalan, kalau menurut kalian nggak sesuai dengan latar ceritanya, boleh skip aja.

*

*

*

Lima tahun berlalu.

"Dara, kok sarapannya nggak dimakan? Cepat dihabiskan, Mami udah telat. "

"Daraaa ayo bangun sayang, Mami sudah telat."

"Daraaa kok PR-nya nggak dikerjain? Ayo cepat kerjakan sekarang, Mami sudah telat."

"Daraa nggak sayang Mami lagi? Kok makanya nggak dihabisin? nanti kamu sakit, Mami sekarang lagi nggak bisa jagain Dara, Mami harus kerja."

"Dara, jangan main hape terus ya, nanti matanya sakit, nanti dibawah matanya hitam-hitam kayak mata panda, terus keluar darah, mau?"

Inilah warna hidup baru Denisa, setiap hari berjibaku dengan waktu, belum lagi dia harus perang drama dengan putri semata wayangnya, tak mudah memang menjadi single parent.

"Cepat habisin sarapannya Dara, Mami-"

"Sudah telat." Potong Dara ucapan maminya, kata-kata itu sudah ia hapal diluar kepala, "Mami kerja aja, Dara nggak apa-apa dirumah sendirian."

Denisa menghela nafas, Dara tumbuh menjadi anak yang pintar, wajahnya sangat mirip dengan Daniel, mantan suaminya yang merupakan ayah biologis Dara. Putri semata wayangnya yang kini sudah berusia lima tahun dan sudah masuk sekolah taman kanak-kanak.

"Mami ... Dara mau liburan, bukan dititipin terus, makanya Mami menikah lagi, seperti teman-teman Dara yang lain, punya papi jadi Mami nggak perlu kerja terus, Mami punya waktu buat liburan sama Dara." rengek Dara seperti biasa.

Denisa kembali hanya bisa menghela nafas, jika anak lain tidak mau papi baru, tapi berbeda dengan Dara anaknya, semenjak masuk taman kanak-kanak Dara meminta itu, sebab sering melihat temanya diantar jemput oleh ayah mereka, dan sering sekali mereka bercerita setelah pulang sekolah mereka langsung diajak jalan-jalan oleh ayahnya. Tidak seperti dia yang hanya dirumah atau di yayasan penitipan.

Denisa sering merasa bingung menjelaskan itu pada anaknya.

"Dara please, kita jangan bahas itu lagi oke."

Denisa sangat tahu perangai anaknya disaat sudah memasuki liburan sekolah seperti sekarang ini, Dara pasti akan membuat banyak drama, dimana dia akan menuntut Denisa untuk liburan bersama, sedang Denisa sangat sibuk bekerja.

Bagaimana tidak sibuk, Denisa yang kini sudah berusia dua puluh lima tahun, dan setahun yang lalu dia baru disumpah menjadi Dokter umum, kini Denisa disibukkan bekerja di tiga tempat.

Tak perduli jika dia dikatain maruk atau hanya memikirkan kebutuhan duniawi, mengkesampingkan kebutuhan anaknya, tapi inilah kenyataannya, Denisa tak ingin manja dan berpangku tangan menerima pemberian dari kakaknya lagi.

Hidup memang harus banyak uang kan? Begitulah moto hidup Denisa.

Cukup dulu semua biaya kuliahnya ditanggung Delia kakaknya, kini saatnya dia harus mencukupi semua kebutuhannya sendiri. Apalagi kini Dara sudah bersekolah, sudah pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Ditambah kini mamanya tak lagi bersamanya, karena Dania adiknya, baru saja melahirkan anak pertamanya, jadi mamanya sekarang berganti sibuk mengurus Dania.

Namun walau banyak protes, Dara menurut, dan akhirnya menghabiskan sarapannya.

"Dara nggak sayang Mami?" Pertanyaan keramat yang membuat bocah itu luluh, dan bocah itu menggeleng.

"Dara sayang Mami."

"Kalau sayang Mami, habisin makanya ya sayang, Mami benar-benar sudah telat." Denisa mengusak kepala Dara penuh sayang.

Dara-pun mulai memasukkan roti bakar yang sudah diolesi selai itu kedalam mulutnya, hingga dia menghabiskan dua potong roti yang ada dipiringnya.

"Anak pinter," puji Denisa, "yuk kita siap-siap on the way."

Dan keduanya bersiap, Denisa membawa dua tas, satu tas kerjanya, dan satu lagi tas ransel berisi keperluan Dara, mulai dari mainan hingga makanan ringan, tak lupa baju ganti Dara. Karena setelah tugas dari rumah sakit, bukan langsung pulang, tapi Denisa berlanjut ke klinik.

Tujuan utama Denisa yakni yayasan tempat dia menitipkan Dara, sebuah yayasan terpercaya yang sengaja dibangun di pusat kota, karena banyaknya para orang tua yang mempercayakan anak mereka disini.

Yayasan ini sangat membantu bagi Denisa, karena jika dia meninggalkan Dara dirumah dengan pengasuh, belum tentu terjamin keamanannya. Apalagi jam kerja Denisa yang sangat padat, setelah bekerja di rumah sakit, dia juga mengambil jadwal di klinik milik temannya yang juga bekerja satu rumah sakit dengan Denisa.

Denisa sangat beruntung, pemilik rumah sakit itu memberikan kelonggaran untuknya selama sebulan ini agar tidak memiliki jadwal malam sebelum dia menemukan pengasuh. Iri, sudah pasti ada yang iri padanya, namun itulah keistimewaan yang didapat janda anak satu itu.

Setelah mengantar Dara, Denisa langsung bertolak kerumah sakit, rumah sakit tempat Denisa bekerja merupakan rumah sakit swasta yang cukup terkenal. Citra Medika Healt, rumah sakit elit namun mengedepankan masyarakat kurang mampu.

Hari ini Denisa cukup sibuk, dia bahkan tidak sempat untuk istirahat, dikarenakan dia harus menangani pasien kecelakaan. Jika istirahat, biasanya dia akan ke yayasan tempat dia menitipkan Dara, tapi tidak untuk hari ini.

Dia bahkan sibuk menulis laporan sebelum jam kerjanya habis, yang padahal, jam kerjanya sebenarnya sudah berakhir sepuluh menit yang lalu.

"Dokter Nisa kemaren nggak dateng ke acara pertunangan Dokter Amanda ya?" tanya suster Sisi pada Denisa.

"Saya nggak sempat Sus."

"Calon suaminya, beuhhh ganteng bingits." Ujar suster Sisi menekankan kata 'beuh' sambil memejamkan matanya.

Sisi merupakan perawat baru, usianya tiga tahun dibawah Denisa, bertubuh gempal, namun dia sosok yang mudah membaur, dan cukup gaul, terlihatkan dari cara bicaranya.

"Cocoklah Sus sama dokter Amanda, dokter Amanda cantik, anak orang nomor satu di Citra Medika Healt."

"Benar juga sih, tapi dengar-dengar pertunangan mereka karena perjodohan."

"Sudah biasa 'kan buat orang kaya seperti itu? Lagi pula menurut ku sah-sah aja, perjodohan tidak buruk, selagi yang menjalani merasa senang dan nggak keberatan."

"Dokter Nisa kapan nih nyusul, Dara kan minta papi baru terus Dok, lagian kasihan itu sumur Dokter nggak ada yang jengukin." Candanya.

Denisa terkekeh mendengar ucapan suster Sisi "Bisa aja kamu Sus. Oh ya Sus, Suster Sisi ada kenalan yang bisa buat momong nggak ya? Aku nggak enak kelamaan diistimewain terus. Tahu sendiri cari pengasuh itu harus orang yang benar-benar bisa dipercaya."

Sisi nampak berpikir. "Kalau mama saya mau Dok? Kebetulan mama saya sekarang sudah nggak kerja di tempat loundry lagi."

"Boleh juga Sus, saya juga nyaman kerjanya kalau yang jagain Dara mamanya Suster Sisi."

"Yaudah, nanti saya kabari ya Dok, mama saya siap apa enggak." Suster itu merapikan laporan yang dibuat Denisa

"Sip, makasih Sus, kalau begitu aku duluan ya, hari ini belum sempat lihat Dara."

Denisa berjalan menuju locker tempat penyimpanan tasnya, melepaskan snelli yang setia melekat ditubuhnya, melipat stetoskop dan memasukan dalam tas. Kemudian Denisa berjalan menuju parkiran dengan tangan yang selalu dimasukkan ke dalam saku blazernya.

"Dokter Nisa sudah mau pulang?" Ujar suara dari belakang Denisa.

Denisa berbalik mendengar namanya disebut. "Dokter Amanda."

Amanda merupakan Dokter ahli bedah di Citra Medika Healt, dan dia juga anak tunggal dari pemilik rumah sakit ini. Amanda berusia dua puluh tujuh tahun, selain pintar dan cantik, Amanda juga sangat baik dan humble pada siapapun, sampai memberikan kelonggaran untuk Denisa yang merupakan seorang single parent, agar tak memiliki jaga malam sampai Denisa menemukan pengasuh untuk Dara.

Denisa menghampiri Amanda, keduanya saling berpelukan sejenak, "Maaf Dok kemaren saya tidak bisa datang ke acara pertunangan Dokter. Selamat ya Dok, semoga lancar sampai hari H nanti."

"Tidak apa-apa, makasih ya Nis. Doakan saja semua lancar."

"Amiin, jadi kapan di sahkan nih Dok?"

"Secepatnya, aku juga mau mengenal lebih dekat tunangan ku dulu, soalnya kami kan di jodohkan. Eh tapi jangan cerita-cerita ya Nis, aku malu." Amanda menutup mulutnya, "ketahuan ya aku nggak laku." Mereka berjalan menyusuri koridor rumah sakit menuju lobby.

Hmmm tapi rumornya sudah tersebar seantero rumah sakit, Dok.

"Bukan nggak laku Dok, tapi Dokter Amanda jomblo high quality. Jadi harus dapat pasangan yang high quality juga."

"Hahaha kamu bisa aja sih Nis."

"Dokter Amanda mau pulang?"

"Iya, tapi hari ini aku nggak bawa kendaraan sendiri, tunangan aku mau jemput soalnya."

"Ciee, pantesan dandan cantik banget."

"Eh, emang kelihata banget ya Nis?" Amanda meraba wajahnya, lalu mengeluarkan kaca kecil dari dalam tas.

Denisa terbahak "Ya ampun Dok, saya cuma bercanda loh, Dokter Amanda tuh nggak dandan juga cantik kok."

"Ah kamu bisa aja, Nis." Amanda mendorong bahu Denisa.

Denisa berpamitan pada Amanda menuju parkiran, namun saat akan membuka pintu mobilnya, Denisa mendengar suara yang tak asing menyapa Amanda, namun saat Denisa berbalik Amanda dan laki-laki itu sudah masuk kedalam mobil.

Astaga Denisa, padahal dia tak lagi mengingat mantan suaminya lagi, kenapa tiba-tiba malah jadi seperti mendengar suaranya?

"Halusinasi." Denisa mengendikkan bahunya lalu masuk ke mobilnya.

Terpopuler

Comments

Mesri Sihaloho

Mesri Sihaloho

jangan jangan tunangan Dr Amanda si Daniel Thor??

2024-10-02

0

Safa Almira

Safa Almira

seru

2024-09-19

0

sherly

sherly

ya ampun denisa patutlah dara protes kamunya ambil job terlalu banyak... kasian dara

2024-07-14

0

lihat semua
Episodes
1 Halusinasi
2 Pertemuan Pertama
3 Hari Untuk Dara
4 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
5 Sapaan Pertama
6 Penyesalan Daniel
7 Mantan (Menantang dan menarik)
8 Maaf
9 Make Her Jealous
10 Dara Sakit
11 My Lup handsome
12 Anak Kita
13 Seperti Senja
14 Mendatangi Rumahnya
15 Penolakan Dara.
16 Beri Aku Kesempatan
17 Membuang Rasa
18 Dua Tato
19 Senam Jantung
20 Status Yang Sesungguhnya
21 Luka Hati Amanda.
22 Wanita Yang Sama
23 Kesempatan Kedua
24 Belajar Dari Kesalahan
25 Rencana Amanda.
26 Mama Dina
27 Aku serius Mas!
28 Om Papi
29 Kedatangan Tamu
30 Hal Yang Ditakuti
31 Dara atau Amanda
32 Kekejaman Abian
33 Keputusan Denisa
34 Sikap Aneh Daniel
35 Doa Denisa
36 S4bu Raijua
37 Sorgum
38 Tak Mengenal
39 Badai Rumah Tangga
40 Selingkuh Itu Menantang
41 Menunggu
42 Kemurkaan Dina
43 Kerokan
44 Permusuhan Dua Keluarga
45 Pesan Ricko
46 Wanita Berhati Malaikat, Menjadi Wanita Menakutkan
47 Pulang
48 Menyembuhkan Amanda
49 Video Call
50 Tidak Ada Yang Sempurna
51 Lupa Mengabari
52 Masalah Gawat
53 Cinta Tak Ada Logika
54 Memberi Hukuman
55 Love is Blind
56 Berjuang Bersama
57 Usaha Daniel dan Ricko
58 Kenakalan Denisa
59 Resepsi
60 Maaf
61 Simulasi Keluarga Bahagia
62 Aa Abian
63 Puasa Dua Hari
64 Time with Sisters
65 Ijab Kabul
66 Akhirnya
67 Obat Sakit Kepala
68 Ada Setan
69 Bulan Madu
70 Hujan Kejutan
71 Permintaan Sisi
72 Dia Yang Sudah Bahagia
73 Gara-gara Buah Aneh
74 Eksekusi
75 Mual
76 Hamil?
77 Cinta Itu Universal
78 Akan Mencari Tahu
79 Mengakui
80 Buah Kesemek
81 Hari Pernikahan
82 Bencana Untuk Daniel
83 Say goodbye Amanda
84 Nikmat Kasih Sayang
85 Danish Reifansyah Danuarta
86 Extra Part
87 Extra Part ( End )
88 Sepasang Sayap Angkasa
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Halusinasi
2
Pertemuan Pertama
3
Hari Untuk Dara
4
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
5
Sapaan Pertama
6
Penyesalan Daniel
7
Mantan (Menantang dan menarik)
8
Maaf
9
Make Her Jealous
10
Dara Sakit
11
My Lup handsome
12
Anak Kita
13
Seperti Senja
14
Mendatangi Rumahnya
15
Penolakan Dara.
16
Beri Aku Kesempatan
17
Membuang Rasa
18
Dua Tato
19
Senam Jantung
20
Status Yang Sesungguhnya
21
Luka Hati Amanda.
22
Wanita Yang Sama
23
Kesempatan Kedua
24
Belajar Dari Kesalahan
25
Rencana Amanda.
26
Mama Dina
27
Aku serius Mas!
28
Om Papi
29
Kedatangan Tamu
30
Hal Yang Ditakuti
31
Dara atau Amanda
32
Kekejaman Abian
33
Keputusan Denisa
34
Sikap Aneh Daniel
35
Doa Denisa
36
S4bu Raijua
37
Sorgum
38
Tak Mengenal
39
Badai Rumah Tangga
40
Selingkuh Itu Menantang
41
Menunggu
42
Kemurkaan Dina
43
Kerokan
44
Permusuhan Dua Keluarga
45
Pesan Ricko
46
Wanita Berhati Malaikat, Menjadi Wanita Menakutkan
47
Pulang
48
Menyembuhkan Amanda
49
Video Call
50
Tidak Ada Yang Sempurna
51
Lupa Mengabari
52
Masalah Gawat
53
Cinta Tak Ada Logika
54
Memberi Hukuman
55
Love is Blind
56
Berjuang Bersama
57
Usaha Daniel dan Ricko
58
Kenakalan Denisa
59
Resepsi
60
Maaf
61
Simulasi Keluarga Bahagia
62
Aa Abian
63
Puasa Dua Hari
64
Time with Sisters
65
Ijab Kabul
66
Akhirnya
67
Obat Sakit Kepala
68
Ada Setan
69
Bulan Madu
70
Hujan Kejutan
71
Permintaan Sisi
72
Dia Yang Sudah Bahagia
73
Gara-gara Buah Aneh
74
Eksekusi
75
Mual
76
Hamil?
77
Cinta Itu Universal
78
Akan Mencari Tahu
79
Mengakui
80
Buah Kesemek
81
Hari Pernikahan
82
Bencana Untuk Daniel
83
Say goodbye Amanda
84
Nikmat Kasih Sayang
85
Danish Reifansyah Danuarta
86
Extra Part
87
Extra Part ( End )
88
Sepasang Sayap Angkasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!