Elisabet Stevani br Situmorang, tadinya, seorang mahasiswa berprestasi dan genius di kampusnya.
Namun, setelah ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi, Elisabet kecewa dan marah, demi menghibur dirinya ia setuju mengikuti ajakan temannya dan kekasihnya ke klup malam, ternyata ia melakukan kesalahan satu malam, Elisabet hamil dan kekasihnya lari dari tanggung jawab.
Karena Ayahnya malu, untuk menutupi aib keluarganya, ia membayar seorang pegawai bawahan untuk menikahi dan membawanya jauh dari ibu kota, Elisabet di kucilkan di satu desa terpencil di Sabulan di Samosir Danau toba.
Hidup bersama ibu mertua yang yang sudah tua dan ipar yang memiliki keterbelakangan mental, Elisabet sangat depresi karena keluarga dan suaminya membuangnya saat ia hamil, tetapi karena kebaikan ibu mertuanya ia bisa bertahan dan berhasil melahirkan anak yang tampan dan zenius.
Beberapa tahun kemudian, Elisabet kembali, ia mengubah indentitasnya dan penampilannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sonata 85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Putri Yang Hilang Telah Kembali
Hari ini di kantor Lonax akan dia adakan sebuah perayaan ulang tahun, saat duduk barisan para tamu undangan, Sudung dan Rosa juga masuk setelah melakukan rapat singkat dengan para bawahannya, tidak berapa lama kursi-kursi dalam ruangan itu sudah penuh, sang MC memulai acara. Setelah Sudung sebagai CEO dari Lonax dan bawahannya duduk di kursi khusus di depan acara dimulai dari;
Di mulai pemotongan kue ulang tahun, lalu deretan acara akan berlanjut, Vani di tempat tenang duduk di bangku tamu.
“Kami memberikan waktu dan tempat untuk Pak Sudung selaku pendiri dan pemilik Lonax, akan menyampaikan sepatah dua kata”
Tidak berapa lama, lelaki paruh baya yang memakai kaca mata itu naik ke atas panggung untuk memberi kata sambutan dan menyampaikan misi dan rencananya ke depan.
“Silahkan Pak.” Mc memberikan mikrofon pada Sudung.
“ Terima kasih atas kesempatan yang baik ini. Saya berharap para pengusaha yang datang memenuhi undangan kami orang orang yang ingin sukses. Karena itu kami berharap saudara-saudara untuk bisa bergabung di perusahaan kami dan kita membangun hubungan kerja sama yang sangat baik. Ke depannya Lonax akan semakin berkembang karena kami sudah menambah team profesional di bidangnya masing-masing,” ujarnya menjelaskan misi-misi perusahaan, menjelaskan ala marketing.
“Tepuk tangan.”
Mendengar pengarahan, MC yang meminta para audiens bertepuk tangan, suasana semakin meriah.
Beberapa kali Sudung melirik seorang pegawai yang jadi panitia pelaksana acara hari itu. “Mereka bertanya, apa kamu sudah datang? Apa yang akan aku katakan,’ suara William terdengar pelan di alat komunikasi di dalam kuping Vani.
“Katakan saja, kalau saat mereka memanggil aku akan keluar.”
“Baik.”
“Tapi, lu tunggu gue di luar saja ya, nanti setelah memperkenalkan diri, gue mau langsung minggat dari sini,” ujar Vani pelan, ia mengarahkan ponselnya ke kuping seolah-olah sedang menelepon.
“Ok, baik gue jalan lagi kesana.”
William menyampaikan kalau Vani sudah ada di sana, lelaki itu membisikkan pada MC kalau semua pegawai baru sudah hadir, lelaki dan perempuan yang bertugas sebagai MC itu mengangguk tanda mengerti.
“Baik, seperti yang sudah disampaikan Pak Sudung, kami akan memperkenalkan team dan pemegang jabatan baru. Pak Sudung juga ingin memberikan bonus pada karyawan berprestasi.”
Tepuk tangan riuh memenuhi ruangan aula tersebut,“ baik kami akan memulai dari perkenalan pada pegawai baru. Kita mulai dari seorang wanita cantik akan mengisi jabatan komisaris yang baru. Kami panggilkan Elisabet Stevani!”
Dug
Bonar tersedak minum saat ia mendengar nama sang istri di panggil, bukan hanya ia, Rosa , Winda, Andre langsung menoleh ke segala arah. Tidak lama kemudian berdiri seorang wanita cantik yang sedari tadi duduk di belakang menyembunyikan diri.
“VANI …??” Bonar melotot tidak percaya, ia beberapa kali mengusap mata untuk memperjelas penglihatan, ia takut salah melihat dan salah mendengar. Benar wanita cantik memakai setelan formal setelan blazer di padukan cigarett pants sepatu hills.
Ia tampak memukau dengan penampilannya terlihat berkelas dan sangat cantik.
“Bagaimana mungkin dia bisa bekerja di sini?” Rosa menatap tajam suaminya. Ini akan jai awal pertengkaran untuk keduanya.
Wajah Sudung terlihat biasa saja saja , ia tidak terkejut seperti mereka semua. Bonar sama dengan Andre, mereka berdua melihat sosok Vani yang sangat berbeda, Vani terlihat sangat anggun dengan setelan pakaian yang digunakan. Bahkan outfit yang kenakan branded dari merek ternama, bukan kaleng-kaleng.
‘Apa Pak Sudung sudah tau? Apa mereka bekerja sama mengerjaiku selama ini?’ Bonar semakin gugup, saat melihat Pak Sudung tenang.
Andre hanya bisa menatap dengan diam, sepuluh tahun yang lalu, wanita cantik yang berdiri di depannya gadis yang sangat baik yang mempercayainya sepenuh hati. Namun, ketamakan, haus kekuasan mendorong Andre mengkhianati Vani, ayah Andre dulunya pemegang saham di Lonax, ia bersekongkol dengan Rosa ingin menguasai perusahaan hingga terjadi penghianatan.
‘Maaf, maafkan aku Vani’ Ucap Andre dalam hati, sementara Winda menatap Vani dengan mata penuh dendam, saat di beri kesempatan untuk memperkenalkan diri, Vani memperkenalkan diri dengan ramah, sementara adik tiri kepanasan.
“Terimakasih atas kesempatan ini. Perkenalkan saya Vani, senang bisa berada di sini bertemu dengan kalian semua, saya akan menjabat sebagai Komisaris.”
“Wah … masih sangat muda sudah jadi komisaris, anda pasti orang hebat, maka itu pak Sudung memilih, ngomong-ngomong apa kakak sudah menikah?” tanya MC bercanda.
“Terimakasih, saya seorang ibu, putra saya sebentar lagi sepuluh tahun.” makna seorang ibu sangat mendalam, ia tidak menyebutkan dirinya sudah menikah, hanya mengatakan seorang ibu.
“Wah, sudah punya anak ternyata … aku terlambat,”ujarnya lagi sembari tertawa bercanda. “terimakasih kakak cantik, selamat bergabung di perusaan ini, semoga jadi pekerja yang luar biasa.”
Lalu berlanjut pada perkenalan pegawai yang baru, tetapi kedatangan Vani dalam ruangan itu sudah menyebabkan kehebohan. Winda dan ibunya tiba-tiba kebakaran jenggot, mereka berdua terlihat sangat gelisah, seperti menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin di ketahui orang lain.
Para pegawai baru turun dari podium saat selesai perkenalan diri, Vani berjalan ke arah bangku, lalu tidak lama kemudian ia keluar.
“Kamu di mana?”
“Aku menunggu di depan.”
Vani membuat kehebohan di sana setelah perkenalan diri, lalu ia meninggalkan ruangan itu dengan cepat, Bonar penasaran, ia berdiri dan mencari Vani, wanita cantik itu sudah pergi.
“Apa sebenarnya yang kamu rencanakan Vani …” Bonar menelepon Vani tapi nomornya tidak aktif, “ah … kenapa nomormu selalu kamu matiin!. Kamu ingin membuatku terkejut. Ha,ha,ha … kamu berhasil, kamu nyaris membuatku pingsan karena melihatmu tiba-tiba datang,” ujar Bonar tertawa dan bicara sendiri, ia seperti orang yang putus asa karena kaget melihat Vani tiba-tiba di sana.
Andre, hanya diam sepanjang acara, mendengar Vani menyebut anak umur sepuluh tahun, ia merasa bersalah.
‘Apa benar dia mempertahankan anak itu, bukankah dia mengugurkan, lalu menghilang?’
“Kenapa diam! Kamu memikirkan Vani, Ha?” Winda mulai menggila, ketakutan terbesar Winda dari dulu bersaing dengan Vani. Melihat wanita itu tampil jauh lebih cantik darinya dan sudah punya anak, jadi komisaris di kantor juga, tangannya jadi gemetaran, ia punya cinta yang berlebihan pada Andrea hingga ia takut suaminya akan berpindah hati pada Vani,
“jangan berpikir untuk mendekatinya, aku bisa nekat,”ujarnya dengan wajah menegang.
“Apa kamu gila, berhenti membuat keributan ada Pak Sudung di sini, jadi jaga sikapmu,” ujar Andre dengan wajah datar.
“Kalau kamu macam- macam, aku bisa nekat,” ancam Winda ia meremas jemari tangannya lagi.
‘Dasar wanita aneh’ maki Andre dalam hati
“Aku mau ke toilet.”
“Tidak, aku ikut.” Winda ikut berdiri dan mengekor, padahal sebenarnya ia bukan ingin ke kamar mandi, ia hanya ingin melihat Vani, saat berjalan melirik ke kursi bekas Vani sudah kosong wanita cantik itu sudah pulang setelah menyebabkan kekacauan di ruangan aula tersebut.
Bersambung
Jangan lupa kasih Vote, like, komentar ya kakak baik.