Menjadi anak broken home bukanlah cita2 seorang gadis bernama Arlita Mahesa membuatnya menjadi pribadi yang tertutup tidak mempercayai yang namanya cinta,baginya cinta hanyalah kata-kata klise
Hingga seseorang telah membuatnya berubah dia adalah seseorang yang bernama Pramudya Gilang Perdana"Aku akan buktikan bahwa cinta itu indah" ucapnya
"Tunjukan aku hanya ingin bukti bukan ucapan" ucapku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34.Mimpi
Pramudya terbangun saat merasakan pergerakan yang di lakukan oleh istrinya.Dia membuka kedua matanya dan melihat jam dinding baru menunjukkan pukul 3 pagi.
Pandangannya melihat kearah sang istri yang terlihat sekali begitu gelisah,dari wajahnya terlihat kalau dia sedang mengalami mimpi buruk itu terlihat saat keringat dingin mulai memenuhi tubuhnya.
Laki-laki itu mengusapnya dengan tisu, ada rasa sakit melihatnya dalam keadaan seperti ini.Dalam hatinya bertanya-tanya apakah dulu setiap malam istrinya seperti ini?
jadi inikah alasannya mengapa dulu istrinya sering mengkonsumsi obat penenang agar bisa membuatnya tertidur lelap.
Tiba-tiba saja dalam hatinya kini sudah mulai merasakan rasa gelisah serta takut terjadi apa-apa dengan istrinya.
Pelan-pelan dia mencoba membangunkannya dengan lembut agar tidak mengagetkan nya karena sang istri masih dalam keadaan tertidur.
"Sayang..panggilnya.
istrinya masih tertidur tapi Pramudya tidak menyerah lalu kembali mencoba
membangunkannya lagi.
" Ar..! bangun sayang".
Arlita membuka kedua matanya, dia melihat suaminya.
"Akhirnya kamu bangun juga sayang".ucapnya dengan perasaan lega.
" Maaf aku lagi-lagi menyusahkan mu"ucap istrinya dengan suara parau.
"Tidak apa-apa sayang, sekarang kamu minum dulu".ucapnya lagi sambil menyerahkan segelas air putih.
Arlita menerimanya lalu meminumnya hingga tandas tak tersisa lalu gelasnya dia berikan kepada suaminya.
" Makasih ".
Laki-laki itu tersenyum dan mengangguk.
" Apa ada yang sakit?
"Tidak ada, tapi tadi aku sempat bermimpi buruk! aku sangat takut Pram".
Pramudya langsung memeluk tubuh istrinya yang masih mengeluarkan keringat dingin dengan lembut dia menghapus butiran keringat yang memenuhi kening sang istri.
" Jangan takut ada aku disini, aku tidak akan pernah meninggalkanmu."
Perlahan-lahan pelukan Istrinya semakin kencang.
"Jangan pernah tinggalkan aku, aku benar-benar sangat takut! takut sekali.Aku butuh kamu seorang agar bisa mendengarkan semua keluh kesah ku.Jangan pernah pergi tinggalkan aku".ucapnya sambil terisak.
Hati Pramudya terenyuh mendengarnya tak terasa dia pun ikut menangis melihat bagaimana rapuhnya sang istri.
Pelan-pelan di usapnya rambut panjangnya lalu dia pun berkata lagi.
" Aku tidak akan pernah pergi meninggalkanmu, aku akan buktikan bahwa aku akan selalu bersama dirimu dalam suka maupun duka. "
Ucapan Pramudya membuatnya semakin terisak. Hampir setengah jam Pramudya menenangkan istrinya lalu dia memberikan obat untuk diminum oleh istrinya.Perlahan-lahan istrinya mulai mengantuk dan kini sudah bisa tertidur lelap.
Pramudya menyelimuti tubuh istrinya dengan hati yang sudah merasa sedikit tenang.
Lalu dia bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan melaksanakan sholat malam sambil menunggu waktu subuh.
Dalam sujud nya dia meminta kesembuhan untuk sang istri agar istrinya bisa sembuh dari trauma yang membuatnya Depresi laku dia juga melanjutkannya dengan membaca Al-Quran agar hatinya menjadi lebih tenang.
Azan subuh berkumandang Pramudya pun melaksanakan sholat subuh hanya seorang diri di dalam kamarnya.
Sebenarnya dia ingin membangunkan istri untuk sholat subuh tapi yang mau dibangunin ternyata sudah bangun. sang istri sudah duduk di tempat tidur sambil mengumpulkan nyawanya.
Pramudya tersenyum.
"Kamu sudah bangun sayang?
" Iya, mau sholat subuh takut kehabisan waktu".suaminya pun mengangguk.
Arlita turun dari tempat tidur menuju kamar mandi sedangkan sang suami menyiapkan mung kena ,sajadah untuk sholat istrinya.
Karena dia sudah selesai melaksanakan sholat subuh dia pun hanya menunggu sang istri yang sedang bersiap-siap untuk melaksanakan sholat subuh.
Arlita keluar dari kamar mandi lalu menuju tempat yang sudah di siapkan oleh suaminya untuk melaksanakan sholat subuh.
Pramudya mendekati istrinya yang baru selesai sholat.saat istrinya mau merapihkan alat sholat Pramudya melarangnya.
"Biar aku saja yang rapihkan!kalau kamu masih mengantuk kamu tidur lagi aja. "
"Tapi".
" Tidak usah sungkan sayang,suamimu ini senang melakukannya. "
Akhirnya gadis itupun pasrah lalu kembali menuju tempat tidur untuk tidur, karena apa yang dikatakan oleh suaminya memang benar sih dirinya kini masih sangat mengantuk.Lalu tidak beberapa lama dia pun terbang kembali ke alam mimpi.
Sang suami tersenyum melihatnya.
"Selamat tidur istriku, semoga kamu mimpi indah dan tidak mengalami mimpi buruk lagi. " ucapnya dalam hati.
bersambung