NovelToon NovelToon
Transmigrasi Lily

Transmigrasi Lily

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Teen School/College / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rendi 20

Terlihat seorang gadis yg tengah berlari demi menghindari dari orang yg terus mengejarnya. Dengan sisa tenaganya yg ia punya. Dia syeril agatha dewantara

"Agrrrh sial"

"Berhenti kau disana" teriak salah satu orang yg mengejar gadis itu.

"Cik bodoh"

Dorr

Dorr

Dorr

Tetap saran dengan tiga tembak yg langsung mengenai jantung sang lawan. Menang ya itulah yg sekarang gadis itu alami, karena lawan nya sudah tumbang dia pun bergegas untuk kearah mobil dan pulang ke rumahnya.

Setelah sampai didalam mobilnya ia langsung menjalankan mobilnya itu dan pergi dari tempat kejadian.

Dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yg sepi nan gelap itu. Dengan pakaian kotor banyak sekali bercak darah di pakaian nya itu, tapi ia tak peduli dengan itu yg terpenting adalah ia sampai di rumahnya dengan selamat.

Dari arah depan ada sebuah truk yg berlawanan arah dan terlihat bahwa truk itu yg mulai menghampiri mobil yg syeril kendarai. Melihat itu syeril pun dengan terp

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Typo bertebaran ><

"Bagaimana dengan rencana kita selanjutnya?" Tanya seorang Laki-laki.

"Kau liat saja dan tetap ikuti rencana yg sudah ditetapkan" jawab seorang wanita.

"Tapi kita harus secepatnya bereskan ini semua" ucap laki-laki lainnya.

"Aku tau kau tenang saja, kita hanya perlu ikuti rencana awal kita saja" ucap si wanita.

"Bagaimana jika rencana ini gagal?" Tanya laki-laki yg sedang sibuk bermain ponselnya.

"Tidak mungkin gagal, aku sudah susun rencana itu dengan matang" balas si wanita.

"Ya tetap saja aku khawatir jika rencana kita gagal untuk menghancurkan gadis sial*nya itu" ucap laki-laki yg tadi bertanya diawal.

"Jangan khawatir rencana kita pasti berjalan mulus" ucap si wanita meyakinkan mereka bawah rencana itu tidak akan gagal sebuah itu

"Ya, tapi kita tetap harus waspada gadis itu bukanlah gadis biasa"

"Aku tau makanya itu kita harus berhati-hati"

"Semoga rencana ini berjalan dengan mulus"

"Ya semoga saja"

***

Disebuah ruangan terlihat seorang gadis yg tengah menatap layar laptop yg menampilkan sebuah video sambil memainkan belati ditangannya dengan senyum miring andalannya.

"Ck, kalian memang harus hati-hati karena gadis ini bukan lah gadis biasa yg kalian hancurkan dengan mudah" ucapnya dengan senyum manis menatap ke layar laptop.

"Hua, aku ngantuk sekali, sebaiknya aku tidur buat besok. Aku ingin tau rencananya selanjutnya bagajmana" dan akhirnya diberanjak dari ruangan tersebut menuju kamar nya untuk beristirahat.

***

Matahari kini sudah memunculkan cahayanya dan pagi pun tiba. Pagi yg sangat cerah dan juga sangat sejuk, burung yg berkicau merdu sampai membangunkan seorang gadis yg kini tengah terlelap dalam tidurnya.

"Hua, hm, jam berapa ya?" Tanya nya sambil melirik kerah jam yg menempel di dinding kamar tersebut. Dan saat melihat ke arah jam alangkah terkejutnya ia mendapat bahwa sekrang sudah pukul 06:54 wib.

"Wanjir!! Aku terlambat!" Ucapnya tergesa-gesa lalu bergegas untuk mengambil handuk dan berlari menuju kamar mandinya.

Setelah beberapa menit akhirnya dia keluar dari kamar mandi dan langsung memakai sepatu setelab itu dilangsung keluar dari tak lupa mengambil tas dan juga ponsel dengan berlari keluar dari kamar menuju lantai bawah.

Tap

Tap

Tap

Suara sepatu menggema diseluruh ruangan monsion Mahendra membuat intens mereka tertuju pada seorang gadis yg kini tengah berlari dengan terburu-buru sambil menuruni sebuah anak tangga.

"Lily, jangan lari sayang nanti kamu jatuh!" Tegur sang ayah. Gadis itu tak menjawab melainkan langsung berpamitan kepada mereka.

"Mah, pah Lily berangkat dulu" ucap nya sambil mengambil bekal yg sudah disiapkan.

"Gak sarapan dulu, sayang?" Tanya sang mamah.

"Gak mah, Lily sudah terlambat" ucap Lily lalu berpamitan kepada kedua orang tua nya lalh berlari keluar rumah. Sedangkan kedua orang tua nya hanya bisa menggelengkan kepala mereka melihat kelakuan putri bungsu Mahendra.

"Anak mu mas"

"Ank kita sayang"

***

Setelah sampai digarasi Lily langsung mengambil motornya. Hari ini Lily tidak membawa mobil katanya kalau pake mobil akan lama lebih baik pake motor itu kata Lily.

Setelah sampai didepan sekolah DHS, dari kejauhan Lily melihat bahwa gerbang sudah mulai ditutup, lalu Lily menambah kecepatan motornya.

Wusshh!!

Brum!!

Brum!!

Brum!!

Dengan aksinya itu membuat penjaga sekolah terkejut sampai mengelus dada kala melihat sebuah motor menyelonong masuk dengan cepat secepat angin.

"Ya Tuhan neng hati-hati, kaget bapak" ucap pak satpam sambil mengelus dada nya. Bukan hanya pak satpam yg terkejut hal itu melainkan para murid pun terkejut begitu pula dengan anggota The Lions, Avex dan juga sahabat Lily.

Tak banyak aksi lagi, Lily langsung memarkirkan motornya disebelah kendaraan milik para sahabatnya itu dengan gerakan slow motion membuka hlem nya dan menyugarkan rambutnya kebelakang sedangkan yg melihat itu hanya diam terpesona saat melihat Lily yg tengah merapihkan rambutnya dan baru kali ini mereka melihat Lily membawa motor sport. Lily pun turun dari motornya lalu menghampiri teman-temannya.

"Gila! Neng Lily keren banget!" Kagum Abi saat melihat menggukan motor sport tersebut.

"Tumben telat, Ly?" Tanya Lisa.

"Kesiangan" jawab Lily singkat.

"Kenapa?" Tanya Novi sambil menatap gadis mungil itu dengan tajam.

"Maraton drakor" cicit Lily kala melihat tatapan tajam dari sahabtnya itu.

"Kebiasaan" ucap Novi sedangkan Lily tersenyum kecil. "Maaf"

"Ly, kamu dari mana bisa menggukan motor?, dan kenapa motor abang kamu pake?" Tanya Devan kala melihat motor yg tak asing bagi nya.

"Udah lama, tapi aku tak pernah menunjukannya pada kalian, dan aku pinjam motor mu karena kalau menggunakan mobil itu akan lama lebaih pake motor aja kan?" Jawab Lily.

"Iya, tapi tidak dengan teknik seperti itu bahaya gadis cantik" ucap Alister gemas sambil mengacak-ngacak rambut Lily.

"Iya aku tau" jawab Lily malas.

"Jangan lakukan hal yg akan membuat mu bahaya, Lily. Kalau tidak... tidak akan ada susu strawberry selama satu minggu" ancam Alvaro.

"Iya, tidak akan lagi, tapi jangan sita susu strawberry milik ku" ucap Lily.

"Good,"

"Sebaiknya kita kembali kekelas" ucap Devan dan diangguki oleh mereka.

***

Lonceng istirahat telah berbunyi semua murid beramburan kekuar keluar kelas begitu juga dengan Lily dkk, Alvaro dkk, Alister dkk tak lupa dengan si ppb kita Maudy.

Mereka yg baru saja masuk kedalam kawasan kantin langsung disambut oleh teriakan para murid dengan lebay tapi tak gubris oleh mereka.

Setelah masuk ke kantin lalu mereka mencari tempat duduk, setelah menemukan tempat duduk yg cocok untuk dijadian tempat makan.

"Eh yg pesan siapa?" Tanya Kevin.

"Yg nanya" ucap mereka serempak sedangkan kevin hanya mengedus kesal.

"Kok, gw sih?" Tanya kevin kesal.

"Gpp kak, biar Maudy aja yg menemin kakak" ucap Maudy lembut.

"Gak perlu Maudy gpp, woy Kevan bantuin gw" ucap Kevin.

"Ogah" tolak Kevan yg tengah asik memainkan rambut Lily.

"Ayok lan Van, bantuin gw, masa gw sendiri doang" rengek Kevan dengan melengkungkan bibir nya kebawah.

"Biar aku aja kak yg bantuin kakak" ucap Maudy lagi.

"Benar nih gpp? Gw gak enak hati kalau lo bantu gw" ucap Kevin sambil raguk tengkuk nya yg tak gatal.

"Gpp ko kak, santai aja" ucap Maudy dengan senyum manis nya.

"Ya udah kalau gitu, kalian mau pesan apa?" Tanya Kevan.

"Hm, samain saja" ucap Alvaro.

"Iya apa? Gw gak tau" tanya Kevin.

"Bakso sama es teh aja" ucap Devan.

"Nah iya benar itu" ucap Abi menyetujui ucapan Devan dan disetujui juga oleh yg lain.

"Ok, ayok Mau" ucap Kevin lalu berjalan ke arah stan makanan.

"Var, hari ini si joko tantang lo balapan" celetuk Devan hingga mereka menatap ke arah Devan.

"Gak ada kapok-kapok nya dia" geram Alvaro.

"Joko? Joko siapa?" Tanya Rea.

"Dia merupakan musuh kita setelah Avex" jawab Devan sambil melirik ke arah anggota Avex yg dari tadi diam saja sedangkan Rea hanya ber'oh' ria saja.

"Kapan balapannya?" Tanya Lily. Hingga mereka menatap ke arah Lily seakan berkata kenapa gadis itu bertanya seperti itu sedangkan Lily yg ditatap pun menjawab.

"Apa? Aku hanya bertanya saja" jawab Lily.

"Malam ini jam 9:28 malam" jawab Devan sedangkan Lily hanya ber'oh' ria saja.

"Makanan datang" ucap Kevin lalu menaruh makanan pesanan mereka dimeja tak lupa dibantu oleh pelayan kantim dan juga Maudy tapi saat Maudy akan menaruh bakso tersebut ia tak sengaja atau sengaja menjatuhkan bakso nya ke arah Lily sampai mengenai lengan Lily dan membuat tangan Lily memerah akbit kuah bakso yg panas itu.

"Argh" ringis Lily kala sebuah kuah bakso mengenai tangannya hal itu membuat mereka Khawatir terutama sahabat Lily.

"Ya Tuhan, Lily kau baik-baik saja?" Tanya Lisa.

"Baik-baik dari mana nya, kau tidak liat tangan Lily memerah seperti itu" ucap Rea geram kala mendangar pertanyaan dari Lisa.

"Kau! Apa kau sengaja menumpakan kuah bakso itu kepada Lily?" Tanya Lisa dengan meninggikan nada bicara nya dan menataptajam kearah si pelaku sedangkan yg ditanya tak menjawab melainkan menunduk dengan bahu yg sudah bergetar.

"Hiks.. a..ku ti..dak senga..ja" jawab Maudy yg sudah sesenggukan dengan air mata berjatuhan Alvaro yg melihat Maudy menangis langsung memeluknya dan membalas perkataan dari Lisa.

"Jangan membentak nya" gertak Alvaro.

"Ngebentak ahh! Lo gak liat! Karna ulah nya tangan Lily jadi terluka, Var!!" Teriak Lisa tepat didepan wajah Alvaro.

"Maudy tidak sengaja melakukan itu" bantah Alvaro.

"Tidak sengaja kau bilang?! Kalau dia tidak sengaja lantas kenapa tidak meminta maaf kepada Lily malah menangis" gertak Rea.

"Hiks, a..ku min..ta ma..af aku ti..dak se..ngaja me..ngijak ta..li se..patu" ucap Maudy gugup sambil menundukan.

"Tapi, sepatu yg tidak menggukan talinya" ucap Fatwan polos dan intens mereka tertuju pada sepatu milik Maudy dan benar saja sepatu Maudy tidak menggukan tali hal itu membuat mereka berfikir bahwa Maudy dengan tega nya melakukan itu kepada Lily.

"Lah iya anjir sepatu nya gak pake tali"

"Wah gak benar nih mubar"

"Tau nih"

"Dia pasti sengaja ingin membuat Queen DHS terluka"

"Iya pasti itu"

"Dasar ppb"

"Apa itu ppb?"

"Polos-polos bangsat"

Haha

Ucap para murid yg mengarhkan kepada Maudy sedangkan sahabat Lily tersenyum miring kala melihat wajah Maudy yg sudah pucat pasi.

"Jadi? Bagaimana?" Tanya Rea.

"Sudah! Sebaiknya kita bawa Lily ke UKS, Lily lebih penting dari pada membahas yg tak penting itu" ucap Novi. Tak ambil pusing Kevan langsung menggendong Lily ala bridal style lalu berjalan keluar kantin dan diikuti oleh lain meninggalkan anggota Avex(-Fatwan), Alvaro dan Maudy saja.

***

UKS

"Gak sakit, Ly?" Tanya Kevan sambil mengobati lengan Lily yg terkena kuah bakso tadi.

"Tidak" jawab Lily santai.

"Benarkah? Kalau sakit bilang saja" ucap Devan Khawatir melihat sang adik terluka.

"Iya"

"Huu, gara-gara perempuan sialan itu, aku tidak bisa memakan bakso kesukaan ku" tangis Rea.

"Lebay sekali kau, Re" ucap Lisa.

"Hey, aku baru memakan bakso lagi setelah dua hari aku tidak memakan bakso kesukaan ku" tangis Rea semakin menjadi.

"Sudah lah tak perlu bersedih nanti kau bisa memakan bakso kesukaan mu lagi" relai Fatwan sambil mengelus lembut rambut Rea.

"Tapi bagaimana? Jam istirahat sudah mulai habis?" Tanya Rea dengan mata sudah berkaca-kaca hal itu membuat Fatwan memalingkan wajahnya.

"Kau tenang saja, kita bisa bolos jika perlu" ucap Lisa.

"Kau benar, Lis. Kita bolos saja" ucap Kevan.

"Gimana kalau kita membolos ke mall saja lebih seru" ucap Kevin.

"Ide yg bagus" ucap Lisa.

"Kalau begitu ayok kita ke mall" seru Rea sambil melompat-lompat layak nya anak kecil yg baru saja dikasih permen hal itu membuat mereka terkekeh gemas melihat kelakukan anka satu itu sampai membuat Fatwan mendekap tubuh Rea.

***

Kalian tim mana nih

Lily & Joey

Lily & Alister

Lily & Alvaro

Or

Lily & Kevan

_________________

Thanks

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!