••Bijak lah dalam memilih bacaan ya guys. ••
Ini sebagian cerita dari that my baby
😾😈
Malam yang di penuhi oleh hujan lebat, hingga membuat suasana di jalan sangat dingin dan menyeramkan dengan diiringi petir yang tersambar kemana-mana. Begitu dingin suasana malam ini namun tidak bisa mendinginkan suasana panas yang sedang di lalu oleh gadis yang tengah menggeliat tidak karuan ini.
Sensasi yang tidak pernah ia rasakan kini menyeruak seakan mendorong tubuhnya untuk mencari rasa dingin yang ia inginkan.
Seorang pria masuk dengan tubuh tegap nan gagah. Membuatnya seketika terpaku dan terhipnotis.
"Sentuh aku, tolong.... " Ucapnya dengan mata sayu.
"Kau akan menyesali ini Tantri.... "
Kesalahan malam itu membuatnya kini semakin membenci pria yang sudah pernah merusak hidupnya. Namun bagaimana jika kehadiran seseorang yang tak seharusnya ada kini semakin menjerat keduanya dalam hubungan yang serius.
Jangan lupa terus dukung author ya guys, thankyou?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tr_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22
...Happy Reading ✨...
Malam tiba, seperti biasa Tantri sudah berada di apartement namun ia sendirian. Bagaimana tidak sendirian jika suaminya tadi siang bilang akan pulang terlambat. Eits! Bukan berarti mereka sudah bertukar kontak! Tantri tau dari memo kecil di atas meja riasnya tadi sore.
Pria itu bahkan mengancam mengatakan kalau jika Tantri keluar rumah lagi setelah datang dari bekerja, maka ia tidak akan segan-segan untuk meniduri istrinya itu lagi.
"Aku bosan_" Keluhnya yang sudah entah keberapa kali. Ini baru jam 8 malam dan ia merasa sangat lama untuk menunggu suaminya pulang.
Wanita ini sedang ada di ruang tengah, mulutnya sudah di suapi banyak sekali buah namun masih saja kurang. Tiba-tiba saja iklan di layar TV yang lebar itu membuat air liur Tantri seketika menetes. Ia ingin buah itu! Buah dengan banyak biji hitam di dalamnya. Buah berwarna orange yang sangat menggiurkan itu.
"Aku mau markisa_" Ucapnya dengan lirih bahkan ia sudah mengusap perutnya yang sedikit membuncit.
"Tapi bagaimana caranya? Aku tidak boleh keluar, lalu apa yang harus aku lakukan?"
Wanita itu berfikir dengan menatap langit ruang tamu dan seketika mengernyit.
"Sejak kapan seorang Tantri bisa di kekang begini? Dia pikir aku orang penurut? Ck! Tantri_ kau bodoh sekali! Kenapa peduli apa maunya? Dia tidak akan berani menyentuhmu! Aku yakin itu!" Ucapnya bermonolog sendiri, ia bangun dari duduknya lalu berjalan ke arah kamar untuk mengambil jaket dan kunci motor nya.
Tadi siang motor yang sempat dirampas oleh adiknya di kembalikan karena katanya sudah tidak butuh karena sudah punya motor baru yang sepertinya bernama tinja atau ninja. Tantri malah senang, ia bisa berkendara tanpa harus buang-buang uang untuk taksi. Apa lagi harus nlp Sandi sebagai ojek dadakan.
"Aku senang, kita akan jalan-jalan malam sayang_" Ucapnya sembari memencet tombol lift turun dan mengelus perutnya. Senyum sumringah sudah ia terbitkan karena akan keluar sendiri.
Ting!
Langkahnya pelan sembari mengayunkan kunci yang ia pegang. Bahkan bibir manisnya itu sesekali bernyanyi.
"Mau kemana?" Pertanyaan itu seketika membuat Tantri yang sudah duduk di atas motor menoleh dengan wajah kaget.
Kenapa pria itu sudah pulang saja?! Sial! Haruskah ia kabur dengan membawa motornya.
"Mau kemana aku tanya?" Pria itu mendekati istrinya yang masih mematung mencari jalan terbaik.
"Aku_aku mau keluar." Cicitnya dengan mengalihkan pandangannya ke depan saat pria itu sudah ada di sebelahnya dan sedang menatap tajam.
"Kau tidak melihat memo itu? Atau memonya yang terlalu kecil?" Tanyanya lagi dengan wajah yang semakin menyeramkan. Astaga! Tadi dirinya tidak takut sama sekali, kenapa sekarang ia ciut begini? Bahkan dulu dia tak pandang siapapun, sekarang dirinya takut pada suami kontraknya.
"Aku lihat, tapi aku hanya mau beli markisa! Aku ngidam itu!" Sahutnya sewot, ia sebal karena tidak bisa berkutik.
"Kita beli keluar pakai mobil saja, turun sekarang!" Ucapnya dengan masih menatap datar.
"Tidak mau! Aku maunya pakai motor!"
Kevin tak bicara lagi, pria itu malah memasukan tangannya dan menggendong Tantri. Kejadiannya begitu cepat hingga Tantri tak bisa melakukan apapun selain berteriak dan meronta.
"Tidak mau!!! Aku mau pakai motor_!! Dengar tidak tuan Kevinn_!" Seru Tantri pada suaminya yang hanya diam membopongnya dan memasukan wanita itu kedalam mobil.
Di saat sudah di masukan kedalam mobil, Tantri tak kehilangan akal malah merayap dan keluar dari pintu yang lainnya.
"Dasar merepotkan!" Kesal Kevin sembari mencoba menangkap Tantri lagi agar bisa di masukan kedalam.
"Tolong! Ada penculikan! Dia menculik seorang gadis cantik seperti kuu!!" Teriak Tantri semakin membuat Kevin frustasi. Bahkan setelah lolos tadi, Tantri kini berada di belakang mobil dan Pria itu sedang berkacak pinggang di depan mobil.
Saat ingin di tangkap, Tantri malah berlari kecil dan membuatnya menjadi seperti orang bodoh karena tidak bisa menangkap istrinya sendiri.
"Diam! Kau berisik! Jika ingin membeli buah itu sekarang maka kemarilah, jika tidak maka jangan pergi sekalian!" Tegas Kevin dengan menatap tajam Tantri yang sedang berfikir.
"Aku bisa pergi sendiri! Wleeee aku tidak butuh kamu!" Ledek Tantri sembari menjulurkan lidahnya.
Senyum menyeringai pria itu terbit, wanita ini memang ingin di beri pelajaran rupanya. Baiklah, akan ku temani kau bermain! Batin Kevin sembari menatap penuh minat.
"Baiklah! Kalau itu mau mu, maka pergilah dengan ban motor yang kempes!" Pria itu berlari menuju motor Tantri yang terparkir.
"Hey tunggu! Apa yang kau rencanakan?" Tanya Tantri sembari ikut berlari kecil mengejar Kevin.
Hap!
Tantri kembali di peluk oleh Kevin dan di gendong ala bridal style.
"Penipu!" Sungut Tantri sembari melipat tangannya di depan dada dan mengerucutkan bibirnya. Ia sudah di bopong di bawa masuk kedalam mobil.
Kini Kevin memangku istrinya sembari mengendari mobil.
"Turunkan! Aku akan duduk di sana!" Kata Tantri saat mobil sudah berjalan keluar basement.
Pria itu tak menggubris bahkan tangannya memegang stir kemudi dengan satu tangan. karena tangan yang lain sedang memeluk pinggang istrinya.
"Kau dengar tidak Kevin!" Seru Tantri di sebelah telinga suaminya.
Cup!
"Berisik sekali! Dasar petasan!"
Tantri terdiam setelah di kecup sekilas oleh Kevin, bagaimana bisa ia selalu membeku begini jika sudah di cium oleh pria ini. Bahkan tangan yang sedang memeluknya itu sangat kekar dan berurat. Terlihat sekali tidak pernah bolos dalam hal gym.
Tantri yang diam kini menatap wajah Kevin yang sangat dekat dengannya. Mata Hazelnya yang tajam dengan rahang yang tegas, lalu bulu-buku halus yang terawat di area rahangnya, Sempurna! Bahkan dewa yunani terkalahkan akan ketampanan pria ini.
Apa Kevin tidak tau sedang di perhatian? Tentu saja tau, jika ia mau maka ia ingin membelokan stirnya pulang dan menggagahi istrinya. Tapi ia tau bahwa anaknya sudah sangat menginginkan markisa sekarang, jadi matanya kini sibuk mencari dagang markisa.
Tantri yang seakan terhipnotis kini memperhatikan bibir pink dengan garis bibir yang seksi. Tenggorokan wanita itu menelan air ludahnya sendiri, bahkan tanpa sadar ia memonyongkan bibirnya minta di cium.
"Jangan pikir kau bisa menggoda ku di mobil begini!"
"Siapa bilang!" Elak Tantri dengan memalingkan wajahnya ke depan.
"Lalu kenapa bibirmu maju seperti ikan marlin?" Tanya pria itu dengan menahan tawanya, ia senang sekali mengerjai Tantri.
Wanita itu segera menoleh, bagaimana bisa bibir semanis ini di samakan dengan ikan yang memiliki mulut yang panjang dan runcing itu? Apa pria ini rabun atau apa? Membuat mood turun saja!
Tantri diam dengan masaih memasang wajah kesal.
...****************...
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣 kalian ya para readers, dukung author dengan kisah 'gairah suami Lucifer ku ' 😍