Bagaimana jadinya jika kalian tiba-tiba di jodohkan oleh kedua orang tuamu, langkah apa yang akan kalian ambil. Menerima atau menolak perjodohan tersebut!
Yuk ikuti kisah Lexa dan David yang terpaksa menerima perjodohan tersebut demi kebahagiaan kedua orang tuanya. Hingga keduanya terjerat sendiri dengan perjodohannya
Para pemeran utamanya di ambil dari sekuel cerita Mafia vs Gadis Bercadar dan Mafia Couple Love. Semoga kalian suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ungkapan Perasaan
Keesokan harinya.....
Lexa mulai mengerjapkan matanya dan hal pertama yang mampu ia lihat adalah wajah sang suami yang masih tertidur pulas. Lexa sedikit menggerakkan tubuhnya untuk mengubah posisinya lebih menghadap ke arah sang suami.
Lexa tersenyum melihat wajah David yang terlihat lucu dan menggemaskan dengan rambut sedikit acak-acakan. Lexa mengulurkan tangannya untuk mengusap rambut David dengan lembut.
' jangan tinggalkan aku istriku' ucap David yang masih saja mengigau, namun tiba-tiba tangan David kembali memeluknya dengan erat.
Lexa langsung menepuk-nepuk pelan pipi David untuk membangunkan nya. Namun David masih saja tak bergeming dengan mata yang masih terpejam. Lexa memilih untuk beranjak dari tempat tidur, namun pergerakannya begitu sulit karena David masih saja memeluk nya.
"Aku masih ingin memeluk mu, sebentar saja" ucap David dengan suara serak baru bangun tidur yang tidak ingin melepaskan Lexa.
Lexa memilih menghentikan niatnya, ia pun ikut mengelus manja lengan kekar David.
"Kamu pasti akan merindukanku" ucap David sambil menciumi punggung Lexa.
"Benarkah! jangan-jangan kamu sendiri yang bakalan merindukanku" ucap Lexa tersenyum.
"Benar, aku pasti sangat merindukanmu" ucap David dan kembali mencium puncak kepala Lexa.
Setelah merasa cukup puas memeluk Lexa, padahal sebenarnya tak ada puasnya bagi seorang David memeluk Lexa, akhirnya David memilih melepaskan Lexa. Lexa segera turun dari tempat tidur dan berlari kecil masuk ke dalam toilet.
David memilih bersandar di badboard tempat tidur sambil menunggu Lexa keluar dari toilet, karena setelah itu ia juga akan membersihkan tubuhnya di dalam toilet.
Tak berselang lama kemudian, Lexa keluar dari toilet tampak segar dan hanya mengenakan handuk yang dililitkan di pinggangnya. Lexa baru ingat bahwa ia berada di dalam kamar David, sementara pakaiannya berada di kamar sebelah.
"Aku ingin ke kamar ku untuk mengenakan pakaianku sekaligus menunaikan ibadah sholat subuh" ucap Lexa, lalu bergegas berjalan menuju pintu kamar.
David segera turun dari tempat tidur, ia pun dengan cepat menghentikan langkah Lexa.
"Tolong siapkan sajadah untukku. Aku ingin sholat bersama mu" ucap David tersenyum dan sudah yakin untuk mengimami istrinya.
Lexa begitu terkejut, pasalnya ia tidak pernah melihat David sholat, maklum kesibukan keduanya membuatnya jarang memperhatikan kegiatan satu sama lain.
"Baik, aku akan segera menyiapkan untuk mu" ucap Lexa tersenyum dengan senyuman menghiasi bibirnya.
David berlalu masuk ke dalam toilet untuk membersihkan tubuhnya. Sementara Lexa bergegas keluar dari kamar David, Lexa begitu senang mendengar ucapan David yang ingin sholat berjamaah dengan nya.
Kini David sudah segar dan tampak berbeda memakai baju kokoh, sarung dan peci hitam yang bertengger di kepalanya. David segera menghampiri Lexa di kamar sebelah untuk sholat berjamaah.
Lexa sudah menunggunya dan tengah duduk di atas sajadah. Lexa segera berdiri saat mendengar langkah kaki lelaki yang akan menjadi imam nya dunia maupun di akhirat kelak.
Untuk pertama kalinya pasangan suami istri itu melaksanakan sholat secara berjamaah. Setelah selesai menunaikan sholat, Lexa segera menciumi punggung tangan suaminya untuk mencari ridho nya. Setelah itu, Lexa langsung menghambur memeluk nya.
"Terima kasih mas David, akhirnya mas David bisa menjadi imam sholat ku. Inilah hari yang ku impikan selama ini dan Alhamdulillah doa-doa ku mampu dijabah oleh Allah, berkat bantuannya lah, suamiku akhirnya bisa berubah seperti sekarang" ucap Lexa dengan mata berkaca-kaca yang diselimuti perasaan haru, yang sedang memeluk David.
David tersenyum melihat tingkah laku istrinya yang lagi-lagi kembali mewek.
"Alhamdulillah ini semua juga berkat kerja keras istriku, tanpa sosok istriku yang begitu hebat, sabar dan tabah dalam menghadapi ku, aku tidak mungkin seperti ini. Kamulah yang memberiku sebuah inspirasi untuk berubah menjadi lebih baik dan akhirnya aku mulai memikirkan tentang hubungan rumah tangga kita kedepannya" ucap David tersenyum sambil mengelus pucuk kepala istrinya.
Lexa tersenyum dan dengan cepat melepaskan pelukannya mendengar ucapan David. Lexa segera menghapus air matanya yang masih menggenang di pelupuk matanya. Lexa memilih merapikan peralatan sholatnya dan menyimpan kembali di tempatnya.
David masih berdiri di belakangnya yang belum mau keluar dari kamar itu. Lexa kembali mengenakan hijab praktis nya sedangkan David masih setia menatap gerak-geriknya
"Kamu adalah wanita yang paling aku cintai dan paling aku sayangi. Aku mencintaimu"ucap David yang tidak ingin terlalu lama menyembunyikan perasaannya, walaupun kerap kali ia mencoba membuat rencana untuk memberikan kejutan untuk Lexa, namun dirinya tak memiliki waktu luang.
Lexa begitu terkejut mendengar ucapan David. Lexa langsung menatap manik mata David yang masih berdiri di hadapannya.
"Aku mencintaimu Lexa Damanik, istriku. Aku sangat mencintaimu" ucap David dengan tatapan penuh cinta yang sudah bosan memendam perasaan nya. Ditambah jantungnya tak perlu ditanya lagi, selalu saja berdemo jika dekat dengan wanita yang dicintainya.
Pada akhirnya David mampu mengungkapkan perasaan nya, walaupun waktunya tidak tepat, karena tiga jam lagi ia akan berangkat ke negara C.
Lexa hanya diam seribu bahasa, jantungnya tiba-tiba berdebar kencang mendengar ucapan David. Sungguh perasaannya saat ini tidak mampu ia deskripsikan. Ditambah David menatapnya tidak seperti biasanya, Lexa memilih menundukkan pandangannya, karena ia merasa aneh ditatap oleh David.
David kembali membelai pipinya agar Lexa juga menatapnya, sosok lelaki yang tengah mengungkapkan perasaannya di hadapannya.
"Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu" ucap David tulus yang begitu bersungguh-sungguh.
Lexa mendongak menatap David dengan mulut masih terkunci, karena Lexa belum tahu seperti apa perasaannya saat ini kepada David.
"Sekarang aku merasa lega bisa mengungkapkan perasaanku kepada mu. Tapi kamu tak perlu terkejut seperti ini mendengar ucapan ku, karena lambat laun kamu juga pasti bakalan mencintai ku" ucap David tersenyum yang sama sekali tidak mempermasalahkan sikap Lexa yang tidak membalas ungkapan perasaannya.
"Terima kasih karena sudah mencintaiku" ucap Lexa tersenyum manis yang masih mengatur debaran jantungnya.
David begitu yakin bahwa Lexa juga memiliki perasaan kepadanya, hanya saja baginya wanita terlalu pandai menyembunyikan perasaannya.
David mulai memajukan wajahnya ke wajah Lexa, hingga Lexa memilih dengan cepat memejamkan matanya. David tersenyum tipis rupanya Lexa mulai mengerti keinginannya. Tanpa basa-basi David langsung mencium r***s bibir manis Lexa.
David tidak ingin melewatkan kesempatan, apalagi selama seminggu dirinya tidak bisa bertemu dengan Lexa. Sungguh momen saat ini selama tiga jam begitu penting baginya untuk menikmati pelayanan sedikit dari istrinya.
Lexa refleks mengalungkan kedua tangannya di leher David, karena David sudah menggila menciumnya. David melepaskan ciumannya karena dirinya dan Lexa tampak ngos-ngosan.
"Bolehkah aku meminta lebih dari sekedar ciuman " ucap David yang mengatur nafasnya.
Lexa sempat berpikir, setelah itu ia pun mengangguk pelan, ditambah wajahnya saat ini sudah memerah.
David yang tidak ingin melewatkan kesempatan emasnya, ia langsung menggendong tubuh Lexa dan membawanya ke tempat tidur. David dengan hati-hati menurunkan tubuh Lexa di atas tempat tidur, kemudian ia pun memilih meletakkan peci nya di atas nakas dan membuka baju kokohnya, hingga t-shirt putih yang masih melekat di tubuh atletisnya.
Lexa yang tengah duduk di tengah-tengah tempat tidur terlonjat kaget, melihat tingkah laku David yang membuka baju. Namun ia berusaha untuk tenang, sudah sepatutnya ia harus melayani suaminya dengan baik.
David mulai naik ke tempat tidur dan langsung mendekati Lexa yang lagi-lagi menunduk malu. David kembali menangkup wajah Lexa dan kembali melanjutkan aksinya tadi. Hijab praktis Lexa terjatuh di lantai bersamaan dengan dua guling di sebelah Lexa. Entah apa yang dilakukan oleh pasangan suami istri itu, yang jelas hanya mereka yang tahu.
Sementara di tempat lain.....
Hanum masih meringkuk di atas tempat tidur tiba-tiba terbangun mendengar ponselnya berbunyi heboh. Hanum segera mengulurkan tangannya untuk meraih ponselnya di atas nakas.
"Pak manager" ucap Hanum yang melihat nama panggilan masuk yang tertera di ponselnya.
"Halo pak manager" ucap Hanum yang masih menguap.
"Kamu dimana!" teriak orang di ujung telepon.
Hanum segera menjauhkan ponselnya dari indera pendengarannya.
"Ada apa menelpon ku pagi-pagi pak manager?" tanya Hanum.
Hoaamm
Lagi-lagi Hanum menguap berulang kali, rasa kantuknya masih menyerangnya, karena ia tidak biasa bangun pagi-pagi.
"Kamu sudah membuatku malu, foto scandal mu dengan tuan Aslan tersebar luas di saluran tv dan media sosial. Aku sekarang begitu stress memikirkan seluruh brand ambassador yang kamu pegang. Karena seluruh pihak perusahaan tidak ingin lagi memakai jasamu menjadi brand ambassador mereka" ucap suara bariton lelaki yang merupakan manager Hanum.
Hanum membulatkan matanya, ia pun segera mengotak-atik ponselnya untuk searching tranding topik pagi ini. Hanum hanya mampu menutup mulutnya melihat foto tak senonoh dirinya bersama Aslan di sebuah kamar hotel.
"Kamu harus ganti rugi, karena seluruh pihak perusahaan tidak akan lagi menyewa jasamu mempromosikan produk mereka. Bahkan mereka berbondong-bondong memutuskan kerja sama dengan ku" ucap pak manager.
Sial....ini pasti ulah David, hanya dia yang mampu melakukan hal seperti ini. Batin Hanum sambil mengepalkan tangannya dengan perasaan marah.
"Ya sudah, aku akan membujuk mereka kembali" ucap Hanum.
"Apa kamu bilang, ini tidak main-main. Tak semudah membalikkan telapak tangan. Aku sudah tekankan kepada mu untuk selalu hati-hati jika berkencan dengan pria manapun. Dua jam lagi tuan Aslan akan melakukan klarifikasi bersama para wartawan, semoga tuan Aslan juga menyeret nama mu dengan baik" ucap pak manager.
"Oke, aku akan segera menghubungi Aslan untuk tetap melindungi ku" ucap Hanum dan dengan cepat mematikan ponselnya secara sepihak.
Hanum mengepalkan tangannya yang sedang diselimuti amarah.
"Sial sial ...... ini semua pasti ulah David. Aku tidak menyangka ucapannya terbukti saat ini.... akkhhhh....aku membenci mu David Mayer.....Lihat saja nanti kamu bakalan menyesal" teriak Hanum histeris.
Kemudian ia pun segera berlari masuk ke toilet, sesuai rutinitas nya beberapa hari ini yang mengalami mual-mual saat bangun pagi.
Bersambung......
Terima kasih atas dukungannya teman-teman 🙏🙏🙏
Mohon maaf baru update 🙏🙏🙏 author begitu sibuk akhir-akhir ini, jadi harap di maklumi 😇