Luke karyawan biasa berusia 21 tahun yang telah bekerja selama 2 tahun mendapatkan hidup yang normal dan bahagia serta sangat jarang orang lain dapatkan namun, suatu hari saat Luke sedang beristirahat di atap kantor nya entah petir dari mana datang menyambarnya.
Luke kemudian bereinkarnasi di dunia Fidla di sebuah desa perbatasan Burthog Kingdom. Luke tumbuh di keluarga bahagia dan akhirnya memiliki seorang adik perempuan, Luke merasa sangat bahagia sebelum akhirnya perang merajalela dan menghancurkan desa nya.
Kedua orang tuanya terbunuh Luke juga terpisah dengan sang adik yang baru berusia 3 tahun.
Bagaimana Luke akan menemukan adik nya dan mengembalikan kehidupan normal dan bahagia nya? silahkan ikuti kisah petualangan Luke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfa-RZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 10, Eksplorasi
'Sebenarnya akan sangat sayang jika tidak membunuh nya, dia pasti memiliki Exp yang sangat banyak mengingat dia adalah penjaga hutan ini.' Luke sangat menyayangkan.
...
"Jika kita membunuh nya itu hanya akan menimbulkan bau bangkai busuk di sini, bagaimana kalau kita membiarkan saja? Dengan begitu monster lain pasti akan takut mendekat." Lisa memberikan solusi karena biarpun mereka membunuh nya mereka tidak memiliki cara untuk membuang tubuh sebesar itu.
"Aku setuju dengan Lisa." Ucap Nor.
"Begitu pun dengan ku." Feras juga mengangguk.
"Aku akan memperkuat pengekang nya, kumpulkan semua kayu yang sudah kalian tebang kesini." Luke tidak memiliki jalan lain saat mereka semua setuju untuk membiarkan beruang tersebut tetap hidup.
Setelah memastikan tubuh monster beruang benar benar terkunci, Luke kemudian memilih untuk membersihkan tubuh nya sendiri di sungai sebelum kembali melanjutkan pekerjaan nya dalam membangun rumah.
Entah sejak kapan ada tapi Luke sadar akan fitur baru di sistem nya yang seakan dapat memprediksi cuaca, itu mengatakan bahwa suhu akan benar benar turun mendekati minus dalam satu minggu ini. "Seperti BMKG saja." Gumam Luke.
...
Tiga hari berlalu dan persiapan mereka untuk musim dingin sudah benar benar selesai, mereka bahkan membuat sistem penghangat ruangan sederhana yang di rancang oleh Luke.
"Ha..~ aku tidak ingin keluar.." Feras benar benar menikmati kehangatan ruang kabin dan seakan tidak ingin meninggalkan rumah karena cuaca di luar sudah sangat dingin.
"Hey kita tetap harus mencari bahan makanan, meskipun saat ini Luke memiliki banyak tapi itu juga terbatas." Tegur Nor.
"Memang nya ada hewan yang bisa kita buru di sekitar sini? Aku yakin mereka sudah pada lari karena keberadaan monster di depan." Maksud Feras adalah monster beruang yang mereka tangkap.
"Memang lumayan jauh tapi di sekitar sini masih ada beberapa hewan yang mampu bertahan di musim dingin seperti serigala." Ucap Lisa sebagai ahli eksploitasi.
"Salju sudah mulai turun.. hari ini kita istirahat saja." Luke menyarankan untuk beristirahat meskipun ia tau besok hutan pasti akan penuh dengan salju yang sangat mengganggu.
"Kau yang terbaik Luke!" Feras memuji karena memang ia sedang tidak ingin bergerak satu inchi pun dari tempat nya.
Luke saat ini sedang merenung dan mengingat ingat kembali kebersamaan keluarga nya di dunia ini, sepuluh tahun bukan lah waktu yang singkat, itu cukup bagi Luke untuk merasakan kehilangan terlebih Luke setiap hari khawatir pada adik nya dan hanya bisa memaksa pikiran nya agar tetap menganggap Violet baik baik saja.
"Tunggu sedikit lagi kakak akan menemuimu." Gumam Luke sebelum tertidur dalam duduk nya.
...
Dalam beberapa hari saja salju sudah menjadi sangat tebal hingga membuat tubuh kecil mereka sulit berjalan bahkan hanya untuk menembus salju, Luke hanya memanfaatkan ini untuk melatih skill skill dasar seperti sihir angin dan Flame Burst pada sekitar untuk membersihkan salju di halaman rumah, Luke bahkan melatih skill pengendalian tanah nya dengan membangun tembok pertahanan sederhana mengelilingi mereka hingga kesungai.
"Apa Luke ingin membangun kastil di sini?" Bertanya Feras bermaksud sarkas saat melihat tembok setinggi tiga meter mengelilingi mereka.
"Kata nya sih ingin membuat tembok sederhana, tapi ini jauh dari kata sederhana-_-." Tambah Nor.
"Apa yang kalian lakukan di luar?" Bertanya Lisa yang baru saja kembali dari eksploitasi nya di sekitar hutan.
Tapi Feras dan Nor terdiam melihat Lisa yang entah bagaimana dapat berjalan dengan santai di atas tumpukan salju seakan salju adalah medan yang sangat keras.
"Bagaimana kau melakukan nya?" Bertanya Feras tidak menjawab pertanyaan Lisa.
"Entah bagaimana aku mendapatkan skill ini." Jawab Lisa singkat.
"Keren banget! Sementara kami hanya mendapatkan skill menebang pohon\=_\=." Gerutu Nor.
Berkat Feras dan Nor yang secara terus menerus menebang pohon setiap hari mereka akhir nya mendapatkan skill yang mampu meningkatkan kecepatan mereka dalam mengayunkan kapak sementara Lisa kemungkinan karena sering melakukan eksploitasi di luar ia pun mendapatkan skill yang dapat meringankan tubuh nya.
"Kau sudah kembali." Luke menyambut saat ia baru saja selesai membersihkan salju di sekitar.
"Aku sudah menelusuri sungai seperti yang kau minta." Lisa berjalan ke arah Luke mengabaikan Feras dan Nor.
"Bagaimana hasil nya?" Luke memang meminta hal tersebut pada Lisa.
Dari Map dan peta kerajaan yang Luke lihat di sekitar sini laut sangat lah jauh lalu mengapa tidak ada orang sama sekali yang mengetahui bahwa ada sungai di sini sedangkan sungai biasa nya mengarah ke laut yang arti nya ada sesuatu di ujung sungai ini.
"Benar kata mu, sungai ini tidak benar benar panjang, sekitar sepuluh kilometer di ujung sungai ada gua yang mengarah kan aliran sungai ke bawah tanah." Jelas Lisa.
"Hmm itu semacam gua atau terowongan air yang sangat besar, apakah itu memiliki tembusan?" Luke kembali bertanya.
"Aku sudah menelusuri sekitar nya sayang nya tidak ada aliran sungai apapun yang keluar dari tanah." Jawab Lisa menggelengkan kepala.
"Baiklah besok kita akan masuk ke gua itu, aku penasaran kemana sungai ini pergi." Ucap Luke.
"Feras siapkan perbekalan kita akan berangkat besok." Lisa meminta Feras dan Nor untuk menyiapkan barang yang di perlukan dalam mengeksploitasi gua.
"Aku juga lumayan bosan di kabin terus jadi ayo kita jalan jalan besok." Feras cukup bersemangat.
...
Keesokan hari nya mereka pun berangkat ke arah ujung sungai atau gua yang di katakan Lisa, mereka memilih melewati pinggir sungai yang salju nya tidak begitu tebal meskipun lebih dingin tapi melewati pinggiran sungai akan membuat perjalanan mereka lebih cepat, tidak butuh waktu lama akhir nya mereka melihat sebuah lubang raksasa dengan diameter kurang lebih sepuluh meter di mana air sungai mengalir masuk ke dalam nya.
"Tidak ada jalan masuk." Feras memeriksa area sekitar dan tidak menemukan jalan masuk apapun karena air sungai sangat deras.
Namun Luke tiba tiba melemparkan batu ke arah gua hingga membuat yang lain bingung. "Aku sedang memeriksa kedalaman gua." Luke menjawab pertanyaan di wajah mereka sembari kembali melempar batu karena nampak nya batu tadi hanyut.
Kali ini Luke melempar cukup dalam agar batu nya dapat mengenai suatu lantai dan agar batu nya juga tidak hanyut terbawa sungai.
Du..g!
"Hmm.. kurang lebih tiga puluh meter, bagaimana menurut mu Lisa?." Luke tidak terlalu yakin dengan pendengaran nya.
"Tiga puluh dua meter." Lisa dengan mantab menjawab persis berapa dalam batu Luke mendarat.
"Bagus kita bisa masuk.. kalian berdua tebang lah beberapa kayu aku akan membuat tangga." Luke memberitahu Feras dan Nor.
"Kenapa selalu kami!?" Serentak Feras dan Nor menjawab.
"Ya.. hanya kalian yang memiliki skill penebang kayu." Luke menunjuk seakan merendahkan padahal diri nya sendiri sangat menginginkan skill tersebut.
"Cih mau bagaimana lagi." Feras sempat berdecak sial.
Luke sebenarnya bisa memanipulasi dinding gua menggunakan skill manipulasi tanah yang telah dia upgrade menjadi manipulasi mineral tapi Luke takut itu akan mempengaruhi struktur gua sehingga terjadi kecelakaan yang tidak di inginkan.
Setelah mengumpulkan beberapa pohon Luke pun membuat jembatan menuju gua namun baru saja Luke memasuki gua muncul pemberitahuan dari sistem.
[Selamat! Anda adalah orang pertama yang menemukan Saltpetre Dungeon! Sebagai hadiah anda akan di berikan skill Tamer - dapat menjinakkan monster yang sudah di tundukkan!]
...****************...
[TL note: pada dasar nya pengguna tombak tidak bisa apa-apa hanya dengan satu tangan, namun berbeda dengan Nor yang sejak awal adalah pengecut jadi ia menggunakan senjata jarak menengah sebagai senjata, meskipun saat ini ia kehilangan tangan kiri nya tapi Nor tetap mengembangkan seni tombak satu tangan untuk diri nya sendiri.]