siap baper dan siap ngakak guling-guling..
Bab ratusan mungkin sampai ribuan ya..
Karna semua kumpul jadi satu!
Biar gak pusing bacanya ...
eits... tapi jangan sawan dulu pas liat babnya. .. satu bab isinya sedikit emang paling enak kalo Marathon bacanya.
masih ongoing karna reasders setia gak mau pindah kamar!
Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda berumur 27tahun yang di nikahkan secara mendadak oleh orangtuanya dengan gadis cantik berumur 20tahun seorang anak yatim yang bekerja di sebuah panti asuhan.
Reza..
sosok pria yang humoris dan berhati hangat siap tak siap mau tak mau akhirnya menyetujui menjadi suami dadakan untuk Melisa, ia menerima pernikahan itu karna lelah terpuruk di tinggal kan kekasihnya.
Melisa yang Polos dan biasa mengurus semuanya sendiri membuat Reza merasa nyaman dengan nya..
meski pada akhirnya kerikil kerikil kecil datang menghantam rumah tangga mereka yang baru saja merasakan kekuatan cinta.
sanggupkah keduanya bertahan?
konflik gak berat ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33
" karena aku cemburu!!!"
Kata sederhana itu lolos begitu saja dari mulut Reza, namun sangat mewakili hatinya.
Betapa tak terimanya ia saat ada pria lain yang mengulurkan tangannya untuk sang istri.
Egois?
Ya, ia Sangat sangat egois!!
"Aku mau kita seperti dulu,Ra!"
"Mas, tolong beri aku waktu" pinta Melisa.
"Apa kamu belum bisa memaafkan ku?" tanya Reza serius.
"Aku memaafkan mu,Mas. Sebelum kamu memintanya dariku" jawab Melisa dengan tatapan sendunya.
"Baiklah, jika itu maumu tapi aku akan terus memohon untukmu kembali padaku"
"Berdoalah, jika kita masih berjodoh Tuhan akan menuntunku pulang padamu"
DEG..
Reza yang mendengar perkataan istrinya langsung meneteskan air mata, sesakit ini kah rasanya di acuhkan?
"Aku akan pastikan semua akan kembali baik-baik saja,Ra!" ucap Reza sambil menghapus air matanya lalu pergi.
Tumpah sudah air mata Melisa kini, sekuat tenaga ia menahannya tadi dihadapan sang suami.
"Aku masih sangat kecewa,Mas!"
*****
Ardi yang sedang menunggu Melisa dan Langit bersiap hanya duduk manis di ruang tunggu sambil memainkan ponselnya.
Ia sudah berjanji pada istri sahabatnya itu akan mengantarnya pulang ke panti asuhan dalam bentuk tanggung jawabnya karna kecelakaan kemarin.
"Sekali lagi aku minta maaf" ucap Ardi memulai obrolan setelah ia menyalakan mesin mobilnya.
"Iya, gak apa-apa memang aku juga yang salah. kak!" jawab Melisa sambil mengelus kepala langit di atas pangkuannya.
"Langsung ke panti asuhan?" tanya Ardi memancing.
"Iya, aku akan bawa langit kesana"
"Ooh, mau sekalian aku antar ke apartemen Reza?"
Melisa menggeleng, ia tak ingin menjawab pertanyaan pria disebelahnya itu.
"Andai saja malam itu aku tak meminta Reza menolong Amanda" ujar Ardi merasa sangat bersalah.
"Sudahlah, kak! kita tak pernah tau apa yang terjadi nanti kan?"
"Tapi Reza gak ada maksud apapun" Ardi mencoba meyakinkan.
"Biarkan dia menyelesaikan masalalu nya lebih dulu sebelum ia memantapkan hatinya pada ku, kak"
"Masa lalunya sudah selesai, Mel.. kisah cinta mereka telah dibawa Amanda sampe akhir hayatnya" ucap Ardi lirih.
"Maksudnya gimana?" tanya Melisa belum mengerti isi perkataan Ardi.
"Amanda meninggal pagi tadi" jelasnya.
Ya Tuhan..
maafin aku, Mas Reza!!!
"Apa mas Reza kesana?" dengan ragu Melisa menanyakan hal itu.
Ardi menggeleng, ia tersenyum manis kearah Melisa.
"Enggak,Mel.. Reza gak dateng dia ingin mempertahankan masa depannya"
"Aku merasa bersalah pada mereka, Kak!"
Melisa tertunduk lemas, dengan mata yang mulai berkaca-kaca menahan tangis.
" Amanda sudah tenang, ia takan merasa sakit lagi sekarang!"
"Apa Karna ia terjebur dikolam?"
"Bukan, akupun baru tahu jika sebenarnya Amanda mengidap penyakit, itu alasannya ia pergi meninggalkan Reza. niat awalnya hanya menghindar namun siapa sangka ia justru menjadi korban dari para pesaing bisnis yang ingin menghancurkan Reza"
"Aku makin gak ngerti" Melisa yang sudah sangat penasaran memohon agar Ardi menjelaskan semuanya.
"Sudah sampai,Mel" kekeh Ardi yang sudah menepikan mobilnya dan menunjuk gerbang panti asuhan.
"Ceritakan dulu padaku" pinta Melisa memaksa, tak ada tanda-tanda ia akan keluar dari mobil Ardi.
Ardi menghela nafasnya berat, ia sedang menghadapi istri sahabatnya yang ternyata keras kepalanya sangat maximal.
"Dua tahun lalu Amanda pergi secara tiba-tiba dari Reza beberapa hari sebelum mereka menikah, awalnya Amanda hanya ingin menghindar sampai ia sembuh namun didalam pelariannya ia dijebak oleh salah satu musuh Reza dalam dunia bisnis. banyak foto yang beredar Amanda tidur dengan beberapa laki-laki dalam ranjang yang sama. kejadian itu membuat orangtua Reza murka dan Reza sendri sempat terpuruk sampai ia tak ingin mengenal perempuan lain"
Melisa hanya diam mendengarkan kisah masa lalu suaminya yang menyedihkan.
Ia merasa bersalah karna Reza tak menemui Amanda untuk terakhir kalinya.
"Apa Amanda sudah menjelaskan?" tanya Melisa
"Entahlah," jawab Ardi, tatapannya sangat kosong saat ini.
"Kakak pasti sangat tahu hubungan mereka" ucap Melisa sedih.
"Aku tahu dari awal dan aku gak nyangka akupun tahu hingga akhir" jawabnya.
"Dan aku hanya menjadi penghalang"
"Engga, Mel.. Reza sangat mencintaimu, aku menyaksikan sendiri bagaimana dia saat kehilanganmu beberapa hari ini. Reza tak pernah main-main dengan hatinya"
"Benarkah?" Melisa kini memalingkan wajahnya kearah jendela.
"Mel.. saat itu Reza hanya butuh Jawaban bukan kepastian, karna sudah dipastikan hatinya kini hanya kamu"
"Caranya memperlakukanmu berbeda saat dulu bersama Amanda, aku yakin dia sangat mencintaimu" Ardi lebih meyakinkan Melisa sebisa mungkin.
"Beri dia kesempatan, dan aku akan menjamin kamu Takan menyesali hal itu" ucap Ardi penuh penegasan.
_______________________
Didalam kamar yang gelap, Reza bersembunyi dalam selimut tebalnya, matanya yang sembab memudahkannya untuk terlelap.
Ia masih tak bergairah untuk melakukan aktifitas seperti biasa, pekerjaannya semua ia limpahkan pada orang orang kepercayaannya dikantor, dan kali ini papanya sangat memaklumi sikap putranya itu.
Didalam tidurnya ia merasakan hal yang tak wajar ia bermimpi namun rasanya itu nyata.
Matanya yang berat tak mampu ia buka dengan cepat, Ia hanya menikmati bau harum aroma masakan yang menggoda Indra penciuman.
Ra.. aku kangen masakan mu!!
Reza tersenyum sendiri walau dengan mata yang masih terpejam, bayangan istrinya benar benar membuat dunianya kacau tak terarah. Bahkan ia akan selalu merasakan kehadiran KHUMAIRAHnya walau ia sedang terlelap.
"Mas Reza gak mau bangun?"
bisikan itu menggelitik telinga Reza yang setengah sadar.
"Mas Reza gak laper, aku udah masak makanan kesukaan mas Reza!"
Reza menitikan air matanya, ia mencoba untuk tak menggubris bisikan bisikan itu.
CUP
"Katanya kangen aku?"
Reza langsung terlonjak, ia bangun dari tidurnya dan terduduk.
"Raaaa!!" ucapnya pelan.
Gadis cantik itu mengangguk dengan senyum manisnya..
"Apa?" jawabnya dengan nada menggoda.
"Ini kamu?"
"Iya, ini aku KHUMAIRAHmu, Mas" sahutnya sambil memasang wajah imutnya.
Reza mengucek kedua matanya untuk memastikan apa yang ia lihat.
Melisa memegang pipi suaminya dan mengusapnya lembut.
"Ayo peluk aku?" goda Melisa.
Reza yang masih diam tak percaya membuat Melisa gemas dan malu sendiri.
Akhirnya dengan sangat terpaksa ia berhambur kedalam pelukan suaminya.
"Mas Reza gak seneng aku pulang?"
Dengan ragu Reza menyentuh tubuh sang istri yang sedang memeluknya.
"Ini kamu?" tanyanya ragu.
"Iya, Hubby"
"Beneran kamu, Ra.. Istriku? istriku pulang!"
Reza mengurai pelukan sang istri.
"Haha, istriku pulang! terimakasih Ra.. aku gak nyangka" ucap Reza sambil terisak.
Tangisnya kini air mata bahagia. Ia meraih kembali tubuh istrinya ke dalam pelukannya dengan sangat erat. keduanya saling memeluk melepas kerinduan karna kesalahpahaman masa lalu.
"Aku merindukanmu,Ra.. ku mohon jangan pergi lagi..aku tak bisa tanpamu!" pinta Reza yang berkali-kali menciumi pucuk kepala sang istri.
"Iya,Mas.. aku takan pergi jika bukan kamu yang melepaskan ku"
Reza mendongakkan wajah KHUMAIRAH nya yang kembali memerah.
"Terimakasih, aku mencintaimu"
CUP CUP CUP..
Tiga kecupan mendarat sempurna diwajah istrinya, kini kedua mata mereka saling menatap, perlahan namun pasti Reza terus mendekatkan bibirnya pada bibir ranum belahan jiwanya.
Namun ia langsung menghentikan aksinya walau belum mendarat, ada sesuatu yang sangat menggangu.
"Ra..ko bau?"
🤭🤭🤭🤭🤭
Au ah bang.. suka macem macem aja, 😂
Like komennya yuk ramaikan
jangan lupa follow juga vote ya🤪🙏
🍂🍂🍂🍂🍂