NovelToon NovelToon
SANG DEWA AGUNG

SANG DEWA AGUNG

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Harem
Popularitas:12.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Doom

PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.

Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CH 32. MENINGKATKAN KEKUATAN SEKTE

Setelah menempuh perjalanan 2 Bulan, dari kejauhan mereka menatap tiga Gunung Misterius yang pernah Ryu dan Xin Chie temui sebelumnya.

" Chie'er... lebih baik kita mencari jalur lain saja. Kurasa kita masih belum mampu Ke Gunung Misterius itu. Untuk sekarang firasatku mengatakan banyak Harta berharga disana, Namun dihuni oleh Makhluk yang sangat kuat juga." Ryu tidak ingin hal buruk terjadi pada mereka.

" Baik " Xin Chie mengubah jalur ke arah kiri.

" Ka Ryu. Apa yang membuatmu khawatir?" Huli Yue menatap Ryu terlihat murung.

" Yue'er. Kurasa Pengetahuanku masih sangat rendah. Sepertinya Dunia ini masih banyak menyimpan Rahasia." Ryu mengutarakan isi hatinya.

" Ka Ryu. Kurasa kamulah yang paling jenius di Kekaisaran Lotus Putih ini. Bahkan tingkat Benua." ucap Xin Chie.

" Chie'er. Bukankah kalian lihat sendiri di Dunia Kecil Tuzi. Siapa yang menciptakan itu? lalu bagaimana Dengan Tingkat Dasar Kitab dari Dewa Petir. Daya hancurnya sangat mengerikan, membunuh Kultivator diatas level 40 dengan mudah." ucap Ryu

Kedua istrinya pun terdiam mengingat bagaimana Daya hancur Jurus tersebut masih dianggap tingkat Dasar.

" Ayahku pernah bilang kalau membuat Dunia kecil banyak mengorbankan nyawa Manusia, Siluman, Peri bahkan yang lain. Tapi Ayah juga belum tau caranya." ucap Huli Yue.

" Jika seperti itu aku sedikit Gambaran. Dunia Kecil memang sengaja dibuka oleh si Pencipta agar banyak pertarungan disana dan Dunia Kecil itu semakin Luas. Tapi itu hanya dugaanku saja." Ryu mengela nafas.

" Tidak usah banyak pikiran. Biarkan semua mengalir, kurasa suatu saat kita akan menemukan cara." Huli Yue menyemangati.

Setelah Lima bulan Perjalanan, Ryu dan Istrinya telah tiba di Sekte Lembah Persik yang kini terlihat semakin maju dari sebelumnya.

Mereka langsung menuju Ruangan Paktriak Feng untuk bertemu dan berbicara mengenai tujuan Ryu sebelumnya.

" Salam Paktriak " Ryu dan kedua Iatrinya memberi Hormat.

" Ryu'er aku sangat senang kau kembali. Kebetulan sekali kalian datang." Ucap Lin Feng.

" Ada apa Paktriak? Apa ada kendala? " Tanya Ryu.

" Tidak ada sama Sekali. Tapi kami memberikan Kabar bahagia." Lin Feng sangat Senang.

" Ryu'er, Seperti yang kamu ketahui. Jalan menuju Kekaisaran sebelumnya harus menempuh waktu Hingga Berbulan-bulan karena mengitari Hutan. Namun sekarang Para Murid Sangat Antusias membuat jalan Utama yang baru. Jadi Hanya 1 Bulan kita bisa mencapai Ibukota Kekaisaran." Ucap Lin Feng.

" Lalu bagaimana dengan jalannya pembangunan Jalan?" Ryu menganggap melewati Hutan sangat berbahaya.

" Untuk kendala tidak ada yang berarti. Meskipun Harus Bertemu dengan Para Siluman, Semua Anggota Sekte dapat menghalau dengan Baik meski mendapat beberapa luka." ucap Lin Feng.

" Sepertinya akan lebih mudah." Ucap Ryu.

" Tapi ada Hal yang tidak kalah Penting. dimana Menurutku meskipun Sekte kita sudah maju Pesat, Namun Para tetua dan Guru banyak masih berada dibawah Level 50. Hal itu sangat mempengaruhi Keberadaan kita jika bertemu Sekte besar lainnya." ucap Ryu.

" Kamu Benar. Meskipun perkembangan mereka begitu cepat, Namun mereka sebagai Tetua dan Guru disini semua adalah Muridmu sendiri meskipun diantara mereka banyak yang sudah tua. Ucap Lin Feng.

" Aku tidak ingin mengambil resiko untuk merekrut beberapa Guru dari luar." Lin Feng mengerutkan kening.

" Itulah Aku kembali kesini, aku akan sedikit membantu. Paling tidak untuk Tetua, Guru atau petugas lainnya." ucap Ryu.

" Ryu'er. Apa ada cara?" Lin Feng mengerutkan kening.

" Aku ada sedikit cara. Kita akan menuju suatu tempat dengan menggunakan Teleportasi." ucap Ryu.

" Teleportasi? Bagaimana caranya?" Lin Feng terlihat serius.

" Paktriak Feng. Aku mencari sebuah tempat untuk membuat Tempat Teleportasi " ucap Ryu.

" Jika Seperti itu, Kamu Bisa Gunakan Goa di belakang Bangunan Utama Sekte yang direncanakan untuk latihan tertutup. Kami juga telah menambah Luas Goa tersebut." Lin Feng menawarkan.

" Baiklah Besok Aku sendiri kesana. Paktriak Aku minta bantuanmu untuk mengatur semua. Setiap Orang yang masuk nanti maksimal 20 Orang." ucap Ryu.

" Itu Pekerjaan Mudah. kamu tenang saja." Lin Feng terlihat senang.

" Paktriak Feng. untuk masalah Pil Kultivasi, aku akan menyiapkan semua. Jadi untuk Sumber Daya, kalian tidak perlu Khawatir" Xin Chie bersuara mengingat mereka pasti membutuhkan Pil Kultivasi yang sangat Banyak.

" Terimakasih atas bantuan Kalian Semua." Lin Feng senyum lebar.

" Jika begitu, Kami Pamit undur diri. Tiga Hari lagi kita akan bertemu di belakang Bangunan Utama." Ryu meninggalkan Ruangan menuju kediaman Ayahnya Liu Meng.

Di kediaman Liu Meng, mereka telah disambut dengan Senyuman kebahagiaan dengan pulangnya Anak serta menantu.

Ryu juga menceritakan tujuan mereka, Xin Chie Juga berencana untuk membuat Pil Kultivasi dari semua Sumber Daya yang telah mereka dapatkan.

Kali ini Xin Chie dan Huli Yue mengerti akan tujuan suami mereka karena melindungi Negara bukan hanya dibebankan untuk Beberapa Orang saja apalagi seorang diri.

Sekuat apapun mereka nantinya, tentu saja tidak akan mampu menghadapi masalah Kekaisaran mengingat Serangan dari musuh pasti akan mencari yang lemah terlebih dulu.

Ryu juga berencana membuat lencana Khusus untuk Anggota Sekte Lembah Persik sesuai tingkat Jabatan, Tingkat Murid hingga Beberapa untuk Tamu Kehormatan.

Setelah selesai perbincangan, mereka kembali melakukan Aktifitas seperti biasa sambil menunggu Malam tiba untuk istirahat.

Tiga hari kemudian, Kini Para Tetua, Guru, Serta Para petugas lainnya telah berkumpul di dalam Goa yang sangat Besar tepat di depan mereka telah ada tiga Tiang Teleportasi yang telah disiapkan Ryu sebelumnya.

" Sepertinya semua sudah kumpul. Kita akan mulai saja." Ryu meletakan Puluhan Inti Roh Siluman Kelinci.

" Baik Guru" Beberapa Tetua, Guru dan Petugas Defisi memberi Hormat.

" Kalian tidak perlu memanggilku Guru lagi. Terlebih kalian Sudah memiliki jabatan bahkan kalian banyak yang tua dariku. " Ryu menghentikan aktifitasnya.

Mendengar ucapan itu, semua saling berpandangan harus memanggil Ryu. Bagaimanapun Ryu adalah Guru mereka. Disisi lain Ryu adalah Orang paling penting di Sekte Lembah Persik.

" Begini saja. Bagaimana jika kami memanggil dengan Sebutan Tetua Agung." Tetua Jianheng berfikir panggilan itu sangat cocok.

" Setuju" yang lain serempak.

" Hah... Baiklah" Ryu menggelengkan kepala kembali meletakkan Inti Roh Siluman Hingga terlihat lingkaran Besar bercahaya.

" Sepertinya sudah aktif. Sekarang silahkan berdiri di dalam lingkaran itu." Ryu menunjukkan kepada mereka.

" Baik" 20 Orang masuk ke dalam Lingkaran dalam waktu beberapa detik mereka pun menghilang diikuti Inti Roh juga Hilang.

'Untung masih banyak Inti Roh' Gumam Ryu.

Ryu kembali mengisi Inti Roh Siluman Hingga terlihat lagi Cahaya yang muncul dari lingkaran hingga Berulang-ulang sampai tidak ada satupun yang tersisa dari Semua yang ada di dalam Goa tersebut.

Di Goa yang lain, mereka telah berkumpul menunggu Instruksi yang selanjutnya tentang apa yang akan mereka lakukan.

Ryu dan kedua istrinya yang terakhir muncul, Kini tengah memberikan penjelasan kepada mereka sedetail mungkin.

Xin Chie juga mengeluarkan semua Kotak berisi Pil Kultivasi agar mempercepat Kultivasi mereka.

Mengingat Saking banyaknya, mereka membuat sebuah Kolam besar dari gabungan Kolam-kolam kecil tersebut hingga bisa menampung sekaligus.

Namun Bagi Ryu dan kedua Istrinya lebih memilih untuk memperhatikan jalannya proses Kultivasi mereka agar tidak ada gangguan.

Untuk mengisi waktu, Ryu menyalin Kitab petir dan menggabungkan dengan Kitab tingkat Dasar Mengguncang Semesta agar memiliki Daya hancur yang lebih kuat lagi hingga tercipta Kitab Baru 7 Petir Mengguncang Semesta.

Selama satu bulan Kitab tersebut telah berhasil disalin, Ryu Kembali menyalin Kitab Api juga digabungkan dengan Kitab Teknik Dasar Mengguncang Semesta Hingga tercipta Kitab Baru Dewa Api Mengguncang Semesta.

Dua bulan berlalu Kedua Kitab tersebut telah tercipta meskipun mereka tidak bisa mempelajarinya mengingat harus mencari Inti Abadi Elemen terlebih dulu.

Di sisi lain, Xin Chie dan Huli Yue juga telah berhasil mempelajari Formasi Pelindung Tempurung Kura-kura dan Teknik Dasar Mengguncang Semesta dengan sempurna.

Selama lebih dari 2 Bulan, Para Tetua, Guru dan Petugas dari berbagai Defisi pun keluar dari kolam dimana tempat mereka Berkultivasi.

Liu Meng pun memberitahukan Kepada Ryu bahwa Kolam Air Panas tersebut sudah menipis bahkan seperti air panas biasa lagi

Mendengar Hal itu Ryu sedikit mengerut keningnya lalu berjalan ke arah sumber Air Panas.

" Sepertinya dalam waktu lama Kolam ini tidak berfungsi lagi. Meskipun berfungsi tapi Energinya hanya tipis." Ryu sambil memperhatikan Kolam tersebut.

" Tetua Agung. Kami terlalu bersemangat hingga kami lupa waktu." Dong Shen merasa bersalah.

" Tetua Shen. Itu tidak masalah. Yang penting Kalian Semua sudah mencapai Level 50 bahkan mencapai 53. Itu Artinya Kalian hampir menyamai Paktriak Feng yang sudah mencapai level 54. Dengan begitu tidak akan ada yang mau berurusan dengan Sekte Lembah Persik bahkan Sekte besar sekalipun" Ryu menyemangati mereka.

" Tetua Agung. Terimakasih banyak. Aku Bersumpah akan Selalu Berbakti kepada Sekte Lembah Persik serta seluruh Keluarga Tetua Agung." Tetua Jianheng mengikrarkan Sumpah.

" Aku Juga Bersumpah " Semua serempak mengikrar Sumpah.

Memang saat posisi seperti itu kebaikan Hati seseorang sedang diuji, mengingat level Ryu sekarang sudah berada di bawah mereka.

" Baiklah... Sebaiknya Kalian Kembali ke Sekte." Ryu memberikan Semua Inti Siluman Kelinci untuk mengaktifkan kembali Portal Teleportasi.

" Para tetua, Para Guru dan semua yang ada disini. Setelah kita berada di Sekte nanti, kita harus melatih Kekuatan kita yang sekarang." Liu Meng sambil berjalan.

" Tentu tetua Meng " mereka terlihat antusias.

" Sepertinya kita harus mencari Inti Siluman lagi untuk level 50 ini setelah melatih kekuatan baru kita" Bisik satu dengan yang lainnya sambil berjalan.

" Ayah... Berikan ini Pada Paktriak untuk membagikan Lencana ini Sesuai Perofesi, tingkatan Murid dan Tamu Kehormatan. Kurasa Paktriak lebih paham." Ryu memberikan sebuah Cincin Ruang Level 10 kepada Liu Meng.

" ini Untuk Ayah." Ryu memberikan sebuah Cincin Level 10 berisi beberapa Kotak Pil.

" Tetua Shen. Ini sisa semua Pil Kultivasi dan beberapa Pil lain untuk Harta Sekte. Kami juga mengambil beberapa untuk bekal." Ryu memberikan Cincin Ruang Level 10.

Liu meng dan Dong Shen berusaha menyembunyikan rasa terkejut mereka saat melihat Cincin yang ada di tangan mereka.

" Terimakasih Tetua Agung. Kami mohon Pamit." ucap Semua secara bergantian mengaktifkan Portal teleportasi tersebut.

" Ryu'er... Hati-hatilah dalam melakukan perjalanan. Jangan bertindak jika itu diluar batas kemampuan kalian." Liu Meng menasehati sambil berjalan Ke Portal Teleportasi.

" Aku akan selalu mengingatnya Ayah." Ryu melambaikan Tangan dengan senguman hangat.

Kini yang tersisa di dalam Goa tersebut hanya Ryu dan kedua Istrinya sambil menatap kepergian Rombongan anggota sekte.

" Ka Ryu... Kita kemana sekarang?" tanya Huli Yue.

" Kurasa kita mengunjungi Sekte Kuil Kebenaran, Sekte Naga Merah, Sekte Bulan Sabit, bisa juga Ke Sekte Bunga Sakura." ucap Ryu.

" Apa kamu ingin menambah Istri lagi?" Xin Chie menyelidik.

" Jawab! Apa kamu ingin bertemu dengan Saudari Hua, Saudari Jingmi dan Saudari Wei kan? Apalagi di Sekte bunga sakura semua murid Wanita. Apa mau tebar pesona disana?" Huli Yue menimpal.

" Kalian jangan Salah paham dulu! Aku ingin berkunjung demi Kepentingan Sekte. bukan ada niat lain." Ryu menjelaskan.

" Haaahh. Alasan... Adik Yue lebih baik kita Pergi dari sini! Biar dia Puas." Xin Chie sangat marah menarik tangan Huli Yue lari keluar Goa menggunakan Hewan Kontrak miliknya.

" Hei... Tunggu. Dengarkan aku dulu!" Ryu mengejar dengan Hewan Kontrak juga.

Namun Sayang, Xin Chie dan Huli Yue tidak mau mendengarkan penjelasan dari Ryu dengan Amarah yang sangat kuat karena Cemburu.

Ryu yang berusaha mengejar namun kalah cepat karena Kecepatan terbang Elang Cakar Emas 3x lebih cepat dari Harimau milik Ryu yang hanya mengandalkan kecepatan berlari.

Dalam pengejaran, Ryu tidak merasakan Keberadaan mereka sama sekali meskipun bersusah Payah mencari berbagai Sudut hutan.

Xin Chie dan Huli Yue yang sudah jauh kini dengan Senyum Sangat puas di balik topeng mereka. Karena mereka menganggap Ryu tidak mencintai mereka lagi.

" Adik Yue.. Dengan begini Pria Hidung Belang itu tidak akan mampu mencari Aura atau Aroma kita lagi." Xin Chie sangat kesal.

" Benar Ka Chie. Biar tau rasa itu Orang. Sok Ketampanan." Huli Yue mengepal tangan.

Perjalanan mereka kini semakin jauh melewati hutan tanpa sadar mereka telah kehilangan arah akibat menyimpan kemarahan yang berlebihan.

Setelah Hari mulai gelap mereka terus berada di balik awan atas punggung JinYing, perlahan rasa marah mereka mulai memudar terunduk malu saling berpandangan satu sama lain meski sedikit Canggung.

" Ka Chie " Suara serak dari Huli Yue terdengar isakan tangis.

" Adik Yue " Juga merasakan hal sama dengan isakan tangis.

Terdengar sebuah tangisan keras dari keduanya sambil berpelukan menyesali apa yang telah mereka perbuat.

Hari mulai Gelap, mereka memutuskan mencari tempat yang aman untuk bermalam mengingat hari sudah malam.

Setelah melakukan pencarian dibalik Hutan yang Gelap, kini mereka menemukan sebuah Gubuk yang telah lama tidak didiami terlihat kumuh dan berdebu.

" Adik Yue. Sebaiknya kita beristirahat disini saja mengingat hari sudah malam. lagi pula disini terlihat aman." Xin Chie berusaha menenangkan Hatinya.

" Ka Chie. Besok pagi kita harus mencari Ka Ryu!" Huli Yue terlihat tidak tenang.

" Adik Yue... Besok Pagi kita akan mencarinya. " Xin Chie berusaha menghibur.

1
Rudy Rustandi
/Good//Good//Good/
Rudy Rustandi
💪💪💪👍👍👍🙏🙏🙏🙏
Rudy Rustandi
💪💪💪💪👍👍👍👍🙏🙏🙏🙏
Rudy Rustandi
💪💪💪💪👍👍👍👍🙏🙏🙏🙏🙏
Eko Setyawan
👍👍
Stive L
dewa budjana
Arif Arta
yes
Rudy Rustandi
👍👍👍👍
Qim
kenapa Ping er..??
Qim
nice👍👍
Muhamad Yasri
sip👍🏼
Muhamad Yasri
sip💦💦💦
Raden Hanafi
pendekar yang tidak sayang anak
Raden Hanafi
acara makan bersama tapi hanya bersama istri tanpa anaknya
Arif Arta
Luar biasa
Qim
sebanyak itu kenapa TDK di tundukkan dan jadikan pasukan
Qim
bakal tunduk di ranjang neh
Muhamad Yasri
ya cuma sampe tingkat 7, di sini ud sampe 19
Qim
mending 3 org per tim..🤭

kan 21 org
Qim
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!