Cerita anak sebatang kara yg di asuh oleh orang tua angkat sejak masih bayi,bercita cita ingin menjadi orang yg paling berkuasa di dunia.Dengan mental baja,selangkah demi selangkah dia mewujudkan cita citanya,walaupun dilaluinya dengan tetesan darah,keringat dan air mata.Medapatkan warisan oleh orang misterius yg membangkitkan potensi dan evolusinya lebih cepat dari manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almah Suseno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelembutan Dokter Ning
Apakah benar pemuda ini bisa melihat permasalahan yang sedang ia hadapi?
Kau boleh tidak percaya!,tapi jika aku tidak salah, kamu sering minum banyak kopi"sambil melirik kearah cangkir kopi hitam di meja kerja Dokter Ning.
Kopi tanpa gula memang bagus,bisa mengurangi tekanan darah tinggi,menyehatkan jantung dan bisa membuat pikiran rileks Tapi kalau minum kopi jangan kamu memakan banyak buah,"
"Pernyataan Dimas membuat Dokter Ning kaget bercampur kagum,dan secara reflek ia bertanya?Bagaimana kamu tahu??Aku memang kebiasaan minum kopi setelah makan pisang,apalagi pisang goreng,menurutku itu hal yang wajar saja ?juga selama ini aku baik baik saja !
Itu karena kondisi tubuhmu saat ini yang lemah,dengan energi yang tidak stabil dalam tubuhmu,seperti ada sesuatu yang sedang menyerap semangatmu! Dan itu sangat mengganggu sistem endokrin.mengkonsumsi kafein dan vitamin dari buah dapat melemahkan daya tahan tubuh.
Umumnya gejala ini akan muncul pada waktu tengah malam,karena waktu malam energi yin (dingin)sangat melimpah tepatnya sepertiga malam atau jam 3 pagi.
Mendengar penjelasan Dimas,Dokter Ning mengerutkan dahinya"Sepertinya penjelasan kamu masuk akal"apakah kamu pernah belajar kedokteran sebelumnya atau ilmu ilmu tradisional.
"Tidak !! Saya hanya banyak membaca !
Bagi Dimas,pengetahuan semacam itu adalah hal yang sangat dangkal.Ketika ia di Alam yang lebih maju ia mengenal banyak sekali dokter dokter tingkat Atas,Bahkan untuk Teknologi Rekayasa genetik "seperti menciptakan manusia super sudah pernah Dimas lihat.
Apakah ada cara untuk meredakan gejala ini?
Tentu saja ada,saya akan menuliskan resep untuk membantu menyeimbangkan kondisi tubuhmu tapi ini bukan untuk menyembuhkan,kalau untuk menyembuhkan harus diteliti lebih dalam dan di cari akar penyakitnya"kata Dimas sambil melirik kearah Dada Dokter Ning.
Melihat Dimas akan memberikan resep untuknya,rasa skeptis sebelumnya berlahan berkurang.
Ia segera mencari satu lembar kertas kosong dan sebuah pena kemudian di berikan pada Dimas.
Dimas mengambil pena dan dengan lincah menuliskan resep tersebut tanpa harus berpikir,lalu langsung menyerahkan kembali ke Dokter Ning.
"Ramuan ini bisa dipakai sampai tiga kali perebusan dan diminum tiga kali sehari,jadi tiap hari harus mengganti ramuan baru.
Dokter Ning menerima resep itu dan sekilas melirik "Semua adalah obat herbal tradisional yang cukup umum,banyak di jumpai di toko rempah rempah atau pasar tradisional.
Dari tulisan resepnya saja dokter ning bisa membaca karakter si penulis.Dimas menulis dengan jelas,rangkaian katanya halus,tegas dan enak di pandang.
Dulu tulisan Dimas sangat jelek seperti cakar ayam tapi setelah mengalami evolusi ekstrim segala sesuatu tentang dirinya berlahan membaik.Mungkin juga sesuai dengan kondisi mental Dimas yang semakin lama semakin Dewasa.
Dimas sekarang memiliki sikap percaya diri tinggi dan tulisannya memiliki daya tarik tersendiri.
"Hemmm..aku akan mengumpulkan ramuan nya nanti "Terimakasih banyak "kata Dokter Ning sambil menyimpan resepnya tapi tiba tiba ia merasa sedikit aneh''Seorang Dokter malah di kasih resep dari pasiennya tapi demi kesembuhan nya,darimana resep itu berasal tidak menjadi masalah.
Ia memandang Dimas yang baru saja berdiri dan bersiap untuk pergi.
Ehhh..tunggu sebentar,aku belum mengobati lukamu,kamu jangan anggap enteng luka ini,jika terjadi abses dan pembusukan karena darah kotor itu akan lebih merepotkan.
Dokter ning pergi ke arah lemari dan mengambil alat alat medis,lalu mengeluarkan alkohol dan kain pembalut.
"Tidak perlu !! Aku merasa ini hanya kesia siaan"tolak Dimas dengan sedikit enggan,ia tidak ingin Bu Dewi khawatir ketika melihat tangannya di perban,itu akan membuatnya pusing,pasti Bu Dewi akan mencecar banyak pertanyaan sampai Dimas menjelaskan sedetil detilnya.
Ini cepat dan tidak terlalu sakit "jawab Dokter ning' ia berpikir Dimas tidak mau di perban karena takut sakit !
Ia dengan sigap menggenggam tangan kanan Dimas,mengoleskan alkohol pada luka di telapak tangannya kemudian menggosok gosok dengan lembut untuk melancarkan darah yang beku.Walaupun ini dilakukan oleh Dokter Ning dengan serius tapi Dimas merasakan kehalusan dan kehangatan yang memancar dari telapak tangannya.
Selama tiga hari,tangan kananmu tidak boleh melakukan aktifitas yang berat berat,seperti Basket atau bola voli untuk mencegah penggumpalan darah lagi terutama jangan terkena air panas dan tidak boleh dipijit.
Dokter Ning membungkuk menundukkan kepala sambil membantu Dimas menggosok gosok tangannya.
Karena jaraknya cukup dekat ditambah dengan kenyataan Dokter Ning lupa mengancingkan kancing paling atas bajunya,membuat Dimas secara naluriah mencuri pandang sedikit dan pandanganya menembus baju atasnya yang longgar sampai kelihatan celah sempit yang misterius dan pemandangan yang semestinya bukan untuk anak kecil.
"Jangan melihat"Pikir Dimas dalam hatinya.
Setelah menggosok tangan Dimas,ia bersiap untuk mengoleskan obat antiseptik tapi tanpa ia sengaja kakinya terpeleset dan secara reflek tubuhnya bergerak liar ke arah Dimas duduk,
Namun langkah kecil yang tampaknya sepele untuk menopang Dokter Ning ternyata membuat keduanya malu.Pada saat Tubuh Dokter Ning condong ke depan,tangan kiri Dimas menopang bagian tubuh depan Dokter Ning untuk menghentikan gaya dorongnya. Ada perasaan lembut dan kenyal yang dirasakan Dimas,
"Ini...."
Dimas terdiam,mulutnya terbuka sedikit tidak tahu untuk mengatakan apa!kejadian itu tiba tiba dan dengan reflek tangannya menopang di tempat itu tanpa pikir panjang,"Tertawa,sedih,menangis,,"Dimas bingung untuk mengekpresikan keadaan tersebut.
Dokter Ning juga terkejut,ia merasakan sentuhan yang aneh,sentuhan yang belum pernah ia rasakan.Menyadari hal tersebut Dokter Ning langsung menarik tubuhnya ke belakang dengan muka merah semerah tomat masak.
Maaf"! Aku tidak sengaja,biarkan saja saya yang membalut sendiri"Dimas juga menarik tangannya kemudian merawat lukanya sendiri dengan alkohol,setelah itu ia membalut dengan perban ,semua itu di lakukan kurang dari 10 detik dengan keterampilan yang sangat terampil membuat Dokter Ning terkagum kagum.
"Terimakasih Dokter,jika tidak ada hal lain aku permisi dulu"kata Dimas sambil bergegas keluar ruangan.
"Ini terlalu aneh"Kenapa getaran tangan kananku terasa aneh,seperti mengenali sesuatu yang ada di tubuh Dokter Ning.Seharusnya tidak menimbulkan reaksi balik jika benda itu benda biasa?atau mungkin benda itu menyimpan energi spiritual yang aku perlukan??
Ekspresi dimas terlihat sedikit aneh,Namun sentuhan yang baru saja ia alami terasa sangat lembut.
Dimas menggelengkan kepala menyadari situasi di luar tampak tidak biasa.
Di ruang tunggu,sebagian besar siswa SMAN 1 Satria sudah pergi,hanya tersisa Aulia dan Rey Utami yang masih ada.
Di samping Aulia berdiri Pak Sugiono dan Bu Dewi.
Mengapa mereka ada disini,?
Dimas tertegun di tempatnya,apa yang ia khawatirkan terjadi,kedua orang tua angkatnya mengetahui masalah ini.
Rey Utami kebetulan melihat Dimas keluar dari dalam ruangan ia langsung menyambutnya.