NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Guru Galak

Terpaksa Menikah Dengan Guru Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Teen Angst / Teen School/College / Romansa
Popularitas:755.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hesti Noviani

Astrid Githa Ardana Siswa kelas 3 SMA terpaksa harus menikah muda dengan cucu dari sahabat kakeknya. Sebelumnya, Astrid memang tak mengetahui bahwa ia akan di jodohkan dengan cucu dari sahabat kakeknya itu.
Perjanjian yang telah lama di rencanakan harus segera di percepat, ketika sahabat kakeknya di agnosa memiliki penyakit parah dan umurnya kemungkinan tidak akan lama lagi.
Astrid pun terpaksa harus menerima perjodohan tersebut. Astrid memang sempat menolak, karena pria yang akan menikah dengannya ialah guru baru di sekolahnya yang bernama Janus Geo sayuda.
Janus merupakan guru yang tegas dan galak, oleh sebab itu Astrid sangat tidak menyukainya. Walaupun Janus galak, akan tetapi banyak murid perempuan yang tergila-gila padanya, karena rupanya yang tampan. Janus juga di kenal sangat pintar karena di usianya yang ke 20 tahun ia sudah lulus sarjana pendidikan matematika. Setelah kelulusnya ia langsung mendapatkan pekerjaan sebagai guru di SMA.

IG~~ @hesti_novia10

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hesti Noviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Harapan Yang Tersembunyi

Astrid terbaring di atas sofa dengan tubuh yang masih di balut selimut. Matanya mengerenyit ketika sorot cahaya dari jendela menyoroti wajahnya, yang saat itu ia tengah bermimpi panjang di atas bantalnya. Astrid pun perlahan membuka kelopak matanya yang tertutup rapat. Ia terbangun dari tidur lelapnya, lalu meregangkan tubuhnya yang terasa kaku. Astrid tampak keheranan dengan adanya selimut dan bantal, padahal semalam ia tidur bersandar dengan Janus tanpa menggunakan bantal maupun selimut.

Tercium aroma makanan dari arah dapur, Astrid pun beranjak dari sofa dan melangkahkan kakinya ke arah dapur. Betapa terkejutnya ia, saat tahu bahwa suamianya tengah memasak.

"Pagi," sambut Janus tersenyum menatap Astrid.

"Hm, iya pagi. Kenapa kamu tidak membangunkanku," ucap Astrid menghampiri Janus yang tengah memasak untuk sarapannya pagi ini.

"Tadi kamu tidur sangat nyenyak, aku jadi tidak tega membangunkanmu."

"Aku yang jadi tidak enak kalau kamu yang menyiapkan sarapan, padahal kan itu tugasku."

"Tidak apa-apa. Ini sebagai tanda terima kasihku, karena semalaman kamu sudah menemaniku. Jadi hari ini aku yang akan menyiapkan sarapan untukmu. Kamu lebih baik segera siap-siap, ini sudah jam enam lebih."

"Ah iya, tapi aku belum sempat beres-beres rumah."

"Tidak perlu, aku sudah membereskan semuanya, lebih baik kamu segera mandi."

Astrid menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal. "Hm iya deh, makasih sudah menggantikan tugasku hari ini," ucapnya sembari melangkah pergi.

Astrid kemudian segera bersiap-siap merapikan dirinya. Di mulai dari mandi, mengenakan seragam, dan juga mempercantik diri sebelum pergi sekolah. Hanya butuh dua puluh menit Astrid selesai melakukan itu semua. Ia pun segera keluar dari kamarnya lalu beranjak pergi menuju ke meja makan.

Di sana sudah ada Janus yang sedang menata makanan. Kembali lagi Janus tersenyum menatap Astrid yang tengah berdiri di samping meja makan.

"Silahkan di makan," ucap Janus.

Hati Astrid berdebar seketika, kedua pipinya memerah menatap Janus yang tengah tersenyum manis itu. Terasa sangat canggung dan tak biasa melihat Janus yang tiba-tiba saja bersikap ramah pada Astrid. Padahal biasanya Janus selalu saja membuat Astrid kesal. Namun, kali ini entah mengapa Janus menjadi pria yang baik, yang membuat Astrid merasa kagum.

Astrid duduk dengan sepiring makanan di depannya. Matanya tak henti menatap wajah tampan Janus, seakan ia di buat terpesona dengan wajah yang di miliki putra bungsu dari Adit Sayuda.

"Bukankah dia pria idaman, mengapa aku baru menyadarinya," gumam Astrid di batinnya.

Di bandingkan dengan menyantap sarapannya, Astrid malah lebih banyak memperhatikan Janus. Siapapun pasti akan di buat terpesona dengan perubahan sikap Janus hari ini. Dia yang tampan bahkan tak tega membangunkan istrinya yang tengah tertidur lelap dari mimpi panjangnya. Dia bahkan rela mengurus pekerjaan istrinya di bandingkan harus membangunkannya.

Janus kembali tersenyum menatap Astrid. "Makananmu masih banyak, apa masakan yang di buatku tidak enak?"

Astrid teramat sangat gugup melihat Janus yang terus tersenyum manis padanya. "Ini enak. Tapi kuharap kamu berhenti tersenyum seperti itu," ucapnya sembari tertunduk menatap sepiring makanan di depannya.

"Hm, baiklah. Soal tadi malam ku harap kamu tidak salah paham, aku memegangi tanganmu bukan ada maksud lain. Aku hanya takut dengan ruangan yang gelap saja."

"Iya aku ngerti ko. Hm, ngomong-ngomong Apa kamu akan benar-benar sepenuhnya menutup pintu hatimu, bagaimana jika suatu saat kamu tiba-tiba jatuh cinta dengan wanita?" tanya Astrid sembari mengaduk-ngaduk makanan di piringnya.

"Iya, aku akan sepenuhnya menutup hatiku. Jika suatu saat aku jatuh cinta, maka aku akan berusaha sebisa mungkin untuk menghapus dan melupakannya dalam ingatanku."

Perkataan Janus membuat Astrid jadi tak nafsu makan. Apa ini yang di namakan sebuah pengharapan yang tak mungkin di raihnya. Hatinya terlalu lemah, dengan mudahnya tersentuh oleh pria yang hanya di nikahinya dalam sebatas sandiwara.

Sarapannya belum habis sepenuhnya, Astrid malah meletak sendoknya di atas piring lalu beranjak pergi sembari membawa tas sekolahnya.

"Kenapa kamu tidak menghabiskan sarapanmu," seru Janus.

"Aku sudah kenyang," ucap Astrid sembari membuka pintu.

Astrid pergi keluar dari apartemennya, ia berjalan tertunduk. Ada apa dengan hatinya saat ini, merasa sakit di saat Janus menegaskan diri tidak akan membuka pintu hatinya. Merasa bingung dengan hatinya yang berdebar jika di dekatnya.

"Bukankah seharusnya aku tak peduli jika dia akan menutup hatinya ataupun jatuh cinta dengan wanita manapun. Toh pernikahanku hanyalah sebuah sandiwara," gumam Astrid di batinnya.

Sementara Janus yang masih duduk di meja makan, termenung dalam lamunannya. Memikirkan tentang semalam saat ia tertidur di pundak Astrid. Yang sebenarnya ia tak sepenuhnya tertidur, ia masih mendengar ketika istrinya bergumam. Ucapan Astrid terus tergiang di pikiran Janus, kalimat yang di ucapakan istrinya membuat Janus tersadar, bahwa kemungkinan besar istrinya telah menaruh hati padanya.

Janus di ambang kebimbangan, keinginannya untuk tak jatuh cinta bertolak belakang dengan hatinya saat ini. Janus menggelengkan kepalanya, lalu berdiri dari tempat duduknya.

"Sudah ku tegaskan aku tak boleh tersentuh sedikit pun oleh dia," gumam Janus.

Janus kemudian membereskan semua makanan yang tersisa di atas meja makan. Seusai itu, ia pun segera berangkat pergi ke sekolah. Saat mobilnya di jalankan, Janus melihat Astrid di dalam angkot yang melaju di depan mobilnya. Ia termenung dengan raut wajahnya yang nampak sedih. Melihatnya pun membuat Janus tak berhenti memperhatikannya.

Janus pun jadi merasa bersalah dengan ucapannya tadi. Namun, ia kembali tegaskan bahwa perkataannya itu memang benar dan tak seharus Astrid menaruh hati pada pria yang memiliki masa lalu yang kelam.

"Dia masih muda dan harus mendapatkan pria yang lebih baik dariku, bukan pria menyedihkan sepertiku," gumam Janus.

Lima belas menit kemudian mereka telah sampai di sekolah. Janus segera memarkirkan mobil sport miliknya. Setelah itu, ia terburu-buru menghampiri Astrid yang tengah berjalan sembari tertunduk lesu.

"Angkat kepalamu, mana ada tuan putri menunduk seperti itu. Nanti mahkotamu terjatuh," ucap Janus.

Seketika Astrid pun terkejut, menatap pria yang baru saja terus melintasi pikirannya berjalan di sampingnya.

"Jangan menatapku terus, nanti kamu kesandung. Aku tahu ko kalau aku memang tampan," lontar Janus.

Astrid yang tengah cemberut itu, seketika tersenyum dengan ucapan Janus yang terlalu percaya diri dengan wajahnya.

"Trid, kuharap kamu tidak jatuh hati pada pria sepertiku. Aku juga berharap kamu bisa mendapatkan pria yang lebih baik dariku. Karena mulai saat ini hingga nanti saat kita sudah bercerai, aku akan terus menganggapmu sebagai adik perempuanku," ucap Janus tersenyum menatap Astrid.

Lagi-lagi ucapan Janus membuat Astrid merasa kesal. Astrid pun lalu menghentikan langkahnya.

"Kamu tidak berhak mengatur perasaanku, terserah hatiku saja, jika memang kalau hatiku jatuh cinta padamu."

Lalu tiba-tiba saja Bintang datang menghampiri Astrid.

"Hei sedang apa kamu di sini. Kita ke kelas bareng yu," ucap Bintang sembari merangkul pundak Astrid.

Astrid kemudian meraih tangan Bintang, lalu menariknya dan terburu-buru pergi meningalkan Janus. Tangannya bersentuhan dengan pria lain, membuat hati Janus seketika merasa sakit. Berdiri terdiam menatap istrinya yang pergi bergandengan tangan dengan seorang pria, membuat Janus kesal saja.

1
Aurora
mungkin bayu
Aurora
kalau janus ciumannya pakai nafsu
Aurora
kalau janus ciumannya pakai nafsui
Aurora
lanjut
Aurora
Luar biasa
Aurora
pasti bintang
Aurora
guru ganteng
anti pebinor pelakor
janus tidak bisa melupakan luna idah dianggap salah besar, no Astrid perempuan murahan dan munafik dia selingkuh dan pacaran dengan lelaki lain lebih menjijikan,

dari karya dan novel kita bisa lihat munafik dan tidak bermoral nya wanita, (authornya dan reader nya wanita) mereka membenarkan perselingkuhan mereka tapi suami salah sikit dia sudah merasa paling tersakiti
Fidelia Jika: umur 17 tahun dengan status di jodohkan orang tua bukan alasan untuk tidak menghormati dan bersikap seenaknya terhadap suami . murahan dan munafik boleh di ertikan sebab selengkuh dan bercinta dengan lelaki lain.
total 1 replies
me...
keren
Phiphiet Safitri
Luar biasa
RistaRia
duhh Thor tegang terus perasaan bacanya lama kelamaan bacanya bikin DT alias darting🤔🤔🤔🤭
RistaRia
hadeh sungguh suami istri yang sangat aneh🤦🤦
RistaRia
hadeh cukup menegang kan..hampir ajj ikutan emosi🤭😇
RistaRia
bikin gerah ajj sama si Astrid yang keras kepala ya 😠😠
RistaRia
ya ampun kalo emang udah sama2 suka kenapa di tahan si,,ungkapin ajj jangan gengsi gitu 😇😇🤭
RistaRia
ya ampun polos banget si, si Astrid 😂😂😂🤦
RistaRia
berdebat muluk hadeh😂😂😇
RistaRia
kalo gatel minta di garukin tu sama suaminya🤣🤣🤣
RistaRia
awal ceritanya menarik si.. gak tau deh seterusnya gmn..coba baca dulu LG ah thor
Hastia Tia
lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!