Aurora, seorang CEO yang merupakan gadis multitalenta harus merenggang nyawa karna keserakahan tangan kanannya sendiri yang berniat merebut perusahaan yang dia bangun sejak dulu.
Ketika sebuah peluru terlepas menembus jantungnya, Dan di detik kemudian gadis itu telah berada di dunia yang berbeda.
Jiwanya menempati tubuh putri dari seorang jendral perang yang terkenal dengan sampah karna tidak mampu berkultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pendaftaran
Setelah kekacauan yang terjadi, Kelompok Meilan memilih tidak ambil pusing, mereka melanjutkan makan mereka dengan penuh khidmat hingga membuat orang orang berfikir apakah kelompok itu masih waras.
Mungkin mereka tau jika tingkat kultivasi salah satu gadis yang memakai jubah putih itu telah menginjak alam langit dan patut di segani, tapi dengan menyinggung klan besar Shuoxue jelas saja merupakan masalah besar.
"Apakah ini tidak masalah?"
Wei Zian bertanya dengan ragu setelah menyelesaikan makanannya, saat ini mereka tengah bersiap untuk kembali melanjutkan perjalanan.
"Jika kau merasa tidak melakukan kesalahan apapun, maka jangan pernah ragu untuk itu"
Sashuang berkata dengan santai, dia bersikap sama dengan Meilan tampak begitu acuh dengan apa yang terjadi.
"Tapi"
"Jika kau merasa bersalah, maka pergilah meminta maaf pada mereka Wei Zian"
Ucap Hong Yini yang memotong perkataan temannya.
Hingga pada akhirnya Wei Zian memilih mengunci mulutnya.
Kini mereka kembali melanjutkan perjalanan, meski saat ini mereka harus melewati hutan tapi kini tidak hanya kelompok Meilan, ada banyak kelompok kelompok lain yang memadati hutan karna mereka memiliki tempat tujuan yang sama.
Kelompok Meilan berjalan dengan santai tampak tidak peduli dengan kelompok lain yang membicarakan mereka yang telah mengusik klan Shuoxue dengan menyakiti putri Yie Jie.
"Heiii jangan heran kalian tau dia memang pembawa sial, bahkan tunangan dan sepupunya terkena impas dari kesialannya itu"
Sebuah suara yang terdengar cukup keras mencemooh ke arah Meilan.
Tentu saja Meilan mengenal suara itu, Xie Fei gadis yang pernah membuat keributan dengannya.
"Ya bahkan dengan kesialanku aku mampu melenyapkan sekte teratai hitam dengan tanganku sendiri"
Meilan yang biasanya tidak menimpali ucapan gadis itu memilih membuka mulutnya, menatap mereka dengan tatapan dingin.
Xie Fei yang menyadari tatapan Meilan hanya bisa berbisik kearah temannya kemudian bergerak menjauh dari rombongan Meilan.
"Gadis pembuat onar"
Gumam Sashuang yang menatap kepergian gadis itu dengan sedikit kesal.
"Bibi tau alasan kebenciannya pada Meilan? Hanya karna pinangannya pada putra mahkota di tolak saat itu dan kaisar Jing Guang lebih memilih Meilan untuk menjadi tunangan putra mahkota Jingguo"
Jelas Hong Yini yang memberitahu alasan kebencian gadis itu.
"Alasan yang terlalu aneh"
Ucap Sashuang yang sedikit terkekeh ketika mengetahui ada orang yang menjadikan cinta sebagai alasan untuk membenci seseorang.
"Ya dia memang gadis yang aneh"
Timpal Hong Yini kembali.
Sedangkan Meilan tampak fokus dengan langkah demi langkahnya, dia tidak peduli dengan kedatangan Xie Fei atau yang lainnya.
Kini setelah melangsungkan perjalanan dalam beberapa waktu kini mereka bisa melihat sebuah menara menjulang tinggi di hadapan mereka. Mereka telah sampai di akademi Qiancheng.
Terlihat di sisi bagian kanannya seorang pria yang memeriksa setiap token para murid yang akan masuk dalam akademi tersebut.
Kini giliran Meilan, gadis itu mengeluarkan token nya token kelompoknya jelas berbeda dengan token token murid biasa yang sejak tadi di periksa.
Mereka memiliki token bewarna keemasan sebagai tanda jika mereka memenuhi undangan secara langsung pada penatua di akademi Qiancheng.
Penjaga itu menatap kelompok Meilan dengan sedikit penasaran, dia cukup takjub melihat semua kelompok itu yang berisi dengan orang orang terpilih. Namun pandangannya jatuh pada sosok gadis kecil yang juga ikut dalam kelompok tersebut.
Dia jelas saja terkejut melihat ukuran anak sekecil itu tapi sudah mampu berkultivasi tentu saja menjadi nilai tinggi untuk masuk dalam akademi Qiancheng.
Hingga pada akhirnya kelompok Meilan masuk kedalam tanpa ada masalah sedikitpun.
Hong Yini juga sudah memberitahu pada penjaga tersebut agar memberitahu kedatangannya pada Penatua Hong.
...****************...
Saat ini para murid baru di akademi Qiancheng di kumpulkan untuk memilih cabang khusus sebagai pelajaran tambahan,
ada berbagai cabang pelajaran yang di sediakan, panah, alkemia, kekuatan roh, dan sastra.
"Kau akan memilih apa?"
Hong Yini bertanya lada Wei Zian yang kini berdiri di sebelahnya, saat ini antrian panjang agar mendapat giliran mereka masih sangatlah jauh.
"Aku pikir alkemia"
Wei Zian menjawab dengan begitu antusias, dia begitu tertarik dengan dunia alkemis sejak dulu dia berharap ketika kematian Penatua Hong dia bisa meneruskan prestasinya.
Entahlah bagaimana jika Hong Yini mengetahui apa yang ada di pikiran gadis itu mungkin dia kembali berteriak marah.
"Kau mengharapkan kematian kakekku"
Gadis itu akan terbang dengan kemarahan.
"Bagaimana denganmu?"
Tanya Wei Zian yang penasaran dengan cabang yang akan di pilih oleh Hong Yini.
"Aku tertarik dengan kekuatan roh?"
Wei Zian menganggukkan kepalanya, untuk orang orang aktif seperti Hong Yini pasti akan memilih kekuatan roh begitu pikirnya.
"Meilan bagaimana denganmu?"
Dia bertanya pada Meilan yang sejak tadi hanya diam tanpa mengatakan apapun
"Aku pikir akan mengambil cabang kekuatan roh"
"Kalau begitu kita akan sama"
Seru Hong Yini dengan bahagia.
Jika kalian bertanya dimana Sashuang dan Mouzu maka mereka berada di tempat yang berbeda sesuai dengan umur mereka masing masing.
Hingga tiba di sore hari kini Meilan akhirnya mendapat bagiannya.
"Siapa namamu?"
Petugas bertanya pada sosok gadis berjubah putih di hadapannya
"Meilan"
Petugas tersebut kemudian mencacat nama gadis itu.
"Kau memilih cabang yang mana?"
"Kekuatan roh"
Petugas itu sedikit terkejut kemudian menatap Meilan beberapa waktu.
"Kau yakin?"
Petugas itu terlihat memastikan pilihan gadis tersebut.
Namun Meilan hanya menganggukkan kepalanya dengan malas.
Petugas tersebut kembali menulis dalam kertasnya, kemudian memberikan token slip bambu dan seragam pada gadis itu.
"Asrama mu ada di puncak 5 di bagian utara"
Meilan menganggukkan kepalanya mengerti, setelah mengucapkan berterima kasih dia langsung melenggang dari sana.
Tiba giliran Hong Yini
"Namaku Hong Yini, ingin mengambil cabang kekuatan roh bersama gadis yang tadi, tolong buat aku satu asrama dengannya"
Ucap gadis itu yang langsung perkenalan diri tanpa menunggu di tanya lebih dulu.
Petugas itu hanya terdiam beberapa waktu, kemudian menulis sesuai apa yang dikatakan gadis di hadapannya, karna kebetulan asrama di tempati oleh dua orang dan Meilan belum memiliki rekan maka gadis itu akan nerada di asrama yang sama sesuai dengan keinginannya.
Hong Yini pergi dari sana dengan senyum bahagia di bibirnya, matanya segera melirik ke sana kemari untuk mencari sosok Meilan.
Dan kini Wei Zian mendapat gilirannya.
"Dua gadis tadi adalah temanmu?"
Petugas itu langsung melayangkan pertanyaannya.
"iya mereka adalah temanku"
"Kalau begitu kau juga akan memilih cabang kekuatan roh?"
Tanya petugas itu kembali
Wei Zian dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Ahhh tidak tidak, aku memilih cabang alkemia"
Ucap gadis itu dengan cepat.
Petugas itu menganggukkan kepalanya mengerti, setelah mencatat dia segera memberikan gadis itu token, slip bambu dan seragam yang akan digunakan.
"Asrama mu ada di puncak 6 di bagian utara"
Wei Zian menganggukkan kepalanya mengerti.