Pertarungan, pertumpahan darah, air mata, itu adalah peristiwa yang biasa terjadi di dunia kultivator.
Dunia kacau oleh perang setelah Kaisar Manusia menghilang dalam waktu yang sangat lama.
Suatu waktu, sebuah meteor melesat ke arah sebuah dunia di sudut Alam Semesta.
Lin Yan, bayi yang terjatuh dari langit dan ditemukan oleh pasangan tua yang sedang mengembara.
Takdir apa yang akan membawanya?
Dari mana asalnya?
Siapa yang mengirimnya?
Semua itu adalah misteri untuk sosok Lin Yan.
Dengan tombak ditangannya, Lin Yan akan memulai jalannya mencapai puncak, mencari identitas sejatinya serta mengukir namanya dengan gelar, Raja Naga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaLova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23 - Wilayah Hutan Pertama
Lin Yan langsung mendaftarkan misi yang ingin ia selesaikan. Di tempat pendaftaran misi, terlihat beberapa Tetua yang menjaga tempat itu.
“Aku ingin mengambil misi ini.” Lin Yan memberi misi dan token identitasnya. Token identitas itu merekam energi pemiliknya yang membuatnya tidak akan bisa dipalsukan. Setelah terkait dengan energi seseorang, itu tidak akan bisa dirubah.
“Misi kelas C, apakah kau yakin ingin mengambilnya? Biasanya untuk misi seperti ini akan diambil secara berkelompok.” Tetua wanita tersebut merasa bingung bahwa Lin Yan mengambil misi seorang diri. Ia merasa bahwa Lin Yan melebih-lebihkan dirinya sendiri.
Misi di sekte Naga Langit di kategorikan menjadi beberapa. Misi kelas F adalah yang terendah dan misi kelas S adalah yang tertinggi. Untuk murid pelantara luar, misi tertinggi yang bisa diambil adalah misi kelas C.
Namun ada beberapa rumor mengatakan bahwa setiap setahun sekali akan ada misi luar biasa yang keluar di wilayah pelantara dalam, itu adalah misi kelas SS atau kelas SSS.
“Aku ingin mengambilnya.” ucap Lin Yan datar.
“Baiklah, itu terserah kepadamu. Kau pasti tau jika kau gagal dalam menyelesaikan misi dalam waktu yang di tentukan, kau akan dikenakan sanksi.” Tetua wanita tersebut memperingati Lin Yan.
“Ya, aku paham.” Lin Yan mengangguk kecil.
Tetua itu tidak bertanya lagi dan langsung memproses misi untuk Lin Yan.
Beberapa anak yang mendaftarkan misi pun menatap ke arah Lin Yan dengan tatapan mencemooh. Tentu mereka paham arti dari misi kelas C dan Lin Yan tampak melebih-lebihkan dirinya sendiri dengan mengambil misi kelas C seorang diri.
“Sungguh murid baru yang melebih-lebihkan dirinya sendiri.” dengus seorang pemuda yang tampak berumur 17 tahun. Dua rekannya yang lain pun mengangguk setuju dan menatap Lin Yan seperti seorang idiot.
“Dia pasti akan tewas jika mengambil misi kelas C seorang diri. Apakah otaknya rusak atau terbentur sesuatu?” pemuda lainnya mencemooh kembali.
Lin Yan sama sekali tidak peduli dengan apa yang mereka katakan dan menganggap ketiga orang itu sebagai lalat yang tidak perlu untuk diladeni. Ia pun menerima konfirmasi misi dan langsung pergi dari tempat itu mengabaikan tiga orang idiot.
“Dasar bocah sialan! Kau sangat berani mengabaikan kami?” salah satu dari mereka marah karena tampak seperti Lin Yan menganggap mereka sebagai angin lalu.
Lin Yan berhenti di jalurnya dan menatap ketiga pemuda tersebut. “Aku ingin bertanya padamu, apa hubungannya denganmu jika aku mati atau tidak? Apa hubungannya denganmu jika aku menyelesaikan misi atau tidak? Aku heran mengapa kultivator sepertimu tampak sangat suka mencampuri urusan orang lain. Pulanglah minum susu agar otakmu lebih cerdas sedikit dan memiliki kebijaksanaan agar tidak mencampuri urusan orang lain.”
Setelah mengatakan itu, Lin Yan berbalik dan pergi meninggalkan ketiga pemuda itu yang tampak menjadi patung oleh perkataan Lin Yan.
Banyak tawa terdengar setelah itu yang membuat mereka bertiga memiliki wajah merah seperti tomat.
Bahkan Tetua yang mengurus pengambilan misi Lin Yan pun tersedak dan tertawa lepas. Ia tidak pernah mendengar seorang kultivator berbicara seperti itu dan perkataan Lin Yan memang tidak salah sama sekali.
“Dasar bocah sialan! Kau akan menyesal!” ketiganya berbicara dalam hati. Tanpa ada diskusi, mereka ingin membereskan Lin Yan di dalam hutan. Tentu mereka bertiga tidak akan melepaskan Lin Yan setelah mempermalukan mereka di depan umum.
Ketiganya pun langsung pergi menuju hutan tempat misi sering diselesaikan. Sudah pasti mereka akan bertemu dengan Lin Yan di hutan itu.
Sementara itu, Lin Yan langsung pergi ke hutan wilayah sekte Naga Langit. Hutan itu memiliki beberapa wilayah, ada empat bagian hutan. Untuk murid pelantara luar, hanya hutan yang bernama wilayah pertama yang bisa di masuki. Sementara wilayah kedua sampai keempat hanya bisa di masuki oleh murid pelantara dalam karena sangat berbahaya.
Setiap bagian hutan sangatlah luas. Untuk murid pelantara luar akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengelilingi hutan wilayah pertama.
Sesampainya di gerbang keluar menuju hutan, Lin Yan memperhatikan banyak murid pelantara luar yang keluar masuk dari gerbang.
“Waktunya untuk menyelesaikan misi.” Lin Yan pun langsung melewati gerbang yang di jaga oleh beberapa kultivator. Mereka hanya bertugas untuk menghadang binatang roh yang mencoba untuk melewati gerbang walaupun kecil kemungkinan hal seperti terjadi.
Lin Yan langsung melompat ke arah pohon lalu melompat ke pohon lainnya. Ia ingin menyelesaikan misi secepat mungkin. Ia tidak sadar bahwa di jarak yang lumayan jauh darinya, tiga pemuda yang ia rendahan sebelumnya mengikutinya.
“Kita akan membereskan bocah itu ketika sudah bergerak lumayan jauh ke dalam hutan.” salah satu dari mereka berkata dengan nada dingin karena sangat ingin merobek-robek Lin Yan.
“Ya. Lebih baik menunggu jarak yang jauh agar tidak ada yang melihat.” pemuda lainnya mengangguk setuju.
“Apakah kalian merasa tidak aneh, tampaknya kita tertinggal darinya.” pemuda lainnya merasa bingung saat hampir kehilangan jejak Lin Yan.
“Tingkatkan kecepatan. Kemungkinan anak itu telah mencapai Houtian tahap keempat. Walaupun begitu, dengan kata bertiga tidak akan sulit membunuhnya.” pemuda lainnya berkata dengan nada dingin dan mempercepat langkahnya mengejar Lin Yan.
Kedua lainnya mengangguk setuju dan meningkatkan kecepatan juga.
Sementara itu, Lin Yan terus bergerak dan sudah hampir setengah jam ia masuk ke dalam hutan.
“Binatang roh Leopard Hitam. Sungguh sulit mencarinya. Tampaknya aku harus bergerak lebih ke dalam hutan. Binatang roh Leopard Hitam memiliki kekuatan yang setara dengan Houtian tahap keempat atau mungkin lebih kuat.” gumam Lin Yan saat terus bergerak di atas pohon. Tetapi ia tidak takut sama sekali, ia pernah berhadapan dengan binatang roh tingkat kedua yang setara dengan Houtian tahap pertama. Tetapi itu masa di saat ia belum memasuki jalan kultivator dan ia keluar sebagai pemenang.
Tentu Lin Yan telah diajari oleh kakek dan neneknya tentang perbedaan setiap tingkat kultivator. Dengan kekuatannya saat ini, ia yakin bahwa bisa menandingi kultivator tingkat Houtian tahap kelima.
Tetapi ia sadar bahwa walaupun ia nantinya mencapai tingkat Houtian, ia tidak akan bisa melawan kultivator Xiantian karena perbedaannya terlalu besar. Ketika mencapai tingkat Xiantian, setiap menerobos, kultivator akan mengalami peningkatan tubuh secara drastis dan juga qi yang dihasilkan sudah berbeda.
Sewaktu terus bergerak, Lin Yan menyipitkan matanya karena akhirnya menyadari bahwa ada yang mengikutinya dan terus mendekat ke arahnya. Ia menoleh ke belakang dan mengaktifkan Mata Raja.
“Oh? Mereka bertiga? Tampaknya mereka ingin menghabisi ku.” Lin Yan menaikkan sudut bibirnya. Kilatan pembunuhan terlintas di matanya, jika mereka tidak berniat untuk melawannya, ia tentu tidak akan bergerak. Tetapi melihat bahwa ia terus diikuti, sudah pasti mereka ingin berurusan dengannya. Dan karena itu, ia pun akan membunuh mereka bertiga.
“Tampaknya kalian ingin di makamkan di hutan ini, baik, aku akan memenuhi keinginan kalian!”