Maha Rani Larasati rela menikah dengan Daniel Nur Indra seorang duda ber anak satu tapi jauh dari kata bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Trisubarti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 34
6 bulan berlalu, usaha Rani semakin melejit, Rani sudah membeli satu Ruko lagi di sebelahnya. Lalu di renovasi di jadikan satu. Karyawan Rani saat ini sudah 11 orang, belum termasuk bi Kokom dan Pak Edi.
Rani sudah mencicil BTN. Saat ini ia tempati berdua dengan Nena. Hanya tinggal bi Kokom dan Pak Edi yang tidur di Ruko. Sebenarnya Rani ingin mengajak Pak Edi tinggal bersama. Tetapi Pak Edi menolak karena ingin menjaga Ruko. "Merangkap menjadi satpam." Seloroh Pak Edi.
Ruko Lantai atas yang sebelah Rani jadikan Cafe. Lalu yang sebelah buat Pak Edi dan bi Kokom tinggal.
Rani saat ini, bukan lagi Rani yang kerempeng seperti ikan petek. Tetapi Rani mengikuti anjuran dokter untuk menyeimbangkan berat badan. Dengan mengikuti senam, makan makanan yang bergizi, tidak boleh setres. Rani juga sering ke salon melakukan perawatan hingga wajahnya semakin glowing. Rani saat ini tubuhnya padat berisi, dan ideal.
Bukan maksud Rani untuk memikat pria, karena saat ini masih mempunyai suami dan masih mencintai suaminya. Tetapi sebagai pengusaha Rani juga ingin tampil elegan.
*****
Di PT Daftex milik pengusaha Tuan Richard. Pengusaha barang-barang produk yang selama ini menyuplai kebutuhan pokok ke Gudang milik Daniel. Sebagai distribusi dan salah satu koleganya. Tuan Richard yang tidak lain adalah boos Reno. Reno bekerja sebagai asisten Tuan Richard.
Bagian divisi koordinator bidang makanan untuk karyawan. Sedang kebingungan karena pihak catering yang selalu mengirimkan makanan untuk karyawan, mendadak memutuskan kerjasama dengan alasan pindah ke luar negeri.
Di divisi ini sedang mengadakan rapat. Ingin mencari pengganti catering yang lain. Salah satu peserta rapat memberi informasi tentang adanya catering dengan menu yang bervariasi.
"Dimana alamat Catering tersebut?" Tanya manajer makanan.
"Di jalan xxx Pak" Jawab, peserta rapat.
"Di sana ada tiga paket, paket satu 15 ribu, paket dua 12ribu, dan paket 3 10 ribu" Terang peserta rapat.
Selesai rapat koordinator membuat Proposal kerja sama pengadaan catering makan, untuk karyawan. Manajer lalu mencari alamat tersebut.
Pihak manajer dan salah satu staf mengundang Rani untuk mengadakan rapat penandatanganan isi proposal.
Rani ingin rapatnya di adakan di Cafe Dukrengteng miliknya. Pihak PT Daftex menyetujui.
Akhirnya mereka mengadakan rapat dan saling meyepaki.
Selesai rapat, manajer dan staf mecicipi hidangan yang di suguhkan Rani.
"Makanan yang anda suguhkan sungguh enak sekali Nona, apakah ini salah satu menu Cafe anda?" Tanya manajer.
"Betul Pak, ini salah satu menu Cafe kami"
"Anda sungguh luar biasa Nona! gadis muda seperti anda sudah mempunyai usaha sendiri, dan sangat menjanjikan" Puji manager.
"Saya bukan gadis Pak, saya sudah berkeluarga bahkan sudah memeliki anak." Jawab Rani.
"Oh sungguh beruntung, suami Nona bisa mendapatkan Istri sehebat anda"
Rani tersenyum kecut, jika mengingat rumah tangganya, Rani merasa sedih, tapi Rani berusaha menyembunyikan, agar tidak terlihat rapuh oleh orang-orang terdekatnya.
Selesai menikmati hidangan pihak PT kemudian kembali ke kantor.
"Sudah selesai rapat Ran?" Tanya Nena yang baru selesai shalat dzuhur.
"Sudah Nen, tau nggak?! PT Daftex ingin kerja sama dengan kita Nen" Tutur Rani berbinar.
"Alhamdulillah Ran aku ikut senang" Sahut Nena. Nena ikut senang sahabatnya kini berjalan menuju sukses.
Rani dan Nena duduk di Cafe, saat ini sedang Ramai, karena Jam makan siang.
"Begini Nen sekarang kita sudah kerja sama dengan PT, dan harus menyiapkan Nasi box setiap hari berjumlah 1000 bok. Dengan menu ekonomis tapi tidak mengabaikan gizi. Jadi kita harus menambah karyawan untuk mengurus bagian catering."
" Supaya Jangan mengganggu karyawan, yang melayani para tamu."
"Lalu dari mana kamu, mau mendapatkan karyawan secepat ini?" Tanya Nena.
"Sementara, seperti biasa kita akan memakai jasa warga sekitar dulu"
"Besok aku pulang dulu ya Nen?"
"Pulang?" Tanya Nena terkejut.
"Iya, aku mau pulang dulu, sudah hampir setahun aku nggak nengok Bapak, sekalian nyekar ke makam ibu"
"Aku juga mau, mencari karyawan dari kampung kita Nen, menurutmu bagaiman?" Tanya Rani.
"Aku setuju Ran, dwi fungsi itu namanya, kamu bisa nengok Bapak, dan bisa memberikan pekerjaan tetangga kampung, pasti mereka akan senang." Tutur Nena seraya tersenyum menatap sahabatnya.
"Hari ini aku akan ke showroom Nena, ingin mencari mobil, karena nggak mungkin juga setiap hari harus memesan taksi online" "Nanti aku akan mencari sopir sekalian, buat mengantarkan pesanan"
"Iya Ran, di kampung jangan kelamaan ya" Ucap Nena.
"Nggak lama kok! lagian kan aku harus kuliah jadi nggak mungkin meninggalkan kuliah lama-lama paling hanya 3 hari." Tutur Rani.
Saat ini Rani sedang melanjutkan kuliah S2. Maka Rani menjadi sangat sibuk.
*****
Hari minggu pagi Daniel dan Icha bersiap ingin sarapan pagi.
"Barakallah fii umrik, Nak. Semoga allah memberkahi sisa umurmu, sehingga kamu menjadi pribadi yang lebih baik, lebih shaleh, dan lebih beruntung dari tahun yang sebelumnya"
"Muach muach.
Hari ini tepat Icha berumur 10 tahun.
"Nanti kue nya menyusul ya sayang Papa mau pesan delivery." Tutur Daniel.
"Tidak masalah Pa"
"Coba ada Umi, dulu setiap Icha ulang tahun, pasti Umi membuat kue buat Icha." Icha bersedih, ingat Uminya dulu, setiap ulang tahun pagi -pagi sekali Rani sudah menyiapkan kue tart, di lapisi cream dan coklat dan di beri hiasan yang lucu.
"Hais! cantiknya Papa, hari ini harus bahagia tidak boleh bersedih"
"smile" Daniel tersenyum telunjuknya menekan pipi Icha.
"Gendong yuk..." Daniel berjongkok dihadapan Icha. Icha nemplok di punggung Daniel.
Daniel menggendong Icha membawanya ke meja makan.
"Happy birthday to you..happy birthday to you.."
Di meja makan Akung, Uti dan Deni bertepuk tangan menyambut Icha yang menuruni tangga di gendong Daniel.
"Selamat ulang tahun sayang...muach." Uti mencium Pipinya. Deni memberikan kado, dan mengelus rambutnya.
Papa Nano juga memberikan kado untuk cucunya.
"Terimakasih Akung kadonya"
"Terimakasih Om Deni"
Icha menerima kado lalu di letakkan di atas meja.
Di meja makan, Uti membuat tumpeng berbentuk boneka lucu, dihiasi aneka lauk dan sayur. Suasana pagi ini tampak meriah.
Tok tok tok..
Ada yang mengetuk pintu bibi bergegas kedepan dan membukanya.
"Paket.." Courier menyerahkan kardus berukuran besar.
"Terimakasih bang" Bibi kemudian membawa kardus masuk kedalam.
"Apa itu bi" tanya Daniel.
"Paket Tuan," sahut bibi.
Bibi meletakkan kardus dengan hati-hati diruang tamu.
"Siapa yang pesan paket?" Tanya Daniel menoleh ke meja makan.
Papa Nano, Mama Nadyn dan Deni saling pandang mereka masing-masing menggeleng.
"Ada nama pengiriman tidak" Tanya Papa Nano.
"Tidak ada Pah" jawab Daniel seraya berputar-putar mengamati kardus.
"Sudah buka saja Dan" Tita Uti.
"Nanti bom lagi" sahut Deni.
"Ach kamu ini Den bikin Mama Parno"
Daniel membuka kardus perlahan, agak ngeri sedikit, di bantu oleh Deni.
Setelah berhasil di buka, ternyata kue tart yang sangat besar dan lucu.
Semua yang berada di situ terkejut ada kiriman kue tart dari orang misterius.
"Umi...hiks hiks hiks...ini kue pasti dari Umi, Icha hapal." Kata Icha antara senang dan sedih. Sedih karena Uminya telah pergi, tetapi senang Uminya masih ingat padanya.
"Kamu yakin sayang..kue ini dari Umi?" Tanya Uti.
"Yakin sekali Uti, Icha senang Umi masih sayang dengan Icha" Icha kemudian menghapus air matanya dan mengamati kue tart dengan cermat.
Daniel hanya bisa berdoa dalam hati, mudah-mudahan yang di yakini Icha benar adanya.
lumayan buat nambah penghasilan tambahan 🙏😭😭😭