Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story 94
Menceritakan kisah wanita muda yang baru menyelesaikan pendidikan Spesialisnya dikairo. Ia terpaksa harus menikahi seorang CEO yang kejam, dan tidak tersentuh. Pria itu adalah calon suami kakaknya. Ia terpaksa menjadi wanita pengganti di pernikahan mereka. Karena sang kakak yang memilih kabur tepat dihari pernikahan mereka.
Ayyura dan Aydeen pernah bertemu berapa tahun yang lalu di Newyork sebelum Ayyura menutup dirinya seperti ini. Ayyura seakan tidak mengingat wajah Aydeen sama sekali. Sedangkan, Ayyura sudah mengenakan cadar saat ini, otomatis Aydeen belum bisa mengenali wajahnya Yura sekarang.
Yang penasaran bagaimana kelanjutannya?
silahkan dibaca gaes ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15 Penolong Ayyura
Sudah cukup lama Aydeen tidak bergeming dari tempatnya, dia hanya diam. Dirinya seakan bingung saat pertama kali melihat wajah cantik istrinya itu.
"Abang ..". panggil Ayyura kembali.
"Hmm .. Maaf Aku .. Aku". Aydeen begitu gugup.
"Kenapa bang? Apakah Abang kecewa saat melihat wajahnya Yura? Maaf jika tidak secantik Kak Malika". ujar Ayyura kecewa dengan ekspresinya Aydeen.
Yura kira Aydeen akan senang dan terpesona saat melihat wajahnya untuk pertama kalinya malam ini.
"Kenapa kau bisa berkata seperti itu Ayy"?
"Aku sendiri saja mulai lupa akan wajahnya Malika! Tapi kenapa Kau malah membuatku untuk kembali mengingatnya". ucap Aydeen dengan kecewa.
"Lalu kenapa Abang seperti kecewa saat melihat wajahnya Yura untuk pertama kalinya"? ujar Yura menjelaskan kegelisahan dari hatinya.
"Aku tidak kecewa Ayy, Aku malah sangat bahagia! Kau tahu, Aku sudah cukup lama mencarimu". ucapnya dengan lembut, sembari mengecup puncak kepalanya istrinya itu.
Aydeen menggenggam erat kedua tangan nya Ayyura kemudian menatapnya lekat.
"Kau tidak mengingatku Ayy"? tanya Aydeen.
Ayyura mulai bingung. "Maksudnya Bang"?
"Aku Pria yang menyelamatkan mu malam itu Ayy!
Aku Pria yang menolongmu 4 tahun lalu"! ucap Aydeen dengan mata yang berbinar, wajah yang sumringah, berharap Yura segera mengingatnya.
Ayyura kembali mengingat sosok Aydeen didalam otak dan ingatannya. Namun sekeras apapun Yura mengingatnya, dia tidak bisa mengingat wajah itu.
"Tapi Yura benar-benar tidak bisa mengingatnya bang, Maaf ..". lirih Ayyura pelan.
Ia sedih tidak dapat mengingat wajah Aydeen padahal itu 4 tahun yang lalu.
"Kita pernah bertemu di New York 4 tahun lalu Ayy! maaf .. saat itu Kamu dirampok dan hampir juga dilecehkan oleh beberapa orang penjahat".
"Dan saat itu, kebetulan Aku dan Malika sedang berada disana, Aku lah orang yang telah berhasil menyelamatkanmu Ayy. Saat kami mengunjungimu kembali dirumah sakit, Kamu malah pergi dari sana". ujar Aydeen mencoba untuk menjelaskan.
Mendengar penjelasan Aydeen, tubuh Yura mulai panas dingin, dadanya juga mulai terasa sesak. Cerita dari Aydeen barusan, membuat Yura terpaksa kembali mengingat kejadian kelam 4 tahun lalu.
Kejadian yang sempat membuatnya depresi untuk beberapa waktu. Kejadian itulah yang selalu datang dalam mimpi buruknya. Kejadian yang membuat Yura menjadi pribadi yang tertutup, dan kejadian itu juga menjadi alasan untuk Yura, agar memakai pakaian yang serba tertutup seperti sekarang ini.
Dulu, Ayyura adalah sosok gadis paling cantik yang ada dikampusnya, terutama di Fakultas Kedokteran. Dirinya begitu mempesona, popular, dan juga sangat sexi tentunya. Tanpa dirinya harus memakai pakaian serba terbuka, dia tetap masih dijuluki wanita paling elegan dan juga anggun dikampusnya.
Semua orang selalu memuja-muja penampilan dan juga kecantikannya Yura. Begitu banyak wanita yang iri dengan Ayyura, kerap kali ia menjadi korban bully dari kakak-kakak tingkatnya. Terutama para cowok tampan begitu banyak yang menginginkan Yura menjadi miliknya. Bahkan Mereka berlomba-lomba untuk memenangkan hatinya Ayyura saat itu.
"Kamu kenapa Ayy"? tanya Aydeen khawatir.
Nafas Aydeen mulai terengah-engah, Yura merasa begitu banyak peluru didadanya detik ini.
Ayyura menggenggam tangan suaminya dengan begitu erat dia takut di tinggal oleh Aydeen.
Trauma 4 tahun lalu kembali bersarang, didalam pikiran dan otak kecil nya malam ini.
"Abang .. tolong hubungi Dokter Alana". pinta Yura.
"Hmm .. baiklah Ayy, Kamu tunggu sebentar ya".
Aydeen pun segera menelpon Dokter Alana, sahabat sekaligus pemilik Rumah Sakit tempat Yura bekerja.
"15 menit lagi dirinya akan sampai kesini". ucap Aydeen sembari memeluk tubuhnya Yura.
Entah apa yang terjadi pada istrinya sekarang ini. Dia hanya ingin memberi Yura kenyamanan agar dirinya bisa segera tenang. Aydeen mengelus lembut punggung sang istri, sembari puk puk nya dengan pelan dan penuh kasih sayang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Bagaimana keadaan istri saya Dok"? tanya Aydeen.
"Sepertinya Yura harus kembali konsul dengan Dokter Arini tuan, trauma masa lalu yang hampir menghilang kenapa bisa terbuka kembali"? ujar Dokter Alana. Dia sangat paham kondisi nya Yura, karena Alana dan Mike menjadi saksi bagaimana terpuruk dan kalutnya Yura 4 tahun lalu.
"Dokter Arini? Siapa dia"? tanya Aydeen kembali.
"Dia seorang Dokter Psikiater sekaligus Konselor, Ayyura cukup dekat dengan nya. Sebenarnya apa yang terjadi? sudah hampir 3 tahun ini Yura tidak kambuh dan kumat seperti ini! bahkan dia sudah mulai lupa kejadian itu". ucap Alana yang masih penasaran, kenapa Yura bisa seperti ini lagi.
Saat ini Ayyura sudah tertidur dengan lelap dan juga nyaman, akibat obat penenang yang telah diberikan oleh Dokter Alana untuknya barusan.
Aydeen menghela nafasnya berat ... lalu mencoba menceritakan ulang kejadian 1 jam lalu antara dia dan juga Ayyura. Setelah mendengar ceritanya Aydeen, Alana jadi paham dan mengerti kenapa penyakit lama sahabatnya itu bisa kambuh lagi.
"Jadi Tuan Aydeen yang telah menyelamatkan Yura 4 tahun yang lalu"? ujar Alana lagi, yang masih tidak percaya dengan penjelasannya Aydeen.
"Iya Dok, bahkan saat di TKP saya sedang bersama Malika, kakaknya Yura mantan tunanganku".
"Malika? ada disana juga"? tanya Alana untuk kesekian kalinya. Dia benar-benar tidak habis pikir sekarang ini. Semuanya seperti kebetulan sekali.
"Kau mengenal Malika"? tanya Aydeen balik.
"Tentu, dia gadis yang menyebalkan"! cibir Alana.
Aydeen mengernyitkan dahinya menatap bingung.
"Jika memang Malika ada disana? kenapa dia tidak mencoba memberi tahu kedua orang tuanya"?
Aydeen semakin bingung, dan menatap datar pada sahabat istrinya itu. "Coba Kamu jelaskan lagi".
Alana menarik nafasnya dalam-dalam ...
"Sewaktu kejadian menimpa Yura, tidak ada satupun orang yang tahu akan hal ini, hanya saya dan Mike yang tahu masalah ini! sampai Yura sempat Depresi kami berdualah yang menjadi support systemnya".
"Selama satu tahun Kami berdua merawat Yura dengan baik, kami juga menjaga dan melindunginya disetiap waktu, karena Yura masih trauma jika pergi sendirian tanpa ditemani, sampai akhirnya ia mulai kembali pulih, dan normal seperti semula".
"Saya dan Mike berusaha keras untuk membantu Yura saat itu, Karena Trauma yang ia alami cukup berat dan lama. Kami juga tidak luput memberinya dukungan, perhatian, dan semangat untuk dirinya. Sebab jika lengah sedikit saja, Yura akan mencoba mengakhiri hidup nya lagi". gumam Alana pelan.
"Lagi? berarti Yura"? ucapan Aydeen mengudara.
Alana yang seolah mengerti maksud dad pertanyaan Aydeen, langsung menjawabnya dengan mantap.
"Iya benar, sudah dua kali Ayyura mencoba untuk bunuh diri, Tuan Aydeen bisa melihat buktinya dari kedua pergelangan tangannya". ujar Alana kembali.
Aydeen terlihat memejamkan matanya berapa kali. Dirinya begitu menyesal, karena sempat membenci, dan mengabaikan wanita sebaik Ayyura.
Lalu apa tadi? Malika hanya diam menyaksikan penderitaan sang adik?
Dimana letak hati nuraninya?
Seharusnya orang tua angkatnya tahu, bahwa Yura pernah mengalami hal semenderita ini.
Aydeen masih belum bisa menelaah kejadian sebenarnya seperti apa?
Ia akan mencari tahu sendiri, bagaimana Yura bisa mengalami trauma seberat itu!
Dan untuk Malika, dia benar-benar tidak habis pikir, dengan jalan pikirannya!
Bahkan Aydeen sendiri tidak pernah diberi tahu olehnya, bahwa dia memiliki seorang adik wanita.
Walaupun hanya sepupu, Malika tidak pernah sedikitpun menyinggung Yura dalam ceritanya.
Begitu banyak hal yang tidak diketahui Aydeen tentang diri Malika, padahal mereka sudah menjalani hubungan selama 5 tahun lamanya.
semakin kesini akan semakin seru