Blurb :
Ling, seorang Raja Legendaris yang bisa membuat semua orang bergetar saat mendengar namanya. Tak hanya orang biasa, bahkan orang besar pun menghormatinya. Dia adalah pemimpin di Organisasi Tempur, organisasi terkuat di Kota Bayangan. Dengan kehebatannya, dia dapat melakukan apa saja. Seni beladiri? Oke! Ilmu penyembuhan? Oke! Ilmu bisnis? Oke!
Namun, eksperimen yang dia lakukan menyebabkan dirinya mati. Saat bangun, ternyata ia bereinkarnasi menjadi pria bodoh dan tidak berguna yang selalu dihina. Bahkan menjadi tertawaan adalah hal yang biasa.
Popularitas yang selama ini ia junjung tinggi, hancur begitu saja. Mampukah ia membangun kembali nama besarnya? Atau mungkin ia akan mendapat nama yang lebih besar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daratullaila 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Paling Benci dengan Pengkhianatan
Ling sedang berjalan memasuki rumahnya. Pikirannya masih dipenuhi dengan perkataan ayah Su Qiang, Su Jiang.
Apakah Luo Feng bukan ayah kandung pemilik tubuh asli? Mengapa ia tak memiliki ingatan tentang itu? Atau ia benar-benar tidak tahu tentang hal ini? Mengapa Wuzhou bukan adik angkatnya? Siapa Wuzhou? pikir Ling.
Mereka tidak jadi menikmati kue kering. Setelah kejadian tadi, Ling dan Liam memutuskan pulang saja. Mereka tidak ingin menyusahkan Su Qiang lebih jauh. Tempramen ayahnya sangat buruk.
Ia baru sampai di depan pintu. Ia melihat seorang pria duduk di depan kakeknya. Pria itu bertubuh tegap. Wajahnya tampan dan sangat mirip dengan Wuzhou.
Saat menyadari kehadiran Ling, pria itu berdiri karena terkejut. Namun, ekspresinya tiba-tiba menjadi emosi melihat dirinya. Ia menatap Ling dingin. "Kau sangat serakah."
"Feng," Chen Qi menegur. "Ini tidak ada hubungannya dengan Ling. Jangan tumpahkan amarahmu padanya."
Luo Feng mencoba menahan amarahnya karena ia berada di rumah Chen Qi sekarang. "Baiklah kita tidak akan membahas itu sekarang. Ayah kenapa kau menolak kontrak dengan Wuzhou?"
"Ada yang kurang dari proposal Wuzhou. Lagipula dia masih terlalu kecil," Chen Qi menghela napas. "Ini tidak ada hubungannya dengan Ling."
"Tidak ada hubungannya?" Luo Feng menatap Ling jijik. "Kau tahu Ling selalu berbuat buruk pada Wuzhou sejak kecil. Mengapa kau harus terus melindunginya? Mengapa kau masih menyisakan tempat untuknya?"
Jika itu dulu, ia akan mengalah. Namun sekarang, Luo Feng tahu jika Wuzhou jenius. Karena itu ia mencoba menyombongkannya. "Jika kau masih bersikeras, aku akan meminta Wuzhou untuk tidak membantu Ling lagi."
Chen Qi menyadari hal ini. Jika ini terus berlanjut, Ling yang akan disusahkan. Jadi, ia sudah menyiapkan sesuatu untuk membujuk Wuzhou.
"Ambillah kartu ini. Aku akan memberi modal pada Wuzhou jadi dia bisa memulai dari awal," ucap Chen Qi memberi kartu.
Ling berdiri membeku di depan pintu. Tiba-tiba ingatan tidak jelas tergambar di kepalanya. Sesaat ia mencoba menyadarkan diri.
Jadi ini adalah ayah bajingannya. Tidak heran ia menatapnya seolah ingin mencabik. Ternyata dia ke sini untuk meminta keadilan untuk putranya yang paling dia sayang.
Meminta Wuzhou untuk memberinya bantuan? Apakah ia butuh?
Brak!
Ling membanting tas di depan wajah Luo Feng. Ia berjalan mendekati Chen Qi dan mengambil kartu di tangannya. Ia tersenyum dingin.
Chen Qi terkejut saat ada yang merebut kartu darinya. "Ling?" ia baru menyadari wajah tampan di depannya adalah milik cucunya. "Kembalikan kartu itu pada ayahmu."
Ling memutar-mutar kartu itu dan tidak memberikannya pada Luo Feng. Ia menatap Luo Feng dengan ekspresi menghina.
"Aku tidak butuh sepeserpun," ucap Luo Feng mencoba membalas hinaan Ling. "Kau pikir bisa menyelesaikan semua masalah dengan uang? Wuzhou tidak butuh modal darimu."
Chen Qi terkejut. Ia tidak berpikir masalah ini akan semakin rumit.
Ling masih memutar kartu di tangannya. Kemudian ia berjalan mendekati Luo Feng. Tatapan matanya mengejek. "Kau tidak sesombong ini saat menggunakan uang Keluarga Chen untuk menyembunyikan selingkuhan dan membesarkan putra harammu. Jadi mengapa kau sok suci sekarang?"
Luo Feng dan Chen Qi terkejut. Luo Feng bingung darimana ia mengetahui tentang Wuzhou. Chen Qi lebih bingung lagi mengapa Ling bisa tahu masalah internal keluarganya padahal ia tidak pernah memberitahunya.
Luo Feng mencoba mengendalikan ekspresinya. "Begitukah seharusnya kau bicara pada ayahmu? Tuduhan tidak jelas darimana yang kau lontarkan itu?" Luo Feng mengangkat tangannya bersiap menampar Ling. "Kau tidak punya sopan santun. Kau tidak bisa menghormati yang lebih tua. Jika Keluarga Chen tak mampu mendidikmu, biarkan aku yang melakukan itu!"
Ling melempar kartu itu ke meja. Ia mengangkat tangannya dan menahan tangan Luo Feng. Tubuhnya bergetar karena marah, tidak seperti Ling yang biasanya santai. Hatinya sedikit merasa sakit saat melihat kejadian ini.
Dia memberi tatapan dingin dan tegas, "Kau ingin memukulku? Apa untuk melakukan pembelaan? Atau untuk semakin membuktikan bahwa kau bersalah? Apa semua yang aku bilang itu salah? Jika Chen Company tidak memberimu modal, apakah kau bisa mendirikan Luo Company seperti sekarang ini? Dan juga, pakaian indah dan mahal yang dipakai Wuzhou dan selingkuhanmu itu adalah rancangan desainer kami. Apakah kalian bisa menggunakan itu semua jika Keluarga Chen tidak memberi dukungan? Apa kau bisa berdiri seperti sekarang jika tidak ada Keluarga Chen yang membantu?"
Setelah mengatakan itu, ia menundukkan wajah dan melihat Luo Feng. Matanya yang tajam menunjukkan emosi yang ia pendam. Dengan mengubah nada suaranya menjadi santai, dia berkata, "Aku tidak mengerti bagaimana Ibuku bisa begitu simpati terhadapmu. Namun apa kau tahu? Sekarang aku tidak memiliki tempramen yang baik dan aku paling benci dengan pengkhianatan. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada Ibu jika kita bertengkar. Apa kau mengerti maksudku?"
Meskipun nada suaranya santai, tapi kilatan membunuh muncul dari matanya. Hawa dingin mengalir dari tangan Luo Feng yang dicengkeram Ling. Tubuhnya membeku sekarang. Kata-kata Ling sangat menghina Luo Feng.
Luo Feng adalah orang yang sombong. Ia selama ini berdiri di puncak dengan topangan dari Keluarga Chen. Setelah mendengar perkataan Ling, kebencian yang selama ini dia pendam tiba-tiba meledak. Apalagi kata-kata terakhir Ling yang membuat badannya merinding.
Ia menegakkan tubuhnya dan mengangkat kepala. Ia menatap ke dalam sepasang mata hitam pekat itu. Semakin dalam ia menyelam, semakin dingin kilatan di mata itu. Tak ada sedikitpun cahaya hangat yang dia rasakan.
Apakah dia putranya? Apakah dia orang bodoh yang selama ini dia kenal? Apakah ini karena terlalu lama dia tidak memperhatikannya? Luo Feng sangat frustasi. Namun dengan cepat ia mengingat ketidaksopanan Ling. "Ya, bagus, bagus. Baiklah. Aku tidak akan meminta Wuzhou untuk membantumu di kemudian hari. Aku harap kau tidak akan berlutut memohon jika saat itu tiba. Kau ingat perkataanku ini Ling!"
Setelah mengatakan itu, dia berbalik pergi tanpa menoleh kembali ke belakang. Bukan karena sombong, sebenarnya ia tak berani menatap mata Ling lagi.
"Feng," panggil Chen Qi. Ia khawatir terhadap Ling. "Jangan pergi dulu. Kita masih bisa bicara baik-baik."
Ling memainkan ponselnya. "Biarkan dia pergi."
Chen Qi melihatnya kaget. Ia merasakan perasaan aneh itu lagi. Bagaimanapun Chen Qi adalah pengusaha yang sukses. Jika selama ini dia tidak kejam dan melawan banyak orang, dia tidak akan mendapat kesuksesan seperti hari ini. Kebanyakan orang-orang akan membeku saat mendapat tatapan tajam darinya. Namun sekarang, ia malah kebingungan saat menerima tiga kata dari Ling.
sibuk mengurusi orang lain, mengabaikan orang yang mencintai nya yg melakukan apapun untuk dirinya, saya rasa MC termasuk dalam katagori ap normal
Ya,, orang iri memang susah untuk membuka mata dan hati.