Apa jadinya jika cinta pertama dan cinta yang meninggalkan luka kembali saat usia sudah tak lagi muda, itulah yang di alami Nin Kasih di usianya yang saat ini sudah memasuki lima puluh tahun.
Saat Nin kasih ingin menikmati masa tuanya dengan tenang, kenangan buruk masa lalunya kembali terbuka saat dirinya tak sengaja bertemu dengan laki laki yang tak sengaja iya temui saat dirinya berada di pemakaman suaminya seorang diri.
Apakah semua kenangan buruk itu akan berganti dengan kebahagiaan setelah kesalahpahaman itu di luruskan !
Dan apakah kebahagiaan itu akan mudah mereka raih di usia mereka yang tak lagi muda ?
Ikuti cerita Nin kasih yang hanya ingin bisa hidup tenang dan bahagia di usianya yang sudah tak muda lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Doktrin Yang Salah
Sudah dua hari sejak kepulangan Nin Kasih dari rumah sakit dan sejak saat itu juga Wirya tak ada kabar, entah sudah melupakan niatnya yang ingin mempersunting Nin Kasih atau karena ada alasan lain.
" mas, apa harus hari ini Tiwi pergi dari rumah ini ?" tanya Pratiwi yang masih enggan meninggalkan rumah Wirya dan juga pergi dari sisi Wirya.
" sudah mas jelaskan bukan, jadi mas mohon mengertilah dan mulai lah hidup yang baru " ucap Wirya yang belum bisa menemui Nin Kasih jika dirinya belum bisa tegas pada Pratiwi.
" apa wanita itu takut jika dirinya tak bisa bersikap lebih baik dari Tiwi dalam melayani mas ?" tanya Pratiwi yang terus mencari alasan agar Wirya memikirkan ulang keinginannya untuk menikahi wanita yang jelas jelas baru iya temui.
" wanita yang kamu maksud itu calon istri mas dan mas tak akan membiarkan siapapun menghina calon istri mas !" bentak Wirya yang untuk pertama kalinya setelah sekian lama dirinya mengenal Pratiwi berbicara kasar seperti ini.
" belum juga mas menikahi wanita itu sikap mas sudah begitu kasar pada Tiwi " ucap Pratiwi yang sedih bercampur kecewa.
" kamu yang memulainya " ucap Wirya yang kini sudah benar benar kesal dengan sikap yang di tunjukan Pratiwi.
" mas hanya ingin melanjutkan hidup dengan orang yang mas cintai dan maaf jika orang itu bukan kamu " ucap Wirya yang mungkin saja terdengar kasar tapi itulah kenyataannya.
" baiklah Tiwi akan pergi dari rumah ini, tapi Tiwi yakin jika apapun yang Tiwi lakukan di rumah ini jauh lebih baik dari wanita yang mas pilih " ucap Pratiwi yang memilih menyerah setidaknya untuk saat ini.
" mas antar ?" tanya Wirya tapi malah mendapat gelengan kepala dari Pratiwi yang ingin menunjukan pada Wirya jika saat ini dirinya sangat marah dengan apa yang sudah Wirya lakukan.
" tidak usah "
" tapi sebelum Tiwi pergi dari rumah ini, mas harus janji jika kapan pun Tiwi ingin datang kerumah ini maka mas tak akan pernah melarangnya " ucap Pratiwi tapi Wirya tak menjawab apapun karena kelak saat dirinya sudah menikah dengan Nin Kasih semua keputusan rumah ini akan di pegang Nin Kasih.
Tak perduli Wirya menyetujui syaratnya atau tidak Pratiwi akan menjadikan itu sebagai alasan untuk dirinya agar bisa kembali ke rumah ini sesuka hati.
Setelah Pratiwi pergi meninggalkan rumahnya, Wirya pun mengajak Dirga untuk berkunjung ke rumah Nin kasih dan membicarakan kelanjutan hubungannya nanti dan juga menyampaikan jika dirinya sudah tak tinggal lagi dengan Pratiwi.
" kek, kalo Nenda Tiwi pergi lalu siapa yang akan menemani Dirga kalo kakek pergi bekerja " tanya Dirga yang tau jika Pratiwi pergi dari rumah.
" kakek akan mencarikan seorang pembantu yang akan menemani kamu sebelum kakek menikah dengan Nin Kasih " ucap Wirya.
" tapi apa kakek yakin jika Nin Kasih baik seperti Nenda ?" tanya Dirga yang entah kenapa tiba tiba saja berkata seperti itu.
" apa Nenda berkata hal buruk tentang Nin kasih ?" tanya Wirya yang tak ingin karena ucapan Pratiwi Dirga jadi membenci Nin kasih.
Dirga terdiam karena memang Pratiwi mengatakan hal buruk yang mungkin hanya ingin menakuti Dirga dan membuat Dirga memberontak dan menolak pernikahan Wirya dan Nin Kasih.
" dengarkan kakek "
" apapun yang Nenda katakan semua itu tak benar karena Nin Kasih orang yang sangat baik dan kamu Ingat Nanda, kamu dan Nanda akan jadi teman baik " ucap Wirya sambil terus mengemudikan mobilnya menuju rumah Nin kasih.
Dan tak terasa mobil Wirya pun kini sudah sampai di depan rumah Nin Kasih, tapi melihat wajah ragu dari Dirga membuat Wirya hanya bisa menghela nafas tapi berharap jika Nin Kasih bisa memberikan penjelasan yang baik pada Dirga nanti.
" ayo kita masuk dan kamu bisa tanyakan langsung pada Nin kasih apakah apa yang Nenda katakan itu benar ! " ucap Wirya yang bukannya menyerah menjelaskan dan memberi pengertian pada Dirga tapi mungkin jika Nin kasih yang menjelaskan maka akan mudah di terima oleh Dirga.
Perlahan Dirga turun dari mobil bersama dengan Wirya bahkan Dirga menggenggam erat tangan Wirya seolah ada ketakutan yang begitu mendalam yang Dirga rasakan saat ini.
" apa yang sudah kamu katakan pada Dirga Tiwi hingga Dirga terlihat takut seperti ini " ucap Wirya dalam hati tapi hal itu tak menghentikan langkahnya untuk bisa mendekatkan Dirga dengan keluarga Nin kasih karena Wirya bukan hanya ingin bisa menikahi Nin kasih tapi juga menyatukan dua keluarga mereka.
" assalamualaikum " ucap Wirya yang tak butuh waktu lama mendapat jawaban salam dari pemilik rumah.
" waalaikum Sallam " jawab suara yang bisa Wirya duga jika itu bukan suara Nin Kasih.
" om, Dirga ayo masuk " ajak Zoya sambil mempersilahkan Wirya dan Dirga masuk ke dalam rumah.
" sebentar, Zoya panggilkan bunda " ucap Zoya setelah Wirya dan Dirga duduk di ruang tamu.
Wirya menggenggam tangan Dirga yang masih terlihat takut untuk duduk di rumah Nin Kasih bahkan saat Nin kasih masuk keruang tamu.
" Dirga " sapa Nin Kasih sambil mengulurkan tangannya.
" Dirga, Nin kasih memanggil kamu " ucap Wirya berharap Dirga bisa bersikap baik dan mau menyambut uluran tangan Nin Kasih saat ini.
" Dirga kenapa ?" tanya Nin Kasih yang merasa sikap Dirga hari ini sangat berbeda.
" ada yang mempengaruhinya dan berkata buruk tentang mu tapi aku tak tau apa yang dia katakan pada Dirga " ucap Wirya yang membuat Nin Kasih mengernyitkan dahinya saat mendengar kata kata Wirya tadi.
" sayang, tolong ajak Dirga masuk ke dalam agar bisa bermain dengan Nanda karena ada yang ingin bunda bicarakan dengan om Wirya" ucap Nin kasih pada Zoya putrinya.
" ayo Dirga ikut Tante bertemu Nanda " ucap Zoya sambil mengulurkan tangannya yang langsung di sambut uluran tangan dari Dirga.
Dan setelah memastikan Dirga masuk ke dalam rumah untuk bertemu dengan Dinda, Nin Kasih pun baru bisa membuka suaranya.
" maksud kamu apa ?" tanya Nin kasih to the points.
" aku tak tau apa yang sudah Pratiwi katakan pada Dirga tapi sepertinya hal yang buruk yang sudah Pratiwi katakan pada Dirga hingga membuat Dirga takut jika kelak kamu akan menjadi neneknya " ucap Wirya apa adanya.
" sepertinya dugaan ku tak salah jika adik iparmu berharap banyak pada hubungan kalian selama ini, hingga saat kamu memutuskan untuk membuka hati pada wanita lain dia tak bisa rela begitu saja " ucap Nin kasih yang membuat Wirya terdiam menatapnya.
" aku tau, tak mungkin rasanya jika seorang wanita mau menemani seorang laki laki yang jelas jelas tak memiliki hubungan jika dirinya tak berharap lebih " ucap Nin Kasih yang memang benar adanya.
" tapi Pratiwi sudah tak tinggal lagi di rumah ku " ucap Wirya membela diri.
" mungkin, tapi dia sudah mendoktrin cucumu untuk membenci wanita yang kelak akan menjadi nenek sambung untuknya " ucap Nin Kasih lagi.
" aku tak memiliki perasaan apapun pada Pratiwi dan aku harap kamu bisa memberikan pengertian jika apa yang Pratiwi katakan tidak lah benar "
✍️✍️✍️ apakah Nin Kasih bisa memberi pengertian pada Dirga dan Dirga bisa menerima hubungan Nin Kasih dengan Wirya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
