Dinda tidak sadar sudah meninggal sampai dia berubah menjadi wanita tua dengan empat anak dan dua menantu perempuan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
Satu keluarga besar segera berangkat ke pegunungan. Saat ini semua orang menyadari mereka akan pergi mengungsi. Karena itu sudah cukup ramai orang-orang yang memcoba mencari hal-hal bagus di kaki gunung.
Hanya saja tidak ada di antara mereka yang berani pergi ke gunung terdalam. Meskipun mereka takut lapar tapi semuanya masih takut mati.
Kata orang ada begitu banyak hewan liar yang bisa memangsamu di gunung dalam,seperti harimau serigala bahkan ular besar. Hanya orang-orang yang tidak takut mati yang berani melewat masuk ke dalam hutan terdalam.
Tapi hari ini keluarga Ding ada di antara orang-orang yang berani itu.
Arui dan Along sudah melewati hal itu Jadi mereka berada di posisi paling depan. Adinda juga pernah pergi tapi dia dikategorikan sebagai wanita tua karena itu dia berada di posisi tengah, di mana para wanita merasa terlindungi.
Karena akan melewati masuk ke dalam area dalam, semua orang memiliki senjata di tangan masing-masing. Ada yang membawa cangkul arit bahkan pisau dapur.
Tidak lupa dengan keranjang yang dipenuhi dengan panci dan wajan.
Adinda sendiri berjalan di tengah tapi dia hanya bisa menelan ludah ketika melewati lusinan jamur.
Sayang sekali padahal mereka semua adalah uang.
Jamur yang kemarin dikeringkan belum sempat dikonsumsi jadi Arui tidak membicarakan masalah ini dengan keluarga Ding.
Jika semua orang mengetahui jamur semacam ini bisa dimakan ,mungkin semua orang akan menjadi gila.
Tapi hal itu belum terbukti jadi dia belum bisa membicarakannya. Hanya saja karena dikategorikan sebagai sosok yang bisa membaca dia berani berkata,"keponakan lihatlah, Aku tidak tahu tapi kupikir aku pernah memakannya.Rasanya enak juga"
Keponakan di mulutnya adalah putri nyonya sun,alian. Alian mendengarnya dan melihat sendiri barang apa yang di tunjuk oleh bibi pertama.Dia melihat sebenarnya itu adalah jamur. Jadi dia menggeleng kepala dan berkata"Tapi bibi itu beracun ,apa Bibi salah ingat?"
Adinda berkata dengan lebih meyakinkan, "kupikir jamur itu berbeda semakin berwarna maka dia akan semakin beracun. Tapi jamur ini baik-baik saja , bibi sudah menyimpannya di rumah dan mengeringkannya."
Alian berpikir keras tapi dia tidak menemukan jawaban apapun. Berhubung nyonya Ding lebih pintar dari dirinya dia. Dia mencoba sedikit.
Aqing putri nyonya Zhou juga penasaran dengan hal itu dan dia bertanya banyak tentang hal-hal yang tidak diketahui mengenai jamur.Dalam hatinya , Bibi pertama adalah orang pintar.
Semakin mereka membicarakannya dia semakin tertarik.
Ketika mereka melewati hutan bambu Adinda juga menyebutkan hal yang sama.
"Tuntas bambu juga bisa di makan,kalian tau,?"
Dua keponakan ini menepukkan kepala masing-masing dan berkata ,"Kenapa kita tidak tahu hal itu bisa dimakan. Kata nenek Bulu nya membuat gatal lho "
Ketika semua orang berkata begitu lalu kenapa Bibi pertama menyebutkan hal yang berbeda.
Aneh.
"Hahahaha gatal kalau dimakan, mereka hanya perlu dibersihkan dan diolah agar gatalnya hilang.oh aku juga akan memberimu sedikit Jika rasanya bagus kita bisa mengering kan nya juga" Dua keponakan menatap adinda dengan mata bodoh.
Adinda juga menceritakan resep dari rebung yang dia ingat, rebung asam manis, rebung merah bahkan rebung kristal .
Menceritakannya saja membuat airnya menetes.Ketika dia menceritakannya dengan aliran menetes hal ini menambahkan daya tarik dengan dua keponakan perempuan.
Apakah tunas bambu memang bisa di makan.
Mereka lantas berencana untuk menarik tunas bambu juga.Coba dulu sedikit, jika enak mereka bisa mengambil nya kapan saja.
Tapi semua akan makan waktu. Ada juga hutan bambu di desa jadi dua keponakan memilih untuk menariknya ketika turun ke desa alih alih mengambil tunas bambu di pegunungan.
Perjalanan ke gunung dalam tidak mendapat kendala apapun selain mereka menemukan satu atau dua ekor ular kecil yang melintas. Selain dari ular kecil, tidak ada lagi.Mungkin karena berisik bahkan kelinci juga enggan untuk lewat.
Tidak lama kemudian semua orang sudah tiba di lokasi. Ada jejak di mana pepohonan semalam ditebang oleh dua saudara.
Pertama kali Arui menunjuk ke arah pohon aren yang semalam mereka potong."Paman , pohon ini yang bisa membuat gula.Mari lihat apakah tabung nya sudah penuh"
"Begitu,ayo lihat "kata anak kedua Ding.
Segera dua paman perintahkan anak-anak mereka untuk memanjat pohon aren yang dimaksudkan.
Benar saja tabung bambu yang ditempatkan di bawah pohon aren semalam sudah penuh. Aromanya sangat manis namun tidak begitu kentara juga hal itu bisa menghasilkan gula.
Dengan jumlah orang yang begitu banyak, hasil nira dari pohon aren hari ini diturunkan.
Dua keponakan perempuan juga tidak tinggal diam ,mereka mengumpulkan kayu bakar dan membuat dapur dadakan.
Segera nira dari pohon aren dimasak di panci yang mereka bawa.
Kata Ariu hal ini akan memakan waktu lama, jadi seseorang harus menunggunya dengan telaten.
Setelah mengganti tabung yang lain, para lelaki mulai meninggalkan pohon aren. Mereka bergegas memotong dan mengolah pohon sagu.
Pekerjaan ini sangat mudah tapi memerlukan tenaga.
Segera sebuah pohon tumbang.Pohon tumbang di serut, sementara yang lain membuat baskom kayu dengan di alas sesuatu agar air tidak kemana mana.
Pekerjaan pertukangan sederhana bagi penduduk desa. Dengan peralatan sederhana baskom yang terbuat dari kayu siap di pakai selagi beberapa orang menyerut sagu.
"Alian, aqing ,mari kita berkeliling untuk mencari mata air. Kita memerlukan air untuk meremas larutan kayu"kata adinda .
Semua orang sudah mendapatkan tugas masing-masing dan dia juga memerlukan sesuatu untuk mengalihkan perhatian.
Dia akan menjadi pengungsi dan loker masih begitu di perlukan .Ada begitu banyak rencana untuk menghasilkan sejumlah uang lagi.
"Ide bagus bibi, lagi pula kita harus menggali sayuran liar untuk makan siang"
Adinda adalah tetua jadi Alian dan Aqing tidak memiliki alasan untuk menolak pengaturan itu. Masih ada Aceng dan Aan untuk melihat air nira agar tidak gosong.
Adinda segera memimpin dua keponakan untuk berjalan lebih jauh ke dalam hutan. Semakin mereka berjalan mereka menemukan sejumlah pohon yang bisa masih menghasilkan buah.
Ada beri hitam dan juga anggur liar di sini. Meskipun jumlahnya tidak banyak tapi hal ini cukup membahagiakan untuk dua keponakan perempuan.
Mereka segera mengisi keranjang di belakang punggung dengan buah-buahan liar ini. Sementara Adinda masih belum mendengar informasi dari sistem tentang hal yang bisa dijual selain jamur dan juga rebung.
Kasihan.
Dia membawa dan keponakan lagi kedepan.Mereka berjalan lima menit lagi sebelum Adinda melihat informasi dari sistem.
"Ubi jalar liar, apakah ini di jual?"
Wow ada ubi jalar.
Adinda melihat kesana sini ,dia berjalan lagi dengan semangat sebelum melihat daun ubi jalar yang dia kenal.Dia segera berjongkok dan menggali.
Alian hanya bertindak sebagai pengikut, dia melihat bibi pertama berjuang dengan arit .Adinda menarik sesuatu dari dalam tanah.
Tak.
Ketika di tarik,ini seperti bongkahan tanah .
Aqing mendekat dan berkata,"bIbi apa ini?"
Adinda tidak melihat Alian,dia sekarang fokus pada ubi jalar.
Harga asli nya adalah tiga sen per kg.Harganya lebih mahal di banding kan dengan jamur liar.
"Jika tidak salah ini ubi jalar, rasanya enak,manis dan mengenyangkan" kata adinda setengah berbisik.
Aqing segera tertarik," jadi ini makanan?"
Di era ini para petani menanam sesuatu tapi tidak tahu jika sesetengah tanaman, yang di nilai adalah umbi nya.
Ini adalah hal di bawah tanah bukan di atas tanah.Jadi wajar jika belum di temukan singkong dan kentang.
"Ya ini makanan"jawab Adinda.
Mendengar itu dua keponakan langsung gembira, mereka menjatuhkan keranjang dan langsung pergi menarik ubi jalar.
Dengan cepat,ada gunungan ubi jalar.
Adinda sudah capek tapi dia ingin dua gadis ini pergi agar dia bisa menjual ubi jalar pada sistem.
"Kalian berdua, pergi lah dan bakar ubi .ini bisa untuk makan siang"
Aqing menjawab cepat,"Baik Bibi "
Adinda berkata dia ingin tinggal untuk menarik lebih banyak.Dua keponakan tidak bisa tinggal, waktu makan siang sudah dekat.
Di tinggal sendiri, Adinda langsung bergerak.
Gunungan ubi jalar di jual setengah dan itu lebih daripada seratus kg yang artinya ada tiga ratusan sen sekali jalan.Belum lagi ubi, daunnya juga bisa di jual.
Adinda bersemangat dan dia bersemangat menarik lagi ubi jalar dengan gembira.
Ubi jalar tumbuh liar di sini.Jika di hitung ada dua atau tiga hektar.Jumlahnya cukup untuk makan dan cukup untuk di jual.
Adinda merasa loker nya hampir sampai.
Kurang dari setengah jam, tiba-tiba dua ipar laki laki datang dengan Along.Mereka mendengar ibu mendapatkan makanan lagi.
Jadi mereka meninggalkan pekerjaan dan datang untuk melihat apakah di butuhkan tenaga kerja.
"Ibu,kami datang"katanya.
Adinda tersenyum pahit, akhirnya karir menjual ubi berakhir di sini.
Dengan lesu Adinda berdiri dan berkata sambil menepuk pinggang."Ini semua adalah makanan.Ambil sedikit dan datang lagi besok"
Di mata arui, ibunya sangat bijaksana , setelah sagu dia percaya jika hal aneh di dalam tanah sebenarnya juga adalah makanan.Di mata arui adinda terlihat kelelahan.Dia merasa sedih dengan ini.Andai saja dia lebih mampu,maka ibu tidak perlu melakukan pekerjaan.
Anak kedua Ding berkata,"ide bagus, sekarang kita tidak cukup keranjang untuk membawa nya turun gunung. kita akan mengambil seadanya dulu"
"Ya Aku tidak menyangka masih ada cukup makanan di dalam.Hah jika saja bisa aku ingin mengabari masalah ini kepada kepala desa. Kita bisa berbagi makanan kepada warga yang lain"kata anak ke tiga.
Tapi semua orang tidak menjawab dan juga tidak memberikan pendapat apapun.Mereka khawatir tidak cukup waktu untuk menyelamatkan sagu.
Tidak di ragukan lagi, semua orang harus egois.
Hasilnya tidak akan ada yang menyebut kan hal ini kepada kepala desa.
Segera gunungan ubi jalar menimbun lagi.Adinda ngiler tapi tidak berdaya. untungnya tidak ada yang mempedulikan ribuan kg daun ubi jalar yang menumpuk di sudut.Ketika tidak ada yang memperhatikan dia langsung menjualnya ke dalam sistem.
Dengan akumulasi antara daun dan ubi jalar dia masih mendapatkan satu perak penuh.
Tinggal satu perak lagi dan dia akan bebas dari rasa khawatir.
Meninggalkan semua orang dengan ubi jalar ,Adinda dan yang lain terus saja berjalan ke depan demi mencari mata air . Tapi kemudian dia dikejutkan dengan informasi lain.
Ada tulisan merah yang tergambar di dalam sistem.Adinda tidak akan bersemangat seperti itu jika dia tidak melihat tulisan itu.
"Ginseng seabad,apakah akan dijual?"
"Astaga ini adalah hal baik. Hanya dengan menjualnya satu saja, aku bisa membeli loker"
Adinda sangat bersemangat, dia berjalan mengikuti peta yang ditunjukkan oleh sistem. Biasanya sistem akan menyebabkan hal ini kurang ketika lokasi pencarian kurang dari lima meter.
Adinda melihat dengan mata telanjang tapi dia tidak menemukan apapun yang dicurigai sebagai pohon ginseng.
Tapi aneh saja yang dilihat sebenarnya adalah sebuah jurang menganga .
Oh mungkinkah benda berharga itu ada di dalam jurang?
Adinda tidak tahu tapi dia mencoba mencari tahu dengan berjalan mendekati lokasi jurang.
Alian yang terus setia mengikutinya juga penasaran dengan apa yang ingin dicari oleh Bibi tertua. Bukankah mereka hanya sedang mencari mata air. Tapi kenapa Bibi membawa mereka ke pinggir jurang.
Alien dan Aqing ingin bertanya kepada Bibi apa yang dia maksudkan dengan itu tapi kemudian mereka melihat Bibi tanpak bersemangat melihat kesatu arah.
"Alian lihat di sudut itu ada gua"Kata adinda.
Adinda memang tidak menemukan apapun .Tapi dia melihat kurang dari 5 meter dari tempatnya berdiri sebenarnya ada sebuah gua.
Mengingat sistem yang bisa mendeteksi bahan sejauh lima meter, Adinda sangat yakin jika bahan yang dimaksudkan, sebenarnya ada di dalam gua alih-alih di dalam jurang.
Alian tidak tahu maksud dari perkataan bibit tertua. Jika pun ada gua, apa hubungannya dengan makanan.
"Bibi saat ini kita sedang mencari sumber air. Jika tidak ada air Bagaimana caranya kita bisa memeras sagu"kata Aqing.
Adinda tahu apa yang dimaksudkan dengan keponakannya ini . Tapi dia sudah melewatkan waktu menjual ubi jalar. Sekarang dia tidak ingin melewatkan waktu untuk menjual ginseng.
"Bibi tau tapi Apa salahnya pergi untuk melihat apa yang ada di dalam gua"
"Tapi bibi..
"Alian Bibi hanya ingin melihatnya sebentar dan itu tidak akan mengganggu waktu kita untuk mencari mata air"Kata Adinda yang bersemangat.
Tanpa loker adinda merasa tidak nyaman bepergian.Dia harus melakukannya demi loker yang setara dengan luar angkasa.
Tanpa menunggu persetujuan dari Alian, adinda langsung turun ke jurang.Jurang sebenarnya dalam tapi ada jalan kecil yang bisa dilalui menuju gua.
Jika tidak ada sistem, Adinda mungkin akan melewati jalan ini.Jarak nya lima meter tapi jalan terlalu kecil dan Medan juga sulit.Adinda perlu melewati jalan dengan hati-hati.
Sementara Aging dan juga alien tidak nyaman melihat bibinya yang sudah tua berjalan begitu saja melewati jurang. Dengan sedikit mengerutu, mereka masih mengikuti Adinda yang sudah pergi lebih dulu.
Dengan susah payah pada akhirnya tiga orang ini tiba di mulut gua.Mulut gua tidak besar mungkin hanya ada satu sekitar satu meter.Untuk bisa masuk Adinda harus sedikit merunduk.
Khawatir ada sesuatu di dalamnya mereka semua berhati-hati.Alian dengan cekatan membuat obor.
Tanpa korek api,dia membuat obor sederhana.
Anak anak jaman kuno memang mandiri lebih awal.
Berbekalkan obor ini,mereka bisa menerangi area gua.
Dengan cepat mata Adinda terpaku pada ginseng.Bukan satu atau dua tapi sekumpulan gingseng tersaji di sini.
"Bibi...u...ular...
Suara desis ular mengagetkan semua orang termasuk dengan Adinda. Dia tahu mendapatkan ginseng sebenarnya tidak akan mudah. Akan ada penjaga di setiap harta. Kebetulan sekali yang menjaga gingseng berusia seabad adalah seekor ular sebesar lengan.
Warnanya hitam pekat, dia melingkarkan tubuhnya pada sekumpulan ginseng itu.Melihat ada manusia yang datang dia mengangkat kepalanya dan berdesis untuk memberikan peringatan.
Ssstttt...
Ssstttt...
Segera Adinda dan dua keponakan mundur selangkah.
terus lanjut update nya thorr
terus lanjut update nya thorr