NovelToon NovelToon
My Genius Twins Baby And CEO

My Genius Twins Baby And CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Patahhati / Balas Dendam / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:40.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Haura, seorang gadis pengantar bunga yang harus kehilangan kesuciannya dalam sebuah pesta dansa bertopeng. Saat terbangun Haura tak menemukan siapapun selain dirinya sendiri, pria itu hanya meninggalkan sebuah kancing bertahtakan berlian, dengan aksen huruf A di dalam kancing itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MGTB And CEO BAB 33 - Saling Melengkapi

"Apa ayah dan ibu sudah tidak bertengkar? kenapa ibu senyum terus?" tanya Azzura seraya duduk diantara ayah dan ibunya. Sementara Azzam, duduk persis disebelah Haura.

Ditanya seperti itu, Haura malah makin tersenyum lebar.

"Iya, ayah dan ibu sudah tidak bertengkar lagi," jawabnya memberi pengertian.

Mendengar itu, ada perasaan hangat yang menjalar di hati semua orang. Terutama Azzam. Bocah laki ini bahkan berulang kali mengucapkan syukur dihatinya.

"Apa artinya ayah akan tinggal bersama kita?" tuntut Azzura lagi dengan suaranya yang riang.

Haura masih tersenyum, seraya menggeleng.

"Tidak sayang, ayah dan ibu memang sudah tidak bertengkar. Tapi ayah dan ibu sudah berpisah, jadi tidak bisa tinggal sama-sama lagi," jelas Haura dengan suaranya yang lembut.

Azzura mengerutkan dahinya, tak suka mendengar itu.

"Apa malam ini Zura dan Abang mau tidur di rumah ayah? ibu akan izinkan," tanya Haura serius.

"Benarkah?" tanya balik Azzura dengan mata yang menyipit, menatap curiga.

Haura terkekeh, lalu mengangguk mantap.

Adam yang melihat itu semua terus tersenyum, rasa bahagia dihatinya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Jika boleh, ia ingin sekali memeluk kedua anaknya, berserta Haura.

"Bener Bu, aku dan Zura boleh menginap di rumah ayah?" kini Azzam yang memastikan.

"Iya sayang," balas Haura, ia memeluk Azzam erat. Haura tak akan lagi memikirkan tentang takut kehilangan ataupun merasa terbagi.

Ini bukan tentang perasaannya saja, tapi juga kedua anaknya.

"Ayah Adam adalah ayah kalian, ambil waktu sebanyak-banyaknya untuk mengobati rindu kalian selama ini," ucap Haura lagi, kini ia tak hanya memeluk Azzam, namun juga menarik Azzura kedalam dekapannya.

"Benarkah?" kini Adam yang memastikan.

Mendengar itu, Haura mengulum senyumnya. Kenapa ayah dan anak sama saja, tidak percaya pada dirinya, pikir Haura yang merasa lucu.

"Iya Mas," jawab Haura singkat, namun terasa begitu hangat.

Sore itu, mereka berempat layaknya sebuah keluarga yang utuh. Bahkan Adam dan Haura saling tertawa tanpa canggung.

Kehangatan keluarga yang sedari dulu diharapkan oleh Azzura dan Azzam, dan kini mereka dapat merasakannya.

Jodi dan Aminah yang mendengar gelak tawa itupun mengintip, mereka terenyuh kala melihat tawa Haura dan kedua anaknya. Kehadiran Adam, ternyata memang pelengkap keluarga mereka.

Tidak, tapi mereka saling melengkapi.

"Sini, biar om ambil foto kalian berempat," ucap Jodi, ia dan Aminah memutuskan untuk keluar dan menghampiri mereka semua.

"Asik!" teriak Azzura antusias, ia senang sekali berada didepan kamera, terlebih jika bersama orang-orang yang disayanginya.

Lalu Adam merapatkan duduknya, memilih memangku Azzura. Lalu dengan sendirinya Azzam duduk dipangkuan sang ibu.

Aminah tersenyum, ia melihat, saat ayah dan anak laki-lakinya itu saling tatap seolah memberi kode.

Haura tak berkutik, kenapa tiba-tiba posisinya seintim ini. Tapi ia tak bisa menghindar saat Jodi sudah meminta semua orang untuk tersenyum ke arah kamera ponsel yang menyala.

Dan,

Klik!

Satu foto keluarga mereka sudah terambil.

Lengkap dengan semua orang yang tersenyum.

Jam 5 sore, akhirnya Adam memutuskan untuk pulang. Tak hanya sendiri, kali ini Azzam dan Azzura ikut bersama dengannya.

Haura, mengantar kepergian mereka semua hingga persis sampai disebelah mobil Adam.

"Aku pulang," pamit Adam. Azzam dan Azzura sudah lebih dulu masuk ke dalam mobilnya, kini giliran ia yang berpamitan pada Haura.

"Iya Mas, hati-hati," balas Haura, dengan senyum yang kini selalu menghiasi bibirnya.

Adam mengangguk, lalu berbalik dan membuka pintu mobil. Namun pergerakannya terhenti saat melihat mobil berwarna putih memasuki halaman rumah ini.

Ia terus memperhatikan, hingga seseorang yang ia tahu namanya adalah Shakir Asegaf turun dari dalam mobil itu.

Seketika ada perasaan tak nyaman yang datang menyerang hati Adam.

Bahkan, Azzura pun membuka kaca mobilnya dan berteriak memanggil nama pria itu.

"Amang Shakiir!" panggil Azzura dengan suara yang meninggi, kepalanya melongok dari dalam mobil Adam.

Shakir tertegun, pandangannya tak tertuju pada Haura ataupun kepala Azzura yang melongok. Melainkan seorang pria yang wajahnya tak nampak asing.

"Amang!" panggil Azzura lagi dan seketika menyadarkan lamunan Shakir.

Pria berdarah Malaysia ini lalu mendekati mereka semua. Menatap bingung pada Haura.

"Bang, kenalkan, ini Mas Adam, ayahnya anak-anak." Haura mengenalkan.

"Zura sudah bertemu ayah Amang, ayah Adam namanya," kini Azzura lagi yang buka suara.

Sementara Shakir, gamang. Kakinya mendadak lemah, seolah tak ada pijakan.

"Adam, Adam Malik," ucap Adam memperkenalkan diri seraya mengulurkan tangan kanannya.

Sementara Shakir, ia menelan salivanya kala mendengar nama itu. Adam Malik, bukanlah orang sembarangan, bahkan namanya terdengar hingga ke negeri Jiran. Pengusaha nomor 1 di Indonesia.

Pantaslah, wajah pria ini tak nampak asing baginya.

"Shakir, Shakir Asegaf," balas Shakir seraya menerima uluran tangan itu.

Banyak pertanyaan yang bersarang di kepala Shakir, namun lidahnya masih kelu untuk bersuara. Hingga dilihatnya, mobil Adam yang pergi meninggalkan halaman rumah Haura, bersama Azzam dan Azzura pula.

"Bang?" panggil Haura, dilihatnya Shakir yang malah termenung. Bahkan setelah cukup lama mobil Adam menghilang.

"Bang!" panggil Haura lagi dan barulah Shakir menoleh.

"Benarkah dia ayah Azzam dan Azzura?"

Haura mengangguk.

"Hasil tes DNA itu positif?"

Haura mengangguk lagi.

"Kamu tahu siapa dia?"

Haura mengangguk, "Dia Adam," jawabnya kemudian.

"Bukan Haura, bukan itu maksudku. Ya, dia memang Adam. Tapi apa kamu tau siapa dia? dia adalah orang terkaya di Indonesia, pengusaha nomor 1, Adam Malik," terang Shakir dengan napas yang menggebu.

Dan Haura, hanya menatap tak percaya.

Haura memang yakin, jika Adam adalah orang kaya. Tapi ia tak menyangka, jika kekayaannya itu berada di urutan nomor 1.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Apa Amang Shakir akan menginap di rumah ibu Haura?" tanya Adam pada kedua anaknya yang duduk di kursi belakang. Sementara ia sendirian didepan, mengemudi.

"Tidak Ayah, nanti saat menjelang magrib pasti Amang akan langsung pergi," jelas Azzura apa adanya.

Shakir memang tidak pernah menginap di rumah mereka.

Dan mendengar itu, Adam akhirnya dapat bernapas lega.

Sampai di rumah, Adam segera memerintahkan Luna untuk mencetak foto keluarganya, lalu menggantungkannya disetiap sudut rumah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu ditempat lain.

Seorang wanita berteriak dengan napas yang tercekak. Seolah berhenti di tenggorokan. Wajahnya memerah, menahan sakit.

"Am-ampun," ucapnya dengan lirih.

Namun Darius tak peduli sedikitpun dengan rasa sakit yang dirasakan oleh Monica. Ia terus mencekik wanita ini, dengan tatapan membunuh.

Darius, seolah sudah kerasukan iblis.

"Gara-gara kebodohanmu, aku sampai bersujud di kaki kotor Adam. Setelah mempermalukan aku seperti itu, apa kamu pikir kamu masih layak untuk hidup?" tanya Darius dengan suaranya yang dingin.

Monica hanya mampu menggelengkan kepalanya berulang, seraya terus memegang pergelangan tangan Darius yang mencekik lehernya.

"Ma-af-kan aku Darius, be-ri aku ke-sempatan untuk menebus se-muanya."

"Dengan cara apa kamu menebus? HAH!"

"A-ku akan gunakan perceraianku untuk meng-hancurkan Adam."

Brug!

Darius, melempar tubuh Monica hingga tersungkur di atas lantai.

"Lakukan apapun! lakukan apapun agar kemarahanku padamu mereda, buat muka sombong Adam itu terlihat hina didepan umum."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sapa Author 👋

Jangan lupa dukungannya ya, Insya Allah Adam dan Haura akan up setiap hari jam 5 subuh.

Jika berkenan, terus berikan dukungannya ya, like dan komen sebanyak-banyaknya, Vote dan juga Hadiah.

Karena dengan dukungan kalian, buat author jadi semangat nulis, meski hujan badai ataupun panas terik 🙈😆

Salam AH ( Adam & Haura) 🌹

1
Erlinda Noviyani
gemesss bgt Zuraa
Erlinda Noviyani
real orang kaya begini nih, sat set pasang tower 😂
Erlinda Noviyani
merinding euyyy
Han Lifa
Luar biasa
Nisa Wati
mampus lu
Nisa Wati
betul itu karma itu ada
Christina Hartini
tes DNA moga² gk ada yg julid yg merubah hasil DNA
Christina Hartini
memang bisa narik Luna untuk dihancurkan 🤪
Christina Hartini
haura ikhlaskan hatimu, maafkan Adam untuk kebahagiaan anakmu dan kebahagiaanmu sendiri🥰🥰🥰🥰
Christina Hartini
oalah Thor...sampai aku mengeluarkan air mata😂🥰🥰
Christina Hartini
wahhh sdh ketemu sepupunya, Azzam semangat untuk ketemu papanya💪 jangan takut
Christina Hartini
semoga kegigihan Adam untuk tetap mencari wanita yang dinodainya akan segera berakhir dan mereka bisa hidup bahagia asalkan uler nya bisa hilang
Christina Hartini
untungnya Azzam menuruni ayahnya, jiwa usahanya sehingga meski msh kecil sdh fasih untuk berusaha 👌👍
Christina Hartini
semoga cepat ketemu ya Thor, anak dan ayahnya...kasihan🤭
Christina Hartini
semoga Azzam dpt segera bertemu dengan ayahnya, kasihan
Christina Hartini
akhirnya Adam dpt menemukan orang yang telah ditidurinya, smg dpt bertemu, kl jodoh gk akan kemana pasti ketemu
Christina Hartini
Azzam jeniusnya kebangetan, tanpa sekolah bisa ngalahkan anak SMA😘
Christina Hartini
Azzam dan Azzura apa artinya nek
Christina Hartini
kok sdh tahu nama desa dipedalaman Kalimantan apakah sdh pernah kesana
Mina
berasa melihat bang Hotman sedang bicara menggebu2😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!