NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Mantan

Belenggu Cinta Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Berbaikan / Kehidupan di Kantor / Careerlit
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: nilan sastia

~ hadirmu membuka luka lama yang susah payah kulupakan. _azzalea jhonson.
~ berlarilah sejauh yang kau mau namun, ingat tidak ada tempatmu kembali selain kepelukanku. _Deanirta wiliam.

Bagaimana jadinya jika kenyamananmu terusik karena kehadiran seseorang dari masa lalu. Menghindar atau menyambut? Yuk ikuti kisah selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilan sastia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 9

     "mengapa kamu tidak membenciku secara terang terangan? Hm? Mengapa harus berpura pura menjadi sahabatku? Apa yang kamu mau uangku? Ketenaranku? Kasih sayang dari orang sekitarku? Atau kekasihku bicth" akhirnya kesabaran azalea yang setipis tisu habis juga.

  "berhenti di sana!! Akhhhhhhh!!" suara teriakan sabrina menggema ketika azalea memulai menggoreskan pisau kecilnya ditelapak kaki sabrina. Ia membentuk pola pola abstrak disana tidak perduli dengan teriakan dari wanita itu.

  "apa dulu saat aku memohon ampun padamu, kamu mendengarkanku? Tidak sabrina kamu sama sekali tidak mendengarkan permohonanku. Wajah puasmu itu masih terukir jelas sabrina. Seumur hidup pun kejadian itu tidak akan aku lupa!" azalea terus menggoreskan di sana, darah segar mengalir dari telapak kaki sabrina menggenang dilantai yang berdebu.

   "akhhh...." teriak sabrina lagi sungguh di telapak kakinya sangatlah perih dan kakinya saat ini sudah kebas dan mati rasa karena terlalu banyak mengeluarkan darah.

   "jangan lebay sabrina, kamu yang datang padaku menawarkan persahabatan. Tapi mengapa kamu sampai tega menjatuhkanku sampai aku gak tahu cara untuk bangkit. Kamu sahabatku satu satunya apapun yang kamu mau aku tururti tapi mengapa ?" ucap azalea dengan wajah yang dingin.

   "gue sangat membencimu azalea!! Membencimu hingga ketulang, mengapa keberuntungan selalu berpihak padamu, mengapa semua yang aku inginkan selalu kamu miliki. Leon itu milikku, tapi kamu merebutnya dariku... Aku membencimu azalea,, aku membencimu" ucapan sabrina membuat azalea teringat dengan lima tahun yang lalu di mana pembulian sabrina terhada dirinya perlahan lahan di mulai.

   "urus dia!" azalea membuka sarung tangannya lalu memasukkannya ke dalam palstik kecil, bersama dengan pisau kecil yang ia gunakan untuk mengukir di atas telapak kaki sabrina.

    Setelah sabrina pingsan azalea menghentikan kegiatannya. Baginya kesenangannya sudah berakhir saat sabrina tak sadarkan diri.

  Ia melewati 4 orang lelaki tegap yang tengah menunggunya di balik pintu. ia akan pulang kerumah pasti ibunya sudah menunggunya saat ini. Dan ia pastika akan kembali menemui sahabatnya itu.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

flashback on....

    "sayang, ibu mau ngomong" azalea mengangguk patuh.

   "perusahaan ayah sedang tidak baik baik saja" ucap ariana menghela nafas.

   "lalu, ibu?." tanya azalea, ia mendongak menatap ibunya. Ada raut wajah sedih disana.

   "ibu dan ayah berencana untuk kesana sayang" ariana mengelus rambut azalea dengan gemas. Azalea saat ini masih berumur 11 tahun, yang membuat ariana harus memberinya pengertian lebih detail agar azalea paham.

   "terus?" tanya azalea polos.

   "apa kamu mau ikut ibu kesana? Kita pindah di indonesia." jawab azalea.

  "kakak?" tanya azalea lagi.

  "enggak sayang, kakak mereka tidak ikut. Di sana mungkin akan sedikit berbahaya ibu tidak ingin membahayakan kalian semua. Perusahaan ayah tidak hanya terlibat dengan para koruptor tetapi dengan mafia sayang. Ayah tidak akan mampu menjaga kita berlima. Biarkan kakak berada disini mereka lebih aman sayang. Jangan berfikir ibu akan mengorbankanmu, tidak sayang ibu membawamu, karena aza adalah jantung ibu nak, ibu tidak bisa pergi jika aza tidak ikut dengan ibu. Akan ibu korbankan segalanya demi melindungi aza disana." ucap ariana memeluk erat putrinya. Ia tidak tahu akan ada badai setinggi apa yang akan ia hadapi di masa depan.

   "iya, ibu. apa pun itu yang terbaik aza akan ikut" azalea menghapus air mata yang mengalir deras dipipi sang ibu. Arian sangat bersyukur memiliki anak anak yang memiliki pengertian.

   Setelah melalui banyak drama akhirnya mereka terbang keindonesia malam itu juga.

   "honey, jaga azalea. Ayah akan keperusahaan sekarang" ucap davit begitu mereka sampai di depan kediaman orang tuanya.

   "iya" jawab ariana, setelah melihat mobil yang ditumpangi suaminya menjauh. Ia segera masuk kedalam membawa azalea yang sedang tertidur di dalam gendongannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

beberapa tahun berlalu dan semuanya berjalan dengan lancar. perusahaan yang di ambang kebangkrutan kini telah kembali berjaya atas bantuan, suntikan dana dari orang misterius.

kehidupan azalea juga bahagia di sini, ia bersekolah dengan baik. Berkat kecerdasannya dan prestasinya ia memiliki banyak orang yang mengaguminya. Selain teman ia memiliki satu sahabat yang selalu disampingnya sejak mereka duduk di bangku sekolah menengah pertama. Dan kini mereka sudah di sMa kelas 3 dan sebentar lagi mereka akan ujian kelulusan.

Namun, entah bagaimana bisa sabrina yang sudah menjalin sahabat dengan azalea selama bertahun tahun kini perlahan lahan berubah.

"aku minta maaf, mungkin azalea khilaf" cicit sabrina yang seakan menjadi pahlawan ditengah kerumunan siswa. Sedangkan itu murni kesalahan yang ia perbuat dan mengkambing hitamkan azalea. Agar ia mendapat nama yang baik di depan semua murid terutama di depan Leonardo.

awalnya azalea fikir mungkin sabrina keliru namun, makin lama makin menjadi azalea yang sudah tidak tahan mulai melawan. Hingga puncaknya di malam kelulusan mereka.

"apa salahku padamu sabrina?" tanya azalea ia mendongak menatap sahabatnya yang sedang berdiri dengan tegaknya di hadapan azalea.

"lo bertanya apa kesalahan lo? Kesalahan lo itu banyak bicth" sabrina berjongkok dan mencengkram dengan erat pipi azalea.

"aku minta maaf bina" ucap azalea bergetar ia menangis dan meraung di lantai toilet. Sedangkan teman teman sabrina menertawakannya dengan puas seakan azalea adalah bahan tontonan yang sangat menghibur.

"maaf? Aku jijik mendengarnya!" sabrina menghempaskan wajah azalea ke samping.

"asal lo tau aku membencimu azalea, lo orang yang paling munafik yang pernah gue temui di dunia ini." sabrina menarik rambut azalea dengan keras lalu memaksa wanita itu untuk bangkit. Sabrina menyeret tubuh lemas azalea dan menyeburkan wajah azalea kedalam bak toilet.

"aku mohon bina, tolong lepas" ucap azalea dengan nafas yang sudah tersegal segal.

"b4c*t!!!" teriak sabrina ia kemudian memukuli badan azalea dengan membabi buta bukan hanya itu. Ia mengundang beberapa teman lelakinya untuk ikut membully azalea.

Sabrina dengan beringasnya menarik kemeja yang dipakai azalea hingga kancingnya lepas. Ia membuka dan merobek baju azalea dengan tanpa perasaan.

"aku mohon sabrina, aku mohon jangan, akhhhhhhh!!! Akhhhhh!!!" tangisan pilu azalea di dalam toilet seakan nyanyian merdu yang sangat mereka nikmati. Sabrina duduk dipojok dan melihat bagaimana teman lelakinya itu memegang tubuh telanjang azalea. Gadis itu tidak berdaya untuk sekedar menangis pun ia sudah tidak punya tenaga.

Brakkkkk.... Seseorang datang mendobrak pintu toilet dengan keras. Membuat semua orang di dalam toilet itu menoleh. Dalam sisa kesadaran azalea melihat seseorang datang menyelamatkannya hingga akhirnya semua gelap dan ia pun tak sadarkan diri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"akhhhhhh" jeritan azalea menggema di dalam kamar.

"ada apa azalea?" lelaki dewasa itu masuk kedalam kamar dengan tergesa gesa. Ia kaget saat mendengar jeritan azalea dari dalam kamar. Semalam ia yang menyelamatkan gadis itu, karena kondisi azalea yang tidak memungkinkan. Ia pun memutuskan untuk membawanya pulang kerumah.

"jangan mendekat, jangan mendekat!!!!!" jeritan azalea menggema dengan tangan yang terus menarik rambutnya sendiri.

"tenang azalea, kamu aman sekarang oke, aku tidak akan mengantarkan kamu pulang jika kamu terus seperti ini" ucap pria dewasa itu dengan lembut, ia berharap agar azalea lebih tenang lagi.

"aku mau pulang" azalea diam ia merapikan rambunya beserta bekas air matanya yang masih mengalir di pipinya.

"oke, mandilah dulu. Setelah itu saya akan mengantarmu pulang" ucap pria itu lagi.

azalea bangkit dengan langkah yang bergetar ia masuk kedalam kamar mandi. Tujuannya saat ini ingin cepat pulang, tidak ada tempat yang lebih aman selain rumahnya sendiri.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
aca
ada kisah apa antara Leon ma azza
aca
flasback nya mana biar g bingung
aca
masih meraba alurnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!