NovelToon NovelToon
Sebatas Penghangat Ranjang

Sebatas Penghangat Ranjang

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:17.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

NOTES!!!!
Cerita ini hanya di peruntukan untuk orang-orang dengan pikiran terbuka!!
Cerita dalam novel ini juga tidak berlatar tempat di negara kita tercinta ini, dan juga tidak bersangkutan dengan agama atau budaya mana pun.
Jadi mohon bijak dalam membaca!!!

Novel ku kali ini bercerita tentang seorang wanita yang rela menjadi pemuas nafsu seorang pria yang sangat sulit digapainya dengan cinta.

Dia rela di pandang sebagai wanita yang menjual tubuhnya demi uang agar bisa selalu dekat dengan pria yang dicintainya.

Hingga tiba saatnya dimana pria itu akan menikah dengan wanita yang telah di siapkan sebagai calon istrinya dan harus mengakhiri hubungan mereka sesuai perjanjian di awal mereka memulai hubungan itu.

Lalu bagaimana nasib wanita penghangat ranjang itu??
Akankah pria itu menyadari perasaan si wanita sebelum wanita itu pergi meninggalkannya??
Atau justru wanita itu akan pergi menghilang selamanya membawa sebagian dari pria itu yang telah tumbuh di rahimnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Adrian

Hari ini memang hari kepulangan Kamila ke negara tempatnya menuntut ilmu. Tapi kepergian wanita itu hanyalah sementara, karena seperti yang di katakan Adrian beberapa hari yang lalu jika Kamila akan segera menyelesaikan kuliahnya beberapa bulan lagi. Itu artinya, waktu kebersamaan Elena dan Adrian tinggal sebentar lagi.

Memang salah Elena karena tidak mencari tahu dulu berapa lama Kamila akan kembali ke sini. Ternyata rasa bahagianya yang berhasil masuk ke dalam kehidupan Adrian hanyalah sekejap saja.

Waktu enam bulan bukanlah waktu yang lama. Pastilah rasnya seperti satu kedipan mata bagi Elena. Waktunya bersama Adrian sudah hampir habis.

Setelah perjanjian itu usai, mana mungkin Elena akan tetap berada di sekitar Adrian. Bisa gila jika seperti itu. Tapi Elena belum berpikir dirinya akan pergi kemana setalah itu.

Elena menatap jendela kamarnya telah di tembus cahaya matahari yang telah meninggi. Hari ini hari libur jadi dia begitu malas hanya untuk menurunkan kakinya dari ranjangnya.

Meski hari ini adalah hari kepulangan Kamila, tapi Elena tak bersemangat sama sekali. Padahal setelah ini dia bisa kembali kepada Adrian seperti sebelumnya.

Sekarang bahkan Elena tidak tau dimana Adrian saat ini. Entah mengantarkan Kamila sampai ke negara tujuannya atau hanya mengantar wanita tercintanya itu ke bandara, Elena tak peduli.

Elena hanya terus bergulung di dalam selimut tebalnya. Bermalas-malasan rasanya lebih menyenangkan daripada harus memikirkan Adrian. Mungkin jika Elena bisa melepaskan otak dan hatinya, pasti dia akan melakukannya saat ini juga. Dia sudah sangat lelah dengan perasaan menyiksa seperti itu.

Ting...

Sebuah pesan masuk ke ponsel Elena. Dia akan marah sekarang juga jika masih ada yang menghubunginya di hari libur seperti ini.

📩 Nanti kau bisa kembali ke apartemen ku. Kamila sudah kembali saat ini.

Begitulah kiranya isi pesan dari Adrian. Pria itu seenaknya saja membuang dan memungutnya sesuka hati.

Elena tak membalas pesan yang berisi perintah itu. Dia lebih memilih mengacuhkan pria itu.

Elena ingin memejamkan matanya kembali namun dering dari ponselnya telah membuatnya berdecak kesal.

"Ck, apa maunya pria ini!!"

"Halo!!" Ketus Elena.

"Kenapa tidak membalas pesanku??"

"Lalu aku harus membalas apa?? Aku juga tidak akan bisa menolak karena memang itu yang tertulis di dalam surat perjanjian kita" Suara Elena terdengar gitu sinis"

"Buka pintunya!!"

"Apa??"

"Buka pintunya!!"

"Hah??" Elena belum mengerti maksud Adrian.

"Buka pintu apartemen mu sekarang juga!!"

Ting.. Tong..

Ting.. Tong..

Ting.. Tong..

Bunyi Bel yang berkali-kali itu membuat Elena sadar apa maksud Adrian. Dia dengan amat sangat terpaksa harus turun dadi ranjang hangatnya demi membuka pintu apartemennya itu.

"Apa maksud mu Adrian!!" Elena menyambut Adrian dengan wajah garangnya.

"Kenapa kau marah-marah seperti itu El?? Ini masih pagi. Lebih baik kau cuci muka kusut mu itu" Adrian masuk begitu saja ke dalam apartemen Elena. Melepas mantel nya lalu melemparnya ke sofa empuk milik Elena.

"Kenapa kau ke sini??" Elena bersedekap di depan Adrian yang asik dengan ponselnya di sofa.

"Sejak kapan kau mempermasalahkan aku ke sini atau tidak. Setau ku sejak kau tidak pernah melarang ku ke sini!!"

Elena memang lebih sensitif akhir-akhir ini apalagi sejak kedatangan Kamila. Mungkin dia merasa tersisihkan karena.perhatoan Adrian yang berkurang selama Kamila ada di sini.

"Aku lapar El, buatkan aku makan"

Elena mengerlingkan matanya dengan jengah. Laki-laki di depannya itu jelas sekali akan datang jika ada maunya saja.

"Kalau kau lapar, bisa beli makanan di luar. Kenapa harus datang ke sini??" Elena masih belum bergerak untuk membuatkan makanan untuk Adrian. Padahal dia sellau tidak tega jika.mendengar pria itu kelaparan.

"Aku rindu masakan mu El, sudah sebulan ini aku tidak makan makanan mu"

"Hanya rindu masakan ku?? Dengan ku kau tidak rindu??" Balas Elena dengan cepat.

Adrian tersenyum miring menatap Elena penuh arti.

"Kenapa aku menatapku seperti itu??"

"Kau merindukan ku??" Adrian memicingkan matanya.

"Kenapa kau bertanya sepeti itu??"

"Aku tau kau merasa kesepian karena selama satu bulan ini aku selalu bersama Kamila kan??" Goda Adrian.

Jika dia boleh jujur, Adrian juga sebenarnya begitu merindukan Elena, namun karena rasa gengsinya yang selangit itu, dia memilih untuk terus menyangkalnya.

Elena yang selalu mendengarkan keluh kesahnya. Selalu menemani dan merawat Adrian, tentu saja itu membuat Adrian rindu.

"Benar, aku rindu. Tapi bukan dengan mu tapi dengan uang mu" Gumam Elena sambil berlalu meninggalkan Adrian. Dia memilih menuruti keinginan pria itu untuk membuatkan makanan.

"Dasar mata duitan" Cibir Adrian.

Adrian mengusap perutnya yang terasa penuh. Elena memang ahlinya dalam urusan perutnya. Makanan yang di buat Elena selalu cocok di lidahnya.

"Kapan kau mau kembali ke apartemen ku El??"

Elena menghentikan mulutnya yang masih mengunyah makanan.

"Apa sebaiknya aku tidak kembali ke sana saja??"

"Kenapa memangnya?? Kau lupa kita masih terikat perjanjian?? Tentu saja aku akan menuntut mu kalau kau melanggar perjanjian yang telah kita buat"

Ancaman Adrian membuat Elena terdiam. Dia tak bisa berbuat apa-apa karena memang itu kenyatannya. Menjalani enam yang akan datang dengan rasa ketakutan karena semakin mendekati perpisahan mereka.

"Terserah kau saja!!" Putus Elena pergi mencuci piringnya.

"Yes!!" Adrian tersenyum puas karena mulai malam nanti dia tidak akan kesepian lagi.

1
Qilla
halahhhh telek kucing thorrr tolongg geplakin kepala tu laki pake kursi apa meja dong
Syarifah Syarifah
Luar biasa
Juan Sastra
kau lupa dengan ucapanmu adrian bahwa kau tidak akan pernah mengizinkan anakmu lahir dari rahim wanita jalang sementara kau selalu menghina elena dan bahkan memanggil elena dgn sebutan jalang.. bahkan ibumu pun berkata seperti itu mau elena hamil atau pun tidak tidak akan pernah merubah keadaan.
Juan Sastra
heyy laki egois, penjahat kelam*n.bukankah kau sendiri yg tak ingin elena hamil dan setiap waktu selalu menyuruh elena minum pil kb karena kau tak mau hubunganmu sama kamila hancur.. sekarang bisanya kau marah marah tanpa kau berpikir betapa susahnya elena saat ngidam saat melahirkan dan susahnya saat merawat dan sekaligus harus mencari nafkah buat mereka,, tidakkah bisa kau bayangkan sementara uang hasil menjadi jalangmu justru dia kembalikan. dasar lanang jahat, bejat,.. MARAH AKU THORR
Juan Sastra
bilang sama mama kamu adrian kalau malam itu bahkan hanya masuk setengahnya saja udah di cabut karena udah blong.. 😂😂😂😂🙏🙏🙏
Juan Sastra
tidakkah kau sadar ian jika elena pergi mrmang sdh saatnya dia pergi karena itulah yg tertulis dlm srt perjanjian kalian, atau kau ingin elena lebih terpuruk dengan menyaksikan kau bersamding dengan wanita pilihanmu yg kau gadang gadangkan depan elena bahwa kau sangat sangat mencintainya mengagungkannya bahkan sejak lama. belum lagi hinaan dari ibumu dan bibirmu sendiri yg selalu merendahkan memanggil ele dengan sebutan jalang
Juan Sastra
lah bukannya nyonya sendiri mengusir elena, apa ggak berpikir bukan tidak mungkin jika saat itu bisa saja elena sedang hamil,, dan bahkan aura pun pernah mrlihat elena membeli susu hamil,, ggak curiga gitu,, ha haa memang yah orang bego gila martabat yah gitu,, esmossihh aku thorr 😂
Desy Kristina Situmorang
Luar biasa
Juan Sastra
apa haimu tak sakit saat mengingat perhina an,, dan tadi pun kau menghinanya menyuruhnya menjual tubuhnya
Juan Sastra
apa iya separah itu,, hei itu anak kecil pakai sepeda pula, bukan orang dewasa dan pake motor atau bajaj..aneh
santi.santi: mbak, kalau mobilnya mahal.. mau lecet dikit aja ttp mahal mba 🤣🤣🤣
total 1 replies
Juan Sastra
kalau jadi elena pergi lagi yg jauh,, karena wanita patut di perjuangkan bukan memperjuangkan, cukuplah selama bertahan dengan segala kesakitan dan kebodohan hingga membesarkan 2 kurcaci sampai usia sekarang,,, dan asal tau saja thorr menjadi singel mom tidak muda apa drngan segala keterbatasan ekonomi.,, 😂😂🙏🙏🙏 curhat dikit
Juan Sastra
coba di rekam untuk di serahkan sama mama papamu biar tau betapa baiknya kamila
Juan Sastra
benar kan koment ku saat adrian merayakan ulta kamila. fintrr memang tuh uler keket
Juan Sastra
mampus,, hancurlah ikrar suci itu,, lanang bego ya begitu ggak curiga semua terburu buru
Juan Sastra
oh ternyata,, bisakah ku tarik komentku di belakang untuk aura.. 😂😂
Juan Sastra
semoga kau pun merasakan lebih dari yg di rasakan elena !! ini kutukan authorr aura. ingat itu. 😁
al rizal
😁😁😁
Juan Sastra
katanya pemain handal,, masa tak bisa membamdingkan mana wanita pemain dan dan wanita benar benar suci,, meski seahli apa elena berusaha seolah mahir namun tetap kentara kakunya.. memang laki bego yah gitu yg ada di otaknya hanya wik wik aja,,
Juan Sastra
aku pernah baca kisah yg hampir sama hanya saja perbedaannya orang tua ceo nya tak tahu jika anaknya meperbudak sekretarisnya sendiri,, setelah kabur baru tahu dan plak bugh buagh habis dah tuh ceo nya di hajar oleh ayahnya,, karwna berani mempermainkan seorang wanita
Juan Sastra
setidaknya hargai elena sebagai perempuan yg menjagamu selama ini walau tak menapik jika elena memang goblok mau jadi jalangmu,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!