“Ivory Esmeralda, apakah kau sedang mencoba untuk menguji kesabaranku sekarang? Bukankah sejak awal kau sudah menyetujui semua perjanjiannya?”
“Apa maksudnya Ivory Esmeralda? Namaku jelas-jelas Ivory Asteria, lalu kenapa … Sial, jangan katakan kalau dugaanku benar-benar menjadi kenyataan. Aku memasuki dunia lain?”
“Ingatlah, pernikahan ini hanya akan berlangsung selama 6 bulan lamanya. Jangan berharap aku akan memperlakukanmu sebagai seorang istri karena kau tahu sendiri bahwa aku telah memiliki seorang kekasih yang sangat aku cintai.”
Kalimat yang sama, ekspresi raut wajah dan nada bicara yang sama seperti yang di gambarkan oleh penulis dari novel yang berjudul ‘Kematian Tragis Permaisuri Raja Vampir’ yang Ivory baca sebagian sebelum dia terjatuh dari tangga begitu mendengar kabar tentang kecelakaan kedua orang tuanya.
“Benarkah aku memasuki dunia novel? Pengangguran menjadi Ratu, apakah mungkin? Bahkan Ratu Vampir, bagaimana jadinya nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Dibalik Serangan Vampir Pembunuh
“Lebih baik aku mulai memikirkan bagaimana menjalankan rencana selanjutnya dan mengungkap siapa bajingan yang terus mengirimkan vampire pembunuh untuk melenyapkan siapapun yang menempati posisi Ratu. Jika berhasil dengan rencana selanjutnya, maka aku bisa hidup tenang sebagai Ratu vampire dan hidup penuh kemewahan tanpa perlu bekerja keras ataupun mendapat hinaan dari orang lain …”
“Dan untuk menjalankan rencana selanjutnya, aku harus memiliki mata dan telinga disetiap sudut istana Kerajaan Vampir ini, terutama di kediaman Raja Ragnar! Aku juga harus menemukan seseorang yang terbiasa dengan dunia luar istana untuk mencari keberadaan salah satu target yang akan aku jadikan sekutu.”
Ivory harus memikirkan dengan matang rencananya kali ini. Berhati-hati dan jangan bertindak terlalu berlebih yang membuat Raja Ragnar ataupun musuh curiga dengannya. Bahkan meski Ivory tidak melakukan apapun, fakta dia satu-satunya Ratu vampire yang masih bertahan hidup sampai detik ini sudah cukup membuat musuh mulai merasa gelisah.
Ya, kegagalan beberapa vampire pembunuh yang dia kirimkan membuat Tuan yang mengirimnya sangat murka. Seorang Pria dan wanita bangsawan vampire tampak tengah melampiaskan kemarahannya, setelah mendengar tentang kegagalan para vampire pembunuh yang mereka kirimkan untuk melenyapkan sang Ratu Vampir.
“Bagaimana mungkin kalian selalu gagal membunuh Ratu baru, Hah? Apakah kalian mengirimkan para vampire rendahan mengingat selama ini kalian berhasil melakukannya dengan mudah?” teriak Pria bangsawan vampire itu seraya menunjuk pada ketua dari para Vampir pembunuh.
“Apakah kau sedang meragukan kemampuan kami, Para Vampir pembunuh terbaik di Kerajaan Agharon ini?” balas Pria yang mengenakan baju serba hitam itu, “Jelas kami selalu mengirimkan vampire pembunuh terbaik yang kami miliki.
Namun, tahu ‘kah kau … Kalau Ratu yang saat ini dilindungi langsung oleh Dorian, Pengawal pribadi Yang Mulia Raja Ragnar?”
“Apa katamu?” sentak Wanita Vampir bangsawan dengan tatapan tak percaya.
“Mungkin fakta ini masih belum tersebar luas, tapi Yang Mulia Raja Ragnar sendiri yang menempatkan Dorian di sisi sang Ratu. Itulah yang menyebabkan kegagalan para Vampir pembunuh yang kami kirimkan untuk membunuh Ratu saat ini,” jelas Ketua Vampir pembunuh.
“Bagaimana mungkin Yang Mulia menempatkan orang kepercayaannya pada Ratu? Bukankah dia selalu mengutamakan kekasih prianya selama ini dan tidak pernah peduli dengan Ratunya.” Wanita Bangsawan Vampir itu jelas tidak bisa menerima begitu mudah kabar mengejutkan yang baru saja di dengarnya itu.
“Apa kau yakin kalau Yang Mulia Raja Ragnar sendiri yang menempatkan pengawal kepercayaannya untuk melindungi Ratu?”
Pria bangsawan itu memang masih meragukannya, tapi melihat keseriusan di wajah sang Ketua vampire pembunuh membuatnya jadi sedikit mempercayainya.
“Kalian bisa mencari tahunya sendiri, bahkan tanpa perlu kalian mencari tahu besok pagi pasti akan tersebar kabar itu dengan sendirinya dari para pelayan istana Raja dan Ratu,” ujar Ketua Vampir.
“Jika Yang Mulia Raja Ragnar menempatkan Dorian untuk melindungi Ratu, maka kita harus memikirkan rencana lain untuk menyingkirkan wanita itu secepatnya dari posisi Ratu Vampir,” ujar sang Pria Bangsawan Vampir itu.
“Ya, tentu saja! Karena posisi Ratu Vampir hanya boleh di tempati oleh diriku seorang!” imbuh sang Wanita Bangsawan Vampir penh percaya diri.
...****************...
Dan benar saja, keesokan harinya kabar tentang Yang Mulia Raja Ragnar menempatkan pengawal pribadinya untuk melindungi sang Ratu tersebar dengan sangat cepat melalui mulut para pelayan. Kabar itu jelas langsung terdengar oleh semua orang, termasuk Pria dan Wanita bangsawan vampire yang selalu membayar para vampire pembunuh selama ini.
Bahkan pagi itu, Ragnar sendiri datang ke Istana Ruby hanya untuk menemui Ratunya. Meski lebih tepatnya, kedatangan Ragnar hanya untuk memastikan apa yang Dorian laporkan semalam memang benar adanya. Sekaligus mengikuti saran dari Denzel untuk mengawasinya secara langsung, sebab keduanya mengira Ivory juga telah mengetahui rahasia dari eksperimen yang sedang mereka lakukan.
“Aku belum mati, kenapa kau datang ke sini?” tanya Ivory yang jelas sekali tidak menyambut kedatangan suaminya itu.
“Tentu saja kau belum mati, karena kau memaksaku untuk memberikan pengawal pribadiku,” balas Ragnar dengan santainya.
“Lalu dengan tujuan apa kau datang ke sini? Kau tidak mungkin datang hanya karena mengkhawatirkan keadaanku, bukan?” Ivory sungguh memperlakukan sang Raja Vampir layaknya musuh bebuyutannya sendiri.
“Sikapmu sungguh tidak sopan pada—”
“Haish, sial! Jangan membahas pangkat ataupun kedudukanmu di sini, karena aku sedang tidak bisa berakting untuk menghormatimu,” potong Ivory yang bahkan mengumpat pada Ragnar.
“A-apa katamu? Kau berani mengumpat padaku?” geram Ragnar dengan sikap Ivory.
“Aku bahkan berani memukulmu di depan kekasih priamu itu. Lalu untuk apa aku tidak berani mengumpat kepadamu.”
Anggaplah Ivory saat ini sedang gila atau kehilangan rasa takutnya karena berani terus menantang sang Raja Vampir. Sebab jujur saja, Ivory sedang kesulitan memikirkan cara untuk pergi keluar istana dan menemukan calon sekutu masa depannya.
“Ka-kau benar-benar ….”
“Yang Mulia, apakah kau akan pergi keluar istana hari ini?”
Tiba-tiba saja Ivory menggenggam tangan Ragnar dan jangan abaikan tatapan polosnya yang penuh harap. Tentu saja berharap kalau Ragnar mau membawanya keluar istana bersamanya. Dengan begitu, dia bisa menyelinap diam-diam saat sudah berada diluar istana.
“Aku memang akan pergi keluar, tapi sudah jelas aku tidak akan membawamu bersamaku,” tolak Ragnar dengan tegas. Setelah itu dia langsung beranjak pergi, karena sudah merasa kesal lebih dulu dengan perlakuan Ivory yang bersikap seenaknya.
“Aish, Sial! Kalau tahu begini seharusnya aku tidak bersikap menyebalkan seperti itu kepadanya. Kenapa juga aku harus kepikiran cara itu sekarang. Benar-benar menyebalkan!”
Ivory berakhir dengan mengomeli dirinya sendiri, tanpa menyadari para pelayan di dekatnya mulai bergosip ria bahwa Ragnar memberikan perhatian khusus padanya. Awalnya Ivory ingin mengabaikan keberadaan para pelayan itu, tapi seketika dia berubah pikiran dan memanggil para pelayan itu untuk mendekat.
“Benar, apa salahnya menempatkan para pelayan ini sebagai sekutuku mulai sekarang. Padahal mereka bisa berperan penting dalam setiap rencanaku.” Ivory berkata dalam hatinya.
“Kalian semua kemari ‘lah!” Perintah Ivory, dimana para pelayan itu segera mendekat sesuai dengan apa yang dia perintahkan.
“Ada apa, Yang Mulia Ratu!” Para pelayan segera berlutut di hadapan Ivory bersiap menerima perintah.
“Apakah kalian tahu cara untuk keluar dari istana ini tanpa di ketahui oleh siapapun?” tanya Ivory yang jelas sekali tidak menyembunyikan niatnya untuk keluar dari istana secara diam-diam.
“A-apa … Anda tidak boleh melakukan hal yang berbahaya seperti itu, Yang Mulia Ratu! Apakah anda lupa bahwa saat ini banyak vampire pembunuh yang tengah mengincar anda,” ujar salah satu pelayan seolah mengingat hal penting yang hampir saja Ivory lupakan yaitu keberadaan Vampir pembunuh yang bisa datang kapan saja.
Bersambung ….
mampir absen mo ikut ngehaluin ivory yachhh😁😁
Ragnar apa yang kau pikirkan lagi cari tahu benar atau tidaknya.
Rend Damien Xandrio ternyata adalah orang yang sudah menolong Ivory.