Perjodohan yang sudah berlangsung selama 8 tahun, akhirnya kini berakhir dengan sebuah pernikahan. Ya, Jamie Shaga Richardo akhirnya resmi telah menikahi Sheana Zaen Xavier, putri dari Levi dan Lucia. Namun, dibalik pernikahan itu siapa sangka Jamie menyembunyikan sebuah rahasia besar dari semua orang.
Bahkan tidak hanya rahasia itu yang harus Shea hadapi dalam kehidupan pernikahannya? Akan tetapi, pihak lain yang sudah lama mengincar keluarga Richardo dan banyaknya rahasia dalam keluarga itu akan menjadi jalan terjal bagi pernikahan Shea dan Jamie?
Apakah Shea akan mampu bertahan dengan pernikahannya? Lalu rahasia apakah yang Jamie dan keluarga Richardo sembunyikan? Sheana Zaen Xavier yang akan mengungkap semuanya satu persatu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. Mengawasi Langsung
Sementara di mobil Shea dan Jamie, jelas mendengar suara tembakan dan juga ledakan. Namun, karena kerasnya suara musik yang tengah menyala di dalam mobil membuat mereka mengira bahwa suara itu kemungkinan berasal dari tanah longsor atau batu besar yang menggelinding dari tebing, sehingga menimbulkan suara yang sangat keras seperti ledakan.
“Suara apa barusan? Terdengar beberapa kali, apakah terjadi tanah longsor setelah kita melewati jalan itu?” tanya Shea yang penasaran dengan sumber suara yang dia dengar, tapi mobil mereka sudah cukup jauh sehingga dia tidak bisa melihat apapun melalui kaca spion mobil.
“Sepertinya begitu … Kalau begitu aku akan menghubungi Hugo dan Lysa untuk mengirimkan helicopter untuk kembali, karena sepertinya kita tidak akan bisa melalui jalan itu lagi sampai perbaikannya selesai,” ujar Jamie yang dibalas dengan anggukkan kepala oleh Shea.
Padahal dia sudah menyadari ada beberapa mobil yang terus mengikutinya sebelum melalui jalan tersebut. Namun, dia terus berusaha bersikap tenang dan sebisa mungkin tidak membiarkan Shea mengetahuinya.
Sehingga Jamie dengan sengaja menyalakan musik dengan volume cukup keras dan berpura-pura menikmati lagunya dengan mengajak Shea bernyanyi bersama. Sementara otaknya terus memikirkan cara agar mereka bisa lolos dari mata-mata itu.
“Ya, aku harus segera menghubungi Hugo dan Lysa untuk secepatnya datang ke tempat ini. Sial! Seharusnya aku sudah menduga hal ini pasti terjadi. Sepertinya aku terlalu percaya diri dengan pergi membawa Shea tanpa penjagaan sama sekali.” Jamie mengumpat dalam hatinya.
Disisi lain, Jamie juga penasaran dengan sumber suara itu ditambah dia tidak melihat lagi mobil yang sejak tadi terus mengikutinya. Sesuatu pasti telah terjadi? Itulah yang tengah Jamie pikirkan, tapi dia tidak bisa menebak dengan pasti apa yang terjadi dengan para mata-mata itu.
Hingga tanpa disadari mobilnya sudah tiba di pantai yang menjadi tempat tujuan mereka. Jamie pun mulai memarkirkan mobilnya, mencoba bersikap biasa saja apalagi melihat tidak ada lagi orang yang mengikutinya. Meski begitu Jamie tetap memasang sikap waspada nya, setidaknya sampai Hugo dan Lysa tiba bersama dengan para pengawalnya.
Selama menunggu kedatangan mereka, Jamie mencoba untuk menikmati waktu berkencannya dengan Shea. Berjalan-jalan sepanjang pesisir pantai, makan siang berdua, bermain sepeda di taman yang ada di sana dan melakukan aktifitas berkencan lainnya tanpa memikirkan apapun, apalagi permasalahan yang tengah dia hadapi.
...****************...
Sementara itu, kabar tentang hilangnya kontak para anak buahnya membuat perasaan Rega semakin memburuk. Hingga akhirnya kabar tentang tewasnya anak buah yang dia kirimkan untuk mengawasi Jamie dan Shea terdengar olehnya yang sedang berada di perjalanan menuju tempat keduanya berada saat itu.
“Jadi, mereka semua tewas bersama dengan mobil mereka yang masuk ke dalam jurang?” tanya Rega pada Jake yang menyampaikan laporan tersebut.
“Benar, Tuan! Kami belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada mereka, ditambah Tuan Jamie dan Nona Shea pergi tanpa membawa pengawal satu pun,” jelas Jake yang hanya sekadar mendengar kabar tentang tewasnya anak buah yang dia kirim.
“Kau yakin dia tidak menempatkan pengawal satu pun? Lalu bagaimana caranya anak buah kita tewas seperti itu, Hah?” bentak Rega yang merasa tidak masuk akal anak buahnya tewas mengenaskan tanpa sebab yang pasti seperti ini.
“Apa kau pikir mereka dengan sendirinya terjun ke jurang untuk mati, begitu?” sambungnya masih dengan penuh kemarahan.
“Saya akan menyelidikinya lebih lanjut, Tuan!” Jake hanya bisa menjanjikan hal itu.
“Sudahlah, percepat saja mobilnya. Aku ingin melihat apa yang Jamie dan Shea lakukan secara langsung,” tukas Rega yang tidak peduli lagi.
...****************...
Hari itu, semua berjalan sangat indah dan menyenangkan ditambah Jamie yang seolah kembali pada sosoknya yang dulu. Shea pun jelas merasakan perbedaannya, dimana kali ini Jamie sama sekali tidak berniat menghindarinya seperti sebelumnya.
Jika bisa meminta Shea ingin Jamie bisa seperti ini terus untuk kedepannya, menjadi dirinya sendiri tanpa dibebani dengan masalah yang membuat sikapnya berubah.
...****************...
Hugo, Lysa dan para pengawal sudah tiba di tempat itu satu jam setelah Jamie mengirimkan pesannya. Tentu mereka tidak datang dengan menggunakan helicopter seperti yang Jamie katakan kepada Shea. Mereka langsung memposisikan diri untuk melindungi Jamie dan Shea secara diam-diam, seperti yang dilakukan New Trio Jomblo bersama dengan Noah.
“Aku sudah menyelidiki identitas mereka dan seperti dugaanmu, mereka anak buah Tuan Rega,” ujar Lysa menyampaikan hasil penyelidikan dari anak buahnya.
“Sudah aku duga, Tuan Rega sepertinya mulai mengincar Nyonya Shea! Dan aku semakin yakin bahwa penyebab kecelakaan Tuan muda Jamie pasti ada hubungannya dengan dia.” Hugo tidak dapat menyembunyikan sikap tidak sukanya kepada Rega.
“Aku juga merasa seperti itu, hanya saja kita tidak memiliki bukti untuk menuduhnya dengan mudah,” imbuh Lysa yang memiliki pemikiran yang sama.
“Kita harus lebih berhati-hati mulai sekarang,” ujar Hugo pada Lysa dan yang lainnya.
Hanya saja New Trio Jomblo dan Noah bisa menyembunyikan diri mereka dengan baik dan tidak terlalu mencolok, karena hanya mereka berempat yang menjalankan misi. Sementara Hugo dan Lysa membawa banyak pengawal untuk berjaga-jaga, pasalnya mereka sejak awal bukan berasal dari klan mafia maupun Gangster.
“Hai, lihat! Bukankah itu, anak buah Jamie?” seru Noah menunjuk keberadaan Hugo dan Lysa yang berada di seberangan dari posisi mereka.
“Sepertinya Jamie sudah menyadari tentang orang-orang yang berhasil kita lenyapkan itu,” ujar Zef menarik kesimpulan yang paling sederhana.
“Bagaimana dengan informasi yang kau dapatkan tentang mereka, Noah? Melihat dari tindakan mereka, sepertinya mereka berasal dari klan yang cukup besar.” Aaron menyampaikan dugaannya.
“Mmm … Aku sudah berusaha mencari tahunya, tapi di negara ini hanya terdapat beberapa kelompok gangster yang tidak terlalu besar bernama Hellions dan lokasi markas atau wilayah kekuasaannya pun berada di pelabuhan utama,” jelas Noah masih fokus dengan layar laptopnya.
“Kau yakin dengan informasi itu?” Aaron jelas tidak dapat mempercayainya begitu saja, melihat orang-orang itu bisa mengikuti Jamie dan Shea tanpa di sadari oleh keduanya.
“’Aku sedang berusaha mencari tahu lebih jauh lagi, mungkin memakan cukup banyak waktu karena kita tidak bisa langsung mengambil kesimpulan, bukan?” ujar Noah yang sebenarnya juga merasakan hal yang sama dengan yang Aaron dan yang lainnya pikirkan.
“Ya, lakukan seperti itu! Aku juga sudah melaporkan terkait kejadian ini kepada Kak Levi dan Kak Lucia.” Zef hanya bisa mempercayakan itu kepada Noah.
“Ada yang datang lagi dari sisi lain.”
Tristan berseru sembari menunjuk sebuah mobil mewah dan beberapa mobil yang terlihat mengikutinya. Sontak Zef, Aaron dan Noah segera mengalihkan perhatian mereka pada Mobil mewah yang di tunjuk oleh Tristan.
Bersambung ….
Selamat menjalani ibadah puasa yah, kak author 🤗😇🙏