" Sah..."
Kanaya tertegun mendengar kata sakral yang keluar dari mulut seseorang pria yang dia rindu kan selama ini.
matanya menatap nanar sepasang pengantin yang tersenyum bahagia.
Apa ini???....bukankah dia yang seharusnya duduk di sana,bukankah seharusnya namanya yang di sebut dalam janji suci itu,bukankah gaun pengantin itu seharusnya dirinya yang memakainya, itu adalah gaun pilihannya.
Apa ini?... Sandiwara apa ini?....lelucon apa ini?...
Di tempat lain seorang pria duduk di sebuah restoran yang berkelas, ia tersenyum bahagia menatap kotak kecil yang ada ditangannya.
" Aisar...naura sudah berangkat ke luar negeri pagi tadi " mendengar itu pria yang dipanggil Aisar itu sontak melempar kotak kecil yang di pegangnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CERITA MASA LALU
" Kami dulu sangat dekat, papanya Aisar berteman dengan maher sejak SMP, sampai kuliah pun mereka bersama, pada saat itu maher berasal dari keluarga yang sangat sederhana, sedangkan baskoro suami tante adalah keluarga berkecukupan, oma opanya Aisar memiliki usaha yang di kelola sendiri, pada saat itu baskoro sering membantu maher untuk kehidupan sehari harinya bahkan kadang membayar uang semesteran maher, kemudian setelah lulus suami tante meneruskan usaha orang tuanya dan di bantu oleh maher, aku dan maher dan mas baskoro satu kampus dab satu jurusan, sedangkan eva adik tingkat kami " cerita bu sarah.
Bu sarah menyandarkan tubuhnya di kursi dan menarik nafas panjang.
" peristiwa itu terjadi saat aku habis melahirkan Aisar, seorang rekan kerja baskoro memiliki seorang putri yang menyukai baskoro, dia selalu berusaha mendekati baskoro walaupun tahu kalau baskoro memiliki istri dan parahnya orang tuanya sendiri mendukung anak gadisnya itu, hingga puncaknya setelah baskoro memutuskan untuk tidak bekerja sama, keduanya menjebak baskoro dengan memberi obat perangsang di minumannya saat mereka makan malam di sebuah hotel, mereka membawa baskoro ke kamar hotel, di kamar baskoro terus menolak untuk menyentuh wanita itu dan akan mengunci wanita itu di dalam kamar mandi, tapi belum sempat baskoro melakukan itu keburu kamar hotel di dobrak dan saat itulah baskoro di tuduh melecehkan wanita, kasus itu sampai ke ranah hukum, karena baskoro bersikeras tidak mau bertanggung jawab untuk menikahi wanita itu, maher yang waktu itu ikut dalam makan malam malah menghilang saat di butuhkan untuk menjadi saksi, akhirnya karena baskoro ber si teguh tak ingin bertanggung jawab,akhirnya baskoro di hukum, keluarga kami menjadi berantakan dan aku terus mencari maher bersama Aisar yang masih berumur sebulan lebih sehingga Aisar hampir kehilangan nyatanya karena pneumonia, hingga beberapa bulan akhirnya pihak hotel memberikan kesaksian yang membuat baskoro di bebaskan, tapi perusahaan sudah terpuruk karena orang tua baskoro jatuh sakit setelah kejadian itu, dan tidak ada yang mengurus perusahaan, akhirnya baskoro memulai lagi dari awal dan hasilnya sekarang kamu bisa lihat, tapi sayangnya ..." bu sarah terisak.
kanaya mendekati calon mertuanya dan kemudian jongkok di depan bu sarah dan mengenggam tangan bu sarah.
" tante...." bu sarah menangis dalam pelukan kanaya.
" tante perempuan yang sangat tangguh sekali, ajarin kanaya agar bisa setangguh tante " ucap kanaya.
bu sarah melepas pelukannya dan tersenyum penuh arti.
" Terimakasih sudah hadir dalam keluarga kami nay ,tante harap kamu bisa menerima Aisar suatu hari nanti " kanaya tersenyum tipis dan mengangguk.
" kanaya yang seharusnya berterima kasih pada tante yang mau menerima kanaya apa adanya " mereka berdua kemudian saling berpelukan.
Aisar yang berdiri di balik pintu itu tersenyum tipis melihat dua wanita yang akan menguasainya itu, bukan dua tapi tiga dengan putrinya juga.
*****
Malam harinya resepsi besar besarnya berlangsung di hotel yang sama, hanya nuansanya yang berbeda, kini nuansa nya lebih terlihat elegan dan glamour.
Di depan pintu masuk ruangan, dua wanita yang berbeda usia itu terlihat saling bergumam.
" Apa benar ini pesta pernikahan kanaya bu, kenapa se meriah ini lihat lah tamunya sangat banyak, dan terlihat orang kaya semua " kata kamila.
" Benar, apa akad nikahnya sudah di laksanakan ya?, apa mereka tidak menunggu kita ?" kata bu hera yang akhirnya masuk kedalam ruang itu.
" pasti belum bu, mereka pasti menunggu ayah, dan sayangnya ayah tak mau jadi wali nikahnya naya,dia pasti bersedih " kata kamila dengan senyum lebar di bibirnya.
padahal akad nikah naya sudah di laksanakan tadi pagi, Aisar memang sengaja untuk tidak memberitahu keluarga kanaya kalau akad nikahnya pagi, untuk menghindari kejadian yang tidak di inginkan, tapi semalam ia menemui kembali ayah kanaya untuk menjadi wali nikahnya naya,tapi penolakan kembali di terima Aisar akhirnya ia menyembunyikan jam akad nikahnya.
Tapi beberapa hari yang lalu ia pergi ke kampung halaman ayahnya untuk menemui kakaknya ayah naya, untuk meminta menjadi wali di nikahan naya,
Aisar menceritakan semua yang terjadi pada naya se detail mungkin, sampai bagaimana dia bisa menjadi calon suami naya.
Pamannya yang memang sudah akan datang bersama keluarga ke kota pada hari itu , karena ia sudah tahu kalau kanaya akan menikah pada hari itu dengan farrel, merasa terkejut setelah mendengar cerita Aisar, Ia pun akhirnya menyanggupi untuk menjadi wali nikah kanaya, dan terus memaki adiknya itu yang sangat egois dan bodoh .
" Kalian kenapa berdiri di sini, mau masuk atau tidak " kata saudara bu hera, yaitu tantenya naya, dia sudah berdiri dengan semua tetangga naya, yang memang di undang naya.
" kenapa kalian ke sini? " tanya bu hera terkejut melihat semua tetangganya ada di situ.
" ya menghadiri pernikahan naya lah, kami kan di undang semuanya " kata salah satu tetangga naya.
" memang kalian semua di undang?" kata kamila.
" tentu saja kami di undang " kata yang lainnya sambil menunjukkan undangannya dan di ikuti oleh yang lainnya.
" sudah sudah ayo cepetan masuk, jangan menghalangi pintu masuk " ujar tante naya atau adik dari hera yang bernama fera.
Dan semua orang pun berduyung duyung masuk ke dalam ruangan itu.
saat di dalam kamila terkejut saat melihat kanaya berdiri di pelaminan dengan begitu cantik dan anggunnya, senyum nya tak lepas dari bibirnya saat menyalami para tamu, dan terlihat pula paman dan bibinya yang dari kampung berdiri di samping naya.
" Buk, itu kan paman yudi dan bibi maura , kenapa mereka ada si sini dan kenapa mereka berdiri di samping naya, apa paman yang menjadi wali nikah naya bu ?" bu hera menatap ke atas pelaminan dan ia melihat kakak iparnya itu.
" telpon ayah mu..." kata bu hera, dan kamila langsung mencari ponselnya di tasnya, saat ia akan menelepon ayah nya terdengar suara dari belakang.
" Jangan pernah membuat masalah dalam pernikahan kanaya, jangan sampai kalian membuat keributan di sini, " kata seorang pria paruh baya dengan suara yang tegas.
saat kamila menoleh ke belakang ia terkejut dan langsung menjatuhkan ponselnya .
####
Assalamualaikum readers HAPPY READING...
semangat
walaupun ini fiksi tp lucu,ada ya orang tk ngerti haram