Menikah dengan ketua preman bagaimana bisa?
Ayunda Putri hanya berniat berteduh saat hujan disebuah pos ronda sepi sepulang kerja.
Tapi diwaktu bersamaan seorang pria berpenampilan preman tiba tiba datang ketempat itu dengan mengaku sedang dikejar oleh seseorang padanya dan memintanya untuk diam agar si pengejar tidak bisa menemukan sipria.
Awalnya semua baik baik saja sampai kejadian tidak terduga terjadi dengan mereka berdua yang membuat mereka harus dinikahkan paksa malam itu juga oleh penduduk kampung setempat..
Nasib sial atau malah keberuntungan bagi Ayunda karena harus menjadi istri dadakan Sulaiman Yazid seorang ketua preman yang sangat ditakuti oleh banyak orang?
Penasaran cus silahkan baca ya reader🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24.Pindah Rumah.
"Yun pulang ini kita jalan yok",ajak Widia dengan menepuk pundak Ayunda yang sedang berganti baju seragam.
"Jalan?".
"Iya temenin gue cari kado buat ayang bebeb gue.Besok ayang bebeb gue ulang tahun".
"Duh Wid maaf ya gue nggak bisa nanti. Karena gue mau pindahan sore ini",terang Ayunda dengan ekspresi merasa bersalah.
"Pindahan?Lo mau pindah apa?", tanya Widia penasaran.
"Pindah kontrakan yang lebih dekat sama tempat kerja kita",terang Ayunda.
"Oh...gue kira Lo mau pindah kerja".
"Nggak lah emangnya Lo pikir gampang apa cari kerja dikota besar kaya gini dengan ngandelin ijazah SMA doang".
"Iya juga sih biar ada juga lingkungan kerjanya belum tentu enak kaya tempat kita yang sekarang benarkan?".
Ayunda mengangguk"Meski kadang juga nggak enak sih karena harus ngadepin teman nggak ada akhlak kaya lo terus terusan",celetuk Ayunda yang membuat Widia langsung melotot.
"Lo tega banget sih ngatain gue temen nggak ada akhlak.Gue tu manusia paling baik paling peka paling...".
"Bikin bete kalau mulut lo tu bawel terus kaya burung beo",potong Ayunda yang membuat Widia langsung cemberut.
"Tapi Lo emang baik sih kaya yang mbelain gue waktu bertengkar sama si Wawan",ucap Ayunda berusaha membujuk Widia supaya tidak cemberut lagi.
"Tu kan gue emang baik.Tapi sebenarnya biar Lo bukan teman dekat gue juga tetep gue belain karena gue paling nggak suka kalau ada orang yang ngehina orang lain kaya gitu. Sok banget dia.Apasih yang dia banggain sampai berani nyebut Lo perempuan murahan emang dia pikir dia pria paling baik didunia menyebalkan!".
"Lo kok jadi ngomel sih kan itu udah lewat Widia jadi ya udahlah nggak usah diingat lagi".
"Tetat aja gue Gedeg ma tu cowok.Untung aja kita nggak bakal ketemu dia lagi sekarang Yun",jawabnya yang membuat Ayunda langsung terkejut.
"Apa maksud Lo kita nggak bakal ketemu si Wawan lagi?",tanya Ayunda penasaran.
" Emang Lo belum dengar Khabar terbaru didunia pergosipan antara para pekerja disini Yun?", tanya Widia yang dijawab Ayunda dengan gelengan.
"Belum.Gue kan bukan Lo yang punya antena lebih tinggi dari satelit telekomunikasi",celetuk Ayunda yang membuat Widia langsung meringis mendengar candaan Ayunda.
"Itu kelebihan gue".
"Emang apa gosip terbaru yang gue lewatkan Wid?", tanya Ayunda penasaran.
"Si Wawan sekarang sudah nggak kerja lagi di Mall ini Yun",terang Widia.
"Hah! Kenapa?".
"Menurut Khabar dia dipecat karena perkelahiannya dengan si Macho waktu itu yang sampai dilaporkannya kepihak kepolisian dan ternyata laporannya banyak dibumbui kebohongan karena itu dia dipecat dengan nggak hormat".
"Astagfirullah Wid kasian banget ya dia",celetuk Ayunda yang membuat Widia melotot kearah Ayunda.
"Cowok kaya dia tu nggak perlu dikasihani seharusnya Lo bersyukur dia dipecat karena dia memang pantas menerimanya!",hardik Widia kesal.
"Tapi kan kasihan juga kalau dia sampai di pecat dan itu juga karena aku Wid".
"Jangan merasa bersalah karena Lo nggak salah.Udah ah yok kita mulai kerja sebelum ditegur nanti".
Lalu Widia menarik tangan Ayunda keluar dari ruang ganti untuk mulai bekerja karena jam kerja mereka memang sudah mulai.
***
"Sudah Lo bawa semua barang yang mau Lo bawa Yun?",tanya Iman setelah orang yang disuruhnya membantu mengangkat barang mengangkat barang terakhir yang akan Ayunda bawa dari tempat kostnya sekarang.
"Iya udah bang".
"Ya udah ayo",ajak Iman dengan keluar dari menuju mobil pick up yang disewanya.
"Sudah bos?",tanya pria yang menyupiri mobil pick up itu pada Iman.
"Iya.Lo naik didepan ya Yun",perintah Iman yang diangguki oleh Ayunda sementara Iman memilih naik di bak mobil yang masih bisa diduduki karena barang Ayunda memang tidak terlalu banyak yang dibawa pindah kerumah kontrakan baru mereka.
Sampai dikontrakan mereka Iman menyuruh Ayunda untuk masuk saja kedalam sementara dia dan pengemudi pickup yang menurunkan barang Ayuda yang tidak seberapa itu.
"Makasih ya pak Kosim",ucap Iman dengan menyerahkan beberapa lembar uang merah sebagai ongkos menyewa jasa pickup pria itu.
"Lho bos ini kok banyak banget sih ngasihnya"celetuk pria setengah baya yang dipanggil Kosim oleh Iman itu saat melihat lebaran uang yang diberikan Iman padanya karena lebih dari yang mereka sepakati tadi, selain itu ternyata barang yang harus dia bawa juga tidak banyak jadi rasanya meski Iman hanya memberi separo dari ongkos sewa dia juga tidak keberatan saat itu.
"Nggak papa anggap aja rejeki bapak dari kami",balas Iman dengan menyuruh pak Kosim untuk menerima uang itu.
"Tapi bos Iman ini...".
"Nggak papa pak terima aja,makasih banyak buat bantuan nya".
"Makasih ya bos Iman moga rejeki bos makin lancar juga hubungan bos sama dia",ucap Pak Kosim dengan menunjuk Ayunda dengan dagunya yang saat itu sedang membereskan barang barangnya jadi tidak terlalu mendengar kan pembicaraan Iman dan orang yang membantunya mengangkat barang miliknya.
"Amin",jawab Iman dengan tersenyum pada pria tua itu.
"Emang dia siapa bos?Calon bini atau..".
"Istri aku pak",jawab Iman yang membuat pak Kosim sedikit melongo mendengar keterangan Iman yang mengatakan kalau perempuan cantik yang ada didalam rumah kontrakan itu adalah istrinya karena setahu dia Iman sudah lama tidak pernah dekat dengan perempuan.Lalu tiba tiba sekarang dia bilang perempuan itu istrinya tentu saja dia setengah tidak percaya mendengarnya .
"Istri maksudnya Bini beneran gitu Bos?",tanyanya lagi yang dijawab anggukan oleh Iman.
"Ya ...dia istri aku pak kami menikah sebulan yang lalu ",terang Iman yang dijawab dengan manggut manggut oleh pak Kosim.
"Wah orang ganteng jodohnya ternyata juga nggak sembarangan ya, cantik muda dan kayanya dia perempuan baik baik ya bos?",tanya Pak Kosim dengan suara sedikit pelan saat mengatakan kalimat terakhir khawatir Ayunda mendengarnya dan salah paham meski sebenarnya bagi orang dilingkungan Iman hal itu biasa dipertanyakan.
"Iya,nggak pantes ya sama aku pak? Kan aku nggak baik",jawab Iman dengan ekspresi muram saat mengatakannya yang langsung dibalas pak Kosim dengan gelengan.
"Nggak,cocok kok. Kaya yang aku bilang tadi bos ,orang ganteng jodohnya juga cantik dan orang baik kaya bos jodohnya gadis baik baik pantes banget, selamat ya bos atas pernikahannya semoga langgeng rumah tangganya",ucap pak Kosim dengan menyalami tangan Iman memberinya selamat.
"Iya pak, ya udah makasih banyak sudah dibantu buat pindahan hari ini".
"Iya bos kalau begitu aku pamit dulu sekarang . Nggak enak lama lama disini kan bos masih pengantin baru",celetuk pak Kosim dengan mengulum senyumnya sebelum keluar dari kontrakan Iman.
Hafiz yg sudah merebut Aisyah.
akan merebut juga Ayunda....
Hajar aja Man......
pala pucing ya..... kacian....