NovelToon NovelToon
Cinta Dan Balas Dendam

Cinta Dan Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mata-mata/Agen / Keluarga
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: strbe cake

Fiona dan Fiora, saudari kembar putri presiden. mereka sudah saling menyayangi sejak mereka masih kecil, saling membantu jika salah satu mereka kesusahan. tetapi saat mereka memasuki usia remaja, Fiora yang merasakan pilih kasih di antara mereka berdua, Fiona yang mendapatkan kasih sayang yang tulus dari kedua orang tuanya, sementara dia tidak pernah merasakan itu, hari demi hari berlalu kebencian di hati Fiora semakin memuncak karena suatu peristiwa saat dia berkelahi dengan Fiona. Fiora lari meninggalkan istana dengan air mata di pipinya akibat makian ayahnya, sampai detik itu dia tidak pernah kembali ke rumah mereka lagi.
Fiona yang merasakan perasaan bersalah di hatinya memikirkan saudaranya pergi yang tidak pernah kembali lagi, kini mereka sudah dewasa. Fiona mengambil ahli mengurus semuanya bersama Aaron. setelah beberapa waktu banyak terjadi penghianatan di negara itu yg mengakibatkan banyak korban jiwa, siapa menyebabkan itu semua? apakah orang yang paling mereka tidak sangk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon strbe cake, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebaikan hati Fiona

Fiora dan Gisella berjalan bersama menuju meja makan di mana orang-orang telah menunggu mereka.

“di mana Robert, apa dia sedang memiliki urusan lain yang mendesaknya sehingga tidak bergabung di sini.” tanya Gemma kepada Rosella.

 Rosella segera menggelengkan wajahnya.

“Tidak bu, dia hanya sedang berada di dapur, Fiona meminta Sandwich buatannya.”

tersenyum tipis Gemma sedikit memutar tubuhnya untuk melihat Fiona  yang  duduk dengan  berjarak satu kursi di sampingnya.

“kau selalu membuat ayahmu repot ya.” gumamnya.

“Karena Sandwich buatan ayah jauh lebih enak daripada ibu.” senyumnya kepada Gemma.

“kakak, lihat aku sudah membuat gelang untuk mu yang sudah kukatakan tadi.” ucap Fiora berlari di hadapan Fiona dengan bersemangat menunjukkan gelang kecil di tangannya dengan lapisan mutiara indah.

Mendengar itu Fiona menatap bibinya sebentar sebelum kembali melihat adiknya di bawah.

“tapi aku sudah membuatnya bersama bibi Rose.” balas Fiona saat mengangkat lengannya untuk memperlihatkan itu.

bahu Fiora mulai merosot mengetahui itu, wajahnya tampak Sedih terus melihat kakaknya.

Gisella mengambil kursinya duduk dengan mencibir.

“ambil saja, dia sudah membuatnya untukmu Fiona, kau bisa memakai dua gelang bukan.”

Fiona segera mengangguk dengan tersenyum, mengambil gelang dari tangan adiknya memakai di pergelangannya  lain,

Fiora memegangi tangan Fiona melihat gelang yang melilit  di sana terlihat sangat cantik dan elegan, namun dia mulai menyadari gelang itu semakin  merekat kuat di pergelangan Fiona.

“kakak apa itu menyakitkan, sepertinya gelangnya sempit.” tanya Fiora dengan nada pelan sekaligus khawatir di raut wajahnya.

Fiona menggelengkan kepalanya perlahan sambil membalas pernyataan itu.

“tidak itu terlihat sangat cantik di tanganku, terima kasih Fiora, aku sangat menyukainya.”

Senyum di wajah Fiora segera terlihat, dia menganggukkan kepalanya tanda setuju.

“ambil tempat duduk masing-masing, berhenti mengganggu kakak mu.”  Robert mendekat dengan sebuah piring di tangannya.

“ayo sayang, mari ibu akan memangku kesayangan ibu.” Rosella membuka kedua lengannya mengudang Fiora yang  berdiri di sana.

Fiora segera menjauh dari kakaknya berjalan menuju ibu mereka, sesampai di sana Fiora pun memeluk perlahan dengan sedikit erat di tubuh Rosella.

Rosella tersenyum hangat mengangkat tubuh kecil itu memosisikannya di atas pahanya.

“duduk yang benar oke.” bisik Rosella, jari-jarinya bekerja untuk mengikat rambut Fiora yang panjang, tidak ingin merasa putrinya terganggu oleh itu.

“sesuai pesanan putri kecil ayah.” gumam Robert meletakkan piring yang  berisi beberapa potongan Sandwich stroberi di hadapan Fiona.

“terima kasih ayah.” senyum Fiona memeluk Robert sebentar lalu melepaskannya kembali.

“tidak masalah putri, ayo silakan makan.” Robert mulai duduk di kursi miliknya, terus memperhatikan putrinya dengan kasih sayang.

Semua orang di meja mulai berdoa lalu memakan makanan mereka.

Fiona dengan suapan besar menggigit Sandwich dengan kegirangan, di setiap gigitan dia menggoyangkan tubuhnya dengan perasaan senang.

Rose yang merasa gemas dengan tingkah Fiona perlahan mencondongkan tubuhnya sedikit untuk melihatnya lebih jelas.

“itu terlihat sangat enak, bibi juga mau.” Rose membuka mulutnya sedikit kepada Fiona.

Fiona segera mengambil sebagian kecil Sandwich memasukkannya perlahan ke dalam mulut bibinya.

Merasakan pergerakan itu, Rose dengan cepat menutup mulutnya, menggigit Jari kecil itu dengan main-main.

Fiona tersentak segera menarik jarinya  untuk menjauh dari mulut Rose, tertawa cekikikan.

“Bibi menggigit jariku lagi.” Ucap Fiona, dia menyembunyikan tangannya di balik punggungnya.

“oh benarkah sayang, maafkan bibi mu ini, mari bibi akan obati dia.”  Senyumnya mengulurkan tangan untuk melihat jari-jari itu, Rose tahu tidak ada terjadi sesuatu di sana, setelah beberapa telitian yang main-main, Rose pun  mencium jari-jari itu  beberapa kali.

“mereka sudah sembuh sayang, ayo lanjutkan lagi makanan mu.” gumamnya, melepaskan jari-jari Fiona perlahan.

Fiona yang mengecek jari-jarinya itu segera mengangguk setuju dengan bibinya, dia kembali memakan Sandwich dengan lahap seperti tidak ada terjadi sesuatu sebelumnya.

Robert hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan tawa kecil saat memperhatikan kejahilan kakak iparnya.

“ibu, aku juga mau itu.” Fiora menunjuk ke arah Fiona yang membuat orang-orang di ruangan itu mulai terdiam.

Robert berdehem beberapa kali, sebelum membalas dengan nada dingin.

“Itu milik Fiona, stroberi ya sudah habis jadi aku hanya membuat untuknya.” Katanya tanpa mengalihkan pandangannya dari makanan.

Gisella melirik ke arah Robert dengan sinis, mengunyah makanannya di mulutnya dengan sangat cepat bermaksud menahan amarahnya.

“tentu saja adik, ini aku masi punya banyak, ayah membuatnya untuk kita berdua.” Fiona kepada mengarahkan piring mendekati Fiora.

Fiora terdiam sejenak, mengambil sepotong Sandwich memakannya perlahan.

Fiora segera mengikuti Fiora mengambil bagiannya miliknya memakannya bersama.

Semua orang mulai menyelesaikan makanan mereka, bersiap untuk meninggalkan ruangan, Rose menggenggam tangan ibunya saat dia berdiri terlebih dahulu.

“aku akan mengantar mu ke kamar bu.” Katanya.

Gemma mulai berdiri dari kursinya, berpegangan erat Rose, terlihat lemah di sana.

“bu, kau sudah meminum obat mu kan, aku takut ibu melupakannya lagi.” dengan nada khawatir di suaranya.

“sudah aku meminumnya tadi.” gumam Gemma.

“baiklah ayo kita pergi, ibu harus beristirahat lebih banyak.” Rose pun mulai menuntun Gemma berjalan bersamanya.

Robert menyeka remah-remah makanan di sudut mulut Fiona dengan serbet mengarahkannya dengan lembut.

“ayo tidur siang sayang, kau pasti kelelahan setelah banyak bermain dengan bibi Rose kan.” Senyum Robert  mulai mengangkat tubuh kecil putrinya mengendongnya dengan berhati-hati.

“ayah aku ingin tidur bersama Fiora.” pintanya menatap ayahnya.

“dia sedang makan, lihat ibu belum selesai menyuapinya, Rosella aku akan pergi bersama Fiona dahulu.” Robert meninggalkan ruangan bersama Fiona di gendongannya tanpa menoleh ke belakang fokus dengan jalannya, sesampainya di kamar Fiona dia pun membuka pintu perlahan, mulai melepaskan gendongnya di atas kasur empuk membaringkan Fiona perlahan.

“bisakah ayah mengelus rambutku sebentar sebelum tidur.” gumam Fiona dengan wajah mengantuk.

“tentu saja sayang, ayah akan di sini sampai kau tidur, sekarang ayo tutup matamu.” Robert pun mulai mengelus ujung kepala Fiona dengan lembut.

Fiona menutup matanya yang mengantuk bersandar pada sentuhan ayahnya.

Robert hanya bisa tersenyum, terus melakukan apa yang telah di perintahkan.

Setelah beberapa menit, Fiona tertidur pulas dengan mulut sedikit terbuka tidak menyadari apa pun lagi.

dia yang merasa sudah cukup, menjauhkan tangannya perlahan, mengecup ujung kepala Fiona bersiap untuk pergi, namun saat ingin berdiri, mata Robert tertuju pada gelang yang melilit ketat di pergelangan putrinya, dengan mengerutkan kening, dia pun menarik gelang itu perlahan dari tempatnya, menggenggam erat di tangannya sendiri, melihat bekas merah yang melingkar di kulit putih Fiona, amarah Robert segera mendidih, dia tahu siapa yang berbuat ini, namun Robert menghela nafasnya berusaha untuk menenangkannya perasaannya di hadapan Putrinya meskipun sedang tertidur. dia pun berdiri perlahan berjalan meninggalkan ruangan dengan hati-hati.

1
Galih Kurniawan
masik penasaran. bainya kembar? dan siapa kevin itu
Nanaka: iya kembar, lanjut baca ya di eps lain☺️
total 1 replies
Kikiiiii
mana kakeknya? kerja kah
Kikiiiii
pasti anknya mau jadi ultraman
Kikiiiii
Cukup bagus
Kikiiiii
masi menunggu ultraman
Kikiiiii
tidaa ada ultraman?
Kikiiiii
Angjay ,keren juga
👑 STEPHAN HARUKA 👑
Mencengangkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!