NovelToon NovelToon
Let Me Love You

Let Me Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:215.8k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

6 tahun mendapat perhatian lebih dari orang yang disukai membuat Kaila Mahya Kharisma menganggap jika Devan Aryana memiliki rasa yang sama dengannya. Namun, kenyataannya berbeda. Lelaki itu malah mencintai adiknya, yakni Lea.

Tak ingin mengulang kejadian ibu juga tantenya, Lala memilih untuk mundur dengan rasa sakit juga sedih yang dia simpan sendirian. Ketika kejujurannya ditolak, Lala tak bisa memaksa juga tak ingin egois. Melepaskan adalah jalan paling benar.

Akankah di masa transisi hati Lala akan menemukan orang baru? Atau malah orang lama yang tetap menjadi pemenangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Long Distance Relationship

Ponsel Lala yang ada di atas nakas bergetar. Lala yang baru keluar dari kamar mandi segera meraih benda tersebut. Rona bahagia terpancar begitu jelas. Panggilan video itu segera dia terima. Wajah bantal terlihat begitu jelas di layar.

"Baru bangun?"

"Hem."

Wajah bareface saja gantengnya bukan main. Padahal, bibirnya terlihat kering.

"Gak kerja?"

"Siang."

Mereka saling diam tanpa berbicara. Hanya saling memperhatikan satu sama lain. Seperti tengah melepas rindu.

"Kayaknya ditinggal aku wajah kamu bahagia banget."

"Hah?"

Brian mulai menelisik wajah Lala. Sang kekasihnya pun mulai membuka suara.

"Awalnya aku sedih, Mas," jujurnya.

"Tapi, ada seseorang yang buat aku merasa gak kesepian walaupun gak ada kami di sisi kamu."

"Siapa?" selidik Brian dengan wajah seriusnya.

"Dosen pengganti kamu."

Sudah pasti Brian tahu siapa dosen penggantinya. Tak ada jawaban apapun dari mulut Brian. Dia masih mendengarkan cerita Lala yang begitu antusias menceritakan dosen pengganti dirinya.

"Masa Beliau minta aku buat jadi menantunya," lapornya pada lelaki yang memakai kaos putih.

"Terus kamu mau?"

"Ya enggaklah. Ibunya baik belum tentu anaknya baik kan," paparnya

"Lagipula aku sudah punya lelaki yang ijonya gak ketulungan."

Lengkungan senyum pun terukir di wajah Brian. Sungguh senyum yang begitu Lala rindukan.

"Mas, seriusan satu bulan di sana?" Obrolan pun mulai serius.

"Sabar ya, Sayang. Dua puluh hari lagi kita ketemu."

"Bisa dipercepat gak, Mas? Aku pengen peluk kamu. Aku kangen kamu."

Brian tak bisa menjawab. Hanya kata maaf yang terucap.

"Aku bercanda, Mas." Lala mencoba untuk tersenyum karena melihat wajah Brian yang sudah berubah.

"Aku usahakan akan menyelesaikan semuanya secepat mungkin supaya cepat bertemu dengan kamu."

"Apapun yang kamu minta akan selalu aku usahakan."

Lala terdiam mendengar keseriusan ucapan Brian. Dia merutuki kebodohannya karena sudah berkata seperti itu. Sudah pasti Brian akan bekerja ekstra demi untuk merealisasikan ucapannya.

"Mas--"

"Tunggu aku ya, Sayang. Setelah kita ketemu aku gak akan pernah lepaskan tubuh kamu. Aku akan mendekap kamu sampai rindu yang setiap waktu semakin menggebu terobati sepenuhnya."

"I very Miss you, Sayang."

.

Brian benar-benar bekerja lebih ekstra hanya untuk pulang lebih cepat seperti permintaan Lala. Sudah seminggu ini dia selalu tidur pagi.

"Mas, jam berapa ini?"

Ya, Brian menghubungi Lala di jam tiga pagi waktu Canada. Wajahnya nampak begitu letih.

"Kamu gak perlu lakuin apa yang aku minta. Sekarang, yang aku inginkan kamu kembali dengan kondisi sehat."

Brian malah menunjukkan senyum manisnya. Dan sebuah kalimat keluar dari bibirnya.

"I miss you."

Lala hanya bisa memandang Brian dengan tatapan sendu. Dia tak tega melihat Brian harus bekerja seperti ini.

"Me too."

"Temani aku sampe tidur ya, Sayang."

Lala pun mengangguk. Sudah hampir seminggu Brian meminta sleep call. Lala sungguh tak tega melihat lelaki yang dia cintai seperti ini.

Dia memang belum tahu latar belakang Brian. Yang dia tahu Brian itu pekerja keras. Alfa pun tak banyak memberikan info tentang Brian. Namun, selama bersama Brian di rumah sakit di Bandung, banyak orang yang segan serta hormat kepadanya. Bahkan dokter Dewa pun begitu menghormati Brian.

Lala meyakini jikalau Brian bukan orang sembarangan. Perginya dia ke luar negeri sudah menjadi salah satu tanda. Sayangnya, dia belum tahu akan keluarga Brian.

.

"Mas, aku ijin ke kampus, ya."

Semenjak LDR-an tak ada yang meninggikan ego. Baik Lala maupun Brian meletakkan ego mereka masing-masing. Tak harus Brian dulu menghubunginya. Kadang pun Lala menghubungi sang kekasih lebih dulu.

"Bukannya hari ini free?"

Brian yang tengah fokus pada pekerjaannya mulai menatap ke arah layar di mana sang kekasih sudah rapi.

"Ada seminar, Mas. Pembicaranya orang yang begitu hebat."

"Siapa?"

"Dokter Alaska. Dokter sekaligus pengusaha sukses."

Brian tak menjawab apapun. Dia hanya menatap wajah cantik Lala.

"Kok Mas diam aja?"

"Terus harus bilang apa?"

Lala yang kini diam. Sungguh penyakit dingin sang kekasih kambuh lagi.

"Setelah selesai, langsung pulang."

"Kalau Ibu Ratu ngakak jalan?"

"Boleh. Asal kirim pap."

"Bercanda, Mas. Setelah seminar selesai aku langsung pulang kok. Enggak ada jadwal sama Ibu Ratu. Kayaknya Beliau lagi sibuk sama suaminya." Brian hanya mengangguk kecil.

"Jangan tidur pagi terus. Ini udan hampir seminggu Mas tidur pagi terus."

"Iya, Sayang."

"Love you."

"Love you more, Sayang."

Bagi mereka yang menjalani hubungan jarak jauh, sekecil apapun kabar dari pasangan sangat ditunggu. Maka dari itu, Lala dan Brian selalu menjaga komunikasi. Terlebih Lala yang selalu mendengarkan dan patuh pada wejangan ibu Ratu. Di mana dia yang selalu menjaga harga diri untuk tidak menghubungi lelaki, kini dia tanggalkan harga diri tersebut. Bukan karena dia bucin tolol, tapi kunci LDR selain saling percaya harus memiliki komunikasi yang baik.

.

Siapa yang tak mengenal sosok pengusaha besar sekaligus dokter hebat putra bangsa yang berkarir di negeri singa, dokter Alaska. Pria yang sudah berumur lebih dari setengah abad masih terlihat gagah dan tengah berjalan menuju tempat yang sudah disediakan.

"Definisi makin tua makin menggoda," ucap salah satu mahasiswa

"Cocok banget dijadiin sugar Daddy."

"Duitnya gak berseri sih."

Lala hanya mendengarkan saja obrolan mereka tentang dokter Alaska. Matanya masih tertuju pada sosok Alaska yang memiliki kharisma luar biasa. Lala seperti melihat sosok yang dia rindukan, yakni Baba Radit. Di mana sang mendiang sering menjadi pembicara di berbagai seminar.

"Selamat siang semuanya."

"Perkenalkan saya Alaska."

Suara tegas dokter Alaska pun mulai terdengar. Aula kampus mendadak hening dan fokus kepada pria yang berdiri tegap di hadapan mereka. Sungguh definisi pria pintar dan sempurna. Mata Lala pun tak bisa berpaling dari sosok tersebut. Begitu juga ibu Ratu yang tersenyum bangga kepada dokter Alaska.

"Ternyata Ibu Ratu mengidolakannya juga."

Biasanya seminar itu membosankan, tapi tidak untuk seminar kali ini. Apalagi anak FK serta bisnis management sangat menikmati. Tak terasa sudah satu setengah jam berlalu. Di mana pembicaraan dokter Alaska sudah selesai.

"Gila, baru kali ini seminar seseru ini," ujar salah satu mahasiswa yang tak jauh dari Lala.

"Mana seger banget dokter Alaskanya."

Baru saja hendak menuju pintu keluar, suara seorang wanita membuat langkah Lala terhenti. Diputar tubuhnya dan ibu Ratu sudah tersenyum ke arahnya.

"Mau foto bareng gak sama dokter Alaska?"

Begitu terkejutlah Lala. Tiba-tiba sekali ibu Ratu menawarkan hal yang memang Lala inginkan.

"Emang boleh?"

Ibu Ratu mengangguk, dan segera menarik tangan Lala bak kepada anak sendiri. Lala begitu senang dan mulai mengingat mimpi apa dia semalam hingg bisa mendapat keberuntungan seperti ini.

Queenara aka ibu Ratu segera mendekat ke arah dokter Alaska tanpa ragu. Dia hanya memberikan senyum kepada pria yang sangat berkharisma tersebut dan segera diangguki oleh dokter Alaska. Ibu Ratu, Lala, serta dokter Alaska mulai difoto. Ya, sengaja ibu Ratu meminta bantuan kepada orang lain untuk mengambil foto mereka bertiga. Lala dan ibu Ratu tersenyum melihat hasilnya. Seperti foto orang tua dengan putrinya.

"Terimakasih, Dok," ucap Lala dengan begitu sopan sambil menundukkan kepala.

Tubuh Lala menegang ketika tangan kekar dokter Alaska menepuk pundaknya. Lengkungan senyum terukir dan penuh dengan kehangatan hingga membuat tubuhnya menegang.

"You're so beautiful."

...*** BERSAMBUNG ***...

Ayo atuh dikomen biar double up

1
Riris
waduh....kapal pesiah
kasih masbri...
Tanti Retno Wati
siap kaaa
Santi Simarakayang
lanjut kak
Wiwin Winarsih
tenang GY,, kak bri pasti kabulin... 🤣🤣
Rahmawati
wkkwkwkwk tambah aneh ngidamnya
Ltfh
semoga ada prmjual nasi goreng memakai kaos biru dan gerobaknya juga biru
Lusi Hariyani
ok...siap kak
Lusi Hariyani
ha..ha..ngidam y g ngerjain kt y
Ida Lestari
psti lngsung d baca Thor....
Ida Lestari
ngidamnya kluarga singa tu emang GK ada yg wajar hehehehehehe
dan ngidam nya tu slalu ngehabisin uang bnyak....
lanjut lgi ya Thor
semangat.....
Salim S
aaah akhirnya pangeran launching juga..kenapa notifnya selalu telat ya..
Ida Farida
baik' kak
Ida Farida
astaghfirullah
sum mia
aku dah baca kak .... ada notifikasi masuk aku buka ternyata kak fie Thaa ada karya baru , ya langsung cuuuussss dong .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Lusia
ya ampun kk,. sehat trus ya kk, biar rajin updatenya 🤭🤭
Saadah Rangkuti
assssiiaaaap 🤗
Saadah Rangkuti
pantasan gak nongol2 mas bri nya...
U_Lee
Gaaassskeun Kak...🤭
Madi Virgo
ok kak, ditunggu up ny... tadi pelit ny mas bri sama lalaphooo update lagi tapi ternyata ada judul baru, aku selalu suka cerita2 kakak... semangat kakak💪😘🙏🫰
N I A 🌺🌻🌹
bang el boleh pinjam seratus😂😂😂😂😂😂😂
kalo tuan yg di repotin siap2 bangrut😂😂😂😂😂
sehat selalu buat author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!