"maaf Tuan Muda, karena kesalahpahaman ini. Anda harus menikahi saya." Ucap Carine Anastasya Conwer dengan tatapan sendu.
"Aku tidak butuh maafmu Carine Anastasya, nama palsumu itu tidak bisa mengelabuiku. dan satu lagi, jangan mimpi untuk menjadi istri spesialku. kau bukan tipe, selera, dan wanita yang kucintai. paham!" Tekan Reno Zesnard Phoenix dengan mata menatap tajam.
"Baik Tuan, saya tahu posisi saya." Ujar Carine Anastasya Conwer seraya menundukkan kepala.
Notes: biar tidak bingung, dianjurkan untuk baca novel pertama dengan judul 👉SUAMIKU CEO TAMPAN BERDARAH MAFIA. agar ceritanya nyambung dan teman-teman tidak bertanya-tanya untuk beberapa isi cerita yang mungkin tak dijelaskan secara rincih, termasuk beberapa tokoh cerita yang tak di detail kan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy ji ji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tuan Muda Aneh!
Carine menghampiri Tuan Muda sembari melangkah pelan, Tuan Muda sudah berlalu lebih dulu dan sampai di dalam kamar. Carine menatap pintu kamar dengan sangat lama, lalu membukanya dan masuk ke dalam. Tuan Muda sedang duduk di tepi ranjang sembari menatap Carine.
"kemarilah!" Titah Tuan Muda.
Carine melangkah mendekati Tuan Muda, lalu tangannya menaruh ponsel baru di atas nakas dan berdiri tepat dihadapan pria itu. "Ada apa Tuan Muda?" tutur Carine, Anda mau tantrum untuk hal apalagi. batin Carine pasrahnya.
Reno meraih kedua tangan Carine, lalu memeriksanya dengan teliti. setelah memastikan, Reno melepaskan tangan Carine dan berlalu ke Walk In closed. meninggalkan Carine dengan sejuta pertanyaan.
baru dua menit Tuan Muda lantas menghampirinya lagi sembari menenteng kotak p3k di tangannya. Tuan Muda mengambil air panas yang tersedia di dalam kamar, lalu menaruhnya separuh ke dalam wadah kaca.
Reno meraih tangan Carine, dan membasuh area yang terkena pecahan beling. hingga tergores dan memerah, bisa dilihat dengan mudah karena kulit Carine yang begitu putih bak susu.
"Lain kali tu hati-hati, jangan kerja kaya anak kecil kamu. apa-apa harus terluka segala." omel Tuan Muda sambil mengoles obat di salah satu jemari Carine, dan menutupnya dengan Hansaplast.
"makasih," ucap Carine kaku, karena tiba-tiba Tuan Muda peduli setelah apa yang Tuan Muda lakukan. Carine bahkan tak menyadari adanya goresan kecil di jemarinya.
"tidak gratis, isikan bathup dengan air hangat. aku mau mandi," balas Reno membereskan kembali yang diambilnya.
'Dasar.' umpat Carine dalam hati.
Carine menuju kamar mandi, sedangkan Reno menatap punggung Carine sambil menggulung senyum tipis.
setelah mengisi bathup untuk Tuan Muda, Carine hendak meninggalkan kamar mandi namun dikejutkan dengan sosok Tuan Muda yang ternyata sudah ada di dalam sana. terlebih, hanya mengenakan Boxer.
"Tu-an Muda, bisakah Anda lebih sopan dalam berpakaian? saya masih disini." ucap Carine membalik badan, agar tidak tergoda dengan sesuatu yang menonjol dari tubuh pria itu.
"terserah aku, kamu pikir ini kamar mandi siapa?" Ucap Reno dengan senyum jahil. Ia tidak malu sama sekali dengan penampilannya sekarang.
"saya tahu ini kamar mandi Tuan Muda, tapi setidaknya saya ini wanita bukan pria seperti Anda Tuan Muda." tutur Carine mencari alasan yang tepat.
"yang bilang kamu batang siapa?" tanya Reno melangkah mendekati Carine, lalu memegang pundak Carine dengan gemulai.
"Tuan Muda!" Carine merasakan geli dari sentuhan Tuan Muda yang mengenai kulitnya.
"Stop panggil aku Tuan Muda! atau kau akan kena hukumanku yang mungkin saja bisa merugikanmu seumur hidup!" Ucap Reno menekan kalimatnya di daun telinga Carine, dan menggigitnya pelan.
"tapi saya tidak tahu harus memanggil apa." jawab Carine menelan ludah, yang dimaksud Tuan Muda apakah dengan merenggut kesuciannya?. semoga tidak seperti itu, harap Carine.
"Setelah aku selesai mandi, kau harus memberiku panggilan baru. yang masuk akal dan aku harus menyukainya, jika tidak. aku tidak akan mengampuni mu. paham! sekarang keluar." tutur Reno, dengan gerakan cepat Carine meninggalkan kamar mandi.
di dalam kamar, Carine terus mondar-mandir. memikirkan panggilan yang cocok untuk Tuan Muda, yang bisa terdengar sopan di telinga pria itu.
"Aku harus memanggilnya dengan panggilan apa!?" Gumam Carine sembari menatap pintu kamar mandi.
"Senior?" ucap Carine berfikir, "Tapi Tuan Muda bukan seniorku, dia Tuan Muda Phoenix grup." ujarnya lagi dengan geleng-geleng kepala.
"Hmmm, apa ya kira-kira." karena tak tahu harus memberi panggilan seperti apa pada Tuan Muda, akhirnya Carine meraih ponsel barunya dan memakai benda pipih itu. Carine menekan nomor Kim lalu menelponnya.
"Nona membutuhkan sesuatu?" tanya Kim melalui sambungan telepon. Carine menceritakan semuanya, dan kini bukan hanya satu orang yang berfikir. Kim juga ikut mumet untuk mecari panggilan bagi Tuan Muda yang suka seenaknya itu.
"Kim, kalau aku panggil Tuan Muda dengan panggilan Mas. Kira-kira bakal suka gak yah?" tutur Carine meminta pendapat Kim. Dan di sebrang sana, Kim yang ingin berhenti berfikir tentang Tuan Muda akhirnya setuju dengan panggilan tersebut.
"Ya Nona, panggilan itu lebih baik." jawab Kim cepat.
"Mas?" dengan handuk yang melingkari pinggangnya, Reno memandang Carine dari posisinya yang masih berdiri tepat di depan pintu kamar mandi. sembari menggoyangkan rambutnya yang masih basah.
Carine sontak menatap Tuan Muda, pria itu memasang mimik bertanya-tanya padanya. "siapa Mas?" tanya Reno menghampiri Carine dengan tatapan curiga, Jangan-jangan dia sedang menelpon pria lain. gumam Reno melirik ponsel yang masih melekat di telinga Carine.
"kenapa bengong! siapa Mas yang kau panggil?" tanyanya lagi.
"Itu... Tuan Muda," jawab Carine canggung.
"Iya apa, siapa Mas!" tekan Reno.
"Itu... Anda," Ucap Carine tersenyum canggung, namun tiba-tiba saja Tuan Muda menarik ponsel yang ada di genggaman tangannya.
"Kau siapa!" Suara Reno terdengar melalui sambungan telepon yang dapat didengar oleh Kim, karena Kim sedari tadi belum mematikan panggilannya. "Aku Kim, Tuan Muda." jawab Kim datar.
Tit!
Reno memutuskan panggilan secara sepihak, Ia langsung menukik tajam wajah Carine yang sedang menatapnya juga. "jadi selain memanggil Priamu yang satu itu dengan sebutan kakak! kakak! kakak!, sekarang Kim kau panggil dia Mas?" Ujar Reno benar-benar tidak habis pikir.
"Hah!? bukan begitu Tuan Muda," ujar Carine mulai bingung untuk menjawab ucapan Tuan Muda.
"lalu bagaimana? kenapa tidak sekalian panggil sayang atau Beby misalnya, benar-benar murahan kamu!" ucap Reno menyerahkan ponsel Carine dengan kasar, lalu memilih berlalu ke walk in closed dengan wajah suram.
"Tuan Muda aneh!." Tutur Carine selalu bingung.
...bersambung........ ...