Demi melanjutkan hidup, Hanum terpaksa melarikan diri keluar kota untuk menghindari niat buruk ayah dan ibu tiri yang ingin menjualnya demi memperbanyak kekayaan. Namun siapa sangka kedatangannya ke kota itu justru mempertemukannya dengan cinta masa kecilnya yang kini telah menjadi dosen. Perjalanan hidup yang penuh lika-liku justru membawa mereka ke ranah pernikahan yang membuat hidup mereka rumit. Perbedaan usia, masalah keluarga, status, masa lalu Abyan, dan cinta segitiga pun turut menjadi bumbu dalam setiap bab kisah mereka. Lalu gimana rasanya menikah dengan dosen? Rasanya seperti kamu menjadi Lidya Hanum.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzmi yuwandira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Three
Adryan pulang dengan kesal kerumahnya. Ia membuka pintu rumah dengan kasar sehingga membuat asisten rumah tangga diruang tamu terkejut. Ia lalu membentak asisten rumah tangganya yang tidak sengaja menjatuhkan gelas dari nampan.
"Maaf tuan Adryan, saya gak sengaja"
Adryan langsung mendorong wanita itu hingga jatuh dan tangannya mengenai pecahan beling di lantai.
"Gak becus banget ya Lo kerja!!! Kalau udah gak niat kerja mending Lo pergi dari rumah ini" bentak Adryan.
Anara yang melihat kejadian itu langsung menghampiri mereka.
"Adryan?? Kamu kenapa?" Tanya Anara seraya membantu berdiri asisten rumah tangganya.
"Nyonya maaf saya gak sengaja" ucap wanita itu.
"Tololl banget Lo jadi babu" maki Adryan.
"Lasmi!!!!" Teriak Anara memanggil asisten rumah tangga yang lain.
Lasmi pun segera datang.
"Bawa Ijah ke dapur dan tolong obati lukanya" suruh Anara.
"Baik nyonya... Ayo Ijah" Lasmi menuntun Ijah ke dapur.
Setelah kedua asisten rumah tangga itu pergi, Anara menatap Adryan suaminya dengan mata sinis.
"Kamu kenapa? Pulang-pulang kesetanan, bikin keributan sama Ijah"
"Aku tuh kesel banget hari ini"
"Siapa yang udah buat kamu kesal?" Tanya Anara.
"Abyan itu makin lama makin brengsek ya, sombong dan gak tau diri banget. Masa dia ngembaliin uang yang udah aku bayarkan buat tagihan rumah sakit Oma"
Anara terkejut. "Abyan? Ngembaliin uang kamu?"
"Iyah, lihat nih. Semuanya di kembalikan. dasar! miskin aja belagu!" Ucap Adryan seraya membuang uang itu ke lantai.
"Memangnya dia udah sekaya apa? Sampai nolak bantuan dari aku?" Sambung Adryan.
"Udah lah Adryan, jangan sampai gara-gara dia kamu lepas kontrol kayak gini. Ini baru dirumah loh, gimana kalau di kantor?"
"Maaf aku kelepasan, habisnya dia sombong banget. Kalau gak dirumah sakit udah aku tonjok itu mukanya" ucap Adryan.
Anara mengusap pelan bahu suaminya.
"Yaudah kamu bersih-bersih sana, tenangin tuh emosinya. Aku buatin kamu teh ya"
Adryan luluh dan mengusap pelan puncak kepala istrinya.
"Udah ya, jangan marah-marah lagi... Kamu buat aku takut"
"Iya aku minta maaf ya"
"Iya, yaudah sana ke kamar. Nanti aku susul"
Adryan menurut dan langsung naik ke tangga menuju kamarnya.
***
Setelah selesai jadwal mengajar nya di kampus, Abyan kembali ke kantor. Dia bekerja di perusahaan yang sedang merintis, tidak terlalu terkenal. Abyan bekerja di bagian pengembangan aplikasi, ia merancang dan mengembangkan update - update terbaru dari aplikasi game yang ia buat.
Hari-hari Abyan selalu dipenuhi dengan pekerjaan, ia berangkat pagi dan pulang larut malam. Dan apabila tidak ada jadwal mengajar di kampus, ia akan lembur di kantor.
"Tanggal muda, tanggal muda" ucap Rio.
"Ya Tuhan, semoga bos kasih bonus" ucap Ara.
"Jangan mimpi dapat bonus deh, gajian tepat waktu aja udah syukur" ucap Arumi.
"Iyah bener yang dibilang Rumi, gue gak harapin bonus apapun deh. Tapi kalau dikasih yah Alhamdulillah" Dimas ikutan menimbrung.
"Hehh ada apa ini kalian ngumpul-ngumpul?" Pak Andre datang dan membubarkan karyawan nya yang tengah ngerumpi.
"Eh pak Andre, good morning!!!" Sapa Dimas.
"Good morning pak Andre" sapa beberapa karyawan di tempat itu dengan wajah sumringah.
"Kenapa kalian senyum nya lebar banget kayak gitu? Awas robek tuh mulut" ucap pak Andre.
"Menyapa atasan setiap pagi itu merupakan aturan yang telah bapak buat selama bertahun-tahun dikantor ini" ucap Arumi.
"Iyah sudah lama memang aturan itu saya buat, tapi kalian ngucapin itu pas tanggal muda aja. Heran saya"
Mereka nyengir bagai kuda.
"Hehe jadi gimana nih pak Andre? Cair gak hari ini?" Tanya Rio.
"Gimana saya mau gaji kalian tepat waktu, kalian aja malas-malasan. Coba lihat tuh Abyan disaat kerja ya kerja, ga ada rumpi dan gosip" ucap pak Andre membanggakan karyawannya.
Abyan hanya fokus pada laptopnya.
"Si robot kulkas itu memang gitu pak, kayak ga ada warna kehidupan" sindir Rio.
Arumi langsung menampol nya dengan map.
"Jangan ngomong hal buruk tentang calon suami gue" ucap Arumi.
"Calon suami? Emang Abyan mau sama Lo?" Ucap Ara.
Pak Andre tertawa.
"Pak Abyan??" Panggil Pak Andre.
Abyan berhenti mengetik dan menatap datar orang-orang dihadapannya.
"Sudah lah mengetiknya, sini ikutan gabung. Jangan terlalu diforsir pekerjaannya"
Abyan melirik jam di tangannya.
"Mohon maaf pak saya hanya mengikuti aturan yang bapak buat selama bertahun-tahun bahwa saya tidak akan meninggalkan tempat duduk saya sebelum pekerjaan saya selesai"
"Wahh lihat kan, saya bangga sama kamu Abyan. Kalian contoh itu karyawan terbaik saya" puji Andre sambil bertepuk tangan.
"Gawatt!!!" Ucap Fio.
"Kenapa Fio?" Tanya pak Andre.
Abyan ikut menoleh ke sumber suara, terlihat Fio sedang panik di kursi kerjanya.
"Coba lihat laman komentar di aplikasi dating kita"
Mereka ikut membuka handphone dan membuka aplikasi dating yang mereka rancang, begitu juga Abyan yang meninggalkan laman kerjanya dan beralih membuka laman komentar aplikasi dating.
"Kok komentar nya buruk semua?" Panik Arumi.
"Coba cari tahu keluhan lainnya" ucap pak Andre.
Abyan dengan cepat membuka ruang obrolan di aplikasi dating tersebut, ternyata ada salah satu pengguna yang memakai foto palsu dan menipu orang-orang di aplikasi itu.
"Ada salah satu pengguna yang memakai foto palsu untuk menipu pengguna lainnya, bahkan sudah ada beberapa pengguna kita yang menjadi korban"
"Untuk solusi ini Berikan permintaan maaf terlebih dahulu, mari kita bahas permasalahan ini di ruang rapat" ucap pak Andre.
Mereka dengan segera membuat pernyataan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan akan segera mengatasi permasalahan ini.
Setelah itu mereka merundingkan permasalahan ini ke ruang rapat.
"Polisi udah menghubungi pihak kantor kita, untuk memberikan pernyataan terkait masalah yang terjadi" ucap Abyan.
"Aduh gimana ini pak?? Apa mungkin kantor kita bakalan ditutup" Arumi gelisah.
"Huss jangan mikir macam-macam dulu" ucap Dimas.
"Saya akan coba lacak pengguna palsu ini" ucap Abyan.
Abyan dengan laptopnya mencoba melacak, suara ketikan pada keyboard itu menjadi suara utama yang terdengar diruangan itu.
Sedangkan yang lain sibuk memantau apakah ada lagi laporan atau rating buruk yang masuk pada aplikasi dating mereka.
"Ratingnya makin buruk" ucap Fio.
"Komentar juga pedas semua, melebihi seblak ini" ucap Ara.
Pak Andre begitu frustasi, awal bulan ini ia dihantam masalah begitu saja.
***
Adryan yang sedang duduk di sofa tertawa terbahak – bahak sambil melihat handphone nya.
“Heh... kenapa kamu?” tanya Sadam
"Papa harus lihat ini" Adryan memberikan handphone nya yang berisi berita terkait aplikasi dating yang dikelola oleh perusahaan Abyan.
Sadam membaca berita itu.
"Mereka lagi terkena scandal?" Tanya Sadam.
"Iyah yang lebih parahnya lagi, ada korban didalamnya" Adryan tertawa puas.
"Dia memang anak pembawa sial, dia pantas dapatin itu" ucap Sadam.
Adryan dan Abyan lahir dari ibu yang sama, mereka kembar tak identik. Sifat dan tingkah laku mereka sangat bertolak belakang. Sejak kecil mereka tidak pernah berada di lingkungan yang sama, Sadam meninggalkan kedua anaknya dan Liana (Istrinya) di Pontianak, sedangkan Sadam membawa Adryan untuk tinggal di luar negri mengurus bisnis perusahaan.
Sebuah fakta mengejutkan bahwa ternyata sebelum menikahi Liana, Sadam sudah menikah dengan wanita lain dan kini wanita itu tengah mengandung anak ke dua mereka. Hati Liana sangat hancur, terlebih lagi ketika Sadam memboyong mereka ke Jakarta dan tinggal dirumah mereka.
Setelah menghabiskan masa-masa indah rumah tangganya di luar negeri Sadam dan keluarganya pulang ke Jakarta. Liana tidak pernah dianggap lagi sebagai istri bahkan Adryan pun mengabaikannya. Kepulangan Liana kerumah itu hanya untuk dijadikan sebagai pembantu dan menuruti keinginan Alexa.
Alexa menyiksa Liana habis – habisan, memfitnahnya, berbagai cara dia lakukan agar Liana menderita.
“Bertahun – tahun Sadam ninggalin aku, seorang diri hanya untuk hidup bersama kamu perempuan jalang!!!!! Sekarang kamu rasain akibat dari ngerebut suami orang”
Alexa menyakitinya, selalu menjambak rambutnya, menamparnya bahkan didepan Sadam, pria itu bahkan tidak perduli.
Menikah dengan Liana adalah paksaan dari kedua orang tuanya. Dan setelah perusahaan tambang itu sudah menjadi miliknya Sadam menceraikan Liana.
“Mama minta maaf Liana, Mama juga tidak tahu bahwa ternyata mereka sudah menikah”
Liana sangat sedih, bahwa ternyata ia hanya dijadikan alat untuk Sadam memperluas kekayaannya. Hingga pada akhirnya Liana bercerai dengan Sadam dan mendapatkan kebebasan. Sebelum ayah mertuanya meninggal dunia, Liana diberikan sebuah rumah mewah bernilai 150 milyar serta Marketing Agency untuk dikelola saat Abyan tumbuh dewasa.
Dan hal itu membuat Sadam amat sangat marah dan berupaya untuk mencelakai istrinya sendiri.
***
Setelah begitu cukup lama Abyan mengetik dan menatap monitor, akhirnya mereka mendengar keyboard berhenti diketik.
Mereka menatap Abyan dengan raut wajah penuh harapan.
Abyan yang ditatap peka akan hal itu, pasti mereka khawatir sejak tadi. Bahkan tidak berani untuk mengambil minum karena sibuk memantau laman aplikasi.
"Dapat!" Ucap Abyan.
Mereka menghembuskan nafas panjang tanda perasaan mereka begitu lega.
Mereka mendekati Abyan dan melihat layar laptop. Abyan berhasil melacak, bahkan mencari data asli si pengguna. Ternyata pengguna palsu itu pernah terdaftar beberapa kali pada aplikasi yang berbeda.
"Ini yang waktu itu nipu kakak gue" Ucap Fio.
"Kurang ajar bener, kata korbannya barang – barangnya dirampok" ucap Rio.
"Iya, perhiasan, handphone, motor juga diambil" tambah Ara.
"Kita harus kasih data ini ke kantor polisi" ucap Abyan.
Maka dari itu Abyan dan pak Andre bergegas mendatangi kantor polisi untuk memberikan data yang telah mereka dapat.
Akhirnya kerja keras Abyan berhasil, polisi segera mencari pelaku dan menjebloskan nya ke dalam penjara.
Abyan merasa lega, ia akhirnya berhasil melewati peristiwa yang begitu sulit dan terasa panjang hari ini.
Abyan pun segera melakukan konferensi pers untuk menindaklanjuti aplikasi dating yang sudah merambah ke segala penjuru.
"Sebelumnya kami meminta maaf atas ketidaknyamanan pengguna. Kami juga paham pasti kalian merasa was-was setelah kejadian ini terjadi, maka dari itu kami telah membuat update terbaru dari aplikasi dating yaitu scanner"
"Apa itu scanner? Jadi di update terbaru ini scanner berfungsi untuk mendeteksi pengguna palsu yang menggunakan foto atau data data palsu. Jadi ketika ada pengguna baru yang ingin mendaftar maka kami akan mengecek data dan foto secara teliti. Apabila pengguna itu palsu maka dia tidak dapat mendaftar dan datanya akan segera kami blacklist" ucap Abyan di konferensi pers nya di hadapan media.
"Lalu bagaimana dengan pengguna lama?" Tanya salah satu awak media.
"Nah scanner ini bukan hanya berfungsi untuk pengguna baru aja, scanner berfungsi untuk pengguna lama. Jadi setelah di update pengguna lama akan diminta untuk mengisi kembali data dan foto profil pada laman formulir"
“Bukan hanya itu saja, kami juga telah membuat beberapa update tan terbaru dari aplikasi dating kami, yakni kami menambahkan banyak fitur game yang menarik. Yang pasti akan membuat pengguna semakin nyaman menggunakan aplikasi tersebut. jadi di aplikasi ini kita nggak hanya dapat pacar tapi juga dapat memperluas pertemanan”
“Para pengguna nggak perlu khawatir lagi, nggak akan ada lagi penipu – penipu yang berkeliaran. Karena dengan update terbaru ini kami jamin aman”
Para media merekam dan segera meluncurkan berita terkait perusahaan yang nyawanya hampir terancam ini.
Begitu berita dan siaran konferensi diadakan, komentar positif dan rating kembali naik.
Bahkan unduhan meningkat menjadi 80 persen saat Fio mengeceknya.
Aplikasi mereka trending dan pihak korban tidak jadi menutup kantor mereka.
"Wihh gaji naik" teriak Fio.
Mereka langsung mengecek rekening mereka.
"Wah iya nih, baru di transfer juga" ucap Dimas.
Abyan pun mengakhiri konferensi pers nya dengan media. Ia menghampiri rekan kerjanya yang menunggu di luar ruangan.
"Kerja bagus" ucap pak Andre menepuk bahu Abyan.
"Abyan berkat Lo semua berjalan baik" puji Arumi.
"Mantap Bian" ucap Rio.
"Ayo pak Andre traktir kami makan" ucap Ara.
"Boleh boleh, mau makan apa kalian?" Tanya pak Andre.
"Korean food yuk"
"Tanya Abyan, dia mau nggak?
"Terserah kalian aja" ucap Abyan.
Suara mereka perlahan terdengar pelan meninggalkan ruangan itu.
Abyan tersenyum lega melihat rekan-rekannya ceria kembali.
***
Mario akhirnya pulang kerumah setelah seminggu tidak pulang, ia memarkirkan mobil nya dihalaman rumah. Ia sangat kegirangan, namun beberapa tetangga mencibirnya. Bagaimana tidak? Keluarga mereka sangat susah, belanja pun mengutang kesana kemari. Mario hanya seorang pengangguran yang gemar berjudi dan mabuk mabukan. Dan sekarang begitu pulang ia mendatangi beberapa teman dan tetangga yang pernah ia hutangi dan melunaskan semuanya tanpa tertinggal sepeserpun.
"Kerja apa sekarang pak Mario?" Tanya salah satu tetangganya.
"Bisnis" jawabnya sombong.
Mario lalu pulang kerumah, ia menemukan Hanum dan istrinya tengah mempersiapkan dagangan untuk jualan.
“Hanum buatin ayah kopi” Mario duduk di kursi dan mengangkat kedua kakinya ke atas meja.
Hanum menatap ayahnya dengan tatapan tidak suka, Ratna lalu memberikan kode untuk Hanum pergi ke dapur.
“Kamu ingat pulang mas? Masih ingat punya anak istri disini?” tanya ratna.
“Apasih? Pagi – pagi udah cari masalah”
“Seharusnya kamu itu mikir, kita punya anak yang harus dibiayain. Semua uang kamu hamburkan buat istri mudamu itu”
Mario sangat kesal, Mario lalu melemparkan amplop coklat berisi uang ke wajah ratna.
"Hari ini gak usah capek-capek keliling jualan lagi" titah Mario.
Ratna terkejut, dan mengambil amplop coklat tersebut.
"Apa ini mas?" Tanya Ratna.
"Uang buat kalian"
"Dari mana kamu dapat uang sebanyak itu? Kamu habis ngapain?" Tanya Ratna.
"Ya kerja lah"
"Bohong, kerja apa kamu? Atau Kamu main judi? Ini uang hasil judi?"
Mario sangat kesal.
"Kamu itu banyak tanya banget ya, tinggal diterima aja apa susah nya sih? Aku capek-capek cari uang bukannya bersyukur malah ditanya yang aneh-aneh"
"Aku gak mau Nerima uang ini kalau hasil judi ya mas" tolak Ratna.
"Aku nggak main judi, aku kerja. Aku seminggu nggak pulang itu aku lagi cari kerja buat lunasin semua hutang yang kita punya sama tetangga kita"
Ratna masih tidak percaya, bagaimana bisa dalam waktu 1 Minggu suaminya mendapatkan uang sebanyak itu? Ratna punya firasat yang tidak enak terhadap suaminya.
Mario lalu menatap Hanum yang datang seraya membawa nampan berisi secangkir kopi. Mungkin ini waktu yang tepat untuk berbicara mengenai lamaran dari pak Wijaya.
"Hanum siap-siap kamu, ada yang mau ketemu sama kamu" ucap Mario.
"Siapa Yah?" Tanya Hanum.
"Alah nanti kamu tau sendiri" ucap Mario.
"Oh ya bila perlu pakai pakaian yang cantik ya Hanum"
Hanum merasa heran, karena tak biasanya ada orang yang ingin bertemu dengannya. Dia tidak seterkenal itu hingga ada orang yang ingin bertemu dengannya.
"Emang siapa yang mau ketemu Hanum?" Tanya Ratna.
"Wijaya" jawab Mario.
Ratna terkejut, sebab Wijaya yang ia kenal adalah pria tua kaya raya yang selalu meminjamkan mereka uang.
"Wijaya? Maksud kamu pak Wijaya? Yang sering kamu hutangin itu? Abang dari pelakor itu??" Tanya Ratna memastikan.
"Yang bagus ucapan kamu itu yaa... dia bukan pelakor, dia istriku? Dia orang baik yang selalu nolong Kita" ucap Mario.
"Astagfirullah mas, kamu waras? Wijaya mau ketemu putri kita? Mau apa dia?" Tanya Ratna lagi.
"Banyak tanya kamu, sudah bantu aja Hanum siap-siap. Dandanin yang cantik"
"Aku nggak mau, sebelum kamu kasih tau aku apa tujuan pria tua Bangka itu ketemu putri kita?"
"Wijaya suka sama Hanum" ucap Mario.
Ratna semakin terkejut.
"Dia mau menikah sama Hanum" sambung Mario.
"Terus?? Kamu mau bantu Wijaya buat deketin Hanum gitu? Kamu mau nikahin putri kita sama dia?"
"Kalau iya kenapa? Hanum juga udah dewasa kan? Gak perlu repot-repot cari calon suami untuk dia, ada yang mau yaudah syukurin aja. Kita bisa dapat banyak uang karena udah bantu wijaya"
Ratna menampar Mario.
"Gila kamu ya mas, gak ridho aku kalau putriku kamu jodohin sama kakek-kakek kayak dia. Ayah macam apa kamu ini? Dia itu darah dagingmu. Sanggup kamu ya mas menukar dia demi memperkaya diri. Atas hasutan siapa kamu begini? Perempuan itu kan?? Pelakor itu kan?"
Mario kesal, ia menjambak rambut istrinya dengan kuat, Hanum langsung berdiri dan memegang lengan ayah nya untuk melepaskannya dari rambut ibunya. Ratna menjerit kesakitan.
"Ayah lepasin ibu"
"Minggir Hanum, jangan ikut campur"
"Lepasin ibu ku" teriak Hanum.
"Kau dengar ya Ratna, kalau bukan karena Wijaya kita gak akan mungkin bisa hidup. Wijaya udah ngasih uang ke kita, modalin kerjaan aku" ucap Mario.
"Aku bisa nafkahin putri ku sendiri, masalah hutang itu urusan kamu sama dia. Jangan bawa-bawa putriku"
Mario mendorong Ratna hingga jatuh dan hendak memukulnya dengan tangannya namun Hanum mendorong ayahnya dengan kuat.
Hanum memeluk ibunya dan menangis.
"Kurang ajar!!!" Teriak Mario.
"Cukup yah cukup" mohon Hanum.
"Kau bilang apa tadi?? Jangan bawa-bawa putri mu? Dia juga anakku, aku juga berhak ngatur hidupnya" ucap Mario.
“Memangnya kau sudah sebagus apa jadi ibu? Untung ada Siska yang masih mikirin gimana nasib Hanum kedepannya”
Mario mencampakkan cangkir berisi kopi tersebut ke lantai dan pergi.
***
Malam harinya, Hanum tengah duduk diruang tamu dengan perasaan takut dan sedih.
"Eh anak ayah kok belum siap – siap sih? Pagi tadi ayah bilang apa hanum?" ucap Mario.
Hanum hanya diam menatap ayahnya dan siska dengan kesal.
"Ada orang yang mau ketemu sama kamu, tolong wajah nya jangan cemberut kayak gitu" ucap Mario.
"Ayah bener bener tega ya" ucap Hanum.
"Dia itu orang baik Hanum" ucap Mario.
“Orang baik nggak kayak gitu ayah...” Hanum meneteskan air matanya.
“Aduh sayang jangan nagis dong... kamu harus kelihatan cantik” ucap Siska.
Hanum menarik wajahnya, “Jangan sentuh aku”
Tak lama kemudian terdengar suara mobil, Hanum ingin beranjak pergi namun Mario melarangnya.
"Eh kamu mau kemana? kamu duduk sini aja. Jangan kemana-mana" ucap Mario.
Ditemani Ratna, Hanum duduk di sofa.
"Ada ibu yang akan jaga kamu" ucap Ratna.
Diluar Mario menyambut kedatangan Wijaya.
"Akhirnya calon mantu datang juga" ucap Mario.
"Mana hanum?" Tanya Wijaya.
"Menunggu pak Wijaya didalam" ucap Mario.
Mendengar itu Wijaya terlihat bersemangat dan berjalan mendahului tuan rumah.
Wijaya masuk kedalam dan melihat Hanum duduk di sofa.
"Assalamualaikum" ucap Wijaya.
"Waalaikumussalam" jawab mereka.
Wijaya terenyum lebar, ia terlihat mengerikan Dimata Hanum.
"Hanum kok gak di suruh duduk sih om Wijaya nya?" Tanya Siska.
"Oh? Duduk kek" ucap Hanum.
Siska melototi mario karena perkataan kasar putrinya. Mario peka akan hal itu dan mencubit lengan putrinya.
"Yang sopan dikit manggilnya, panggil pak Wijaya" bisik Mario.
Hanum kesakitan karena Mario mencubit lengannya.
"Maaf pak Wijaya" ucap Hanum.
"Gapapa Hanum, Mario kau jangan lah kasar sama Hanum. Kasihan" ucap Wijaya.
Mario menyenggol lengan istrinya, Ratna lalu memberikan minuman dan camilan untuk Wijaya.
Raut wajah Ratna yang menarik perhatian Hanum, ia tau pasti ibunya saat ini sedang terluka.
Ibunya begitu murung, dan terus memegang lengan Hanum.
"Silahkan dinikmati pak Wijaya" ucap Mario.
Wijaya hanya tersenyum menatap Hanum. Sungguh Hanum merasa tidak nyaman, perasaannya pun semakin tidak enak, ia risih karena menjadi pusat perhatian Wijaya.
"Hanum kamu cantik sekali ya" puji Wijaya.
Hanum tersenyum canggung.
"Kamu umur berapa sekarang?" Tanya Wijaya.
"16 tahun"
Wijaya semakin senang mendengarnya.
"Wah masih muda sekali ya Hanum" ucap Wijaya.
Senyum menyeringai itu benar-benar membuat Hanum merinding.
"Jadi pak Wijaya yang mau ketemu aku" ucap Hanum.
"Ya ini pak Wijaya yang mau ketemu sama kamu" ucap Mario.
"Kenapa pak wijaya mau ketemu sama saya? Ada keperluan apa ya?" Tanya Hanum.
"Hanum saya suka sama kamu"
Mata Hanum tak dapat berkedip ketika Wijaya dengan tidak tahu malunya mengungkapkan perasaannya.
Suka dia bilang?? Gak lihat kah umurnya sudah tua sedangkan aku masih belasan tahun. Apakah pak Wijaya ini waras?
"Jadi maksudnya?"
"Hanum, pertama kali lihat kamu saya benar-benar terpesona sama kecantikan kamu Hanum"
"Kenapa bisa? Bapak kan tau saya ini masih belasan tahun"
Hanum terlihat berani.
Ratna yang ingin membuka suara kakinya di pijak oleh Mario.
"Makanya itu saya juga ngga tau nih Hanum kenapa hati saya bisa terpikat sama kamu" ucap Wijaya.
Hanum ingin muntah rasanya.
"Saya sangat mencintai kamu Hanum, sangat..."
“Tapi saya sudah punya pacar” ucap Hanum.
“Apa – apaan kamu ini Hanum?”
“Ohh jadi kamu sudah punya pacar ya?” tanya Wijaya.
“Apa kurang jelas ya tadi aku ngomongnya?”
“Jangan percaya omongan nya Hanum pak wijaya, dia emang suka gitu”
“Nggak masalah, justru saya makin suka”
Hanum semakin merinding mendengarnya.
***
Lanjut lee
gue bolak balik check mana cuman 1 bab lagi Thor 😭😭 tegaaaaaa banget...
Btw gue suka banget kak, sama pemeran pendukung nya, dimas sama Arumi semoga jadian yaaa 🤣🤣🤣🤣