NovelToon NovelToon
Isekai Slime? Reincarnation Into Another World

Isekai Slime? Reincarnation Into Another World

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Harem / Fantasi Isekai
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chizella

Genre : Fantasi, Fantasi-Isekai, Action, Harem, Romance, Adventure, Reinkarnasi, Isekai, Magic, Demon, Royal.

[On Going]

- Sinopsis -

Setelah berkali-kali di bully oleh orang kaya. Sion yang sudah tidak tahan dengan semua itu, akhirnya meluapkan amarahnya.

Sampai akhirnya kepuasannya berakhir dengan bunuh diri. Dan dia tidak menyesalinya, seperti kebanyakannya dia bereinkarnasi di dunia lain.

Apakah Sion akan mencoba meraih puncak? Tetap dibully? Atau sebaliknya dia membully?

- Untuk jumlah kata ga full 1k yah gaes, kadang cuma 800 atau bisa aja lebih sampai 1,5k kalau benar-benar niat. Kalau agak sibuk yahh, antara 1k atau 800+ doang.

- Up-nya yah suka-suka aku wkwk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chizella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 : Lise Vs Monster Besar

"Arhhhhh! Lise! Tolong aku!"

Saat ini aku sedang berlari dari kejaran monster besar yang pernah kulihat sebelumnya. Monster yang mirip dengan Dinosaurus itu.

Monster ini menyerupai T-Rex, tetapi jauh lebih besar dan lebih mengerikan. Tubuhnya dilapisi sisik hitam berkilauan seperti baja, memberikan perlindungan yang hampir mustahil ditembus senjata biasa. Kepalanya besar dengan rahang yang mampu meremukkan baja dalam satu gigitan, dilengkapi dengan gigi panjang dan tajam seperti belati.

Matanya menyala merah. Lubang hidungnya besar, mengendus mangsa dari kejauhan. Lengannya tetap kecil, tetapi memiliki cakar melengkung yang tajam seperti sabit.

Punggungnya dipenuhi duri besar. Ekornya panjang dan berotot, cukup kuat untuk menghancurkan bangunan dalam sekali tebasan. Setiap langkahnya membuat tanah bergetar.

Aku berlari dengan menggunakan peringan yang membuatku lebih cepat. Namun, aku juga harus menghindar agar tidak diinjak monster ini, karena jika diinjak olehnya sekarang aku pasti mati.

Aku mendorong tubuhku yang ringan untuk melaju lebih cepat. Lalu, berbalik dengan mengeluarkan pedang berkaratku dan menebas kakinya yang besar itu. Karena tidak berefek apa-apa padanya aku melanjutkan lari ke arah sebaliknya. Membuatnya harus berbalik untuk mengejarku.

"Hei, Lise! Jangan diam saja tolong aku!"

"Tidak mau, urus masalahmu sendiri," katanya sambil memakan cemilan.

Lise duduk diatas pohon yang tinggi dan cukup jauh membuat monster T-Rex yang tidak menyadari keberadaannya. Ia kelihatan menikmati diriku yang akan menjadi sasaran empuk monster ini.

"SIAL! Kenapa malah begini!"

Kenapa aku malah bertemu dengan monster ini lagi? Untuk mengetahuinya mari kita kembali ke beberapa jam yang lalu.

...---...

Setelah kembali aku dan Lise langsung menuju ke Guild. Kami melihat-lihat misi yang ada, aku berniat mengambil misi yang cocok untuk percobaanku. Yaitu, seperti memburu bandit atau semacamnya.

Aku menghampiri resepsionis menanyakan soal misi yang kuinginkan. Tapi, untuk saat ini ternyata tidak ada misi seperti itu.

Aku membaringkan kepalaku ke meja, sedikit kecewa karena tidak bisa melakukan percobaan yang kuinginkan. Beberapa saat setelah itu datang gadis petualang berambut coklat menghampiriku.

"Hei! Lama tak bertemu, Sion."

"Ahh iya, Rhea."

Rhea memiringkan kepalanya wajahnya terlihat penasaran. "Ada apa denganmu?"

"Misi yang ia inginkan saat ini sedang tidak ada di Guild," jawab Lise yang baru saja datang membawa makanan.

"Begitu? Lalu apa masalahnya, tinggal ambil misi yang lain saja, kan?"

Memang benar, tapi... Ahhh Sudahlah.

"Baiklah aku akan mengambil misi yang lain saja." Aku kembali berdiri menuju papan misi.

Setelah beberapa saat mencari, aku menemukan misi yang menarik perhatianku. "Kalahkan Monster besar?"

Itu membuatku tertarik, aku langsung mengambil misi itu dan bergegas pergi ke tempat tujuan. Setelah berjalan cukup lama akhirnya kami sampai ke tempatnya. Tempat yang ada di depan kami ini adalah hutan saat kami pertama kali aku dan Lise bertemu.

Yahh, hutan itu.

"Sudah cukup lama ya, Lise."

"Yah, ini tempat dimana kita bertemu."

Aku menarik Lise memasuki hutan itu. "Ayo," ucapku dengan senyuman di wajahku.

Lise membalas senyumanku dan mengikutiku masuk. Terasa sepi seperti biasa, aku melihat ke kertas misi. Tertulis ciri-ciri monster besar itu, bersisik hitam dan besar? Ciri-cirinya sangat tidak lengkap, sepertinya orang yang memberikan misi ini sangat tidak niat.

Tapi, hadiah uang yang akan diberikan ketika misi ini selesai cukup besar. Itu membuatku senang karena sebentar lagi aku dan Lise akan mendapatkan uang itu.

Niatnya begitu.

Tapi setelah kami masuk lebih dalam, aku menemukan monster besar yang tidak asing. Aku pernah melihat monster ini.

Ini adalah Dinosaurus yang mengejarku saat aku mendapati diriku berada di hutan ini. Kali ini aku melihatnya lebih jelas, terlihat sisik hitam yang berkilauan itu persis seperti ciri-ciri yang ada di dalam misi.

"Hei, Lise. Bagaimana menurutmu tentang ini?" ucapku, memegangi Lise.

"Hmm, kau urus saja sendiri. Aku akan menonton saja, kalahkan dia ya!" Ia kemudian melompat jauh meninggalkanku sendirian.

Sial! Slime ini...!

Mau tidak mau aku harus melarikan diri dari T-Rex besar ini.

...---...

Aku kembali menggunakan peringan untuk melangkah diantara pepohonan, melompat dari satu pohon ke pohon yang lain. Meski begitu monster itu tetap bisa mengikutiku.

Langkahnya yang besar membuatnya bisa mengimbangi kecepatanku. Yang kugunakan hanyalah peringan, aku tidak bisa menggunakan sihir kecepatan seperti Lise.

Aku juga sudah mencoba Noriutsuru pada monster ini, tapi tidak berefek apa-apa. Kelihatannya Noriutsuru hanya berfungsi kepada manusia atau monster dengan wujud manusia. Meski bisa merasuki monster ini aku juga akan bingung harus melakukan apa.

Aku menarik pedangku, memberikan pemberat pada perang berkarat ini. Kemudian melesat ke arah monster T-Rex besar itu dan menghantam kakinya menggunakan pedang yang sudah di beri pemberat.

"Lighten up."

Aku menggunakan peringan lagi untuk melesat tinggi ke atasnya lalu. "Emphasize." Dengan pemberat aku menendang kepalanya itu dengan memanfaatkan momentum yang di percepat saat aku jatuh.

Seperti dugaanku itu tidak terasa baginya. Damage yang ia terima sangat sedikit di bandingkan diriku jika sekali saja diinjaknya pasti langsung mati.

Sial T-Rex merepotkan!

Aku melanjutkan lariku, semakin cepat dan semakin cepat. Menggunakan peringan lagi untuk melompati pepohonan. Dengan peringan bahkan daun pun bisa kuinjak, itu mempermudahku untuk mencari pijakan.

Saat aku melompat lagi, tiba-tiba aku merasakan kerah bajuku di tarik oleh cakarnya.

"Sialll! Kenapa bisa kena!"

Aku di lemparkan olehnya ke tanah. Membuatku merasakan sakit disekujur tubuhku, tanah di sekitarku pun retak akibat benturan itu.

Aku berbalik, melihat monster itu sudah berjalan mendekat. Ia berjalan pelan seakan tau aku tak bisa berbuat apa-apa lagi, yang ia lakukan adalah menanamkan ketakutan yang kedua kalinya untukku.

Aku tidak ingin kalah.

T-Rex itu kemudian sudah siap menginjakku dengan kaki besarnya itu. Dengan gerakan beratnya ia menginjakkan kakinya pada posisiku berada sekarang. Aku menutup mataku kejadian yang sama sepertinya akan terulang lagi, apa aku akan mati dua kali?

BOOM—!

Sebelum kaki T-Rex itu menginjakku terjadi ledakan besar yang di sebabkan oleh sihir seseorang. Membuat T-Rex itu mundur beberapa langkah.

Setelah debu-debu akibat ledakan itu menghilang aku melihat gadis dengan rambut biru sedang berdiri di depanku.

"Dasar muridku yang bodoh, bahkan melawan monster begini saja mau menyerah?" ucapnya, saat menoleh kearahku.

Aku hanya diam tidak membalas perkataannya, saat ini aku masih mencoba menenangkan jantungku yang berdetak kencang ini.

Lise kemudian memutar-mutar tangannya. "Akan kutunjukan padamu, apa itu kekuatan!" ucapnya dengan gagah.

"Amplifier!"

Menggunakan sihirnya ia kemudian melesat tinggi memberikan pukulan pada wajah T-Rex itu. Tinjunya berefek besar membuat T-Rex itu meraung kesakitan. Ketika T-Rex itu mundur beberapa langkah lagi Lise langsung memberinya pukulan bertubi-tubi lagi dan lagi.

Wajah T-Rex itu di penuhin bekas pukulannya.

Memangnya sekuat apa gadis ini!

Lise melayang di udara melihat T-Rex itu melompat-lompat mencoba menggapainya. Namun, posisi Lise jauh lebih tinggi membuat T-Rex itu tak sampai menjangkaunya.

"Wahai langit, hukumlah mahluk rendahan ini dengan murkamu! Thunder Judgment!"

Boom—!

Kilatan petir besar dari langit turun menyambar T-Rex itu. T-Rex itu terlihat hangus dibeberapa bagian akibat serangan Lise.

Namun, T-Rex itu kemudian membuka mulutnya lebar-lebar dan mengeluarkan bola api dari mulutnya.

Wahh Apa-apaan itu!

Lise menghindari rentetan bola api dengan cepat, sepertinya ia menggunakan sihir kecepatan yang membuat T-Rex itu kesulitan membidik Lise.

...---...

[POV Lise]

Monster besar ini cukup tangguh, setelah terkena Thunder Judgment dia masih bisa berdiri. Mungkin karena sisiknya itu, meskipun sedikit hangus.

Tapi aku tidak selemah itu sampai harus lari dari monster rendahan ini, awalnya aku menghindarinya karena ingin menyimpan batu sihirku pada tempat yang aman, aku tidak ingin batu sihir itu hilang saat aku sedang bertarung. Tapi, kini dia muncul kembali. Aku memang membiarkan Sion untuk menghadapinya, tapi bukan berarti akan kubiarkan dia membunuh Sion.

Sekarang terimalah amarahku, kau akan membayarnya karena telah menyakiti Sion-ku!

Yah... Mamang salahku sendiri membiarkan Sion melawannya. Tapi, tetap saja saat ini aku sedang marah!

"Amplifier! Amplifier! Amplifier!"

Aku memegangi ekor besarnya itu lalu memutar-mutarkannya dan kemudian membantingnya jauh.

"Graaghhhh!"

BRAKK!

Ia menabrak banyak pohon karena tubuh besarnya.

"Tidak akan kubiarkan kau mati dengan mudah... Ribuan bilah tanpa bentuk..."

Aku mengangkat tanganku, lingkaran sihir mulai terlihat di jariku.

"Berikanlah mahluk rendahan ini ribuan rasa sakit... Thousand Slashes!"

Angin disekitarnya mulai berubah menjadi bilah tak kasat mata yang mencabik-cabiknya terus menerus membuat sisiknya itu di tembus oleh sihirku.

"Sekali lagi..."

"Hukumlah mahluk rendahan ini... Thunder Judgment!"

Boom—!

Usai ledakan debu mulai menghilang, memperlihatkan monster itu telah tumbang hangus oleh petir.

Aku kemudian berbalik dan turun ke tempat Sion. Aku mendekatinya yang sedari tadi terdiam, kelihatannya dia agak terkejut melihat ini.

"Hei..." ucapku selagi memegangi pipinya.

"Ah iya?"

"Kau baik-baik saja, kan? Maaf, sepertinya aku sudah agak keterlaluan. Aku tau dirimu lemah tapi malah memaksamu melawan musuh yang jauh berada di atasmu. Sekali lagi maaf Sion."

"Kau ini mau meminta maaf atau mengejekku, ya ya aku tau aku lemah," jawabnya wajahnya sedikit cemberut.

"Hee, akhirnya aku sadar juga ya?"

"Apa maksudmu? aku sudah tau sejak awal kalau aku ini lemah."

"Tapi tingkahmu itu seakan yang terkuat," kataku dengan nada mengejek.

Tapi meski begitu syukurlah, kurasa aku harus memperbaiki kepribadianku yang buruk ini. Sebelumnya aku memilih bersikap agak kasar ke Sion, tapi kurasa tidak salahnya bersikap baik pada orang yang telah memberiku makan.

Aku mengangkat Sion lalu mengendongnya dengan gaya tuan putri. "Amplifier."

"HEH! Tu-tunggu! Apa yang kau lakukan!"

"Memangnya apa lagi?" Aku kemudian berjalan sambil mengendongnya.

"Bukannya ini terbalik yah!" teriaknya.

"Omong-omong kau berat, Sion."

"Aku tak ingin mendengarnya darimu!"

1
Frando Wijaya
next Thor 😃
☆White Cygnus☆
alurnya cepet, dan ya ... generik, tapi masih oke ...
☆White Cygnus☆: yep ...
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: emg cepet banget sih alurnya, thank dah mpir
total 2 replies
☆White Cygnus☆
tomlol moment
☆White Cygnus☆
udah stress ternyata beliau ...
☆White Cygnus☆
apalah, cepu
☆White Cygnus☆
amjinc cemen bener, baru segitu udah mau kabur aja ...
☆White Cygnus☆
tomlol!
☆White Cygnus☆
tapi emang iya, lu ngelawan malah tambah ancur, keluarga juga bisa keseret ...
ꩇׁׅ֪݊ αɾíղҽ
hm~ hm~
🎀𝓜𝓲𝓼𝓼 𝓥𝓲𝓪 𝓟𝓮𝓻𝓲🍒
gg
Frando Wijaya
btw next Thor 😃
Frando Wijaya
skrg hanya menunggu wkt
Frando Wijaya: itu emng bner.....tpi jgn lengah loh....terkadang lengah sikit langsung berakhir segalany
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: ngapain coba, kan tujuan mc cuma Lise seorang/Facepalm/
total 6 replies
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
berarti...raja sampah itu cari gara2
Frando Wijaya: hehehehe 😈
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: yah liat aja nanti, lagian tujuan raja nyari gara2 ama sion apa coba, raja aja ga kenal/Doge/
total 7 replies
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
ingin blg anuu yg ranjang tktny mlh sensor 😅
Frando Wijaya: syng sekali 😌
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: wkwk sensor dikit
total 2 replies
Frando Wijaya
btw next Thor 😃
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: yeppp
total 1 replies
Frando Wijaya
GILA! gk keberatan jd org ke 2 kekasih?! wah! bner2 gawat
Frando Wijaya: yare2....urusan cinta emng sgt rumit
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: loh yg mau kan si Liana, sion cuma ngikut doang
total 4 replies
ꩇׁׅ֪݊ αɾíղҽ
shi hao moment🗿👏
Frando Wijaya
next Thor 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!