Dua orang kakak beradik selalu kompak dalam segala apapun bahkan ada yang menyangka jika mereka adalah sepasang kekasih ,mereka adalah Dion Ramajaya dan Dian Ramajaya .
Tidak ada yang tahu keduanya memiliki warisan dari neneknya yang bernama Hasna , karena mereka telah sepakat dengan neneknya untuk menjaga rahasia sampai kapanpun .
Lalu bagaimana dengan kisah percintaan mereka ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Penguntit
Sewaktu pulang sekolah Uci yang kebetulan pulang agak belakang karena menyelesaikan tugas dari guru . Sementara Yuli dan teman-temannya sudah menunggu di kantin sekolah yang sudah tutup semua penjual sudah pulang .
" Itu Uci keluar dari kelas cepetan ikuti jangan sampai ada yang tahu ," ucap Yuli melihat Uci berjalan keluar dari kelas sendirian . Uci tidak menyadari kalau dirinya ada yang mengikuti .
Uci dengan motor maticnya keluar dari lingkungan sekolah , Yuli dan teman-temannya mengikuti dengan mengendarai mobil Yuli dari belakang yang dikemudikan oleh sopir pribadi .
Selama dalam perjalanan Uci belok menuju sebuah kafe ,disana ia memarkirkan motornya kemudian masuk ke dalam kafe tersebut . Yuli dan teman-temannya merasa heran .
"Ngapain tuh cucut masuk ke dalam kafe ?" tanya Yuli kepada teman-temannya . "Mana kita tahu ya teman-teman ?" jawab Lili , teman lainnya menjawab dengan menganggukkan kepala . "Salah satu masuk dan beritahu kita cepetan sebelum Uci keluar dari kafe ," suruh Yuli kepada teman-temannya .
"Noni kamu saja sana ," suruh Lili menunjuk Noni . "Jangan nanti dia latah bisa kacau rencana kita ," sahut Yuli . "Kamu saja Vi , kamu kan lebih dekat sama Uci dan Dian ," sahut Yuli menunjuk Vivi .
Dengan terpaksa Vivi menyanggupi usulan Yuli kemudian ia keluar dari mobil dan masuk ke dalam kafe sudah berganti pakaian dan memakai kacamata hitam .Vivi sudah terbiasa dengan penyamarannya karena ia pernah menjadi mata-mata anggota kepolisian namun itu dilakukan karena tugas negara ,lain cerita dengan memata-matai teman sendiri ala kadarnya saja .
Tidak ada yang mengenali Vivi didalam kafe , Vivi duduk dipinggir dekat jendela kaca . Vivi melihat Uci sedang berbicara dengan seorang pria namun pria itu tidak terlihat wajahnya hanya punggung saja ,mereka terlihat sangat romantis dan tersenyum bersama , Vivi mengambil kesempatan memotret adegan mereka bahkan merekam dalam video .
Sekilas Vivi seperti mengenal sosok pria yang bersama Uci namun ia lupa siapa , lama Vivi berada disana karena Uci masih betah didalam sana bersama pria tersebut . Setelah hampir satu jam Uci dan pria itu keluar dari kafe namun pria itu menggunakan masker jadi Vivi tidak mengenali wajah pria tersebut .
Vivi melihat Uci dan pria itu naik mobil bukan naik motor , kemudian dengan gerakan cepat Vivi keluar dari kafe dan masuk ke dalam mobil Yuli . "Kamu ngapain aja didalam di telepon gak diangkat dichat gak dibalas , pasti kamu ikut ngobrol sama Cucut ya ," cerca Yuli menatap Vivi yang ngos-ngosan .
Vivi mengacuhkan perkataan Yuli ." Cepetan ikuti mobil hitam itu ," suruh Vivi kepada sopir . ," Baik non ," jawab sopir melaju mengikuti mobil yang ditunjuk oleh Vivi ."Tetap jaga jarak ya pak jangan sampai hilang karena ini penting ," ucap Vivi , semua teman-temannya dibuat penasaran dengan perkataan Vivi.
"Memangnya ada apa dengan mobil itu ?" tanya Noni . "Memangnya kalian tidak melihat Uci keluar dari kafe tadi ?" tanya Vivi kesal terhadap teman-temannya penyelidikannya dianggap sepele . "Lihat terus kenapa ?" jawab Yuli dengan santai . Vivi merasa frustasi karena Yuli tidak memperhatikan dengan seksama .
"Uci keluar dari kafe bersama seorang pria memakai masker naik mobil itu ,"jawab Vivi menyenderkan punggungnya dikursi mobil karena lelah dan kepanasan dari luar tadi. "Apa ?" tanya Yuli dan lainnya terkejut .
yuk mampir kenovel aku