Bela tidak menyangka masa mudanya kini hancur karena ketahuan Hamidun sama guru dan kedua orang tua, membuat Bela harus terima kenyataan jika Bela harus diasingkan dikampung halaman kakek nya supaya keluarga tidak malu dengan kenyataan pahit yang dialami Bela, mampu kah Bela membesarkan anaknya seorang diri atau justru pacarnya datang untuk ajak nikah dan membuat Bela tidak merasakan hidup diasingkan dari lingkungannya lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 1
Bela nunduk saat kedua orang tuanya masuk kedalam ruang kepala sekolah, wajah Bela basah dengan air mata karena tidak sanggup terima kenyataan kalo Bela sekarang sedang mengandung dan menyesal membuat kedua orang tuanya kecewa atas kelakuannya selama ini yang terlalu bebas.
Ayah nya Bela baca kertas yang dikasih sama kepala sekolah, membuat Ayah nya Bela langsung marah setelah baca tulisan yang sudah dibaca dan memberikan kertas yang dipegangnya ke istrinya supaya tahu apa yang diberikan sama kepala sekolah.
"Apa anda tidak salah sama hasil tes itu, anak saya anak baik-baik Pak lihat lihat saja pakaiannya rapih dan sopan apa lagi anak saya tidak pernah keluar rumah malam hari, bagaimana bisa senakal itu Pak tidak mungkin anak saya jadi anak yang liar." bantah Bobby tidak percaya sama apa yang sudah dibacanya.
"Betul Pak, saya sendiri yang selalu cek anak saya selalu ada di rumah dan setiap sore setelah pulang sekolah tidak pernah kemana-mana lagi mana mungkin anak saya punya teman yang membuat anak saya sebebas itu pertemanannya." ucap Belva yakin kalo Bela tidak pergi setelah sampai rumah.
"Anda tanya sendiri sama anak kalian, saya terpaksa keluarkan Bela dari sekolah selain nama baik sekolah ini tetap terjaga juga supaya Bela tidak dibully sama teman-temannya akibat dari pergaulan bebas dia tanpa sepengetahuan kita semua, saya tahu Bela anak yang baik tidak pernah banyak tingkah dan prestasinya juga cukup bagus disayangkan Bela melakukan kesalahan fatal akhirnya harus putus sekolah maafkan saya harus keluarkan Bela dari sekolah ini!" tegas Kepala sekolah menyayangkan gaya pacaran Bela, tidak menyangka siswa yang berprestasi harus gagal pendidikannya karena kesalahannya sendiri.
"Kita pulang sekarang Bela!" tegas Boby menatap Bela dengan tatapan penuh amarah, bagaimana bisa anak yang dibanggakan bisa melakukan kesalahan fatal yang bisa merusak masa depannya Bela dan merusak nama baik keluarga jika tahu kondisi Bela sekarang.
Bela tidak sanggup bicara sama sekali, karena sadar ini semua karena salah sendiri karena mudah dibujuk sama Bastian dengan gaya pacaran yang selalu kontak fisik.
**
Sesampainya di rumah Bela harus terima dimarahin habis-habisan sama kedua orang tuanya, tidak menyangka kalo Bela selama ini memiliki pacar yang seenaknya merusak masa depan Bela dan tidak mau bertanggung jawab.
"Sial sekali Bastian tidak bisa dihubungi, kita harus ke rumahnya minta pertanggung jawaban Bastian atas kesalahannya enak saja sudah rusak anak kita eh mau lari begitu saja." ucap Boby penuh amarah.
"Betul Ayah, setelah menikah mereka kita asinhkan di kampung orang tua Bunda selama Bela mengandung setelah beberapa tahun usia mereka sudah matang baru kita bawa mereka kesini lagi, biar lah kita dihina banyak orang dari pada sekarang dihina saat usia Bela masih sekolah kasihan mental Bela nanti." ucap Belva memikirkan mental anaknya, jika menikah sekarang banyak yang tahu pasti hidupnya Bela tidak lepas dari hinaan keluarga dan para tetangga.
"Baik Ayah kita ke rumah Bastian, Bela yakin Bastian mau tanggung jawab dan serius sama hubungan kita." ucap Bela harap-harap cemas karena kwartir Bastian lari dari tanggung jawabnya.
Bela jalan menuju kamarnya untuk ganti baju dan siap-siap ke rumahnya Bastian, bahas akan masa depannya dan minta tanggung jawab supaya Bastian tidak seenaknya sudah merusak Bela selama ini.
**
Orang tuanya Bastian kaget melihat Bela datang ke rumahnya bareng kedua orang tuanya, membuat orang tuanya Bastian mempersilahkan Bela dan kedua orang tuanya masuk kedalam rumah.
"Tidak usah basa basi, mana Bastian anak kalian bawa kesini sekarang!" bentak Boby penuh dengan emosi.
"Ada apa ini, kenapa nada bicara anda seperti itu dan wajah Bela basah sepertinya habis nangis?" tanya Yuyun Ibu nya Bastian.
"Bastian sudah merusak anak kami, kami tidak tahu anak kita pacaran selama ini dan gaya pacaran mereka terlalu bebas dan sekarang Bela sedang mengandung anaknya Bastian, jadi kedatangan kami kesini untuk minta pertanggung jawaban Bastian supaya Bastian sama seperti Bela putus sekolah terima akibatnya sendiri!" tegas Boby tidak akan biarkan Bela sendirian yang putus sekolah.
"Tidak mungkin Bastian berani merusak anak orang apa lagi sampai mengandung, dasarnya saja Bela nya nakal yang godain Bastian duluan kan tidak mungkin Bastian sejahat itu sama perempuan." ucap Bunda nya Bastian tidak terima anaknya dianggap nakal.
"Jaga ucapan anda Bu, anak saya anak baik-baik bukan anak nakal dan liar dasarnya saja Bastian nya yang tidak bisa menjaga keinginannya dan memaksa Bela sampai akhirnya seperti ini, mana Bastian supaya mempertanggung jawabkan kesalahannya saya tidak mau tahu!" bentak Belva emosi karena Bunda nya Bastian seenaknya nuduh Bela anak nakal dan duluan yang ajak Bastian.
"Baik-baik kita panggil Bastian dan kita lihat apa benar anak kami yang merusak Bela dan jika bukan Bastian yang salah jangan kembali untuk menyebar fitnah karena kesalahan anak kalian yang memalukan." lanjut Ayah nya Bastian yakin jika anaknya bukan anak nakal, yakin Bastian tidak akan berani merusak anak orang apa lagi dengan status pacarnya.
Ayah nya Bastian langsung jalan menuju kamar anaknya, berharap kalo Bastian tidak pernah melakukan kesalahan sefatal ini dan bisa merusak nama baik keluarganya.
Bela tidak menyangka kedua orang tuanya Bastian bisa tega bilang dirinya yang ajak Bastian duluan, berharap Bastian ada di rumah dan mau mempertanggung jawabkan kesalahannya selama ini.
Jangan lupa like dan komentar nya guys, terimakasih sudah mampir untuk baca karya baru saya.
Lajut thor..
Semangat terus
Lanjutkan Autor....
Semangat author....
Lajutkan,aku tunggu setiap hari
Lanjut thor....
Lanjutkan thor
Aku suka cerita novelnya