NovelToon NovelToon
Wanita Pilihan CEO Tua

Wanita Pilihan CEO Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Terlarang / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rahayu Dewi Astuti

Wanita tegar dan nampak kuat itu ternyata memiliki luka dan beban yang luar biasa, kehidupan nya yang indah dan bahagia tak lagi ada setelah ia kehilangan Ayah nya akibat kecelakaan 10 tahun lalu dan Ibunya yang mengidap Demensia sekitar 7 tahun lalu. Luci dipaksa harus bertahan hidup seorang diri dari kejinya kehidupan hingga pada suatu hari ia bertemu seorang pria yang usianya hampir seusia Ayahnya. maka kehidupan Luci yang baru segera dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahayu Dewi Astuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Grand Opening

"Aduh.. kenapa jantungku terus berdegup." Luci begitu panik ketika ia tak tau harus bersikap seperti apa saat acara nanti.

"Duduklah, kau harus mengisi perutmu supaya dirimu lebih tenang." William menyiapkan sarapan untuk Luci.

Kini mereka mulai sarapan, Luci terus saja mengeluarkan isi kepalanya dan William hanya mendengarkan dengan baik.

"Menurutmu, apakah grand opening ini akan ramai?" Luci merasa khawatir.

William meremas tangan Luci lembut, "Tenanglah, aku yakin semua akan sesuai dengan rencanamu." William mengecup tangan Luci.

Melihat perlakuan William saat itu membuat Luci jauh lebih tenang, sehingga ia bisa menguatkan dirinya sendiri serta berpikir positif jika semuanya akan baik-baik saja.

Sekitar jam 10 siang Luci mulai berangkat menuju lokasi, William setia menemani Luci sedangkan Simon dan Sabrina sudah sampai lebih dulu.

"Simon dan Sabrina sudah sampai, katanya banyak orang mengantri disana." Ujar Luci begitu sumringah.

"Prediksiku tepat, aku akan menagih hadiah taruhan itu secepatnya."

"Kau memang jimat keberuntunganku." Ujar Luci sembari menggandeng tangan William.

Mereka telah sampai, betapa terkejutnya saat antrian begitu panjang selain itu William sempat kesulitan memarkirkan mobilnya karena sudah sangat penuh.

"Mengapa banyak sekali orang datang hari ini?" Luci yang baru saja turun dari mobil agak kesusahan berjalan diantara orang-orang. Untung saja tubuh tinggi dan kekar William bisa menolong Luci sehingga mereka bisa masuk kedalam toko.

"Luci... akhir nya kau datang juga, bagaimana ini tamunya sangat banyak." Sabrina nampak bingung karena jika nanti semua orang masuk secara langsung entah akan seberantakan apa.

"Bagaimana jika kita membagi beberapa sesi, setiap sesi diisi maksimal 50 orang." Luci memiliki gagasan yang bagus dan tentu saja ide itu diterima oleh Sabrina.

Sabrina dan Luci mengerahkan pegawai mereka untuk mengatur pengunjung sesuai rencana yang telah dibuat, pegawai juga harus siap totalitas melayani, khawatirnya nanti Luci dan Sabrina sibuk menyapa para tamu undangan.

pembawa acara sudah datang, tamu undangan juga sudah datang. Sehingga acara grand opening ini akan segera dimulai. Luci, Sabrina sudah berada didepan pintu toko untuk acara gunting pita, Luci dan Sabrina mencari kekasih mereka masing-masing dan ketika dilihat mereka tenang rasanya.

"Baiklah, tanpa menunggu lebih lama lagi kita akan resmikan bahwa mulai hari ini Golden Black Cake and Bakery telah dibuka..."

Luci dan Sabrina sama-sama menggunting pita itu yang disambut oleh tepuk tangan pengunjung serta tamu undangan. Setelah itu mereka mulai membuka pintu dan mempersilahkan pengunjung masuk sesuai rencana yang telah mereka sepakati.

Simon datang menghampiri Sabrina dan Luci untuk memberikan sebuah bucket bunga sebagai tanda selamat darinya, sedangkan William memberikan sebuah tas kecil yang berisi smart watch.

"Wah... ini pasti sangat mahal." Ujar Sabrina.

"Aku memberikan itu supaya saat kalian bekerja ingat untuk pulang, karena ada pria yang setiap hari merindukan pasanganya." Ujar William.

Luci terharu, ia langsung memeluk William. Semua perjalanan yang telah Luci lalui sampai titik ini adalah bentuk bantuan serta dorongan dari William.

"Luci, sepertinya kita harus mulai menyapa para tamu dan pengunjung."

"Iya tentu saja, ayo!"

Semu terlihat berjalan dengan baik, hingga beberapa orang yang Luci kenal satu persatu mulai datang.

"Selamat atas bisnis barumu." Seseorang yang nyentrik tiba-tiba saja datang menghampiri Luci.

"Zee... Aku kira kau tak akan datang," Luci memeluk wanita itu. "Apa kau baik-baik saja?"

"Belakangan ini aku cukup sibuk karena aku baru saja pulang dari luar negeri sehingga aku tidak sempat membalas undanganmu." Penjelasan Zee sangat diterima oleh Luci.

Dari jauh Sabrina melihat lekat, wanita yang sedang berbincang dengan Luci. Sabrina sedikit penasaran siapa wanita itu karena Luci rasanya belum pernah bercerita pada Sabrina.

"Aku sangat mengerti, ayo silahkan nikmati makanan dan minumannya." Luci mempersilahkan Zee untuk makan terlebih dahulu.

"Tunggu, apa William hari ini datang? sudah lama juga aku tidak menyapanya." Tanya Zee.

"Oh tentu saja, sepertinya dia ada di lantai dua bersama dengan Simon."

Zee mengangguk kemudian ia hanya mengambil minuman dan berjalan kelantai dua untuk mengunjungi William.

Saat Zee keatas rupanya disana William sedang duduk sambil berbincang dengan Simon. Hingga William menghentikan obrolannya karena menyadari jika ada seorang wanita yang ia kenal baru saja muncul.

"Apa kau masih mengenalku?" Tanya Zee yang sok akrab, sampai ia mulai mengcipika-cipiki Willian dan juga Simon.

"Aku kira kau sudah dikremasi dan menjadi abu." Ujar William.

"Hahaha, pekerjaanku banyak sampai aku lupa tak mengabarimu."

"Duduklah, terima kasih sudah datang kepembukaan usaha kekasihku." Ujar William yang membuat Zee terkejut.

"Kau sudah resmi menjadikan Luci kekasihmu? Lalu bagaimana dengan Maria?"

"Apa maksudmu? kau tau jika hubunganku dengan dia sudah berakhir sejak lama." William menjadi sedikit kesal ketika nama itu terdengar lagi olehnya.

Sabrina berkali-kali mengecek stock ke area dapur karena tamu masih banyak yang berdatangan, sedangkan Luci masih stay diarea depan untuk menyapa para tamu.

"Luci..." Seorang pria dengan suara khas terdengar memanggil Luci, hal itu membuat Luci segera membalikan tubuhnya.

"Dr. Nail?? wah... terima kasih sudah menyempatkan datang." Luci memeluk sejenak dokter muda itu sebagai ucapan terima kasih.

"Ternyata ini alasan kau tidak bisa berkunjung ke rumah sakit? kau sangat luar biasa."

"Bagaimana keadaan ibuku? apa baik-baik saja?" tanya Luci pada Nail.

"Tentu saja, jangan mengkhawatirkan Ibumu diacara bahagia ini. Kunjungilah dia jika urusanmu sudah selesai." Nail mengelus singkat pundak Luci.

Hal itu terlihat oleh William dan Zee dari lantai dua. Tatapan William sangat mengintimidasi, tak menyangka jika Luci bisa seakrab itu dengan pria lain apa lagi mereka berbincang begitu lama sembari tertawa lepas.

"Sepertinya mereka sangat akrab." Perkataan Zee barusan membuat William cemburu hingga ia bangkit dan pergi meninggalkan Zee seorang diri.

Hari semakin malam, acarapun sudah selesai hanya tersisa beberapa pengunjung yang sedang membayar dikasir. Luci terduduk kelelahan seorang diri. Ia tidak melihat William sejak tadi hingga malam Luci belum menyapa William bahkan sekarangpun ia tak melihat batang hidungnya.

"Luci, semua sudah selesai. Aku dan Simon akan pulang. Dimana Mr. William?" Tanya Sabrina.

"Sejak siang tadi Mr. William pergi, tetapi ia tak mengatakan apapun padaku." Timpal Simon.

Luci mengangguk paham, "pulanglah lebih dulu, aku akan menunggu sampai semua karyawan selesai dan pulang. Sabrina terima kasih, kerja bagus hari ini."

Sabrina dan Simon pergi meninggalkan toko, dan kini pegawaipun sudah selesai merapikan semua dan pengunjung sudah dipastikan tidak ada lagi.

Luci merogoh ponselnya, ia mencoba menghubungi William namun setelah tiga kali panggilan William tak kunjung menjawab panggilan Luci.

"Kemana dia pergi? Huh sepertinya aku harus pulang sendiri dengan taxi."

Saat Luci sedang mengunci pintunya, tiba-tiba panggilan masuk dari Rumah Sakit dimana Ibunya dirawat.

"Mengapa menelpon malam-malam begini?" Gumam Luci.

"Hallo, selamat malam. Apa benar anda wali dari Ibu Adele?"

"Benar saya anaknya, ada apa?" Luci bertanya penasaran.

"Kami sedang melakukan RJP pada pasien, karena tiba-tiba saja pasien mengalami henti jantung."

1
Basuki Abe
mau dilanjut nggak sih
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Ahmad Wildan Ummu
Kecewa
Withtiwi: aku up sehari 3x ya kak
total 1 replies
Ahmad Wildan Ummu
Buruk
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Basuki Abe
cerita menarik,updatenya terlalu pendek ayo cepat update pagi
Kam1la: mampir kak, di novel saya yang berjudul Cinta Lansia. semoga terhibur!
Withtiwi: stay tune setiap jam 09:00, 14:00 dan 19:00. terima kasih sudah setia dengan Wanita Pilihan CEO Tua (^.^)
total 2 replies
Reysha Maharani
ceritanya sangat fresh, dan membuat penasaran bagaimana nantinya hubungan Lucu dengan Mr.William perbedaan umur 20 tahun sangat menarik
Reysha Maharani
puas banget Simon nampar Sabrina /Scream/
Reysha Maharani
seru sekali, aku gak bisa stop baca Thor... jangan stop update yaaa
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Ita Putri
typo....sabrina thor bukan sandra
Eemlaspanohan Ohan
waw. Simon sama sabrina
Eemlaspanohan Ohan
mampir thor
Abu Yahya Badrusalam
Ceritamu bikin aku susah move on thor, keep writing 👏👏
Withtiwi: terima kasih kak(^v^)bikin aku jadi semangat buat nulis nih
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Terima kasih udah bikin cerita keren kaya gini. Jadi pengen jadi penulis juga.💪🏼
Nikma: Permisi kakak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir novel aku juga ya 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
nabila Nisa
Wah, seru banget nih ceritanya, author jangan berhenti ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!