Lin Yu Wan seorang Perwira muda Putri dari Dua jendral terhebat di Ketentaraan di Negara Cina. Harus mati terpaksa di tangan saudara sepupu yang juga saudara angkat yang ingin menguasai harta peninggalan kedua orang tua Lin Yu Wan . Juga penghianatan sang kekasih yang ternyata juga kekasih dari Sang sepupu . Dia nekat terjun kedalam jurang yang dalam demi mempertahankan benda peninggalan kedua orang tuanya yang tidak di ketahui oleh orang lain maupun sang sepupu itu sendiri . Namun keajaiban datang. Dia bukannya masuk ke alam kematian, tapi Roh nya masuk kedalam Novel yang pernah dia baca beberapa hari yang lalu tanpa dia sengaja . Roh Lin Yu Wan masuk Kedalam tubuh Wanita muda yang bersifat Arogan, Sombong dan bodoh. yang merupakan pemeran Antagonis di dalam Novel itu .Wanita yang di benci oleh Keluarga , Teman dan kerabat yang mengenal gadis itu. Yaitu gadis yang bernama Li Yu Wan. Nama yang hampir sama dengan namanya. Bagaimana kisah Lin Yu Wan selanjutnya, kita baca sama-sama yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
Sedangkan Yuwan dam Nuan yang baru keliar dari Kediaman perdana mentri , Berjalan dengam cepat menuju Rumah baru mereka. Mereka sudah tidak menginginkan melihat rumah besar yang telah membuat mereka sakit hati. terutama mereka yang me.benci Yu Wan. Ketika spai di Pasar, Yu Sam merasa perutnya lapar.
"Nuan...lau tidak lapar...?" tanya Yu Sam sambil melihat pada Pelayannya yang berjalan dengan Membawa kantung bajunya do pundak Kirinya . Sedangkan di tangan kanannya , Dia melihat Ada bintalan kecil yang dia rasa Yu Wan tadi tidak melihat nya.
Yu wan mengatakan itu Karena sejak pagi tadi, perut mereka belum makan apapun itu. Dan Yu wan mendengar perut mereka telah bernyanyi Karena lapar .
"Apakah Nona lapar...?" tanya Nuan.
"Sedikit...Kau tidak lapar...?" ucap Yu Wan sambil menatap buntal an di tangan Nuan.
"He he he...Nuan lapar juga Nona..." ucap Nuan sambil tertawa malu.
"Lalu apa itu...?" tanya Yu Wan sambil melihat buntalan di tangan kanan Nuan.
"Ini Non...?" tanya Nuan sambil mengangkat tangan kanannya .
"Iya...apa itu...?" tanya Yu Wan.
"Bunga Kesayangan anda..." ucap Nuan.
"Bunga...? Kau Membawa bunga Dari rumah Perdana Mentri...apakah Kau tidak di marahi. jangan sampai kita di tuduh mencari..." ucap YunWan dengan wajah kaget.
"Tidak akan Non... bukankah ini bunga Kesayangan Nona..." ucap Yu Wan.
"Apakah Bibi Yun tahu...?" ucap Yu Wan lagi.
"Benar...Beliau tahu. dan saat hamba masuk kedalam ruang Nyonya Tia, Beliau menyarankan hamba menaruh do luar saja. takutnya di rampas Nyonya Tua..." ucap Nuan. Mendengar ucapan Nuan, Yi Wan merasa kalau Bibi Yun benar- benar tulus pada Yu Wan.
"Ya sudahlah...Kita bawa bunga itu kerumah kita..." ucap Yi Wan.
"Tentu Saja Nona...bukankah ini bunga Kesayangan anda..." ucap Nuan dengan wajah gembira.
"Ya sudah Ayo Lita mencari Kedai makan . Kita makan dulu sebelum sampai di rumah kita..." ucap Yu Wan.
Dan Karena Yu Wan memang suka sekali makan di Kedai makan sederhana . Maka mereka memilih makan di kedai sederhana yang Ada di pinggiran jalan . Sejak Kehidupan pertamanya, Yu Wan memang berfikiran sederhana. Doa tak perduli makan do manapun, Asal tempatnya bersih dan makanannya enak, tidak masalah dimana dia akan makan . Dan sekarang doa dam Yu Wan terlihat Sudah masuk kedalam sebuah kedai makanan yang berisikan masyarakat rendahan. Untunglah tadi dia berpakaian sederhana dan sempat memakai cadar saat Dia keluar dari Mension Tuan Li Rong. Walaupun merela mendapatkan tatapan aneh dari orang yang Ada di ruangan itu, Namun Mereka berdua cuek saja. Nuan sudah mulai terbiasa dengan perubahan Sikap sang Nona.
Namun tanpa Yu Wan sadari , kalau sang Ayah telah menyuruh seorang pengawal pribadinya untuk membuntuti perjalanan mereka . Melihat Yu Wan bersama pelayan nya masuk kedalam kedai makanan , Terlihat wajah nya kaget. dan saat Li Hu tahu kalau mereka berdua beli makanan , Perasaan Li Hu sangat sakit. Dia menduga Kalau Li Yu Wan tidak memiliki uang saat keluar dari rumah tuanya . Bagi Yu Wan sendiri, Dia sudah terbiasa makan di manapun itu.
Namun tidak bagi Li Hu yang melihat semua itu, hatinya merasakan sedih , Dia mengira Yu Wan tidak memiliki uang banyak. hingga harus makan di kedai sederhana. Dan Dia Akan mengatakan semua ini pada tuannya.
Setelah selesai makan, Yu Wan dan Nuan segera pergi ke rumah Paman Ma. Tujuan mereka kerumah Paman Ma tentu saja untuk meminta kunci rumah yang di pegang Paman Ma . Sekalian ingin melihat keadaan Putra bungsu Paman Ma . Saat mereka sampai di sana, ternyata Paman Ma dan sang Istri kebetulan berada di halaman rumah mereka. Dam saat Mereka melihat kedatangan Yu Wan, terlihat kebahagiaan di wajah tua mereka.
"Nona muda...kalian sudah datang..." seru Paman Ma dengan wajah bahagia .
"Benar paman... Aku datang sekarang... Apakah tumahku sudah bisa di tempati...?" tanya Yu Wan.
"Bisa, bisa Nona...kami kemarin telah membersihkan semuanya. Termasuk halaman belakang rumah anda..." jawab Paman Ma.
"Tuan...lebih baik Nona Yu Wan di ajak masuk dulu..." ucap sang Istri.
"Oo...hampir lupa ,Maaf Nona..Mari silahkan masuk..." ajak Paman Ma . Merekapun segera masuk kedalam rumah. Saat pemgawal Li Hu melihat Yu Wan masuk kedalam rumah Paman Ma , Dia mengira kalau di sanalah tempat tinggal Yu Wan.
"Apakah Nona Yu Wan Menjadi pelayan di rumah itu...tapi Menyapa mereka menyambut Nona dengan sangat hormat..." ucap Li Hu perlahan dengan wajah heran . Setelah melihat Yu Wan tidak keluar lagi dari rumah itu, Dan Dia sudah menunggunya cukup lama , Akhirnya Li Hu kembali Ke kediaman Perdana mentri. Perasaan khawatirnya perlahan hilang. Apalagi Dia melihat kalau Nona Yu Wan Mengenal pemilik Rumah itu. Melihat keramahan sang pemilik rumah saat menyambut kedatangan Nona Yu Wan, Li Hu yakin kalau sang Nona dalam keadaan aman , Dia yakin Nonanya mengenal akrab sang pemilik rumah . Dengan perasaan tenang, Li Ju kembali ke Mension tempat tinggal Perdana Mentri Li. Sesampainya Kembali di Mension Perdana Mentri Li, Dia langsung menemui sang Majikan . untunglah beliau Masih berada di dalam ruang kerja nya. Melihat Li Hu datang, terlihat wajah Tuan Li Rong Sedikit berubah.
"Kau sudah kembali Hu....?" kata Tuan Li Rong.
"Hamba sudah kembali Tuan..." jawab Li Ju.
"Ceritakan semua yang terjadi pada Putriku .." ucap tuan Li Rong sambil menatap Pengawal Pribadi nya .
Dengan segera Li Hu menceritakan semua yang di lakukan Yu Wan setelah keluar dari Mension ini . Dia juga berkata kalau Yu Wan mungkin tidak memiliki uang, Karena Dia melihat Yu Wan dan Pelayan nya makan di kedai kecil di pinggir jalan. Mendengar itu terlihat wajah Tuan Li memerah. setitik air mata mengalir di pipinya.
"Apakah Kau tahu dia tinggal di mana.. dia tidak tinggal di pinggiran jalan kan...?" ucap tuan Besar Li dengan wajah cemas .
"Tidak tuan... Hamba tadi melihat kalau Nona Yu Wan bersama Pelayan nya masuk kedalam rumah agak besar. mungkin dia tinggal di sana. Setelah hamba menunggu mereka cukup lama , Dan mereka tidak keluar dari sana. Dan hamba yakin mereka pasti tinggal di rumah itu..." ucap Li Hu menjelaskan.
" Syukurlah kalau Mereka memiliki tempat tinggal asalkan Dia tidak tidur di luaran sana..." ucap Tuan besar Li sambil menghela nafas berat .
"Tapi semua ini jangan pernah Kau beri tahu pada Siapapun. Biar lan Dia tenang di luar sana. Beberapa hari lagi aku ingin Kau memberikan uang agar bisa menjadi pegangan untuk Putriku itu. Lebih baik Dia hidup di luar sana, Dari pada Dia Menderita dan sakit hati di rumah ini . Aku tidak bisa membantah permintaan Ibu dan Ayah. walaupun hatiku merasa sakit saat dia di hina. Dan satu lagi...perhatikan Putriku yang baru itu . entah kenapa aku merasa tidak enak dengan tingkah lakunya. aku tahu selama ini Dialah yang selalu mencari gara- gara pada Yu Wan...Dia yang membuat semua orang membenci Yu Wan..." ucap tuan Li sambil mengusap air mata yang sempat menetes di pipinya. Untung saja Li Hu menunduk . Hingga dia tidak tahu kalau Tuanya yang tegas itu meneteskan air matanya .
" Baik Tuan.. hamba akan melaksanakan semua perintah tuan . Namum apakah tidak lebih baik kalau kita mencarikan pengawal untuk Nona Yu Wan , Tuan...?" ucap pengawal Hu Memberi saran . Pengawal Hu merasa kasihan Pada Yu Wan. Karena Peria ini sangat mengenal Yu Wan. Dia sudah lama Menjadi pengawal Pribadi Perdana Mentri Li Rong . Jadi Dia juga mengenal Yu Wan sejak gadis itu masih kecil . gadis kecil Nan Imut yang dulu sering ikut kemanapun Perdana Mentri Li pergi. dan akhirnya Dialah yang akan menjaga Yu Wan kecil. Dan Yu Wan sangat Senang bersama nya. Sampai sekarangpun gadis itu akan Menyapa dengan ramah saat bertemu Dia. Dan Dia kita tahu, Semenjak Gadis itu di ketahui sebagai Putri yang tertukar, Kehidupannya seketika berubah. Dia seperti di kucilkan dan di benci di Mension ini. Dan Akhirnya gadis itu Sudah tidak tahan lagi. Dan hari ini Dia pergi dari Kediaman Perdana Mentri Li .
"Itu Ide bagus Hu.. Carikan orang yang dapat di percaya, setia dan kuat agar Menjadi pengawal setia Putriku itu..." perintah Perdana Mentri Li pada Pengawal Hu.
"Baik tuan..hamba akan mencari kan pengawal seperti permintaan tuan..kalau begitu hamba mohon diri..." ucap pengawal Li Hu sambil memberi hormat .
"Pergilah..." ucap Tuan Li. Pengawal Li Hu segera pergi meninggalkan ruang kerja Tuan Li Rong . Li Hu bertekat akan mencari kan Pengawal terbaik dan setia untuk gadis itu.
🍉🍉🍉🍉
Sedangkan di tempat Pan Ma , Saat ini Li Yu Wan dan Nuan masih berada di rumah Paman Ma. Dia sedang memeriksa Putra Paman Ma yang Sakit .
"Bagaimana keadaanmu Sekarang Nan'er... apakah badanmu tidak sakit lagi..? apakah Kau merasa baikan...?" tanya Yu Wan lembut pada anak remaja kecil yang sedang tidur fi atas pembaringan .
" Tidak terlalu sakit lagi Kak.. aku merasa tubuhku sudah semakin kuat. dan rasa sakit di pangkal Paha semakin berkurang..." ucap Nan'er dengan wajah gembira .
"Baguslah kalau Kau mulai merasakan sakit nya berkurang ... itu berarti Kakimu sudah mulai sembuh. coba kutekan kakimu ini, Apakah Kau merasakan sakit...?" tanya Lin Yu Wan. Dia menekan jempol jari kaki Nan'er dengan agak Karas.
"Aauuu...kak sakit...!" seru Nan'er yang membuat kedua orang tuanya kaget.
"Sayang...Kau merasakan sakit... kalau Begitu Kau akan sembuh nak...!" seru Paman Ma dengan bahagia . Sebab Sudah hampir satu tahun ini , Semenjak Nan'er di nyatakan tidak akan bisa lagi berjalan, Nan'er Sudah tidak dapat merasakan apapun di jari kaki kanannya . Dam sekarang anak itu bisa Merasakan rasa sakit . Mendengar ucapan sang Ayah, terlihat wajah Nan'er gembira.
"Apa benar yang di katakan Ayah Kak...?" ucapnya sambil menatap Yu Wan.
"Benar sayang... Kau sebentar lagi akan bisa jalan. Dan Kau bisa pergi Belajar kembali..." ucap Yu Wan. Mendengar kata Belajar, terlihat wajah Nan'er memucat. Melihat itu, Yu Wan merasa curiga. Seperti nya Kejadian Kaki Nan'er terluka Bukan Kejadian biasa. Ingin rasanya Yu Wan menanyakan masalah nya, Namun melihat reaksi Nan'er, Yu Wan Memilih menunda pertanyaannya itu. Bukankah Dia masih bisa menanyakannya di lain waktu.
" Baiklah Kita sembuhkan dulu kakimu. dan Kita akan melakukan akupuntur lagi..." kata Nuan mengalihkan pembicaraan mereka .
"Baik Kak..." ucap Nan'er .
Paman Ma membantu Yu Wan Membuka baju Nan'er . Tak lama terlihat Yu Wan mulai melakukan Akupuntur di kaki Nan'er. Saat jarum akupuntur terakhir di cabut dari pangkal kaki Nan'er, Yu Wan berkata.
"Coba gerakan kakimu untuk bergerak, agar Otot kakimu merespon keinginanmu... tapi jangan di paksa..." ucap Yu Wan lembut.
Tak berapa lama terlihat kaki Nan'er bisa di gerakkan walaupun perlahan.
"Kak...aku bisa menggerakkan Kakiku...!" seri Nan'er gembira.
"Bagus...itu tandanya kakimu sudah mulai sembuh . Latih setiap hari secara perlahan. Jangan memaksan Kakimu. itu akan merusak otot Dan persendian kakimu..." ucap Yu Wan .
"Baik Kak... !" seru Nan'er gembira.
"Kami juga akan membatu dan mengawasi Nan'er dalam berlatih Nak Yu Wan..." ucap Paman Ma dengan gembira. Yu Wan bisa melihat kegembiraan di wajah Mereka berdua. Melihat itu membuat Yu Wan teringat Pada Papa dan sang Mama.
"Pa.., Ma... Aku merindukan kalian berdua.." ucap Yu Wan dalam hati. Dia berusaha menahan air mata yang ingin jatuh. Setelah menghela nafas panjang untuk menghilangkan tekanan pada dadanya yang membuat sesak, Yu Wan berkata.
"Paman...tetap lakukan merebus ramuan itu seperti yang aku katakan. Kalau ramuan sudah habis, Paman bisa membeli di toko obat. Namun sebelum menggunakannya, Perlihatkan dulu ramuan yang paman beli padaku... Dan seperti biasanya, Paman tetap harus menumbuk ampas dari ramuan itu untuk di oleskan Pada Kaki Nan'er..." ucap kembali Yu Wan .
"Baik Nona..." jawab Paman Ma.
Satu jam kemudian, Terlihat Yu Wan dan Nuan keluar Dari rumah Paman Ma. Mereka berjalan kearah Rumah Yu Wan yang baru bersama Paman Ma. Paman Ma juga Membawa Beberapa pelayan laki - laki . Karena Yu Wan hari ini akan membeli Beberapa perabot rumah tangga untuk mengisi rumah barunya. Rencana Yu Wan, Di lantai dasar tokonya, akan dia gunakan untuk toko obat. dan juga ruang periksa. Sedang kan di lantai atas , Yu Wan belum terfikirkan untuk apa. Dia hanya ingin menaruh satu ranjang dan sepasang meja Kursi di atas sana. Karena itulah hari ini Dia akan membeli Beberapa perabotan untuk mengisi toko dan Kamar dia maupun kamar Nuan. Seharian penuh mereka bekerja tanpa henti. Mereka berhenti bekerja hanya untuk Istirahat sebentar dan untuk makam, setelah itu kembali membenahi rumah . Hingga Malam hari, Barulah semua sudah terbeli. Dan Sebagian sudah di tata rapi di tempatnya. . Hanya saja Menata barang- barang itu tak cukup Kalau hanya sehari. Seperti ruang toko obat . Namun Karena hari sudah Malam, Yu Wan menyuruh mereka pulang untuk Istirahat dulu. Setelah melihat mereka pergi, Yu Wan dan Muan melihat seluruh kediaman meteka. Dan saat melihat tempat tinggal mereka, Nuan berseru bahagia.
"Waah Nona ...tempat tinggal kita ternyata bagus juga ya... Apalahi jika semua barang sudah Tertata dengan rapi..." Seru Nuan dengan gembira.
"Karena itu kita harus bekerja keras untuk membenahi rumah kita, Nuan..." ucap Yu Wan sambil menatap tempat tinggal nya .
"Nuan merasa lebih bahagia dan baik di rumah ini dari pada tinggal di Mension Tuan Li...." ucap Nuan sambil berjalan masuk kedalam kamarnya. sedang kan Yu Wan hanya melihat tingkahnya dari luar pintu.
"Karena ini rumah kita sendiri..." jawab Yu Wan.
"Benar Nona...tidak akan Ada tatapan menghina atau kesal dari mereka.." ucap Nuan.
"Ya sudah , Ayo kita beristirahat lebih awal, kita besok akan bangun pagi sekali. untuk mempersiapkan makanan untuk mereka. Semoga saja pekerjaannya selesai besok..." ucap Yu Wan.
"Baik Nona...Dan di kamar Mandi Nona, hamba sudah menyiapkan air panas untuk anda mandi..." ucap Nuan Yang sudah berjalan keluar dari kamarnya .
"Trimakasih Nuan...kalau begitu aku masuk kamar dulu. tidur lebih awal . Jangan mengerjakan pekerjaan yang lain. .." ucap Yu Wan lembut .
"Baik Nona..." jawab Nuan. Entah kenapa Nuan merasa Sikap dan sifat tuanya berbeda dari yang lalu. Namun Dia lebih suka dengan sifat sang Nona yang sekarang . Sifat Nona sekarang lebih tegas, Lembut , Perhitungan dan baik hati seta sangat cerdas . Walaupun Nona yang dulu juga baik hati. Namun sifat nya Keras, dan sembrono.
Terlihat Yu Wan masuk kedalam kamarnya. Nuan sendiri segera mandi. setelah itu dia naik ke ranjangnya untuk beristirahat.
Sedang kan Yu Wan Sendiri kini sedang berendam di kamar mandi. hampir Satu jam kemudian, Yu Wan baru keluar dari kamar Mandi. Setelah berpakaian, Dia segera naik Ke ranjang yang baru Dia beli. Dia lalu melakukan duduk Lotus . Lalu segera bermeditasi . Dia ingin meningkat kan kekuatannya secepat mungkin . Karena hidup di luar di jaman Kuno ini Dia tak Ingin Menjadi Korban orang lain Karena Dia lemah.
Secara perlahan Dia kini mulai bisa mengalirkan kekuatan yang bisa dia serap dari alam sekitar secara terarah . Namun ternyata di tempat ini , Kekuatan Qi nya terlalu lemah. Setelah hampir tiga jam dia bermeditasi, Akhirnya Yu Wan memilih mengakhiri meditasinya. Lalu Dia masuk kedalam ruang Dimendinya.
"Selamat datang Tuan.." sapa Ciko saat melihat Yu Wan datang. Dia langsung melompat ke atas pundak Yu Wan.
"Di mana Ciki , Ko...?" tanya Yu Wan.
" Ada di dekat danau tuan , Kami baru saja menyiram tanaman..." jawab Ciko.
"Waah..kalian rajin ya...biar nanti kalau sayuran sudah bisa di petik, aku akan membuatkan makanan untuk kalian.. " ucap Yu Wan.
"Benarkah tuan.?" kata Ciko dengan gembira .
" Aku janji..." ucap Yu Wan.
Mereka berdua terlihat berjalan kearah belakang Mension. Tak berapa lama, terlihat ketiganya sibuk berkebun. selain itu Yu Wan juga mengisi beberapa botol yang dia temukan di Sebelah gudang , dengan air danau. air ini terasa manis dan segar waktu di minum . Tubuh terasa segar dan nyaman . Beberapa waktu kemudian, Yu Wan kembali ke Alam nyata . Saat melihat keadaan do luar rumah yang bisa dia lihat dari Jendela , ternyata hari sudah mulai pagi. Yu Wan segera keluar dari dalam kamarnya setelah mencuci Muka . Ketika sampai di luar, Dia me dengar kesibukan di dapur. Pasti Nuan sudah sibuk di dapur . Karena itu Dia tidak ingin mengganggu gadis itu. Dia memilih berjalan menuju kearah tanah kosong di belakang rumah mereka. ketika sampai di sana, Yu Wan melihat kalau halaman belakang rumahnya ternyata cukup Luas. Selain bisa di buat menanam sayuran, Bisa juga untuk berlatih . Dia juga Ingin membuat Kolam ikan di sana.
"Nona...Kau sudah bangun...?" terdengar suara Nuan Dari belakang nya.
"Aku baru bangun Nuan...Apakah kau sudah mulai masak...?" tanya Yu Wan.
"Benar Nona...hamba takut mereka datang pagi sekali..." jawab Nuan .
"Buatlah Beberapa masakan untuk mereka. bukankah kita telah membeli bahannya.." ucap Yu Wan .
" Benar Nona... Kalau begitu Saya tinggal dulu Nona , saya akan mempersiapkan Makan pagi untuk anda dan mereka ..." ucap Nuan.
"Pergilah...." jawab Nuan.
Gadis itu terlihat kembali masuk kedalam dapur.
Sedang kan Yu Wan masih melihat keadaan tanam di belakang rumah nya. Dia lalu lari keliling halaman belakang rumah nya untuk berolahraga sebentar . Dan Saat hari mulai terang, Yu Wan masuk kedalam rumah. terlihat Nuan sedang memasak. Yu Wan segera masuk kedalam kamarnya. Saat dia melihat kamar mandi , Dia melihat Nuan telah mengisi bak mandi dengan air hangat . Yu Wan pun segera Mandi. Setelah mandi dan merapikan penampiannya, dia keluar dari kamar. terlihat Nuan sudah selesai memasak Beberapa masakan terlihat berada di atas meja makan.
" Apakah Kau juga sudah menyiapkan makan pagi untuk mereka ..?" tanya Yu Wan.
"Sudah Nona...hamba sudah menyiapkan untuk mereka semua..." jawab Nuan.
"Bagus Nuan...Kau Memang yang terbaik..." puji Yu Wan pada Nuan.
"Nona.." terlihat gadis itu tersipu malu. Membuat Yu Wan tertawa .
Dan saat mereka selesai makan, Para pelayan milik Paman Ma mulai datang . Yu Wan menyuruh mereka makan terlebih dahulu sebelum mulai bekerja. Terlihat Senyum kegembiraan di wajah mereka. Mereka tak Menyangka kalau akan mendapatkan makan pagi dari Yu Wan. Setelah makan barulah mereka mulai bekerja . dan Hari itu ternyata membersihkan dan Menata rumah baru Yu Wan , Baru selesai saat hari menjelang sore . Para pekerja pulang setelah mereka makan di rumah Yu Wa. , Dan wajah mereka pulang dengan bahagia saat mereka mendapatkan upah dari Yu Wan. Karena Yu Wan telah memberikan upah cukup banyak untuk mereka. Tiga hari pun berlalu dengan cepat. Hari- hari Yu Wan dan Nuan di isi dengan kesibukan mereka Menata rumah baru mereka. Apalagi Yu Wan berniat akan membuka toko obat.
"Nona...apakah anda jadi membuka toko obat di sini...?" Tanya Nuan.
"Tentu saja jadi , Nuan...." jawab Yu Wan .
"Lalu dari mana kita akan membeli dan memasok bahan obat...?" Tanya Nuan.
"Aku akan bertanya pada Paman Ma, di mana kita bisa membeli bahan obat. Tapi aku juga Ingin mencari sendiri bahan obat itu..." ucap Yu Wan.
"Memangnya di Mana kita akan mencarinya, Nona..?" tanya Nuan.
"Hutan...kita akan mencari tanam obat di hutan..." ucap Yu Wan.
"Tidak, Tidak Nona...Nona tidak boleh pergi kehutan...tolong jangan ke hutan Nona..!" seru Nuan ketakutan.
"Nuan...Kenapa Kau takut... aku saja Tidak takut, kenapa Kau yang takut..." Goda Yu Wan.
"Karena hutan sangat berbahaya Nona. dan hamba tidak ingin anda terluka atau celaka..." ucap Nuan dengan wajah cemas .
" Tenang saja Nuan...aku akan mencari tanaman itu di pinggiran hutan saja..mana berani aku masuk hutan...." ucap Yi Wan menghibur Nuan .
Terlihat wajah gadis itu masih takut dan cemas . Yu Wan mengusap punggungnya untuk membuat Dia tenang. Yu Wan segera Mengajak Nuan pergi kedapur.
"Kalau tidak anak Ini pasti Merasa perasaan takutnya tidak hilang .." Batin Nuan . Namun tiba- tiba Nuan teringat sesuatu . Nia segera keluar Dari dapur. dia masuk kedalam kamarnya.
"Nonaaa...mau kemana ..?" seru Nuan saat melihat Yu Wan pergi ke kamarnya . Dia mengejar sang Nona sampai di pintu kamarnya . tak betapa lama terlihat dia keluar dengan pakaian seorang pendekar wanita dengan rambut di ikat ekor kuda dan wajahnya tertutup topeng sebatas mata. Melihat penpikan sang Nona, membuat Nuan kaget dan heran.
"Nuan...aku pergi dulu..mungkin aku akan pulang agak sore an..! Kau masak sendiri ya.." ucap Yu Wan sambil menatap Nuan .
"Nona mau ke..." Sebelum Nuan menjawab ucapan sang Nona, Nuan telah melihat sang Nona sudah melesat pergi .
"Mau kemana Nona tadi..sejak kapan Nona bisa pergi secepat itu...dan baju itu..." ucap Nuan keheranan . Dengan berat hati , Dia kembali ke dapur .
Sedang kan Yu Wan Sendiri kini pergi dengan cepat kearah luar kota. Dia akan mencari seorang Pemuda tangguh yang sedang di keroyok oleh beberapa orang yang tak di kenal. dan pria tangguh itu akan terluka parah. dan akan di tolong Can Yu yang kebetulan lewat tempat itu. Dan akhirnya Pria tangguh itu menjadi pengawal setia Can Yu yang cukup handal. Selain seorang ahli pedang, Dia juga seorang ahli Racun yang sangat hebat .
"Waah aku akan punya saingan. tapi kalau Pria itu bisa Ku selamat kan, Mungkin Dia akan menjadi teman . He he he
Tapi yang aku herankan kenapa seorang ahli pedang bisa kalah oleh beberapa orang saja... Bukankah seorang ahli pedang bisa mengalahkan berpuluh orang sekaligus... Bodoh ah... Semoga saja aku tidak Terlambat..." ucap Yu Wan. Dia segera mempercepat larinya .
Maaf udahan dulu ya....aku lanjut pada episode berikutnya . selamat Membaca...
Trimakasih...🙏🙏
Bersambung
suujon mulu sih 😭😭😭