Dalam pernikahan yang terlihat indah dan romantis, Aisha Khalisa, seorang dokter muda yang cerdas dan cantik, merasa hidupnya hancur ketika mengetahui suaminya, Fajri Nadhir, seorang dosen tampan dan sukses, memiliki istri rahasia.
Di tengah kebohongan dan perselingkuhan, Aisha harus menghadapi kenyataan pahit dan memecahkan teka-teki yang menyelimuti kehidupan pernikahannya. Dengan kekuatan dan keberanian, Aisha berjuang untuk mengungkapkan kebenaran dan mempertahankan cintanya.
Namun, apakah Aisha dapat memaafkan Fajri dan menyelamatkan pernikahannya, ataukah dia harus memilih jalan yang berbeda? "Istri Kedua Suamiku" adalah kisah tentang cinta, kepercayaan, dan kekuatan seorang wanita dalam menghadapi kesulitan dan kekecewaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Sayang ini uang jajan titipan dari mama Linda yah , Jangan nakal di mobil ,jangan buat Dokter Aisha susah" Johan memberi Adinda beberapa lembar uang pecahan 100 ribu titipan dari istrinya yang bernama Linda.
Sebenar nya Johan ingin sekali merawat Adinda hingga dewasa bersama istrinya yang juga menyayangi Adinda.
Namun Hak asuh jatuh ke tangan Resa ,membuat Johan tak punya pilihan lain selain menunggu Adinda tumbuh dewasa hingga Adinda bisa menentukan pilihan nya sendiri ingin tinggal bersama siapa.
"Terimakasih sekali lagi Dokter Aisha" ucap Johan, lalu menutup pintu mobil, Aisha sudah siap untuk pergi berkunjung ke Rumah Resa.
Sebelum berangkat , tak lupa Aisha mengirim pesan kepada Resa ,mengatakan bahwa dirinya akan datang berkunjung sekalian mengantar Adinda.
..
"Tolong sayang ! beri kesempatan untuk mas ,mas ingin mendampingi kamu saat melahirkan nanti, mas sangat menanti kelahiran anak kita" ucap Fajri memelas ,saat Resa membuka pintu.
"Tenanglah,pelankan suara mu atau tetangga akan tahu, apa kamu tak malu? pergilah sekarang" ucap Resa yang malah mengusir Fajri.
"sayang , tolong lah mas Janji akan adil , dan mas akan mengenalkan mu kepada keluarga ,mas akan ambil resiko , tolong tetap bersama mas " Fajri memutuskan untuk mengambil langkah berani.
Ia hanya perlu meyakinkan Resa, lalu setelah itu ia akan memikirkan cara agar Aisha setuju, jika pun Aisha menolak, ia akan melakukan cara lain agar terus bersama keduanya.
"Oh begitu ? Jadi kamu akan memberitahu Aisha ? Tentang kita ? Yakin itu Dosen Fajri?" Tanya Resa dengan penuh sindiran.
Resa tahu Fajri hanya beralasan dan memberi nya janji palsu agar Resa tetap bertahan dengan pernikahan mereka.
"Aisha sedang dalam perjalanan , terserah tetap disini atau pergi , aku tak akan ikut campur " ujar Resa memberitahu akan kedatangan Aisha ke Rumah ini.
Resa sengaja mengatakan itu untuk melihat apakah yang di ucapkan Fajri itu benar bahwa Fajri akan membuka semua kebohongan nya.
Resa menutup pintu Rumah nya ,membiarkan Fajri memutuskan apa yang akan di lakukan nya, Fajri terdiam sesaat, lalu ia merogoh ponsel di sakunya dan menghubungi Aisha.
"kamu dimana ?" tanya Fajri langsung kepada intinya.
"loh mas kenapa ? , gak salam gak apa malah nanya aku dimana " Aisha memperlambat laju kendaraan nya saat Fajri yang menelepon langsung bertanya.
Fajri bahkan tak mengucapkan salam,membuat Aisha menjadi khawatir ,takut sesuatu terjadi kepada Fajri.
"Astaghfirullah maaf sayang, mas lupa saking rindunya" Fajri menghela nafas nya ,mencoba mengatur emosi yang sedang di rasakan oleh nya.
Ia belum mau Aisha mengetahui kebusukan nya , ia akan menunggu waktu yang tepat untuk memberitahu kan hal ini kepada Aisha.
"ah mas bisa saja ,aku izin berkunjung ke Rumah Resa yah mas, kasihan dia sepertinya sedang sakit " Ucap Aisha meminta izin kepada Fajri.
"sayang ,mas rindu loh , kenapa gak pulang dulu? " Fajri mencoba menghentikan Aisha, ia takut Resa akan memberitahu Aisha tentang apa yang terjadi.
"Mas tolong deh ,kali ini saja ,sekali ini saja ,aku ingin menjenguk Resa , aku gak akan ikut campur urusan Rumah Tangga Resa ,aku hanya ingin memastikan Resa baik - baik saja ,setelah itu aku akan langsung pulang" Aisha kini tak ingin dilarang, ia hanya khawatir dengan kondisi Resa apalagi Resa sedang mengandung.
"baiklah, hati - hati yah" Fajri pasrah, ia tak mungkin melarang Aisha karena itu akan menimbulkan sebuah kecurigaan.
Resa mendengarkan obrolan Fajri dengan Aisha di telepon ,ia tersenyum sinis ,rupanya Fajri masih belum ingin Aisha tahu.
"pergilah , aku tak akan memberitahu Aisha ,asal kamu pergi dan jangan pernah menginjakkan kaki di tempat ini lagi , setuju?" Resa membuka pintu lalu mencoba membuat kesepakatan dengan Fajri.
Fajri hanya mengangguk pasrah,ia menatap Resa dengan tatapan pilu, Fajri tak ingin meninggalkan Resa yang sedang mengandung.
Namun ,kali ini Fajri akan mengalah terlebih dahulu ,setelah situasi lebih tenang , Barulah Fajri akan membujuk Resa lagi.
Fajri segera pergi menjauh dari Rumah itu,namun agar tak berpapasan dengan Aisha di pintu gerbang , Fajri sengaja memutar jalan terlebih dahulu sebelum keluar dari kompleks perumahan.
Dan untung saja Fajri menghindar Karena Aisha telah sampai di pintu gerbang , Security pun menghentikan Aisha.
"Maaf bu ,apa sudah ada izin dari yang akan di kunjungi?" tanya Security itu ,mengingat perkataan Fajri waktu itu tentang penjagaan yang lebih ketat.
"Ya Allah pak, lihat ini ? Ini anak nya buk Resa kan , saya mau mengantar Adinda pulang, dan bapak berdua apa tak mengenali mobil saya ? Suami nya Resa sering meminjam mobil saya " ucap Aisha sedikit kesal.
"Ah betul juga ,maaf bu silahkan lanjut" Akhirnya security itu mengizinkan Aisha untuk masuk ke dalam kompleks perumahan.
Aisha masih ingat dimana letak Rumah Resa ,ia bisa dengan mudah menemukan nya.
"kenapa pintu gerbang nya terbuka?" tanya Aisha kepada Adinda saat melihat pintu gerbang Rumah Resa yang terbuka.
Fajri lupa menutup nya karena dirinya tadi buru - buru pergi ,takut bertemu dengan Aisha disana, Aisha mengetuk pintu, dan mengucapkan salam ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan Resa.
"Sebentar Aisha" Teriak Resa dari dalam ,ia sedang membuang foto - foto Fajri agar Aisha tak melihat nya.
"Assalamu'alaikum Resa ,Ya Ampun kamu kenapa?" Aisha dan Resa berpelukan, Aisha begitu terkejut dengan kondisi Resa.
Mata nya sangat sembab , Resa juga berjalan dengan sedikit berjinjit karena kedua telapak kaki nya terluka.
"masuk lah Aisha, maaf Adinda merepotkan, si Johan itu harus nya dia yang mengantar kan Adinda pulang" ujar Resa ia merasa tak enak karena membebani Aisha dengan anak nya.
"eh Resa jangan menyalahkan Dokter Johan, aku sendiri yang meminta untuk mengantarkan Adinda , sekalian aku mau jenguk kamu" Aisha membela Johan karena memang ini semua adalah keinginan nya.
Resa mengajak Aisha masuk, ia juga buru - buru menutup pintu Rumah nya.
"Tadi gerbang nya kok dibiarkan terbuka ?" tanya Aisha , ia khawatir melihat gerbang yang terbuka.
"biarkan lah , toh pintu Rumah di kunci kok" jawab Resa ,dalam hati nya ia mengomel kepada Fajri yang ceroboh.
Setelah memastikan Aisha masuk ke dalam Rumah Resa , Fajri langsung tancap gas untuk pulang ke Rumah Aisha.
Dari pagi Fajri belum makan karena ia berdiam diri di Rumah Resa, tubuh nya sudah mulai gemetar, ia merasa begitu lapar.
Padahal harus nya hari ini Fajri dan keluarga kecil nya menikmati hari yang bahagia di Mall ,namun semua itu hanya menjadi angan - angan Fajri saja.
Resa bahkan sudah tak mau bertemu lagi dengan Fajri, Fajri sekarang harus berusaha agar Resa tak membocorkan semuanya kepada Aisha.
"Apa yang sebenarnya terjadi Resa?" Aisha bertanya kepada Resa dengan perasaan yang penuh khawatir.
"Aisha aku akan bercerita ,tapi kamu jangan terkejut setelah mendengar nya" ucap Resa sebelum ia memulai ceritanya.
"apa itu Resa? Kamu membuat aku khawatir dan penasaran" jawab Aisha yang begitu ingin tahu apa yang tengah di alami oleh sahabat nya itu.
