NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mafia / Duda / CEO / Roman-Angst Mafia / Pengasuh
Popularitas:101.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

Liliana Larossa tidak sengaja menemukan anak laki-laki yang berdiri di bawah hujan di depan restoran ayahnya. Karena kasihan Liliana menjaga anak tersebut dan membawanya pulang.

Namun siapa sangka kalau anak laki-laki bernama Lucas tersebut merupakan anak bos tempatnya bekerja, sang pemilik perusahaan paling terkenal dan termasyur di San Francisco bernama Rion Lorenzo. Dan sayangnya, Lucas begitu menyukai Liliana dan tidak mau dipisahkan dari gadis tersebut. Hingga Rion harus mau tidak mau meminta Liliana tinggal di rumah Rion dan mengasuh Lucas dengan bayaran Liliana dapat tetap bekerja dari rumah sebagai IT perusahaan Lorenzo.

Tapi bagaimana jika Liliana tanpa sengaja menemukan fakta siapa sebenarnya Rion Lorenzo, yang merupakan ketua dari organisasi bawah tanah, Mafia? Dan harus mengalami banyak kejadian dan teror saat ia mulai menginjakan kakinya di rumah Rion?

Ikuti kisah Liliana dalam mengasuh Lucas sekaligus menghadapi sang ketua Mafia dalam teror yang akan mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31. PULANG

Langkah pelan terdengar bersamaan dengan pintu yang terbuka. Waktu telah menunjukan tengah malam, sehingga tidak heran jika suasana rumah tampak begitu sepi.

Setelah bicara dengan Flinz dan Nate yang berjaga di luar rumah seperti biasa, Rion mengambil napas lega ketika tahu kalau keadaan di rumah baik-baik saja selama ia pergi. Mengingat banyak yang terjadi akhir-akhir ini, membuat Rion selalu tidak tenang meninggalkan Lili dan Lucas di rumah. Khususnya setelah penyerangan yang terjadi di Brazil kemarin malam. Itu sudah cukup membuat Rion selalu waspada dan berhati-hati. Karena ia tahu kalau musuhnya ada di dekat Rion sekarang ini, walau ia tidak yakin siapa.

Pria bermata biru itu membuka pintu kamar sang anak, tersenyum lega ketika mendapati anak laki-lakinya sedang tidur pulas. Tak ingin membangunkan Lucas, ia kembali menutup pintu kamar tersebut dan segera berjalan ke kamar yang lain. Ke ruangan dimana tempat orang yang menghantui pikirnya sejak kemarin.

Senyum indah terulas di wajah Rion ketika ia masuk ke kamar Lili dan mendapati lagi-lagi gadis itu tertidur di kursi sofa depan meja kerjanya. Bisa Rion lihat kalau gadis itu sepertinya sedang mengerjakan sesuatu, dan mungkin tertidur karena lelah.

"Kau bahkan tidak mengeringkan rambutmu dengan benar, Love," gumam Rion saat mendapati rambut gadis itu masih basah, yang menandakan kalau Lili belum lama selesai mandi.

Rion menggeser kursi gadis itu perlahan, dan berlutut di depan sang gadis. Ia genggam tangan gadis itu, menaruhnya di pipi untuk merasakan kehangatan milik Lili.

Tentu saja gerakan kecil tersebut membuat Lili terbangun. Ia terkejut ketika mendapati kekasihnya telah berlutut di depannya, dan memainkan tangan Lili di wajah pria itu.

"Hei, maaf membangunkanmu," ucap Rion dengan suara selembut satin, memamerkan senyum indahnya untuk sang gadis.

"Kapan kau pulang?" tanya Lili seraya menegakkan tubuh agar duduk di posisi lebih baik.

"Barusan," jawab Rion tanpa mengubah nada suaranya.

"Kukira kau akan sampai di rumah lusa atau besok." Lili memajukan tubuhnya, memainkan rambut Rion dengan tangannya yang lain.

"Aku ingin segera melihatmu," Rion berkata dengan pandangan langsung ke mata sang gadis. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku jika kau tidak ada, Lilipad. Entah sudah berapa banyak kau menolongku dan keluargaku. Terima kasih saja terlalu kecil untuk bisa kuberikan padamu," sambungnya.

Lili menatap Rion tersenyum. Bisa dirinya lihat betapa tulus pria itu mengatakan hal tersebut. "Aku hanya membantu dengan apa yang kubisa. Ucapan terima kasih bagiku sudah lebih dari cukup," katanya.

Rion menyentuh kaki Lili, menaruh kaki tersebut di paha Rion, di pangkuan pria itu dengan hati-hati seolah ia sedang memegang karya seni yang rapuh.

"Rion?" Lili heran dengan yang dilakukan oleh pria tersebut.

Namun Rion justru merendahkan tubuhnya dan mengangkat kaki gadis itu perlahan. Mendekatkan punggung kaki sang gadis dan menciumnya dengan lembut.

"R-Rion, apa yang sedang kau lakukan?" Lili terkejut setengah mati dengan yang barusan dilakukan oleh Rion.

"Lili, terima kasih," ucap Rion penuh dengan ketulusan hati. "Terima kasih karena berkatmu si kembar kembali. Terima kasih karena sudah melepaskan beban kakak perempuanku. Terima kasih karena sudah hadir di hidupku. Kau tidak hanya menyelamatkan Lucas, tapi aku, Bianca, dan seluruh Lorenzo," imbuhnya.

Lili tidak tahu harus berkata apa sekarang. Belum pernah ia melihat ada orang yang benar-benar bersikap seperti ini kepada Lili sebelumnya. Orang yang pernah LIli pikir arogan dan dingin sebagai pemilik tahta Lorenzo selama ini, justru adalah orang paling rapuh dan penuh cinta.

Rion bangkit berdiri, dan mengangkat tubuh Lili. Menggendongnya dan membawa gadis itu ke tempat tidur. Ia tahu kalau dirinya harus menahan diri demi sang gadis, tapi kali ini sulit bagi Rion. Ia membaringkan Lili di tempat tidurnya, sedangkan dirinya berada di atas gadis itu.

Jantung Lili seolah melompat keluar ketika Rion sudah menempelkan bibirnya ke bibir sang gadis. Memagut bibir Lili seperti orang yang kehausan. Lebih mengejutkannya lagi ketika Lili merasakan tangan pria itu menyusup ke balik pakaian gadis tersebut. Mengelus pelan perut Lili hingga membuat gadis itu merasakan sensasi menggelitik di perutnya, sensasi yang asing untuk gadis itu.

Rion memerdalam ciumannya, menikmati setiap inci dari bibir lembut gadis itu. Meminta akses lebih ke mulut sang gadis untuk dapat merasakan lebih desir keinginan mendominasi dari dalam diri Rion untuk sang gadis.

"Rion," Lili memanggil nama pria itu dengan nada yang sanggup membuat Rion kehilangan akal sehat ketika pria berambut legam tersebut melepskan ciumannya.

"Damn, kau benar-benar membuatku gila, Lili. Memaksaku terus untuk melewati batasanku," ucap Rion, menciumi wajah gadis itu dengan lembut.

Lili terkesiap kaget ketika Rion kini menciumi lehernya. Membuat perut Lili semakin tergelitik oleh kupu-kupu yang mengepak dalam dirinya. Sensasi baru yang gadis itu rasakan membuat Lili kewalahan, namun ia tidak membenci sensasi itu.

Sedangkan Rion terus menciumi leher jenjang sang gadis, menyesap aroma Lili yang tercium jelas aroma sabun dan sampo favorit sang gadis. Dengan sadar Rion menggigit pelan leher gadis itu dan menghisapnya. Membuat pria itu meninggalkan jejak merah di leher Lili, tanda kalau sang gadis adalah miliknya dan akan selalu menjadi miliknya. Tangannya terus menggerayani tubuh gadis itu, menikmati kehangatan sang gadis di setiap jari-jari Rion.

"Kau milikku, Lili. Selamanya milikku. Akan kuhabisi pria yang berani mengambilmu dariku," ucap Rion yang terus menciumi leher gadis itu, menunjukan satu sifat baru yang untuk Rion sekalipun terkejut ketika sadar kalau ia memilikinya. Posesif.

"Rion? Rion? Cukup, aku ... tidak sanggup lebih dari ini," ucap Lili yang jelas kalau dirinya telah gemetar.

Melihat keadaan Lili, Rion mengumpati dirinya karena hampir saja melewati batas terlalu jauh. Lupa kalau gadis itu masih dalam tahap penyembuhan akan traumanya. Mungkin Lili bisa menerima apa yang Rion lakukan, tapi tidak dengan tubuhnya. Respon tubuh gadis itu masihlah otomatis mengingat segala ketakutan Lili selama bertahun-tahun.

"I'm sorry, Love. Aku keterlaluan karena begitu menginginkanmu saat ini. Maafkan aku, oke," ucap Rion lembut seraya mencium dahi dan mengelus kepala sang gadis.

Lili mengangguk, mengerti karena bagaimana pun Rion hanyalah seorang pria dewasa normal. Tentu kebutuhan biologis seperti itu kadang mengganggunya. Terutama dengan adanya Lili sebagai sang kekasih, namun penuh dengan batasan untuk menyentuhnya.

Rion membaringkan diri di sebelah Lili, menarik gadis itu ke dalam pelukannya. Baginya sang gadis dalam dekapan Rion seperti ini sudah lebih dari cukup. Karena Rion menginginkan sang gadis bukan untuk pemuas nafsunya, tapi kehadiran gadis itu di sampingnya. Sebagai cintanya, sebagai bagian dari hidupnya.

"Bagaimana keadaan si kembar?" tanya Lili setelah ia jauh lebih tenang dari respon tubuh sebelumnya.

"Mereka benar-benar dalam keadaan tidak manusiawi saat aku melihatnya di lelang itu. Mereka bahkan sempat tidak mengenali Bianca, dan takut dengan kehadiran semua orang. Mengingatkanku akan Lucas dulu, itu menghancurkan hatiku melihat si kembar kemarin. Tapi Bianca sudah membawanya pulang ke rumah, dan aku yakin mereka akan baik-baik saja setelah ini," jawab Rion.

"Aku menemukan keberadaan ayah mereka berdua," kata Lili langsung, tangannya memainkan tangan Rion, takut kalau pria itu akan kehilangan ketenangannya ketika mendengar tentang mantan suami Bianca yang telah menghancurkan hidup wanita itu.

Dan benar saja, Rion sedikit menjauhkan tubuhnya untuk melihat Lili dengan jelas. Terkejut akan kabar yang baru saja Lili bawa barusan. "Kau menemukan si brengsek itu?" konfirmasi Rion.

Lili mengangguk. "Dia ada di Las Vegas dan tinggal dengan seorang wanita di sebuah apartemen. Dia sudah tinggal di sana sejak dua bulan lalu."

Amarah Rion kembali memuncak mendengar tentang pria tersebut. "Dia hidup dengan tenang setelah menjual anak-anaknya?! Akan kupastikan dia kehilangan kaki dan tangannya, tidak akan kubiarkan dia hidup dengan baik dan mati dengan tenang!" raung Rion yang telah kehilangan ketenangannya.

"Tenang. Kau harus tenang," Lili mengingatkan.

"Bagaimana mungkin aku bisa tenang setelah tahu apa yang brengsek itu lakukan pada keluargaku!" seru Rion.

"Hei, kau bisa membangunkan Lucas. Tenanglah, tarik napasmu, Beb. Aku menjamin kalau dia tidak akan pergi kemana pun dalam waktu dekat ini," ucap Lili seraya mengelus dada Rion untuk membuat pria itu tenang.

Namun siapa sangka pria itu terdiam beberapa saat dan tenang dalam hitungan waktu. "Kau barusan memanggilku apa?" tanyanya tiba-tiba.

Lili berpikir dan bingung, "Yang mana?"

"Kau barusan memanggilku 'Beb'?" Rion menatap Lili tidak percaya, karena untuk pertama kalinya gadis itu memanggil Rion dengan sebutan sayang.

Spontan wajah Lili merah padam saat ia sadar telah memanggil pria itu dengan sebutan apa. Mendengar Rion yang suka sekali memanggil Lili dengan banyak sebutan kesayangannya, membuat Lili tanpa sadar memanggil Rion dengan sebutan serupa.

"Ah, dan kau berharap aku sekang bisa menahan diri setelah mendengarmu memanggilku dengan sebutan itu, Lilipad?" Sebuah seringai penuh arti terpasang sudah di wajah Rion. Lili tidak tahu seberapa berdampaknya panggilan tersebut untuk Rion, terlebih ketika Rion sudah lama sekali ingin mendengar sang gadis memanggil Rion dengan sebutan penuh sayang seperti itu.

"Agh! Menjauh. Aku tahu apa yang kau pikirkan sekarang, Pervert!" Lili mendorong pria itu dan melepaskan diri dari kukungan tangan Rion, namun tentu itu sia-sia.

"Tidak akan. Kau milikku malam ini, Lilipad," ucap Rion dalam gelak tawa, dan mulai menciumi gadis itu. Ia berada dalam kesenangan yang memuncak sekarang, membuatnya seketika melupakan segala amarah dan kekhawatiran.

Sepertinya mulai saat ini Lili harus berhati-hati untuk menggunakan panggilan sayang kepada Rion. Karena ia tidak menyangka kalau pria itu akan menjadi sangat lengket padanya dan menyebalkan. Walau Lili akui kalau dirinya menjadi candu mendengar gelak tawa bahagia Rion, yang sangat jarang sekali terlihat.

1
MPit Mpit MPit
jaga baik baik lili ya Rion kok akuh takut yh lili dapet kekerasan...
💝F&N💝
kasih hadiah aja. bianca jodohkan dengan dante, rion
Anna Rakhmawaty
😭😭😭
violet
so sweet cinta tulus lili jangan sampai kau sia siakan rion
violet
ya ampun bianca
MPit Mpit MPit
sisain titotnya buat si dogi...ihh bapa gak ada akhlak../Joyful/
MPit Mpit MPit
minta sama author ri
Yhunie Arthi: tergantung mood author 😗
total 1 replies
💝F&N💝
othooooooooooor, ayo lanjut lagiiiiiiiiiiiiiii yang banyaaaaaaaaaaaaaaaaaak🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🙏🏻🙏🏻🙏🏻
💝F&N💝: 🤣🤣🤣🤣 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
habisnya aku ceritanya bikin penasaran kok
Yhunie Arthi: sabar sabar, kasihanilah jari-jari author ini 🤣
total 2 replies
Rachmi
kereeennn ceritanya, Mudah-mudahan view nya semakin bertambah
Yhunie Arthi: Aamiin. Terima kasih udah baca ceritanya sampe sejauh ini 🥰
total 1 replies
Anna Rakhmawaty
lili yg malang,,,, lucas pasti nangis ngamuk2😭😭
MPit Mpit MPit
sweeet uhhhh
💝F&N💝
lanjut yaaaaaa
yang banyak

bunga mawar merah untuk mu😅🥰
Yhunie Arthi: Terima kasih 🥰
Yhunie Arthi: Terima kasih 🥰
total 2 replies
💝F&N💝
singa yg tidur mulai menggeliat, bangun
Fajar Ayu Kurniawati
.
violet
betul sekali
💝F&N💝
siapa lagi yg membuat ulah ini
💝F&N💝
dante, sama bianca saja
lontongletoi
wah wah keren sampai sampai ikut2n penasaran degdegan mantaf g bsa di tebak ini novel 💪💪
Yhunie Arthi: Terima kasih udah baca ceritanya 🥰
total 1 replies
violet
untung saja
violet
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!