Tak mau anaknya tumbuh menjadi mafia, Erika nekat pergi meninggalkan Ervan, suaminya sendiri. Mengingat sang suami adalah ketua mafia yang paling ditakuti dan kejam.
Demi sang anak, Erika rela meninggalkan kehidupan mewah dan dunia gelapnya. Namun kaburnya Erika tentu tak lepas dari perhatian Ervan. Karena itu, Erika beberapa kali harus berpindah-pindah tempat tinggal untuk menghindari kejaran sang suami.
Suka dan duka dilalui Erika. Hidup di luar dari kebiasaannya tidak mudah. Apalagi saat dia harus bekerja di bawah pimpinan orang. Alhasil Erika mencoba membuat usaha. Ia pergi ke desa dan membeli lahan luas di sana. Erika memutuskan bercocok tanam buah dan sayuran sebagai mata pencaharian baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10 - Meninggalkan Paris
Dengan cepat tangan Erika mengambil pisau daging milik Eleanor. Dia gunakan pisau itu untuk memotong-motong ayam panggang yang tak di inginkan Eleanor.
Akibat ulah Erika, keadaan restoran langsung heboh. Daging ayam yang dipotong Erika berhamburan kemana-mana. Perempuan itu bahkan tak tanggung-tanggung mengambil potongan paha ayan dan melahapnya dengan rakus.
"Aaaarkh! Aaarkh!" Eleanor berteriak histeris. Begitu pun beberapa pelanggan lain di restoran.
Melihat aksi gila Erika, rekan kerjanya langsung menenangkan. Mereka menarik Erika menjauh dari Eleanor.
"Dasar psikopat! Bisa-bisanya orang begitu kalian pekerjakan!" omel Eleanor saat Erika jauh darinya.
"Diam kau, nenek sihir! Apa kau mau pisau ini aku lempar ke arahmu!" geram Erika. Dia bisa mendengar perkataan Eleanor tadi. Darah kejam mafia sepertinya masih sulit hilang dalam dirinya.
"Apa?! Nenek sihir?" Eleanor terperangah.
Bersamaan dengan itu, Mr. Patrick selaku manajer restoran datang. Dia langsung menghampiri Eleanor dan meminta maaf. Namun kala itu Eleanor tampak kesal sekali. Wanita paruh baya tersebut bahkan bersumpah tidak akan mendatangi restoran itu lagi.
Akibat insiden tersebut, Erika dimarahi habis-habisan oleh Mr. Patrick. Dia juga langsung dipecat. Namun Erika dengan senang hati menerima itu. Lagi pula dirinya merasa kalau menjadi pelayan bukanlah keahliannya.
...***...
Kini Erika telah pulang ke apartemen. Dia memeriksa baby Leroy. Anaknya itu terlihat sudah tidur nyenyak di kasur.
Erika mendengus kasar. Dia yang tadinya merasakan lelah, langsung jadi lebih baik saat melihat wajah baby Leroy. Sang putra memang adalah kekuatan besar bagi Erika.
"Sepertinya menjadi pelayan bukan keahlianku. Mommy akan mencari pekerjaan baru besok," ucap Erika pelan. Lalu dia kecup kening baby Leroy dengan penuh kasih sayang.
"Ada apa? Kenapa kau mau cari pekerjaan baru?" tukas Cynthia yang mendadak muncul di ambang pintu. Dia tampak memegang piring kecil berisi sepotong kue tar di tangan kanan. Sementara di tangan kiri Cynthia tampak memegang ponsel. Badannya itu tampak lebih berisi dibanding sebelumnya.
"Aku dipecat hanya karena masalah kecil," ucap Erika sembari menunjukkan wajah lesunya.
"Masalah kecil? Maksudmu ini?" Cynthia menunjukkan layar ponselnya. Di sana terlihat ada video rekaman Erika mengamuk dan memotong-motong ayam panggang dengan beringas.
Erika kaget sampai menganga. "Bagaimana kau bisa menemukan video ini?" tanyanya.
"Ayolah, Nona Erika. Sekarang zaman ponsel pintar. Semua orang akan selalu merekam jika melihat kejadian unik. Aku rasa video ini menyebar dengan cepat. Ini bahkan ditonton lebih dari 20 ribu kali. Dan kau bilang ini masalah kecil? Kalau aku jadi bos di restoran ini, aku pasti juga akan memecatmu," ungkap Cynthia.
Erika mengusap wajahnya. Dia sadar kalau di video itu wajahnya terlihat jelas. Erika takut video tersebut memancing kedatangan Ervan. Tanpa pikir panjang, Erika mengambil kopernya. Dia mulai memasukkan barang-barang ke koper.
"Kenapa kau memasukkan barang-barangmu ke koper?" tanya Cynthia.
"Kita harus pergi dari Paris! Video itu bisa memancing kedatangan suamiku! Cepat atau lambat, keberadaan kita akan terendus kalau tidak pergi sekarang!" kata Erika.
"Tapi ini sudah tengah malam! Baby Leroy bahkan masih tidur. Ayolah, Nona. Apa kau tidak mau istirahat sebentar?" balas Cynthia.
"Kau berucap begitu karena tidak tahu siapa suamiku! Cepat kemas barangmu!" desak Erika sembari memegangi pundak Cynthia.
Cynthia lantas tak punya pilihan selain menurut. Malam itu juga mereka pergi meninggalkan apartemen. Mereka pergi ke bandara dan mengambil jam penerbangan tercepat.
Kala itu penerbangan tercepat adalah menuju Inggris. Erika sendiri tak peduli arah tujuannya kemana. Yang penting baginya adalah meninggalkan Paris secepat mungkin.
mau kemana coba... anak buah udah pada dibantai sama evan
Penasaran akan tindakan Erika menyelesaikan masalah anak² 🤔💪
syukurlah.....
emang cinta itu rumit ya... kita nggak bisa milih mau jatuh cinta ke siapa...🥰🥰🥰