NovelToon NovelToon
ARAKA

ARAKA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis / Teen School/College
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Hubungan Ara dan Ravel sih aktor terkenal yang juga adalah kakak kandungnya berubah semenjak mama mereka meninggal. Kakaknya menjadi sangat dingin padanya.

Meskipun begitu, Ara tumbuh menjadi gadis yang ceria. Ia juga banyak teman di sekolah dan suka berbuat onar.

Suatu hari, ketika ia sedang menjalani hukuman, sekolah mereka tiba-tiba diserang preman. Hari sudah gelap dan semua orang sudah sudah pulang, hanya ada Ara dan cowok yang berpapasan dengannya tadi,

Karrel, cowok populer di sekolah itu yang terkenal dingin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

"Tapi kan..,"

"Kev, ada waktu? Ada yang perlu kamu urus sekarang."

Lily berseru dari jarak yang tidak begitu jauh dari situ. Makin lama ia makin kesal melihat tingkah Ara. Cewek sialan, enteng sekali dia minta kerja disini. Ia tidak tahu apa kalau semua orang yang mau kerja di cafe ini benar-benar harus di tes ketat. Lily menatap Ara dengan tampang penuh permusuhan.

Kevan menoleh ke Lily sebentar lalu melirik Bintang dan yang lainnya lagi.

"Kalian lanjutkan saja makannya, aku masih ada urusan." ucapnya. Ia melirik Ara sekilas tapi gadis itu cepat-cepat membuang muka darinya membuatnya terkekeh geli dengan sikap kekanakan gadis itu.

Setelah situasi mulai tenang, Karrel akhirnya menurunkan tangannya yang masih setia melingkar di pinggang Ara. Gadis itu langsung mengumpat.

"Cih, sombong.. suka ingkar janji." umpat Ara sebal tapi Kevan benar-benar sudah tidak terlihat lagi jadi ia tidak bisa dengar. Ketiga pria didekatnya menggeleng-geleng melihat kelakuan adik kelas mereka itu.

Ara masih sebal dan memilih membenamkan wajahnya diatas meja makan. Hampir saja ia memecahkan gelas berisi kopi didepannya kalau tidak cepat-cepat dipindahkan oleh Karrel. Untung tangan Karrel sigap menggapai gelas itu, kalau tidak lengkap sudah kekacauan yang dilakukan Ara hari ini.

"Ara manis, udah nggak usah galau-galau lagi yah, mending makan aja."

Devin mencoba membujuk tapi tidak mempan, buktinya gadis itu tetap diam dan terus membenamkan wajahnya sambil menutup mata. Bukan karena masih sebal, tapi ia mulai merasa ngantuk dan tanpa sadar malah ketiduran.

Ketiga pria itu saling menatap. Mereka tidak melihat ada pergerakan dari gadis itu sama sekali, Ara tidak bergerak. Karrel yang ikut penasaran mencoba menyentuh bahu Ara namun gadis itu tetap tidak bergeming. Ia jadi penasaran lalu mencondongkan badan ke dekat gadis itu untuk memeriksa.

Ketiganya tercengang takjub saat melihat Ara yang ternyata malah ketiduran tidak tahu diri. Ia bahkan tidak terbangun sama sekali padahal Karrel sudah menepuk-nepuk pipinya berkali-kali. Hebat, hebat sekali. Setelah menangis sejadi-jadinya di sekolah tadi dan membuat rusuh di cafe, gadis ini malah ketiduran dengan ekspresi polos tanpa dosa. Karrel mendengus pelan saking takjubnya, Bintang mengulas senyumnya yang jarang terlihat itu sedang Devin cepat-cepat mengeluarkan hpnya untuk mengabadikan momen tak terduga itu. Mereka sukses menjadi perhatian besar hari ini karena gadis itu.

\*\*\*

Karrel tidak tega membangunkan gadis manis di sebelahnya. Mereka masih di dalam mobilnya. Yah, pria itu yang mengantarnya pulang dan sekarang mobilnya sudah terparkir bebas didepan gerbang rumah Ara.

Sebenarnya Karrel sudah beberapa kali mencoba membuat gadis itu bangun selama di cafe tadi, sayangnya tidurnya benar-benar seperti babi. Susah sekali dibangunin. Mau tidak mau ia harus menggendong Ara dari cafe Kevan sampai ke mobilnya dan mengantarnya pulang.

Pria itu menatap Ara yang masih pulas di sebelahnya. Ia memutuskan menunggu beberapa menit lagi, mungkin saja gadis itu akan bangun sendiri. Pandangannya tak berpindah sedetikpun dari gadis itu. Sesekali ia tersenyum tipis. Mau tidur, mau ngambek, mau bawel, gadis itu tetap terlihat lucu di matanya. Tanpa sadar tangannya terangkat mengusap pipi Ara lembut. Kemudian menelusuri setiap lekuk seluruh wajah gadis itu dengan jarinya.

Ia ingat saat pertama kali mereka bertemu dan ia mulai mengenal gadis itu. Setiap kejadian-kejadian yang mereka lewati membuatnya senyum-senyum sendiri.

"Karrel, kau sudah gila." gumamnya tiba-tiba tersadar.

Pria itu menghentikan kegiatannya. Jantungnya berdebar kencang. Ia mengatur nafasnya. Apa yang sudah gadis ini lakukan padanya sampai dia jadi aneh begini. Ia menggeleng-geleng kepala menyadarkan diri dan keluar dari mobil mencoba menenangkan dirinya, jantungnya masih berdetak tak beraturan. Pria itu mengusap seluruh wajahnya kemudian menunggu beberapa menit lagi.

Karena Ara belum bangun-bangun juga, ia memutuskan memencet bel rumah gadis itu. Tak sampai lima menit keluar seorang pria jangkung mungkin umurnya dipertengahan 20-an, memakai pakaian hitam-hitam. Wajahnya lumayan tampan dan gaya berpakaiannya rapi. Gayanya seperti pengawal-pengawal keren yang sering dia lihat di film-film action. Kemungkinan memang pengawal. Karrel tidak merasa heran karena Ravel kakak Ara itu adalah aktor terkenal sekarang, pastinya ia butuh pengawal untuk keselamatannya atau apalah. Banyak artis terkenal begitukan? Menurut Karrel.

"Kenapa Ara? Kau siapa?"

Pertanyaan itu membuat Karrel kebingungan. Bukan pengawal? Caranya menyebut dan melihat Ara seperti mereka sangat akrab. Apa ia salah mengira pria berpakaian serba hitam itu sebagai pengawal? Ah sudahlah, Tidak penting.

"Aku temannya. Kami tadi ke cafe dan dia ketiduran." jawab Karrel memberi penjelasan.

Pria yang ternyata bernama Tristan itu menyipit. Ia menatap Karrel cukup lama. Setahunya Ara tidak pernah bertemu dengan teman laki-lakinya diluar sekolah.

Tristan adalah manajernya Ravel. Orangnya tampan dan misterius. Ternyata perkiraan Karrel memang salah. Gayanya saja yang seperti pengawal, ternyata manajer. Ia juga cukup terkenal dan banyak fansnya bahkan ada beberapa artis wanita yang mengaguminya. Mereka heran saja kenapa ia lebih memilih jadi manajer padahal wajah dan statusnya sebagai anak seorang menteri keuangan bisa jadi saingan Ravel didunia entertaiment.

Tristan maju mendekat ke mobil Karrel, membuka pintu mobil dan menggendong Ara enteng. Gadis itu tidak terbangun sama sekali. Karrel hanya mengamati pria itu. Ada rasa tidak suka saat melihat Ara di gendong pria lain tapi ia tidak punya hak untuk marah. Ia juga belum tahu apa hubungan mereka.

Tristan menatap Karrel

"Thanks udah nganterin dia." ucapnya lalu berbalik masuk.

Karrel hanya mematung menatap dua makhluk berbeda jenis itu dengan wajah datarnya sebelum pergi. Pria itu siapanya Ara masih terlintas dibenaknya.

\*\*\*

Tristan menidurkan Ara perlahan-lahan di atas kasur gadis itu, menyelimuti gadis itu dan mengamatinya sebentar. Tangannya terangkat mengusap pipi mulus yang halus dan lembut itu.

Sudah hampir tiga tahun ia kenal Ara.

Hubungan mereka cukup dekat karena Ara adalah gadis ceria yang gampang bergaul. Hanya saja, ia kadang merasa kasihan melihat gadis itu yang selalu diabaikan oleh kakaknya.

"Sampai kapan melihatnya terus?"

Tristan menoleh ke pemilik suara yang asyik bersandar di pintu kamar Ara dengan gaya coolnya. Kedua tangannya setia di dalam saku celananya.

1
lailitq
Luar biasa
kala
❤️😍
Dinara Syafira Ahmad
Kecewa
Dinara Syafira Ahmad
Buruk
Humay Uum
lanjuuuuttt
Hera
👍🏻
Erni Fitriana
mlipir
Elfam KumalaSari
kerenn , benar2 tdk terlintas dipkiranku ceritanya akan seperti ini thor
mantapp sekali
karyaku: hi kk mampir yuk "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa y
total 1 replies
Anne139
laaanjuuutt thor...
Ratna Rachman
sangat luar biasa.is the best
rin Wulandari
kak izin ya, aku mau dibuat drama sakura🙏
Nurtisya Natra
Luar biasa
Anonymous
aaA
Alvaro
Kecewa
Bebby_Q'noy
🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣🤣
Bebby_Q'noy
😂😂😂😂😂😂
Bebby_Q'noy
sudah kuduga
Bebby_Q'noy
🥺😭😭😭
Bebby_Q'noy
🥺😭😭
Bebby_Q'noy
😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!